Anda di halaman 1dari 11

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

ANALISIS BIAYA PENDIDIKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN


MUTU PENDIDIKAN PADA SMP NEGERI 2 SUKASADA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Nur Fadillah, Anak Agung Gede Agung, I Made Yudana

Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {nur.fadillah, gede.agung, made.yudana}@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya pendidikan dan hubungannya dengan mutu
pendidikan pada SMP Negeri 2 Sukasada. Rancangan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan penelitian ex-post facto. Sampel
penelitian adalah 134 orang. Pengumpulan data tentang biaya pendidikan diperoleh dari pengumpulan
dokumen anggaran sekolah, sedangkan untuk data mutu pendidikan diperoleh dari studi dokumentasi
berupa prestasi akademik dan non akademik. Langkah-langkah analisis data meliputi editing, coding,
scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besaran satuan biaya pendidikan SMP
Negeri 2 Sukasada yang Bersumber dari Pemerintah pada Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebesar
Rp. 398.302.733, (2) Total biaya (total cost) yang diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan
pendidikan di SMP Negeri 2 Sukasada yang bersumber dari Pemerintah pada Tahun Pelajaran
2013/2014 adalah sebesar Rp. 388.002.919, (3) Satuan biaya pendidikan per siswa (unit cost) pada
SMP Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/ 2014 adalah sebesar Rp. 718.992.26, (4) Peningkatan
biaya pendidikan SMP Negeri 2 Sukasada dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 2
Sukasada dari tahun pelajaran 2011/2012 Sampai dengan 2013/2014. Hal ini dibuktikan dengan adanya
peningkatan anggaran sebesar 5,77% dari tahun sebelumnya maka mutu pendidikanpun mengalami
peningkatan dengan berada pada kategori baik serta tercermin dari peningkatan prestasi akademik
maupun non akademik.

Kata kunci: analisis biaya pendidikan, mutu pendidikan

Abstract
This study aimed to analyze the cost of education and its relationship with the quality of education
at SMP Negeri 2 Sukasada. The research design used in this research is descriptive quantitative
research design approach ex-post facto research. The sample was 134 people. The collection of data on
the cost of education by the collection of school budget documents, while the quality of education for the
data obtained from the study documentation of academic and non-academic achievement. The steps of
data analysis include editing, coding, scoring and tabulating. The results showed that: (1) The amount of
the unit cost of education in SMP Negeri 2 Sukasada originating from the Government on the Academic
Year 2013/2014 is Rp. 398 302 733, (2) Total cost (total cost) needed to finance the provision of
education in SMP Negeri 2 Sukasada from the Government on the Academic Year 2013/2014 is Rp. 388
002 919, (3) Unit cost of education of student (unit cost) in SMP Negeri 2 Sukasada academic year
2013/2014 is Rp. 718.992.26, (4) The increase in the cost of education of SMP Negeri 2 Sukasada can
improve the quality of education in SMP Negeri 2 Sukasada on the Academic Year 2011/2012 Up to
2013/2014. This is evidenced by the increased budget of 5.77% from the previous year. It has increased
the quality of education in the category as well as reflected in the progressive increase in academic and
non academic achievement.

Keywords: analysis of the cost of education, quality of education


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional yang


Pendidikan adalah usaha sadar dan dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan
terencana untuk mewujudkan suasana pemerintah. Salah satu Peraturan
belajar dan proses pembelajaran agar Pemerintah Nomor 32 tahun 2013
peserta didik secara aktif mengembangkan menetapkan tentang Perubahan Standar
potensi diri untuk memiliki kekuatan Nasional Pendidikan. Dalam penjelasan PP
spiritual keagamaan, pengendalian diri, No. 19 Tahun 2005 Pasal 11 ayat 2
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia menyebutkan bahwa pemerintah
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, mengkategorikan sekolah atau madrasah
masyarakat dan bangsa. Menurut Soekidjo yang telah atau hampir memenuhi standar
Notoatmodjo, bahwa pendidikan nasional ke dalam Sekolah Kategori
merupakan segala upaya yang Mandiri.
direncanakan untuk mempengaruhi orang Sekolah merupakan salah satu
lain baik individu, kelompok, atau lembaga penyelenggara pendidikan formal,
masyarakat sehingga mereka melakukan yang berusaha membantu masyarakat
apa yang diharapkan oleh pelaku untuk memenuhi kebutuhannya, yang tidak
pendidikan. Sedangkan definisi pendidikan bisa dipenuhi sendiri oleh masyarakat.
dalam perspektif kebijakan, kita telah Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan
memiliki rumusan formal dan operasional, mengemban tugas untuk mendidik para
sebagaimana tercantum dalam UU No 20 siswanya yang sedang dalam masa
tahun 2003 tentang SISDIKNAS, bahwa perkembangan menuju ke arah
pengertian pendidikan adalah “usaha sadar kedewasaan untuk mencapai perubahan-
dan terencana untuk mewujudkan suasana perubahan positif baik berkenaan dengan
belajar dan proses pembelajaran agar pengetahuan, sikap maupun
peserta didik secara aktif mengembangkan keterampilannya. Dengan kata lain,
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
spiritual keagamaan, pengendalian diri, mengacu kepada pembentukan pribadi
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, siswa yang matang dan mampu berdiri
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, sendiri. Seiring proses berjalannya waktu
masyarakat, bangsa, dan negara”. Lebih individu berkembang dan mempelajari
lanjut dalam pasal 3 dijelaskan, setiap hal yang ada di lingkungannya dan
“Pendidikan nasional berfungsi membentuk suatu persepsi-persepsi
mengembangkan kemampuan dan dengan didasari oleh penglihatan,
membentuk watak serta peradaban bangsa pendengaran, dan perasaannya terhadap
yang bermartabat dalam rangka lingkungan. Sekolah sebagai
mencerdaskan kehidupan bangsa, penyelenggara pendidikan mempunyai dua
bertujuan untuk berkembangnya potensi fungsi yaitu (1) sebagai partner masyarakat
peserta didik agar menjadi manusia yang dan (2) sebagai penghasil tenaga kerja.
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, Sekolah sebagai partner masyarakat akan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dipengaruhi oleh corak pengalaman
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara seseorang di dalam lingkungan
yang demokratis serta bertanggung jawab”. masyarakat. Sekolah juga berkepentingan
Menurut epistimologi, Zaharai Idris terhadap perubahan lingkungan seseorang
(dalam Naufal El Hakim, 2013), di dalam masyarakat. Perubahan
mengatakan bahwa Pendidikan ialah lingkungan itu antara lain dapat dilakukan
serangkaian kegiatan komunikasi yang melalui fungsi layanan bimbingan,
bertujuan, antara manusia dewasa dengan penyediaan forum komunikasi antara
si anak didik secara tatap muka atau sekolah dengan lembaga sosial lain dalam
dengan menggunakan media dalam rangka masyarakat. Sebaliknya partisipasi sadar
memberikan bantuan terhadap seseorang untuk selalu belajar dari
perkembangan anak seutuhnya. lingkungan masyarakat, sedikit banyak juga
Dalam rangka meningkatkan mutu dipengaruhi oleh tugas-tugas belajar serta
pendidikan, pemerintah menetapkan pengarahan belajar yang dilaksanakan di
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 sekolah.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

