Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR PENDIDIKAN

KONSEP KONSEP DASAR PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING
SRI MURNI, S.Pd, M.Pd

D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H

TITI RAHMAWATI
NPM 16140009
Istilah - istilah yang berhubungan dengan pendidikan

Belajar Aktif. Kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik dengan cara
mendnegar, membaca, menulis, mendiskusikan, merefleksi rangsangan, dan
memecahkan masalah.

Belajar Mandiri. Kegiatan atas prakarsa sendiri dalam menginternalisasi


pengetahuan, sikap, dan keterampilan, tanpa tergantung atau mendapat bimbingan
langsung dari orang lain.

Biaya investasi. Biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya
manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya operasi. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi
pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan srana
dan orasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi.

Biaya personal. Biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikurit proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

BOS Buku adalah program untuk penyediaan buku teks pelajaran. Program BOS
Buku digulirkan karena salah satu komponen penting dalam pembiayaan pendidikan
adalah buku. Masyarakat kadang harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan
buku paket pelajaran yang bermutu.

Career Center. Pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi tamatan Sekolah
Lanjutan Atas (SMA, SMK, MA). Semula bernama Community College.

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu,
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) adalah kegiatan akbar di bidang
seni dan budaya yang melibatkan seluruh siswa-siswi jenjang pendidikan dasar dan
menengah di Indonesia, sekali dalam satu tahun. Para pesertanya adalah siswa-siswi
yang lolos seleksi melalui kompetisi ketat dan fair mulai tingkat sekolah, kecamatan
dan provinsi. Para juara FLS2N nantinya akan dibina dalam pusat pelatihan nasional
dan diupayakan bisa mengikuti kejuaran seni internasional tingkat pelajar.

GBPP adalah Garis-garis Besar Program Pengajaran

Indikator Kompetensi. Bukti yang menunjukkan telah dikuasainya kompetensi


dasar.

IPA Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPA (Fisika, Kimia,
Biologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran IPA
terpadu dapat dilakukan oleh guru tunggal atau team teaching.

IPS Terpadu. Pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPS (sejarang,
Geografi, Ekonomi, Sosiologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran IPS terpadu dapat dilakukan oleh guru tunggal atau team teaching.

Jaring Pengaman Sosial (JPS) adalah program pemerintah untuk menuntaskan


program Wajib Belajar Sembilan Tahun saat krisis moneter pada tahun 1997. Program
JPS ini berupa pemberian beasiswa anak- anak miskin dan kucuran dana bantuan
operasional ke sekolah-sekolah, JPS berlangsung dari 1998 hingga 2003.

Kalender Pendidikan. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik


selama satu tahun ajaran.

KBK adalah kurikulum yang lebih banyak memberi ruang pada pemerintah daerah.
Pemerintah pusat hanya menyusun kompetensi standar minimal, sementara elaborasi
sylabus-nya diserahkan pada daerah, yang selanjutnya diserahkan kepada sekolah dan
para guru.

Kecakapan Hidup (Life Skills). Kecakapan-kecakapan yang diperlukan peserta


didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan.

Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan yang melibatkan peserta didik dakam proses


mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Kegiatan yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran
harus mengembangkan kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Ketuntasan Belajar. Tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik


mengikuti kegiatan pembelajaran.

Komite Sekolah/Madrasah. Lembaga mandiri yang beranggotakan orangtua/wali


peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

Klasikal. Cara mengelola kegiatan belajar dengan sejumlah peserta didik dalam suatu
kelas, yang memungkinkan belajar bersama, berkelompok, dan individual.

Kognitif. Berkaitan dengan atau meliputi proses rasional untuk mengausai


pengetahuan dan pemahaman konseptual.

Kolaboratif. Kerjasama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian suatu tugas
di mana tiap anggota melaksanakan fungsi yang saling mengisi dan melengkapi.

Kolokium. Suatu kegiatan akademik di mana seseorang mempresentasikan apa yang


telah dipelajari kepada suatu kelompok atau kelas, dan menjawab pertanyaan
mengenai presentasinya dari anggota kelompok atau kelas.

