Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS

PERMASALAHAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Analisis ini disusun untuk memenuhi ujian tengah semester mata kuliah Pengelolaan
Pendidikan

Dosen Pengampu:

Dr. Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd

Disusun Oleh:

Dwi Arini Nur Ilmiatus Sa’diyah 200103110012

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

Desember 2021
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses pembelaharan pengetahun, keterampilan dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Pendidikan sendiri serin terjadi di bawah
bimbingan orang lain, tetapi juga bisa memungkinkan untuk secara otodidak. Selain itu
pendidikan sendiri memiliki tujuan di dalamnya. Tujuan dari pendidikan ialah untuk
mencerdaskan setiap peserta didik. Sehingga dalam pelaksanaan pendidikan tersebut sangat
diperlukan perencanaan dan pengelolaan agar terjadi suatu proses pendidikan yang tersusun
dan berjalan dengan baik.

Pada dasarnya perencanaan dan pengelolaan dalam pendidikan itu sangatlah penting
sebab dalam suatu proses pendidikan banyak adanya kegiatan dan campur tangan orang
banyak. Seperti, pengelolaan atau manjemen dalam pendidikan dapat mengatur dan membagi
kerja atau kinerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaian proses pendidikan itu
sendiri. Selain itu, pengelolaan atau manajemen dalam pendidikan yang baik akan dapat
meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki. Karena, pengelolaan
aau manajemen sendiri sangat dibutuhkan dalam setiap kerja sama dalam sekelompok orang.

Tetapi sejauh ini, masih ada atau bahkan banyak permasalahan-permasalahan yang
terjadi di dalam pelaksanaan pendidikan. banyak sekali kendala yang dihadapi sehingga
mengakibatkan menurunnya kualitas dari pendidikan. Untuk saat ini, bisa dikatakan
bahwasannya kualitas pendidikan di Indonesia sangatlah memprihatinkan. Hal ini
dikarenakan, rendahnya mutu pendidikan, efektifitas dan standarisasi pengajaran. Selain itu
manajemen atau pengelolaan pendidikan yang ada di Indonesia tidak berbasis kompetensi
yang sebenarnya.

Maka dari itu sebagai calon pendidik untuk masa depan pendidikan di Indonesia. Kita
harus mengetahui mengapa permasalahan-permasalahan tersebut dapat terjadi di dalam dunia
pendidikan, terutama di Indonesia. Sehingga nantinya kita dapat mencari solusi guna untuk
mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang sudah erjadi atau bahkan akan terjadi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Atau Pengelolaan Pendidikan


Konsep dasar dari pengelolaan atau manajemen pendidikan sendiri, yaitu proses atau
rankaian dari merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan
mengembangkan secara inovatif terhadap segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Dalam pengelolaan atau manajemen pendidikan juga memiliki prinsip dan fungsi di
dalamnya. Prinsip pengelolaan pendidikan sendiri diantaranya yaitu:
1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme
kerja.
2. Mengoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
3. Memberikan tanggung jawab terhadap personel sekolah hendaknya sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
5. Relativitas nilai-nilai.
(menurut rumusan Douglas (1963:13-17))
Sedangkan fungsi dari pengelolaan atau manjemen pendidikan yaitu:
1. Planning atau Perencanaan
Dalam kaitannya sebagai fungsi dari pengelolaan atau manajemen pendidikan,
planning merupakan suatu tindakan atau kegiatan untuk memperoleh tujuan yang
akan dicapai dengan mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat digunakan
untuk mewujudkan tujuan tersebut.
2. Staffing
Merupakan suatu proses untuk menarik dan mengikat karyawan atau tenaga kerja
yang potensial kedalam organisasi atau perusahaan.
3. Organizing
Merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan sumber daya manusia yang
ada untuk dapat mengefektifkan kinerja mereka dalam mencapai tujuan
organisasi. Keefektifan suatu organisasi sendiri dapat dilihat dari bagaimana
kemampuan manajer suatu organisasi dalam mengkoordinasikan anggota-
anggotanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Directing
Meruapakan usaha yang dilakukan oleh karyawan untuk memotivasi mereka agar
menghasilkan suatu usaha atau karya yang mendukung kemajuan organisasi.
Directing ini berhubungan dengan tata cara bagaimana menciptakan suasana
lingkungan kerja yang harmonis agar seluruh elemen karyawan bekerja dengan
efektif dan maksimal.
5. Controlling
Merupakan proses pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi. Controlling dilakukan agar mencegah kegagalan mencapai tujuan
dengan menjaga performa karyawan, tenaga kerja, tenaga supervisor, manager
organisasi, dsb. Controlling juga berguna untuk menciptakan suatu tanda kerja
yang harus dipenuhi.
B. Masalah Manajemen Atau Pengelolaan Pendidikan di Indonesia