Hampir dapat dipastikan bahwa efektif untuk kepentingan siswa dalam


proses pendidikan tidak dapat berjalan menempuh pendidikan. Oleh karena biaya
tanpa dukungan biaya yang memadai. satuan ini diperoleh dengan
Implikasi diberlakukannya kebijakan memperhitungkan jumlah siswa pada
desentralisasi pendidikan, membuat para masing-masing sekolah, maka ukuran
pengambil keputusan sering kali biaya satuan dianggap standar dan dapat
mengalami kesulitan dalam mendapatkan dibandingkan antara sekolah yang satu
referensi tentang komponen pembiayaan dengan yang lainnya. Selain itu juga biaya
pendidikan. Kebutuhan tersebut dirasakan yang dikeluarkan oleh siswa disebut juga
semakin mendesak sejak dimulainya biaya pribadi (private cost) atau biaya
pelaksanaan otonomi daerah yang juga personal (personal cost) meliputi SPP
meliputi bidang pendidikan. (sebagai konsekuensi keberadaan sekolah
Jika ditinjau dari segi bahasa, biaya swasta). Sedangkan biaya satuan
(cost) dapat diartikan pengeluaran, dalam pendidikan meliputi uang transport, pakaian
istilah ekonomi, biaya atau pengeluaran seragam sekolah, alat tulis, buku,
dapat berupa uang atau bentuk moneter konsumsi, dan akomodasi.
lainnya. Pengertian biaya dalam ekonomi Secara umum pembiayaan
adalah pengorbanan-pengorbanan yang pendidikan adalah sebuah kompleksitas,
dinyatakan dalam bentuk uang, diberikan yang didalamnya akan terdapat saling
secara rasional, melekat pada proses keterkaitan pada setiap komponennya,
produksi, dan tidak dapat dihindarkan. Bila yang memiliki rentang yang bersifat mikro
tidak demikian, maka pengeluaran tersebut (satuan pendidikan) hingga yang makro
dikategorikan sebagai pemborosan. Biaya (nasional), yang meliputi sumber-sumber
pendidikan menurut Supriadi (dalam pembiayaan pendidikan, sistem dan
Aryanto, 2009), merupakan salah satu mekanisme pengalokasiannya, efektivitas
komponen instrumental (instrumental-input) dan efisiensi dalam penggunaanya,
yang sangat penting dalam akuntabilitas hasilnya yang diukur dari
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. perubahan-perubahan yang terjadi pada
Biaya dalam pengertian ini memiliki semua tatanan, khususnya sekolah, dan
cakupan yang luas, yakni semua jenis permasalahan-permasalahan yang masih
pengeluaran yang berkenaan dengan terkait dengan pembiayaan pendidikan,
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam sehingga diperlukan studi khusus untuk
bentuk uang maupun barang dan tenaga. lebih spesifik mengenal pembiayaan
Biaya pendidikan merupakan salah pendidikan ini.
satu komponen masukan instrumental yang Fattah (2000) menambahkan biaya
sangat penting dalam penyelenggaraan dalam pendidikan meliputi biaya langsung
pendidikan. Dalam setiap upaya (direct cost) dan biaya tidak langsung
pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari
yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
biaya pendidikan memiliki peranan yang keperluan pelaksanaan pengajaran dan
sangat menentukan. Ada dua hal penting kegiatan belajar siswa seperti pembelian
yang perlu dikaji atau dianalisis dalam alat-alat pembelajaran, penyediaan sarana
pembiayaan pendidikan, yaitu biaya pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru,
pendidikan secara keseluruhan (total cost) baik yang dikeluarkan pemerintah, orang
dan biaya satuan per siswa (unit cost). tua maupun siswa sendiri. Sedangkan
Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan biaya tidak langsung berupa keuntungan
aggregate biaya pendidikan tingkat yang hilang dalam bentuk biaya
sekolah, baik yang bersumber dari kesempatan yang hilang yang dikorbankan
pemerintah, orang tua, maupun masyarakat oleh siswa selama belajar, contohnya: uang
yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan jajan siswa, pembelian peralatan sekolah
pendidikan dalam satu tahun pelajaran. (pulpen, tas, buku tulis, dan lain-lain).
Biaya satuan per siswa merupakan ukuran Dalam penyelenggaraan pendidikan
yang menggambarkan seberapa besar baik ditingkat makro (negara) maupun di
uang yang dialokasikan sekolah secara tingkat mikro (lembaga), pembiayaan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