KOMITE SEKOLAH adalah unsur-unsur masyarakat yang diharapkan memberikan


masukan dalam pengembangan program sekolah, peningkatan fundrising, dan
pengembangan kurikulum. Mereka juga berhak memperoleh laporan kerja meski tidak
berada dalam struktur birokrasi sekolah, sehingga akuntabilitas manajemen sekolah
dapat diketahui oleh publik. Keanggotaan komite sekolah bervariasi, ada yang hanya
terdiri dari ahli pendidikan dan tokoh masyarakat setempat, tapi ada pula yang
memasukkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) hingga pengusaha.

Kompetensi. Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki


seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Kompetensi Dasar (KD). Kemampuan minimal


melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan efektif.

Kooperatif. Kegiatan yang dilakukan dalam kelompok demi kepentingan bersama.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Batas minimal pencapaian kompetensi pada


setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan. KTSP ini merupakan perwujudan dari kurikulum
pendidikan dasar dan menengah, yang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah, di bawah
koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama tingkat
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk pendidikan menengah.
KTSP berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).

Kurikulum. Seperangkat rencana dan pengaturan mennegai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KURIKULUM 1994 merupakan kurikulum yang disusun oleh pemerintah pusat dan
hanya memberi kewenangan pada pemerintah daerah sebesar 20% untuk menyusun
kurikulum muatan lokal

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum operasional yang


disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Metakognisi. Kognisi yang lebih
komprehensif, meliputi pengetahuan strategik (mampu membuat ringkasan,
menyusun struktur pengetahuan), pengetahuan tentang tugas kognitif (mengetahui
tintutan kognitif untuk berbagai keperluan), dan pengetahuan tentang diri.

MBS adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang
dalam hal ini kepala sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite
sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. MBS ini bertujuan; 1)

yang

diperlukan

untuk

mencapai mutu (quality) dan relevansi pendidikan yang setinggi- tingginya, dengan
tolok ukur penilaian pada hasil (output dan outcome) bukan pada metodologi atau
prosesnya; 2) menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu di sekolah yang bersangkutan; 3) meningkatkan efektivitas
dan efisiensi; dan 4) meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stake
holders.

menengah di Indonesiakecuali SMK yang memiliki konsentrasi berbedasekali


dalam satu tahun. Siswa yang mengikuti OSN adalah siswa yang telah lolos seleksi
tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi. Para juara OSN nantinya akan dibimbing dan
diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional seperti; IPhO, IBO,
IMO, IChO dan lainya.

Pembelajaran. Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran Berbasis Masalah. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan


dengan masalah konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau mata
pelajaran.

Pembelajaran Berbasis Proyek. Pengorganisasian proses belajar yang dikaitkan


dengan suatu objek konkret yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan atau
mata pelajaran.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikann lebih lanjut.

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global. Pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di
tingkat global, nasional, dan internasional.

Pendidikan Inklusif. Program pendidikan yang mengakomodasi semua peserta didik


baik anak normal maupun anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya.

Pendidikan Khusus. Pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

DEVINISI DEVINISI PENDIDIKAN


Pengertian pendidikan menjadi hal yang sebaiknya kita juga perlu ketahui untuk
menambah wawasan kita terhadal hal yang selalu berkaitan dengan kehidupan kita sehari

