Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL

“Principal’s Management Competencies in Improving


the Quality of Education”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Studi Pengembangan Profesi

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dra Hj Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd

Oleh:
Dwi Ariesaty Handayani ( 203206010012)

UNIVERSITAS KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER


PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
September 2021
1. Identitas Jurnal:
a. Judul :
Kompetensi Manajemen Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan.
Principal’s Management Competencies in Improving the Quality
of Education
b. Penulis:
Komalasari, Yasir Arafat, Mulyadi
c. Nama Jurnal:
Journal of Social Work and Science Education
d. E-ISSN: 2723-6919 P-ISSN:2746-0827
e. Published by:
ejournal.karinosseff
2. Komponen Yang Dianalisis
a. Teori
Sekolah yang berkualitas adalah lembaga pendidikan yang
membangun kepercayaan masyarakat untuk memilih lembaga
pendidikan ini sebagai tempat menuntut ilmu bagi anak-anaknya.
Setiap lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan
kualitas pendidikannya. Karena mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 91 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa: “Setiap satuan
pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib menjamin mutu
pendidikan. penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional
Pendidikan.” Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah atau Madrasah.
Mulyasa (2013) mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang
membuat seorang pemimpin meningkatkan kualitas pendidikan.
Pertama, pemimpin memenuhi kebutuhan bawahannya berkenaan
dengan efektivitas pekerjaan. Kedua, pemimpin memberikan pelatihan,
bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan karyawannya. Dalam upaya
meningkatkan profesionalisme bawahan, peran pimpinan sangat
penting, karena berhasil tidaknya suatu tujuan yang dicapai oleh suatu
lembaga organisasi tergantung pada kepemimpinannya.
b. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif..
Sampel dalam penelitian ini adalah guru pendamping dalam proses
pembelajaran di SDN 1 Epil.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara
dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah instrumen wawancara yang ditujukan kepada
kepala sekolah SDN 1 Epil Kecamatan Lais Kabupaten Musi
Banyuasin. Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian
ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2015) menggunakan
tiga tahap: 1) reduksi data, 2) penyajian data dan 3) penarikan
kesimpulan dan verifikasi data.
c. Hasil Penelitian / Temuan
Hasil penelitian diketahui bahwa kompetensi manajemen kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Lais
sudah baik dalam mengelola sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Kepala sekolah dalam merumuskan visi sudah sangat baik dan sudah
benar-benar ditentukan. Misi sekolah juga dilaksanakan sesuai dengan
harapan agar sekolah ini benar-benar menjadi sekolah yang mampu
menghasilkan lulusan yang berkualitas dan membanggakan. Selain itu,
kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan
sekolah melakukan strategi pencapaian, seperti mengirimkan guru
untuk mengikuti kegiatan pelatihan, seminar dan sebagainya. Namun
dengan kondisi pandemi saat ini, kegiatan seperti ini ditiadakan, baik
dari Dinas Pendidikan Musi Banyuasin sendiri maupun dari Dinas
Pendidikan Provinsi.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 1 Epil
memerlukan proses yang sangat panjang, hal ini disebabkan adanya
pergantian kepala sekolah dan minimnya sarana prasarana yang ada.
Pada tahun 2012 SD Negeri 1 Epil mendapatkan predikat akreditasi
“B” dengan skor 72. Pada tahun 2017 SD Negeri 1 Epil mendapatkan
predikat akreditasi “B” dengan skor 84.
Kepala Sekolah dalam menyelenggarakan sekolah telah merancang
dan membuat Struktur Organisasi sebagai acuan agar staf dapat
melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsinya masingmasing,
Kepala Sekolah dalam memberikan motivasi kepada staf dalam
pengelolaan administrasi dan memberikan arahan dalam administrasi
surat menyurat yang baik . Kepala sekolah dalam memberikan
pengawasan, mengontrol pekerjaan staf sekolah dan warga serta
memberikan pembinaan agar proses pelaksanaan kerja berjalan lebih
baik lagi. Dilihat dari melakukan evaluasi setiap pertengahan semester
untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa, kepala
sekolah mampu mengarahkannya kepada guru.
Selain itu, Kepala Sekolah berusaha untuk memecahkan masalah
yang ada dan mencoba untuk meminimalkan dan menghilangkan
masalah jika ada dengan cara yang bijaksana. Kompetensi manajemen
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten
Lais sudah baik dengan berusaha memecahkan masalah di sekolah
secara kreatif dan mengatasi masalah yang ada. Kepala sekolah telah
memberikan arahan jauh sebelum proses pembuatan perangkat
pembelajaran. Kompetensi manajemen kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Lais sudah baik dalam
hal memberikan arahan kepada guru untuk membuat perangkat
pembelajaran yang harus mengacu pada kurikulum yang telah
ditetapkan.
d. Pembahasan
Berdasarkan kajian teoritis, profesi Kepala Sekolah tidak semudah
yang dibayangkan, apalagi jika dilihat dari dinamika yang terjadi
termasuk tren terkini, yaitu tuntutan akuntabilitas. Kepala sekolah
menghadapi tantangan yang lebih besar dari masa lalu dalam
menjalankan tugas dan fungsi yang diembannya sehari-hari. Hal ini
terjadi karena hierarki wewenang dan kekuasaan yang lebih tinggi
daripada kelompok yang mengawasi atau auditor (Avoid dan Black,
2014).
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi proses pembelajaran
di suatu satuan pendidikan atau sekolah adalah keberadaan kepala
sekolah. Keberadaan kepala sekolah dapat mengubah wajah sekolah
menjadi lebih baik atau lebih buruk dari waktu ke waktu. Kepala
sekolah yang baik diharapkan: 1) membentuk pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru menjadi baik; 2) dapat
menciptakan kondisi yang memungkinkan lahirnya iklim kerja dan
hubungan antar manusia yang harmonis dan kondusif; 3) dapat
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, berpengaruh untuk
meningkatkan kelompok dan budaya (Hendarman, 2018)
Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kinerja pegawai, seorang
pemimpin yang menggunakan perannya dalam melaksanakan tugas
dan memiliki kemampuan pribadi juga mampu membaca kondisi
bawahannya dan lingkungan kerjanya. Dalam hal ini, kedewasaan
bawahan berkaitan langsung dengan kepemimpinan yang tepat untuk
diterapkan agar kepala sekolah mendapat kepatuhan atau pengaruh
yang memadai. Untuk itu kepala sekolah harus mampu menciptakan
suasana kerja yang didukung oleh bawahannya untuk selalu bekerja
secara profesional. Bukan menyalahgunakan untuk keuntungan
pribadi, tetapi untuk mencapai tujuan individu dalam organisasi agar
prestasi kerja bawahan dapat ditingkatkan dan tujuan organisasi dapat
tercapai dengan lebih efektif dan efisien (Suharsaputra, 2018).
e. Kelebihan
Penelitian ini memiliki kelebihan yaitu penyusunan absrak dan
identitas pada jurnal yang mudah dipahami. Sehingga memudahkan
pembaca untuk mengetahui pembahasan jurnal. Selain itu penulis juga
menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu menyajikan data
secara rinci dan valid sehingga mudah untuk dipertanggungjawabkan.
f. Kekurangan
Terlepas dari kelebihan ynag dimiliki, jurnal ini memiliki kekurangan
yaitu penelitian yang dilaksanakan pada satu lembaga saja. Adanya
kemungkinan ketidak objektifan dalam penelitian bisa saja terjadi antar
lembaga pasti memiliki gaya kepemimpinan yang bebeda. Penelitian
ini tidak dicantumkan hasil wawancara bersama narasumber.

Anda mungkin juga menyukai