merupakan unsur yang mutlak harus Manajemen pendidikan merupakan


tersedia. Sebagai contoh, pemerintah rangkaian kegiatan atau keseluruhan
Republik Indonesia sesuai amanat Undang- proses pengendalian usaha kerja sama
Undang setiap tahunnya telah sejumlah orang untuk mencapai tujuan
mencanangkan alokasi anggaran pendidikan secara berencana dan
pendidikan sebesar minima 20% dari total sistematis yang diselenggarakan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara lingkungan tertentu, terutama dalam bentuk
(APBN), demikian pula pemerintah daerah lembaga pendidikan yang bersifat formal.
setiap tahun menetapkan anggaran untuk Sedangkan pembiayaan dapat didefinisikan
pendidikan seperti untuk gaji guru dan gaji sebagai kemampuan interval sistem
tenaga kependidikan lainnya di daerah. pendidikan untuk mengelola dana
Dalam konteks lembaga atau organisasi, pendidikan dengan efisien. Pembiayaan
sekolah setiap tahun menyusun Anggaran muncul sebagai input yang digunakan
dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk setiap kegiatan pendidikan. Tidak
yang menunjukkan bagaimana hanya terkait dengan mengetahui ataupun
perencanaan pendapatan dan penggunaan menganalisa sumber dana, melainkan juga
biaya untuk keperluan operasional sekolah. bagaimana cara penggunaan dana yang
Penggunaan biaya tersebut efektif dan efisien. Maka dapat didefinisikan
menggambarkan pola pembiayaan dalam bahwa manajemen pembiayaan pendidikan
pendidikan. Dengan demikian pada semua adalah segenap kegiatan yang berkenaan
tingkatan penyelenggaraan pendidikan dengan penataan sumber, penggunaan,
pembiayaan merupakan hal yang sangat dan pertanggungjawaban dana pendidikan
penting untuk turut menjamin terlaksananya di sekolah atau lembaga pendidikan.
pendidikan. Keuangan dan pembiayaan merupakan
Mahalnya biaya pendidikan selalu salah satu sumber daya yang secara
menjadi masalah antara lembaga langsung menunjang efektivitas dan
penyelenggara pendidikan yang menaikkan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam
biaya pendidikan dengan pertimbangan pengimplementasiannya sangat menuntut
biaya operasional yang tentu saja akan kemampuan untuk merencanakan,
berdampak pada kemampuan finansial melaksanakan, dan mengevaluasi serta
masyarakat. Hal ini menuntut strategi mempertanggungjawabkan pengelolaan
pengelolaan pembiayaan pendidikan baik dana secara transparan kepada
di masyarakat maupun lembaga masyarakat dan pemerintah.
peneyelenggara pendidikan. Pengelolaan Untuk memperjelas pembiayaan
berasal dari kata manajemen (administrasi). pendidikan di Indonesia, pemerintah
Manajemen berasal dari kata to manage menetapkan Peraturan Pemerintah
yang berarti mengatur, mengurus atau Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008
mengelola. Banyak definisi yang telah tentang Pendanaan Pendidikan. Pada
dikemukakan oleh para ahli. pasal 2 ayat 1 menyebutkan pendanaan
Keseluruhannya mengarah pada pendidikan menjadi tanggung jawab
pengertian bahwa manajemen merupakan bersama antara pemerintah, pemerintah
sebuah seni dan ilmu perencanaan, daerah dan masyarakat. Masyarakat yang
pengorganisasian, penyusunan, dimaksud adalah peserta didik, orang tua
pengarahan, dan pengawasan sumber atau wali peserta didik, dan pihak lain yang
daya untuk mencapai tujuan yang sudah mempunyai peranan dalam bidang
ditetapkan. Manajemen memberikan pendidikan.
rumusan bahwa manajemen yaitu: Proses Analisis biaya pendidikan juga
untuk mencapai tujuan organisasi dengan merupakan faktor penting dalam penyajian
melakukan kegiatan dari empat fungsi informasi tentang pendapatan dan
utama yaitu merencanakan (planning), pengelolaan sumber pendapatan. Hal ini
mengorganisasi (organizing), memimpin sejalan dengan pernyataan Juanda
(leading), dan mengendalikan (controlling). (2004:35) bahwa analisis biaya studi setiap
Dengan demikian, manajemen adalah siswa (unit cost analysis) merupakan
sebuah kegiatan yang berkesinambungan. variabel diterminan dalam mewujudkan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