Dalam bidang pendidikan, negara Indonesia sendiri masih memiliki beberapa


permasalahan-permasalahan di dalamnya, diantaranya yaitu:

1. Kualitas Siswa Yang Masih Rendah dan Kurangnya Jumlah Siswa


Siswa merupakan salah satu unsur penting yang harus ada di dalam proses
pembelajaran. Karena bisa dikatakan siswa merupakan pelaku kedua dalam
proses pembelajaran setelah guru atau tenaga pendidik. Dengan adanya
permasalahan-permasalahan seperti kualitas siswa yang kurang baik dan
kurangnya jumlah siswa dalam suatu yayasan atau sekolah hal ini menjadikan
salah satu permasalahan yang dialami oleh manajemen atau pengelolaan
pendidikan di Indonesia. Karena sejatinya, proses pembelajaran yang baik yaitu
dimana ketika semua yang terlibat mengalami pertemuan dan suatu proses.
Permasalahan kualitas siswa yang masih rendah dalam manajemen atau
pengelolaan pendidikan ini dibuktikan oleh, masih banyaknya siswa yang
memiliki prestasi yang rendah. Hal ini juga dikarenakan oleh manajemen atau
pengelolaan siswa atau peserta didik yang kurang maksimal. Oleh karena itu,
dalam sekolah sudah seharusnya ada yang namanya manajemen atau pengelolaan
siswa atau peserta didik. Agar kedepannya permasalahan seperti kualitas siswa
yang masih rendah ini cepat teratasi. Karena pada dasarnya untuk mencapai
tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan adanya manajemen atau
pengelolaan pendidikan yang nantinya dapat memobilisasi segala sumber daya
pendidikan. Manajemen atau pengelolaan pendidikan tersebut terkait dengan
manajemen atau pengelolaan siswa atau peserta didik yang didalamnya
terkandung pengelolaan dan pelaksanaannya.
Selain kualitas siswa yang rendah, ada permasalahan lagi yang menyangkut
siswa. Yaitu kurangnya jumlah siswa dalam sekolah atau yayasan. Seperti yang
sudah dikatakan diatas. Bahwasannya siswa merupakan salah satu unsur penting
di dalam proses pembelajaran. Jadi, kurangnya jumlah siswa juga menjadi
permasalahan yang urgent dalam manajemen atau pengelolaan pendidikan di
Indonesia. Karena, dengan kurangnya jumlah siswa atau jumlah siswa yang tidak
memenuhi standar. Dapat mengakibatkan atau memunculkan beberapa
permasalahan-permasalahan. Salah satunya yaitu, sekolah atau yayasan tidak
dapat melaksanakan UN sendiri. Bahkan jika hal tersebut terjadi berulang terus
menerus selama kurun beberapa tahun. Yayasan atau sekolah akan terancam
ditutup. Permasalahan kurangnya jumlah siswa ini bisa terjadi dikarenakan
minimnya atau kurang maksimalnya suatu manajemen atau pengelolaan satuan
pendidikan. Karena dalam manajemen atau pengelolaan satuan pendidikan dapat
meningkatkan mutu dari pendidikan dan pelayanan masyarakat.
Pemerintah telah menetapkan standar manajemen atau pengelolaan pendidikan
dalam satuan pendidikan dasar dan menengah yaitu dalam, Permendiknas No. 19
tahun 2007. Yang di dalamnya membahas mengenai:
a) Perencanaan program
b) Pelaksanaan rencana kerja
c) Pengawasan dan evaluasi
d) Kepemimpinan sekolah atau madrasah
e) Sistem informasi manajemen, dan
f) Penilaian khusus
Mengenai permasalahan kualitas siswa yang kurang baik dan kurangnya jumlah
siswa, berarti yayasan atau sekolah harus melakukan upaya-upaya perbaikan
yang tentunya harus bersangkutan dengan pola manajemen pengelolaan siswa
atau peserta didik dan satuan pendidikan. Hal-hal yang bisa dilaksanakan seperti:
 Untuk permasalahan kualitas siswa yang kurang baik:
a) Mengingatkan siswa akan tujuan dari mereka menuntut ilmu, dan
tentunya membimbing siswa ke arah tujuan yang disebut.
b) Menelaah kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
c) Selalu mengapresiasi kemajuan yang dicapai oleh siswa.
d) Menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien, dll