hari, karena kita selalu melewati proses pendidikan maka oleh sebab itulah kita sebagai
pelaku harus paham juga apa pengertian pendidikan itu sendiri.
Pengertian pendidikan bukan hanya untuk di ketahui belaka melainkan dengan
memahaminya lalu berusaha untuk menjalankan perosesnya berdasarkan apa yang memang
tertuang dalam pengertian pendidikan tersebut. Kita terlalu sering melihat berbagai kejadian
nyata yang mencoreng nama baik dari pendidikan tersebut mungkin salah satu penyebabnya
adalah dikarenakan mereka tidak menguasai nilai nilai apa yang di artikan dalam kata
pendidikan itu sendiri.
Berkaitan dengan Pengertian Pendidikan para Ahli telah menyampaikan pendapat mereka
masing masing tentang apa itu penertian pendidikan, namun sebelum kependapat para Ahli
kita akan bahas tentang kata Pendidikan itu sendiri . Kata Pendidikan berdasarkan KBI
berasal dari kata didik dan kemudian mendapat imbuhan pe dan akhiran an, maka kata
ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Kata Pendidikan Juga berasal
dari Bahasa yunani kuno yaitu dari kata Pedagogi kata dasarnya Paid yang berartikan
Anak dan Juga kata Ogogos artinya membimbing . dari beberapa kata tersebut maka
kita simpulkan kata pedagos dalam bahasa yunani adalah Ilmu yang mempelajari tentang seni
mendidik Anak .
Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan yang sesuai prosedur pendidikan itu sendiri.
Kemudian kita berlanjut pada UU tentang adanya pendidikan tersebut, Menurut UU No. 20
tahun 2003 pengertian Pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Undang undang inilah yang
menjadi dasar berdidirinya proses pendidikan yang ada di Negara Indonesia.
Pengertian pendidikan menurut para Ahli, sebelum kita mengambil pendapat para filosofi
pendidikan dari orang barat, maka kita mengambil pengertian pendidikan berdasarkan apa
yang di sampaikan oleh bapak pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara, beliau
telah
menjelaskan
tentang
pengertian
pendidikan
sebagai
berikut
:
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Ki Hajar Dewantara.

Pengertian pendidikan atau definisinya menurut Pendapat Para Ahli lain yaitu :
I.

Prof.Dr.M.JLangeveld
:
Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih
memerlukannya

II.

Prof. Zaharai Idris

seorang Ahli Epistimologi juga menyampaikan pendapatnya tentang pengertian pendidikan


ialah
:
Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia
dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam
rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya .
III. H. Horne :
Pendidikan adalah proses yang di lakukan terus menerus dari penyesuaian yang lebih
tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas
dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional
dan kemanusiaan dari manusia .
IV. Ahmad D. Marimba :
Beliau juga berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
V. John Dewey :
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia .
Dari beberapa pendapat yang telah disampaikan oleh para Ahli di atas maka kita bisa
mengambil kesimpulan bawah pengertian pendidikan ialah proses melakukan bimbingan,
pembinaan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak
untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup mampu untuk melaksanakan
tugas hidupnya sendiri secara mandiri tidak terlalu bergantung terhadap bantuan dari orang
lain.
Pelaku pendidikan menurut saya selaku penulis artikel ini, bisa di lakukan oleh siapa saja
selama orang tersebut memiliki akal sehat, kita tidak bisa membatasi hanya orang dewasa
saja yang bisa memberikan pendidikan kepada anak, karena seorang anakpun sejatinya juga
bisa memberikan pendidikan baik berupa ilmu atau pengalaman kepada orang dewasa selama
bisa di percaya secara valid.
Sedikit mengarah pada Kata Pendidik itu sendiri para ahli juga membagi beberapa
kategori orang yang berperan pada dunia pendidikan sebagai berikut :
-Pendidik adalah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. Dwi Nugroho
Hidayanto, menginventarisasi bahwa pengertian pendidik meliputi: Orang Dewasa, Orang
Tua, guru, Pemimpin masyarakat, pemuka atau pemimpin agama.
-Berdasarkan aturan yang berlaku untuk menjadi seorang pendidik di perlukan karakter
sebagai berikut :
kematangan diri yang stabil, memahami diri sendiri, mandiri, dan memiliki nilai-nilai
kemanusiaan.

UNSUR 5W+1H PENDIDIKAN


1 . WHAT Apa itu Pendidikan ?
a.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)


menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anakanak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

b.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui


kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang.

c.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan


terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.

d.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses


yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi
makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang
bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam
sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

e.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka


dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

2.WHO-- Siapa Pendidik itu?

Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang mendidik. Dari segi istilah
merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seseorang
yang tugasnya berkaitan dengan pendidikan.
Istilah pendidik dalam beberapa literatur kependidikan sering diwakili oleh
istilah guru. Guru sebagai orang yang kerjanya mengajar / memberikan
pengajaran di sekolah / kelas. Artinya, guru bekerja dalam pendidikan dan
pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak anak
mencapai kedewasaan masing masing. Guru tidak hanya menyampaikan
materi pengetahuan tertentu, tetapi ikut aktif serta kreatif dalam
mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota
masyarakat sebagai orang dewasa. Dari sini, kita bisa pahami bahwa
kedudukan seorang guru sangat penting dalam proses pendidikan karena
dia bertanggungjawab dan menentukan arah pendidikan dalam rangka
mencetak generasi bangsa yang unggul disegala bidang. Hasan Fahmi
mengutip salah satu ucapan seorang penyair zaman modern, yang
berkenaan dengan kedudukan guru. Syair tersebut artinya Berdirilah
kamu seorang guru dan hormatilah dia. Seorang guru itu hampir
mendekati kedudukan seorang rasul, yaitu menempati urutan kedua
sesudah martabat Rasul
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu
komponen pendidikan peserta didik dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan
pendekatan edukatif/paedagogis.
1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang
sedang disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga,
masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih luas. Peserta didik
perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan perannya
dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat.
Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan
dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks
inilah, peserta didik melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guruguru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi

inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap


melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.
2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang
sedang tumbuh dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi
manusiawi, seperti: bakat, inat, kebutuhan, social-emosional-personal,
dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan
melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi
perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya.
Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam
diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi,
dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya
perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling
berhubungan satu dengan lainnya.
3.
Pendekatan
edukatif/paedagogis,
pendekatan
pendidikan
menempatkan peserta didiksebagai unsur penting, yang memiliki hak dan
kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.
3. WHYMengapa Pendidikan Penting?
Beberapa hari yang lalu, saat saya berada diperjalanan dari rumah saya di
cikutra ke kampus di ledeng (saya suka memikirkan banyak hal secara
acak ketika berada di kendaraan), pikiran saya memunculkan pertanyaan
yang sangat sederhana tapi penting: mengapa pendidikan penting?
4. WHEN -- Kapan Pendidikan Berlangsung?
Pendidikan berlangsung kapanpun, karena mnengingat kebutuhan
manusia terhadap pendidikan itu sendiri sangatlah tinggi. Untuk
memperoleh pendidikan tidak ada keharusan bagi seseorang untuk
menunggu masa dewasa atau masa mereka memiliki kemampuan. Akan
tetapi pendidikan itu berlangsung selama seseorang mengerti tentang
manfaat dan fungsi pendidikan itu.
5. WHERE - Dimana Pendidikan Berlangsung?
Pendidikan bisa berlangsung dimana saja tanpa harus menuntut diri untuk
bisa masuk di lembaga pendidikan formal. Pendidikan dapat berlangsung
mulai dari rumah kita bersama para anggota keluarga, sampai pada
perguruan tinggi. Bagi seseorang yang tidak memiliki kecukupan secara
finansial pun, tetap memiliki kewajiban untuk menempuh pendidikan
meskipun tempat pendidikan mereka hanyalah berupa tempat yang semi
formal atau bahkan tidak formal sama sekali.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar Dasar Dasar Pendidikan


(http://www.sariyanta.com/kuliah/wawasan-kependidikan/)
sumber (PENGERTIAN PENDIDIKAN >> Makalah Tentang Pendidikan |
belajarpsikologi.com )
Sumber (http://fikrirasyid.com/mengapa-pendidikan-penting/)
Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Yayasan
Penerbit FIP IKIP, t. Th), Cet. Ke-10, h. 5
Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ). Cet.
Ke-5. h.4
Madyo Ekosusilo. R.B, Kasihadi. Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang :
Effhar Publising.
1990 ), Cet. Ke-1, h.12
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar Dasar Pendidikan, Surabaya, Usana Offset.
Sumber (http://blog.tp.ac.id/pemikiran-ki-hajar-dewantara-tentang-pendidikan)

Anda mungkin juga menyukai