akuntabilitas keuangan lembaga tentang variabel yang diteliti, serta


pendidikan. Analisis unit cost dapat menjadi menganalisis hasil evaluasi internal yang
acuan dasar bagi lembaga dalam sudah dilaksanakan. Jadi dapat
memperhitungkan biaya pendidikan disimpulkan bahwa pengumpulan data
seseorang selama mengikuti pendidikan di dalam penelitian ini digunakan gabungan
sekolah tersebut. Perhitungan unit cost antara pendekatan objektivitisme dan
harus mencakup seluruh kegiatan pendekatan subjektivisme sesuai dengan
pendidikan baik yang berhubungan tujuan penelitian.
langsung maupun tidak dengan siswa. Unit Yang menjadi subjek/partisipan dalam
cost akan menjelaskan dengan detail penelitian ini adalah siswa, guru sebagai
tentang beban siswa selama belajar di tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan
lembaga pendidikan. Beban unit cost setiap lain pada SMP Negeri 2 Sukasada tahun
siswa tersebut, akan ditandingkan pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 134
(matching) dengan subsidi pendidikan orang.
pemerintah, sumbangan (partisipasi) Variabel penelitian adalah suatu
masyarakat, dan pendapatan lain-lain komponen dari kegiatan yang mempunyai
lembaga, sehingga dapat diketahui beban variasi tertentu yang diputuskan oleh
yang harus ditanggung oleh siswa selama peneliti untuk dianalisis dan disimpulkan.
studi. Sehingga, unit cost akan digunakan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
sebagai landasan akuntabilitas keuangan jumlah biaya pendidikan yang berasal dari
sekolah pada publik dan menjadi dasar pemerintah, total cost, dan unit cost.
pengambilan keputusan untuk menciptakan Sedangkan untuk variabel terikat dalam
aktifitas penambah nilai. penelitian ini adalah mutu pendidikan dilihat
Oleh karena itu perlu dilaksanakan dari output dan outcome sebagai akibat dari
penelitian yang mendalam tentang satuan peningkatan pembiayaan pendidikan di
biaya pendidikan agar dapat menjamin SMP Negeri 2 Sukasada.
terselenggaranya proses peningkatan mutu Metode pengumpulan data pada
pendidikan yang berkualitas. Berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1)
uraian tersebut di atas, maka peneliti Pengumpulan dokumen dalam rangka
menganggap penting untuk meneliti tentang memperoleh data tentang besaran biaya
”Analisis Biaya Pendidikan dan (total cost maupun unit cost) melalui
Hubungannya dengan Mutu Pendidikan rencana anggaran sekolah dan semua
pada SMP Negeri 2 Sukasada Tahun masukan dan pengeluaran pembiayaan
Pelajaran 2013/2014”. pendidikan di SMP Negeri 2 Sukasada. 2)
Mutu Pendidikan diperoleh melalui studi
METODE PENELITIAN dokumentasi untuk melihat hasil pendidikan
Rancangan penelitian yang 2 tahun terakhir di SMP Negeri 2 Sukasada.
dipergunakan dalam penelitian ini adalah Hasil pendidikan dapat berupa prestasi
rancangan penelitian deskriptif kuantitatif akademik, prestasi non akademik dan
dengan pendekatan penelitian ex-post penyebaran siswa yang melanjutkan ke
facto. Rancangan ini dipilih karena sesuai sekolah favorit.
dengan permasalahan yang sebenarnya Instrumen pengumpulan data adalah
terjadi di lapangan. alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
Sistem pengumpulan data dilakukan dalam kegiatannya mengumpulkan data
dengan menggabungkan pendekatan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
objektivisme dan subjektivisme. dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2006 ;
Pendekatan objektivisme merupakan 134). Selanjutnya, yang diartikan alat
pengumpulan data yang berpedoman pada merupakan sarana yang dapat diwujudkan
hasil yang telah dicapai, artinya data yang dalam benda. Contohnya :angket
diperlukan sudah ada dalam dokumen yang (kuesioner), daftar cocok, skala, pedoman
telah disusun secara sistematis dan ilmiah. wawancara, lembar pengamatan, dan
Pendekatan subjektivisme merupakan sebagainya.
pengumpulan data yang berasal dari tes Data yang dikumpulkan dalam
dan wawancara yang telah direncanakan penelitian digunakan untuk menjawab
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

pertanyaan yang telah dirumuskan. Oleh pengertian-pengertian yang terkandung


karena data yang diperoleh akan dijadikan dalam materi yang diukurnya.
landasan dalam pengambilan kesimpulan, Koefisien validasi dikatakan valid
maka data yang dikumpulkan haruslah data bila lebih besar dari 0,70 . yang merupakan
yang benar. koefisien minimal yang boleh
Agar data yang dikumpulkan baik digunakan.Validasi isi dilakukan dengan uji
dan benar, pengumpulan datanya harus validasi dari pakar (professional judgement)
baik. Sesuai dengan metode pengumpulan yang dianalisis dengan rumus : “Gregory”.
data yang telah dijelaskan di atas, maka Sebagai tim judges terhadap validasi isi dari
instrumennya yang akan digunakan dalam instrument penelitian ini adalah dua orang
penelitian ini terdiri dari kuesioner, panduan pakar.
observasi, dokumentasi, dan pedoman Pengukuran validitas instrumen tiap
wawancara. butir dalam penelitian ini, digunakan
Dalam penelitian ini, pengumpulan analisis item, yaitu dengan
data dilakukan dengan menggunakan mengkorelasikan skor tiap butir dengan
instrumen berupa pencatatan dokumen dan skor total yang merupakan jumlah skor tiap
kuesioner. Sebelum instrumen digunakan butir soal. Penentuan validitas butir soal
maka kualitasnya harus diteliti terlebih yang berbentuk politomi digunakan rumus
dahulu. Menurut Arikunto (2007: 64) korelasi product moment.
menyatakan agar dapat memperoleh data Reliabilitas alat ukur adalah
yang valid instrumen atau alat untuk keterandalan alat ukur atau keajegan alat
mengevaluasinya harus valid. Validitas atau ukur, artinya kapanpun alat ukur itu
kesahihan suatu perangkat tes adalah taraf digunakan akan menghasilkan hasil ukur
sejauh mana perangkat tes itu mengukur yang relatif tetap. Tes yang baik adalah tes
apa yang seharusnya diukur. Sebuah tes yang dapat dengan tetap (ajeg)
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya memberikan data yang sebenarnya dengan
sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kata lain dimanapun tes ini digunakan maka
kesejajaran antara hasil tes tersebut akan memberikan hasil yang sama. Uji
dengan kriteria. Selanjutnya hasil uji reliabilitas instrumen dilakukan secara
instrumen dari pakar diuji dengan analisis internal konsistensi yakni mencoba
dari “Gregory”. instrumen sekali saja kemudian butir yang
Setelah dilakukan uji validasi oleh telah dinyatakan valid berdasarkan uji
para ahli, kemudian instrumen yang validitas dengan Alpha Cronbach.
dinyatakan relevan selanjutnya langsung Reliabilitas instrumen yang berbentuk
bisa digunakan untuk penelitian. Dalam hal angket dan rating scale diuji dengan rumus
ini, untuk penelitian evaluasi yang tergolong Alpha Cronbach (Koyan, 2011:135).
penelitian kasus, setelah instrumen Metode analisis data pada penelitian
divalidasi oleh pakar/ahli (professional ini melalui proses editing, kategorisasi/
judgement), maka instrumen sudah bisa coding, scoring dan tabulating.
digunakan. Instrumen evaluasi tidak
mungkin diujicobakan karena lokasi dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
subyek penelitiannya memiliki karakteristik 1. Besaran Satuan Biaya Pendidikan
yang berbeda dengan lokasi dan subyek SMP Negeri 2 Sukasada yang
penelitian yang lainnya. Penelitian Bersumber dari Pemerintah pada
semacam consus study memiliki Tahun Pelajaran 2013/2014
karakteristik yang berbeda dari segi obyek
dan subyek penelitian (Arikunto, 2006 : Seperti yang sudah disebutkan
116). sebelumnya bahwa sumber pendapatan
Validasi yang diuji pada instrument ini untuk biaya pendidikan di SMP Negeri 2
meliputi : validasi isi, yakni kesanggupan Sukasada berasal dari Pemerintah yaitu
alat ukur untuk mengukur yang seharusnya berupa dana BOS. Secara umum program
diukur, dan validasi konstruksi, yaitu BOS bertujuan untuk meringankan beban
kesanggupan alat ukur untuk mengukur masyarakat terhadap pembiayaan
pendidikan dalam rangka wajib belajar 9
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

tahun yang bermutu. Dengan pertama dilaksanakan pada TW III tahun


mempertimbangkan bahwa biaya 2013 yaitu sebanyak Rp. 100.465.000
operasional sekolah ditentukan oleh jumlah dengan perhitungan siswa sejumlah 566
peserta didik dan beberapa komponen orang. Untuk pencairan kedua dilaksanan
biaya tetap yang tidak tergantung dengan pada TW IV tahun 2013 yaitu sebanyak Rp.
jumlah peserta didik. Untuk tahun anggaran 91.235.000 dengan perhitungan siswa
2013, Pemerintah menetapkan bahwa dana sejumlah 514 orang. Untuk pencairan
BOS yang akan diterima sebesar Rp. ketiga dilaksanan pada TW I tahun 2014
710.000/ siswa/ tahun. Penyaluran dana yaitu sebanyak Rp. 95.672.500 dengan
dilakukan setiap periode 3 bulanan dalam 1 perhitungan siswa sejumlah 539 orang.
tahun anggaran, yaitu periode Januari- Untuk pencairan keempat dilaksanan pada
Maret, April-Juni, Juli-September dan TW II tahun 2014 yaitu sebanyak Rp.
Oktober-Desember. 95.672.500 dengan perhitungan siswa
Program BOS ini pada dasarnya sejumlah 539 orang. Dikarenakan adanya
adalah untuk penyediaan pendanaan biaya sisa dana BOS TW II tahun 2013 yang
operasi nonpersonalia bagi satuan berjumlah Rp. 15.257.733, maka jika dana-
pendidikan dasar sebagai pelaksana dana tersebut diakumulasikan akan
program wajib belajar. Sebagaimana yang berjumlah Rp. 398.302.733, dengan
tertuang dalam PP 48 Tahun 2008 Tentang prosentase realisasi penggunaan sebesar
Pendanaan Pendidikan, bahwa biaya 97,41% dan yang tidak terealisasi sebesar
nonpersonalia yang dimaksud di sini adalah 2,59%. Dengan kata lain dapat dinyatakan,
biaya untuk bahan atau peralatan bahwa Besaran Satuan Biaya Pendidikan
pendidikan habis pakai, dan biaya tak SMP Negeri 2 Sukasada yang Bersumber
langsung berupa daya, air, jasa dari Pemerintah pada Tahun Pelajaran
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan 2013/2014 adalah sebesar Rp.
prasarana, uang lembur, transportasi, 398.302.733.
konsumsi, pajak dan lain-lain. Namun
demikian, ada beberapa jenis pembiayaan 2. Besaran Total Biaya (total cost) yang
investasi dan personalia yang Diperlukan untuk Membiayai
diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS, Penyelenggaraan Pendidikan di SMP
diantaranya untuk pembiayaan Negeri 2 Sukasada yang Bersumber
pengembangan perpustakaan, kegiatan dari Pemerintah pada Tahun Pelajaran
dalam rangka penerimaan peserta didik 2013/2014
baru, kegiatan pembelajaran dan ekstra Prioritas utama penggunaan dana
kurikuler peserta didik, kegiatan ulangan BOS adalah untuk kegiatan operasional
dan ujian, pembayaran honorarium bulanan sekolah meliputi 13 item pembelanjaan,
guru honorer dan tenaga kependidikan yaitu: Pengembangan Perpustakaan,
honorer, pengembangan profesi guru, Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru
membantu peserta didik miskin, (PPDB) , Kegiatan Pembelajaran dan
pembiayaan pengelolaan BOS dan Ekstra Kurikuler Peserta Didik, Kegiatan
pembelian dan perawatan perangkat Ulangan dan Ujian, Pembelian Bahan-
komputer. Dalam hal ini, telah ditetapkan bahan Habis Pakai, Langganan Daya dan
batas maksimum penggunaan dana BOS Jasa, Perawatan Sekolah, Pembayaran
untuk belanja pegawai (honor guru/tenaga Honorarium Bulanan Guru Honorer dan
kependidikan honorer dan honor-honor Tenaga Kependidikan Honorer,
kegiatan) di sekolah negeri sebesar 20% Pengembangan Profesi Guru, Membantu
dari total dana BOS yang diterima oleh Peserta Didik Miskin, Pembiayaan
sekolah dalam satu tahun anggaran. Pengelolaan BOS, Pembelian dan
Pada tahun pelajaran 2013/ 2014, Perawatan Perangkat Komputer, dan Biaya
SMP Negeri 2 Sukasada mendapatkan lainnya jika seluruh komponen 1 s/d 12
dana pendidikan yang bersumber dari dana telah terpenuhi pendanaannya dari BOS.
BOS sebanyak Rp. 383.045.000 yang Bagi sekolah yang telah menerima
pencairannya dilakukan setiap 3 bulan Dana Alokasi Khusus (DAK), tidak
sebanyak 4 tahap. Untuk pencairan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