 Untuk permasalahan kurangnya jumlah siswa:
a) Membuat image yang baik untuk menarik minat mayarakat disekitar.
b) Mengupayakan promosi dengan sebaik mungkin untuk lingkungan
sekitar sekolah.
c) Meningkatkan kualitas peserta didik dan sekolah.
d) Meningkatkan fasilitas penunjang, dll
2. Efektivitas program pengajaran
Efektivitas program pengajaran ini termasuk dalam manajemen pengelolaan
kelas. Hal ini termasuk di dalamnya, perencanaan kurikulum, penataan prosedur
dan sumber belajar, lingkungan untuk memaksimalkan efisiensi, memantau
kemampuan dan kemajuan siswa, dan tentunya mengantisipasi masalah-masalah
yang nantinya akan atau mungkin muncul.
Tetapi di dalam manajemen pendidikan di Indonesia, mengenai efektivitas
program pengajaran ini masih memiliki beberapa permasalahan. Seperti, tujuan
pendidikan di Indonesia yang masih semu atau belum terlihat jelas. Hal ini bisa
dilihat dari tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas yang hanya
terkonsentrasi pada aktivitas guru, dosen ataupun pendidik. Karena seharunya
dalam tujuan tersebut tercantum hal-hal mengenai, mendampingi dan mengantar
peserta didik kearah yang baik. Karena pada dasarnya suatu proses pembelajaran
merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar itu
sendiri, sehingga dapat memperoleh tujuan dari pembelajaran tersebut. Hal ini
menjadikan efektivitas program pengajaran menjadi masalah dalam manajemen
atau pengelolaan pendidikan di Indonesia. Permasalahan ini sendiri dapat
ditangani dengan memaksimalkan usaha dalam pengelolaan kelas.
3. Rekrutmen tenaga kerja kependidikan
Selain siswa atau peserta didik, dalam proses pembelajaran guru atau tenaga
pendidik juga merupakan salah satu unsur penting di dalam proses pembelajaran
itu sendiri. Namun, dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih banyak
sekali permasalahan-permasalahan yang muncul. Salah satunya yaitu kurang
maksimalnya rekrutmen tenaga kerja kependidikan. Atau rendahnya kemampuan
para pelaksana pendidikan (guru, kepala sekolah, pengawas, dll) dalam
mengelola atau memanage sumber daya manusia yang ada.
Maka dari itu untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang muncul
mengenai manajemen atau pengelolaan tenaga kependidikan ini, harus
melakukan beberapa hal agar dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang
ada dalam proses rekrutmen tenaga kerja kependidikan. Salah satu hal tersebut
ialah:
 Kepala sekolah (atau orang yang bertanggung jawab dalam merekrut
tenaga kerja kependidikan) untuk membuat syarat-syarat yang harus
dimiliki atau dikuasai oleh calon rekrutmen, yaitu:
a) Memiliki komitmen yang tinggi.
b) Memiliki kepribadian yang mantap dan berkembang.
c) Memiliki ketrampilan untuk membangkitkan minat belajar siswa.
d) Penguasaan ilmu dan teknologi yang kuat.
e) Dan memiliki sikap professional yang berkembang dan
berkesinambungan.
4. Minimnya sarana prasarana
Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang terjadi mengenai manajemen
pendidikan di Indonesia. Salah satunya ialah minimnya atau kurangnya sarana
prasarana yang memadai. Padahal sarana dan prasarana merupakan unsur penting
dalam faktor pendukung keberhasilan dari program pendidikan. Sarana prasarana
sendiri merupakan salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah
dan perlu peningkatan atau upgrade terus menerus seiring dengan perkembangan
zaman dan teknologi. Selain itu sarana dan prasarana pendidikan juga perlu
dalam menunjang keterampilan peserta didik agar nantinya siap untuk bersaing
terhadap pesatnya teknologi. Maka dari itu dalam proses pembelajaran di suatu
sekolah perlu adanya manajemen atau pengelolaan sarana dan prasarana
kependidikan untuk menyiapkan secara cermat dan berkesinambungan sehingga
nantinya akan menjamin proses pembelajaran yang lancar.
Contoh permasalahan-permasalahan mengenai sarana dan prasarana ini yaitu,
kalahnya sarana dan prasarana di sekolah pedesaan dengan sarana dan prasarana
di sekolah perkotaan. Hal ini menjadikan minimnya pendidikan di perdesaan.
5. Manajemen pendidikan yang tidak kompeten
Mengenai kalimat kompetensi yang saat ini ada dan tersurat dalam sistem
pendidikan dan dalam proses pembelajaran. Masih dipandang dengan bias atau
semena-mena, tidak mengena, tampak hanya tekstual semata dan tidak ada
essensi yang sebenarnya. Hal inilah yang menjadikan permasalahan manajemen
atau pengelolaan pendidikan mengenai manajemen pendidikan yang tidak
kompeten semakin terlihat. Selain itu dalam permasalahan ini juga nampak
bahwasannya implementasi dari manajemen pendidikan hanya bersimbol verbal
dan tekstual. Hal ini berkaitan dengan masalah kultur atau budaya atau kebiasaan
pendidik dan tenaga kependidikan yang menganggap bahwa mereka hanya
memiliki tugas secara formal dan rutinitas. Dan juga permasalahan ini timbul
dikarenakan masalah sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Maka dari
itu perlu adanya proses perbaikan manajemen pendidikan di Indonesia ini, agar
permasalahan-permasalahan seperti ini tidak akan muncul lagi.
6. Sistem kurikulum yang kurang baik
Kurikulum merupakan sejumlah tahapan yang disusun untuk siswa dengan
petunjuk dari institusi pendidikan yang didalamnya berupa proses yang statis
ataupun dinamis dan kompetensi yang harus dimiliki. Kurikulum juga merupakan
alat untuk mencapai tujuan dari pendidikan sekaligus menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Namun, dalam pelaksanaannya dalam
manajemen pendidikan di Indonesia ini masih ada permasalahan mengenai
sistem kurikulum. Yaitu, sistem kurikulum yang kurang baik. Padahal dalam
usaha pencapaian suatu tujuan pendidikan, peran kurikulum dalam pendidikan
formal di sekolah sangatlah penting. Bahkan posisi kurikulum dalam proses
pendidikan yaitu berada di tengah-tengah dari keseluruhan proses pendidikan
yang ada. Maka jika sistem kurikulumnya saja sudah tidak baik maka itu akan
membuat seluruh proses dari pendidikan juga akan tidak baik. Maka dari itu,
penting adanya proses manajemen atau pengelolaan kurikulum di dalam
pembelajaran. Karena manajemen atau pengelolaan kurikulum sendiri dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Manajemen atau pengelolaan kurikulum sendiri
meliputi:
a) Kegiatan perencanaan
b) Kegiatan pelaksanaan, dan
c) Kegiatan penilaian
Selain itu manajemen atau pengelolaan kurikulum sendiri berkaitan dengan
pegelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan strategi tertentu sehingga
nantinya akan menghasilkan produktivitas belajar bagi siswa. Dengan begitu
dapat dikatakan bahwasannya manajemen atau pengelolaan kurikulum ini bisa
menjadi upaya untuk mengoptimalkan pengalaman-pengalaman belajar siswa
secara produktif.
DAFTAR PUSTAKA

Pandhawa, Musafir. 2010. Manajemen Pendidikan di Indonesia.


https://www.kompasiana.com/bang_sarw/55005bcca33311ef6f510d0f/manajemen-
pendidikan-di-indonesia diakses pada 27 Desember 2021, pukul 18.00 WIB

Kurniawati, Aprelia. 2019. Sarana dan Prasarana Pendidikan Yang Kurang Memadai.
https://koranbogor.com/bogor-now/sarana-dan-prasarana-pendidikan-yang-kurang-memadai/
diakses pada 28 Desember 2021, pukul 10.00 WIB

Coretan Opinin Civitas. Permasalahan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.


http://kompetensi.info/coretan-opini-civitas/permasalahan-pengembangan-kurikulum-di-
sekolah.html diakses pada 28 Desember 2021, pukul 11.00 WIB

Ismaya, Bambang. 2015. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai