KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penyusun untuk
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna.perbaikan
…………………,……………..2012
Penyusun
……………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia.
Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya
kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana
mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan,
mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat,
tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana
serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan
prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.
Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga
dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan
professional.
pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga
yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk
mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala
sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah
dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan
kompetensi guru tidak hanya mandeg pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya,
akan terwujud.
Karena tenaga kependidikan profesional tidak hanya menguasai bidang ilmu, bahan
ajar, dan metode yang tepat, akan tetapi mampu memotivasi peserta didik, memiliki
keterampilan yang tinggi dan wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan.
Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsinten menjadi salah satu faktor
membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan
lingkungan. Namun, untuk menghasilkan guru yang profesional juga bukanlah tugas
yang mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan
proses pembelajaran siswa. Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien,
guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya.
rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan
semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan seringnya datang
terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta banyak faktor
produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses,
dan output)
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah dalam penelitian ini adalah:
kepala sekolah
C. Manfaat Penelitian
kepala sekolah
BAB II
efektif dan efisien, perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang
SDM tersebut harus menyentuh berbagai bidang kehidupan yang tercermin dalam
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
prasarana”.
Namun kenyataan dilapangan masih banyak kepala sekolah yang tidak menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini disebabkan karena dalam
yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin
dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat serta banyak faktor
rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu
1. Profesionalisme
nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan
(2007:214) adalah: Sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota asuatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
Jadi dapat disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bentuk komitmen para
berkesinambungan.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai
adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang
lain, agar ia mau berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempangaruhi orang lain untuk
mau bekerja sama agar mau melakukan tindakan dan perbuatan dalam mencapai
tujuan bersama.
3. Kepala Sekolah
Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat
diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang
sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi
pelejaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan
proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sementara Rahman dkk
sekolah”.
adalah sorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber
daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal
dan memimpin segala sumber daya ayang ada pada suatu sekolah untuk mau bekerja
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui
tugas-tugas yang harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti
oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan
orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah
Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat
kepentingan sekolah.
menyelesaikan persoalan dengan satu solusi yang feasible. Serta harus dapat
konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.
koalisi, seperti organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya; (3) terciptanya
organisasi pun yang berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah
sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua seyogyanya kepala sekolah
Dari tiga peranan kepala sekolah sebagai manajer tersebut, dapat penulis uraikan
sebagai berikut:
melahirkan etos kerja dan peoduktivitas yang tinggi untuk mencapai tujuan.
Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru, staf
dan siswa.
b. Peranan informasional
lingkungan sekolah.
sekolah.
motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan
seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit , serta
rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu
kepala sekolah adalah musyawarah kepala sekolah (MKS) , kelompok kerja kepala
sekolah (KKKS), pusat kegiatan kepala sekolah (PKKS). Disamping itu peningkatan
dapat dilakukan melalui pendidikan, dengan program sarjana atau pasca sarjana bagi
para kepala sekolah sesuai dengan bidang kehaliannya, sehingga tidak terlepas dari
Melalui MGMP dan MKKS dapat dipikirkan bagaimana menyiasati kurikulum yang
padat dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai
Dengan mengefektifkan MGMP dan MKKS semua kesulitan dan permasalahan yang
dihadapi oleh guru dan kepala sekolah dalam kegiatan pendidikan dapat dipecahkan,
3. Peningkatan disiplin
iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi kerja, serta menciptakan
budaya kerja dan budaya disiplin para tenaga kependidikan dalam melakukan
tugasnya di sekolah.
Kelompok diskusi profesi dapat dibentuk untuk mengatasi tenaga kependidikan yang
melibatkan pengawas sekolah, komite sekolah atau orang lain yang ahli dalam
buku yang dapat menunjang kegiatan sekolah dalam mendorong visi menjadi aksi.
kepala sekolah jika tidak ditunjangkan oleh sumber belajar yang memadai.
Selain itu kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen
pendidikan secara utuh yang berorientasi kepada mutu. Strategi ini dikenal dengan
manajemen mutu terpadu (MMT) atau kalau dunia bisnis dikenal dengan nama total
Sedikitnya terdapat lima sifat layanan yang harus diwujudkan oleh kepala sekolah
agar “pelanggan” puas; yakni layanan sesuai dengan yang dijanjikan (reliability),
(tangible), memberikan perhatian penuh kepada peserta didik (emphaty), dan cepat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala sekolah merupakan peimipin formal yang tidak bisa diisi oleh orang-orang
tanpa didasarkan atas pertimbangan tertentu. Untuk itu kepal sekolah bertangggung
prestasi belajar peserta didik. Kepala sekolah yang professional akan berfikir untuk
adanya sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut. Untuk mewujudkan kepala
sekolah yang professional tidak semudah memabalikkan telapak tangan, semua itu
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang
professional. Untuk itu kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melasnakan
keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang
agar pendidikan berkembang dan maju sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta
peubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa diprediksi sehingga kepala
sekolah maupun tenaga kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi
perubahan. Ada istilah seorang tenaga pendidik yang tadinya professional belum
tadinya tidak professional belum tentu akan selamanya tidak professional. Dari
pernyataan itu jelas kalau perubahan akan selalu terjadi dan menuntut adanya
persiapan.
Dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan profesionalisme kepala sekolah harus
ada pihak yang berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan yang berperan dalam
Upaya peningkatan keprofesionalan kepala sekolah tidak akan terwujud begitu tanpa
adanya motivasi dan adanya kesadaran dalam diri kepala sekolah tersebut serta
konsepsional yang jelas. Dan ini merupakan faktor yang paling penting sebab tanapa
adanya kesadaran dan motivasi semangat mengabdi inilah semua usaha yang
perealisasiannyapun tidak akan optimal. Berdasarkan hal itu kepala sekolah harus
memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Remaja Rosdakarya
Guru.
Grafindo.
Rahman (at all). 2006. Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan
Pustaka Setia
Alfabeta CV
Grafindo Persada
salah satu tugas mata kuliah seminar Ilmu Manajemen, yang disampaikan oleh Bapak