diperkenankan menggunakan dana BOS Pengembangan Pendidik dan Tenaga


untuk peruntukan yang sama. Sebaliknya Kependidikan, total dana yang dikeluarkan
jika dana BOS tidak mencukupi untuk untuk program ini adalah sebesar Rp.
pembelanjaan yang diperbolehkan (13 item 12.900.000, yang direalisasikan untuk
pembelanjaan) , maka sekolah dapat membiayai Pengembangan Profesi Guru
mempertimbangkan sumber pendapatan sebesar Rp. 11.550.000, Pembiayaan
lain yang diterima oleh sekolah, yaitu Pengelolaan Dana BOS sebesar Rp.
pendapatan hibah (misalnya DAK) dan 450.000, dan Biaya Lainnya Jika
pendapatan sekolah lainnya yang sah Komponen 1 s/d 12 Terpenuhi sebesar Rp.
dengan tetap memperhatikan peraturan 900.000. 5) Standar Pengembangan
terkait. Sarana dan Prasarana Sekolah, total dana
Berdasarkan total dana pendidikan yang dikeluarkan untuk program ini adalah
yang diterima oleh SMP Negeri 2 Sukasada sebesar Rp. 125.588.950, yang
untuk Tahun Pelajaran 2013/ 2014 adalah direalisasikan untuk membiayai
sebesar Rp. 398.302.733 yang berasal dari: Pengembangan Perpustakaan sebesar Rp.
1) sisa TW II tahun 2013 sebesar Rp. 9.885.000, Kegiatan Pembelajaran dan
15.257.733, 2) TW III tahun 2013 sebesar Ekstra Kurikuler Siswa sebesar Rp.
Rp. 100.465.000, 3) TW IV tahun 2013 4.380.000, Pembelian Bahan Habis Pakai
sebesar Rp. 91.235.000, 4) TW I tahun sebesar Rp. 35.664.950, Perawatan
2014 sebesar Rp. 95.672.500, dan 5) TW II Sekolah sebesar Rp. 53.150.000,
tahun 2014 sebesar Rp. 95.672.500, dana Pembelian Perangkat Komputer sebesar
yang terealisasi hanya sebesar 97,41% Rp. 19.834.000 dan Langganan Daya dan
atau sebanyak Rp. 388.002.919. Dana Jasa sebesar Rp. 2.675.000. 6) Standar
tersebut dialokasikan untuk membiayai Pengembangan dan Implementasi
Program Pengembangan Sekolah yang Manajemen Sekolah, total dana yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu dikeluarkan untuk program ini adalah
pendidikan di SMP Negeri 2 Sukasada sebesar Rp. 105.495.469, yang
untuk Tahun Pelajaran 2013/2014. Adapun direalisasikan untuk membiayai Pembelian
program pengembangan sekolah yang Bahan Habis Pakai sebesar Rp.
dilaksanakan tersebut mengacu pada 8 12.980.000, Langganan Daya dan Jasa
Standar Nasional Pendidikan , yaitu: 1) sebesar Rp. 13.045.469, Pembayaran
Standar Pengembangan Kompetensi Honorarium Bulanan Guru dan Tenaga
Lulusan, total dana yang dikeluarkan untuk Kependidikan Honorer sebesar Rp.
program ini adalah sebesar Rp. 47.575.000, 72.600.000, Pembiayaan Pengelolaan
yang seluruhnya direalisasikan untuk Dana BOS sebesar Rp. 5.340.000 dan
membiayai Kegiatan Pembelajaran dan Pengembangan Perpustakaan sebesar Rp.
Ekstra Kurikuler Siswa. 2) Standar 1.530.000. 7) Standar Pengembangan dan
Pengembangan Kurikulum/ KTSP, total Sumber Dana Pendidikan, total dana yang
dana yang dikeluarkan untuk program ini dikeluarkan untuk program ini adalah
adalah sebesar Rp. 4.077.500, yang sebesar Rp. 5.062.500, yang seluruhnya
direalisasikan untuk membiayai Pembelian direalisasikan untuk membiayai Pembelian
Bahan Habis Pakai sebesar Rp. 27.500, Bahan Habis Pakai. 8) Standar
Pengembangan Profesi Guru sebesar Rp. Pengembangan dan Implementasi Sistem
2.950.000 dan Pengembangan Penilaian, total dana yang dikeluarkan
Perpustakaan sebesar Rp. 1.100.000. 3) untuk program ini adalah sebesar Rp.
Standar Pengembangan Proses 71.723.500, yang seluruhnya direalisasikan
Pembelajaran, total dana yang dikeluarkan untuk membiayai Kegiatan Ulangan dan
untuk program ini adalah sebesar Rp. Ujian.
15.580.000, yang direalisasikan untuk Dari deskripsi diatas dapat
membiayai Kegiatan PPDB sebesar Rp. disimpulkan, bahwa satuan biaya
5.555.000, Pembelian Bahan Habis Pakai pendidikan SMP Negeri 2 Sukasada pada
sebesar Rp. 7.025.000, Kegiatan Tahun Ajaran 2013/ 2014 yang berjumlah
Pembelajaran dan Ekstra Kurikuler Siswa Rp. 398.302.733 hanya terealisasi
sebesar Rp.3.000.000. 4) Standar sebanyak 97,41%, ini berarti bahwa total
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

biaya (total cost) yang diperlukan untuk dana yg dikeluarkan sebesar Rp.
membiayai penyelenggaraan pendidikan di 97.205.281 dengan perhitungan indeks
SMP Negeri 2 Sukasada yang bersumber sebesar Rp. 189.115,33/ siswa. 3) Untuk
dari Pemerintah pada Tahun Pelajaran TW I tahun 2014 dana yang diterima
2013/2014 adalah sebesar Rp. sebesar Rp. 95.672.500 untuk 539 orang
388.002.919. siswa, sehingga mendapatkan indeks
sebesar Rp. 177.500/ siswa. Sementara
3. Analisis Besarnya Satuan Biaya dana yg dikeluarkan sebesar Rp.
Pendidikan (unit cost) per Siswa dan 90.389.752 dengan perhitungan indeks
Rata-rata Satuan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 167.698,98/ siswa. 4) Untuk
Lainnya pada SMP Negeri 2 TW II tahun 2014 dana yang diterima
Sukasada Tahun Pelajaran 2013/2014 sebesar Rp. 95.672.500 untuk 539 orang
Biaya satuan (unit cost) dalam dunia siswa, sehingga mendapatkan indeks
pendidikan merupakan biaya satuan yang sebesar Rp. 177.500/ siswa. Sementara
sangat penting dalam penentuan biaya dana yg dikeluarkan sebesar Rp.
untuk setiap siswa dalam menyelesaikan 91.526.757 dengan perhitungan indeks
pendidikannya. Fattah (2009) men- sebesar Rp. 169.808,45/ siswa.
definisikan, bahwa “Biaya satuan per siswa Jika dana-dana tersebut di atas
adalah biaya rata-rata per siswa yang diakumulasikan maka total dana yang
dihitung dari total pengeluaran sekolah diterima dari BOS adalah sebesar Rp.
dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah 383.045.000, dan jika dibagi dengan jumlah
(enrollment) dalam kurun waktu tertentu. siswa maka akan mendapatkan indeks
Secara sederhana biaya satuan dihitung sebesar Rp. 710.000/ siswa/ tahun.
hanya dengan membagi seluruh jumlah Sementara total dana yang dikeluarkan
pengeluaran sekolah dengan jumlah siswa sebesar Rp. 388.002.919, dan jika dibagi
yang aktif pada tahun tertentu. dengan jumlah siswa maka akan
Untuk data biaya pribadi yang mendapatkan indeks sebesar Rp.
diperlukan oleh setiap siswa di SMP Negeri 718.992,26/ siswa/ tahun. Disini bisa kita
2 Sukasada pada Tahun Pelajaran 2013/ ketahui bahwa terdapat selisih dana
2014, sebagaimana telah diuraikan sebesar Rp. 8.992.26 dari dana yang
sebelumnya, bahwa total cost yang diterima dan dana yang dikeluarkan. Jadi
diperlukan adalah sebesar Rp. dapat kita simpulkan bahwa satuan biaya
pendidikan per siswa (unit cost) pada SMP
388.002.919, sedangkan dana utuh yang
diterima sebesar Rp. 383.045.000 (tidak Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2013/
termasuk dana sisa dari TW II tahun 2013). 2014 adalah sebesar Rp. 718.992.26.
Biaya pendidikan yang berasal dari dana
BOS adalah sebesar Rp. 710.000/ siswa/ 4. Analisis Peningkatan Biaya
tahun yang pencairannya dilakukan per 3 Pendidikan dapat Meningkatkan Mutu
bulan (TW) sebanyak 4 kali. Ini berarti Pendidikan di SMP Negeri 2
bahwa dana yang diterima sebesar Rp. Sukasada dari Tahun Pelajaran
177.500/ siswa/ TW. Adapun perinciannya 2011/2012 sampai dengan 2013/2014
penerimaan dananya sebagai berikut: 1)
Untuk TW III tahun 2013 dana yang Upaya meningkatkan mutu pendidikan
diterima sebesar Rp. 100.465.000 untuk merupakan prioritas dalam pelaksanaan
566 orang siswa, sehingga mendapatkan pembangunan pendidikan nasional di
indeks sebesar Rp. 177.500/ siswa. samping prioritas yang lainnya, yaitu
Sementara dana yg dikeluarkan sebesar penuntasan wajib belajar pendidikan dasar
Rp. 108.881.129 dengan perhitungan 9 tahun, pendidikan untuk memacu
indeks sebesar Rp.192.369,49/ siswa. 2) penguasaan ilmu pengetahuan dan
Untuk TW IV tahun 2013 dana yang teknologi, dan peningkatan relevansi
diterima sebesar Rp. 91.235.000 untuk 514 melalui kebijaksanaan, keterkaitan dan
orang siswa, sehingga mendapatkan indeks kesepadanan.
sebesar Rp. 177.500/ siswa. Sementara Dalam rangka meningkatkan mutu
semua jenis dan jenjang pendidikan, maka
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

perhatian dipusatkan pada tiga faktor 388.002.919, jadi terdapat saldo sebesar
utama, yaitu: 1) kecukupan sumberdaya Rp. 10.299.814 dengan unit cost sebesar
pendidikan untuk menunjang proses Rp. 718.992.26/ siswa/ tahun. Ini berarti
pendidikan dalam arti kecukupan adalah terdapat peningkatan sebesar 5,77% dari
tersedianya jumlah dan mutu guru, maupun tahun sebelumnya.
tenaga kependidikan lainnya, buku teks, Seiring dengan peningkatan satuan
perpustakaan dan sarana prasarana biaya pendidikan, maka mutu
belajar, 2) mutu proses pendidikan itu pendidikanpun mengalami peningkatan. Ini
sendiri dalam arti kurikulum dan dapat kita lihat dari hasil penelitian, bahwa
pelaksanaan pengajaran untuk mendorong secara umum rata-rata skor mutu
para siswa belajar yang lebih efektif, dan 3) pendidikan di SMP Negeri 2 Sukasada
mutu output dari proses pendidikan dalam adalah sebesar 171,25 dengan simpangan
arti keterampilan dan pengetahuan yang baku sebesar 11,68. Hasil ini menunjukkan
diperoleh oleh siswa. bahwa kecen-derungan mutu pendidikan
Bertitik tolak dari uraian di atas, SMP Negeri 2 Sukasada dalam kategori
secara jelas disadari bahwa faktor utama sangat baik, yakni berada pada pada
penentu mutu pendidikan berkaitan erat rentangan Y  156.
dengan masalah biaya. Dapat dikatakan Selain itu, peningkatan mutu
bahwa kuatnya keadaan ekonomi suatu pendidikan di SMP Negeri 2 Sukasada juga
negara akan berpengaruh secara langsung tercermin dari prestasi akademik maupun
atau tidak langsung terhadap non akademik. Ini dapat dilihat dari nilai
pengalokasian sumber biaya pendidikan tertinggi yang diraih pada Ujian Nasional
maupun terhadap kebijakan yang akan selama 2 tahun terakhir. Untuk mata
diambil dan dilaksanakan oleh suatu negara pelajaran Bahasa Indonesia pada TP 2011/
dalam bidang pendidikannya. Dengan 2012, nilai tertinggi yang diraih oleh siswa
demikian, maka biaya pendidikan adalah 8,6. Kemudian pada TP 2012/ 3013
merupakan faktor masukan yang sangat mengalami peningkatan sebesar 5,81%
penting dalam rangka meningkatkan mutu menjadi 9,1. Selanjutnya pada TP 2013/
pendidikan, dan menjalankan fungsi 2014 meningkat sebesar 4,4% menjadi 9,5.
pendidikan untuk meningkatkan kualitas Untuk mata pelajaran Bahasa Inggris pada
sumber daya manusia. TP 2011/ 2012, nilai tertinggi yang diraih
Perubahan biaya atau peningkatan oleh siswa adalah 8,6. Kemudian pada TP
biaya pendidikan yang terjadi pada SMP 2012/ 3013 tidak mengalami peningkatan
Negeri 2 Sukasada dari Tahun Pelajaran yaitu tetap 8,6. Selanjutnya pada TP 2013/
2011/ 2012 sampai 2013/ 2014, dapat 2014 meningkat sebesar 3,5% menjadi 8,9.
dilihat dari jumlah dana BOS yang diterima Untuk mata pelajaran Matematika pada TP
oleh SMP Negeri 2 Sukasada pada Tahun 2011/ 2012, nilai tertinggi yang diraih oleh
Pelajaran 2011/ 2012 adalah sebesar Rp. siswa adalah 9,5. Kemudian pada TP 2012/
377.720.000, sedangkan total cost yang 3013 tidak mengalami peningkatan yaitu
dihabiskan sebesar Rp. 361.643.873, jadi tetap 9,5. Selanjutnya pada TP 2013/ 2014
terdapat saldo sebesar Rp. 16.076.127, meningkat sebesar 2,11% menjadi 9,7.
dengan unit cost sebesar Rp. 679.781.72/ Untuk mata pelajaran IPA pada TP 2011/
siswa/ tahun. Pada Tahun Pelajaran 2012/ 2012, nilai tertinggi yang diraih adalah 9,0.
2013 dana yang diterima sebesar Rp. Kemudian pada TP 2012/ 3013 mengalami
409.670.000, sedangkan total cost yang peningkatan sebesar 4,4% menjadi 9,4.
dihabiskan sebesar Rp. 392.241.878, jadi Selanjutnya pada TP 2013/ 2014 meningkat
terdapat saldo sebesar Rp. 17,428,122.00, sebesar 2,13% menjadi 9,6.
dengan unit cost sebesar Rp. 679.795.28/
siswa/ tahun. Ini berarti terdapat DAFTAR RUJUKAN
peningkatan sebesar 0,02% dari tahun Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
sebelumnya. Kemudian pada Tahun Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Pelajaran 2013/ 2014 dana yang diterima Jakarta : PT. Rineka Cipta.
sebesar Rp. 398.302.733, sedangkan total
cost yang dihabiskan sebesar Rp.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Administrasi Pendidikan (Volume 6, No 1 Tahun 2015)

Aryanto, Hasan. 2009. “Analisis Manfaat


Biaya Pendidikan”. http://hasanaryanto
uinjkt.blogspot.com/2009/11/ekonomi-
pendidikan-analisa-manfaat.html.
Diunduh November 2014.

El Hakim, Naufal. 2013. “Pengertian dan


Definisi Pendidikan”. http://www.krum
puls.net/2013/03/pengertian-dan-
definisi-pendidikan.html. Diunduh
November 2014.

Fattah, Nanang. 2000. Ekonomi dan


Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdokarya.

Koyan, W. 2011.Asesmen dalam


Pendidikan. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan. 2008. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. 2013.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

Susilawati, Ni Luh. 2014. Analisis Biaya


Pendidikan Pada SMP Cipta Dharma
Denpasar Tahun Pelajaran 2012/2013.
Singaraja: Undiksha

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai