Anda di halaman 1dari 10

MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Volume 2 | Nomor 2 | Maret |2019


e-ISSN: 2614-6673 dan p-ISSN: 2615-5273
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Kegiatan Bimbingan Belajar Gratis Di


Desa Gebangan
Dyan Yuliana

Keywords : Abstrak. Kegiatan PPM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas


Kualitas Pendidikan; pendidikan melalui kegiatan bimbingan belajar dan mengaktifkan
Bimbingan Belajar. kegiatan mahasiswa-mahasiswi yang berdomisili di Desa Gebangan
beserta lulusan sarjana yang memiliki banyak waktu luang pada sore
hari. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan di Pendopo Kantor
Corespondensi Author Desa Gebangan. Kegiatan ini berlangsung selama 16 kali pertemuan
Pendidikan Teknologi dengan materi dari tingkat SD s/d SMA dan materi yang diberikan
Informasi, STKIP PGRI disesuaikan dengan kebutuhan siswa (kondisional). Waktu
Situbondo Dusun Olean pelaksanaan kegiatan bimbel pada hari Senin – Kamis pukul 15.00
Selatan RT.01 RW. 01 WIB s/d 17.00 WIB. Para pengajar (tutor) membimbing siswa dalam
Situbondo, Jawa Timur mengerjakan tugas-tugas sekolah (PR) dan mengajari siswa tentang
Email : materi-materi yang belum dipahami saat pembelajaran di sekolah.
pitikpitik23@gmail.com Materi yang diberikan mencakup semua mata pelajaran dan semua
jenjang kelas. Tahap-tahap kegiatan bimbingan belajar ini meliputi
persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi, serta penyusunan laporan.
Hasil dari kegiatan bimbingan belajar ini berupa tingkat kepuasan
History Artikel orangtua/wali siswa terhadap peningkatan prestasi akademik anak-
Received: 15-12-2018 anaknya di sekolah setelah mengikuti kegiatan bimbel ini. Hal ini
Reviewed: 15-01-2019 dikarenakan setelah mengikuti bimbel, siswa jadi lebih semangat
Revised: 21-02-2019 dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah (PR) dengan baik dan tidak
Accepted: 24-03-2019 ada tugas yang terbengkalai dikarenakan ada yang membimbing.
Published: 27-03-2019
Selain itu, pemahaman siswa-siswi terhadap materi pelajaran di
sekolah lebih meningkat dengan adanya pengulangan materi yang
diberikan oleh para tutor (pengajar) bimbel pada sore harinya
sepulang sekolah, serta mahasiswa-mahasiswi dan lulusan sarjana
dapat memanfaatkan waktu luangnya pada sore hari untuk melakukan
kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yaitu aktif mengajar di
bimbingan belajar.

PENDAHULUAN (2003:2) belajar adalah suatu proses usaha yang


dilakukan individu untuk memperoleh suatu
Hal sangat urgent di dunia ini yang perubahan tingkah laku yang baru secara
berperan penting dalam pembentukan pola pikir keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
dan perilaku manusia guna membangun tunas itu sendiri dalam interaksi dengan
bangsa yang berdedikasi tinggi ialah sebuah lingkungannya. Agar kegiatan belajar oleh anak
pendidikan. Dalam seluruh proses pendidikan, dapat berjalan dengan efektif perlu adanya
kegiatan belajar merupakan kegiatan inti dan bimbingan, bantuan dan motivasi dari orang tua
utama dalam keluarga. Karena pendidikan itu secara kontinu. Terlebih lagi pada masa
sendiri dapat berarti membantu perkembangan globalisasi seperti sekarang ini, khususnya anak
melalui kegiatan belajar. Menurut Slameto – anak usia sekolah di Desa Gebangan yang

10
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

dituntut untuk lebih ekstra lagi dalam belajar pembangunan nasional Indonesia. Jadi, sistem
demi mencapai masa depan yang lebih baik. pendidikan nasional merupakan suatu
keseluruhan yang terpadu dari semua kegiatan
Belajar merupakan suatu aktivitas yang pendidikan yang saling berkaitan untuk
dilakukan secara sadar untuk mendapatkan mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari nasional.
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri Berbagai usaha telah dilakukan
dalam interaksi dengan lingkungannya (N.S. pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu
Andayani et al, 2014). pendidikan di Indonesia baik secara kualitas
maupun kuantitas, Usaha ini dilakukan mulai
Mengajar adalah aktivitas menyampaikan dari jenjang pendidikan dasar sampai
pengetahuan dan kecakapan kepada siswa dalam Pendidikan dengan perguruan tinggi. Undang –
situasi lingkungan yang terorganisir. Di sisi undang No. 20 tahun 2003 Sistem Nasional
lain, mengajar diartikan sebagai The guidance of menyatakan bahwa “tujuan pendidikan adalah
learning activities, teaching is for purpose of untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ,
aiding the pupil to learn (Oemar Hamalik, 1992, membentuk sumber daya manusia yang handal
p. 58). dan berdaya saing, membentuk watak dan jiwa
sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi pekerti
Zainal Abidin (2006) mengemukakan luhur, serta berwawasan luas, dan menguasai
bahwa “Proses belajar-mengajar dituntut adanya teknologi.” (N.S. Andayani et al, 2014)
interaksi edukasi antara guru dengan siswa Abd. Mukhid (2007) menyatakan bahwa
secara memadai, baik melalui kegiatan mengajar dewasa ini pendidikan di Indonesia, secara
ataupun bimbingan belajar. Oleh karena bakat umum, dihadapkan kepada tantangan kualitas.
dan interaksi itulah, maka terjadi perubahan Tantangan ini tidak dapat ditawar-tawar lagi
sikap dan tingkah-laku sebagaimana yang agar bangsa Indonesia bisa menghadapi
diharapkan”. persaingan global yang begitu ketat. Bangsa
yang berkualitas akan berkorelasi secara positif
Menurut Sardiman (1992, p. 30), tujuan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia
belajar secara umum antara lain untuk : (SDM).
1. Mendapatkan pengetahuan; Menurut istilah, kata kualitas berarti
2. Menanamkan konsep dan keterampilan; mutu, yaitu tingkat baik buruknya sesuatu
3. Membentuk sikap dan perilaku. (Depdiknas, 2002, p. 603). Menurut Hanafiah
Pendidikan merupakan salah satu faktor dan Suhana (2009, p. 83), Kualitas dalam
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan konteks pendidikan adalah mengacu pada
seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, prestasi yang dicapai oleh anak didik atau
serta bangsa dan negara. Negara berkembang sekolah pada setiap kurun waktu tertentu.
seperti Indonesia sangat dipengaruhi oleh Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan
perkembangan dunia pendidikan. Keberhasilan (student achievement) dapat berupa hasil tes
dalam pembangunan tidak hanya dipengaruhi kemampuan akademis, (misalnya : Ulangan
oleh kemampuan di bidang ekonomi, tetapi juga Umum, UAS, EBTA dan UNAS). Dapat pula
kualitas sumber daya yang menjalankan proses prestasi dibidang lain, seperti prestasi disuatu
pembangunan tersebut. Pendidikan bertujuan cabang olahraga, seni atau ketrampilan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga tanbahan tertentu.
sekaligus dapat meningkatkan harkat dan Pendidikan bermutu menjadi harapan
martabat manusia. Melalui pendidikan itulah masyarakat dan pemerintah dalam peningkatan
diharapkan dapat tercapai peningkatan kualitas daya saing sumber daya manusia. Otonomi
kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2001
Menurut Susanti Herni dalam merupakan kesempatan dalam mengelola
http://www.neraca.co.id/article/53881/meningka sumber daya untuk peningkatan mutu dan daya
tkan-kualitas-pendidikan-nasional, Pendidikan saing sumber daya manusia. Dinamika
ialah suatu usaha sadar untuk menyiapkan kehidupan masyarakat perlu direspon dengan
peserta didik agar dapat berperan aktif serta pengelolaan pendidikan yang bermutu.
positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan (Bambang Ismanto, 2018).
dating. Pendidikan nasional Indonesia adalah Menurut Muhammad Fadhli (2017),
pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
11
Vol 2 No 1, Maret 2019

merupakan diskusi yang telah lama ada. Namun, akan menyebabkan perhatian orangtua terhadap
hingga saat ini permasalahan mutu pendidikan anak berbeda-beda. Adanya perbedaan inilah
belum juga selesai. Pendidikan yang berkualitas yang menyebabkan kemampuan siswa berbeda-
merupakan harapan dan tuntutan seluruh beda. Dengan media pembelajaran yang
stakeholder pendidikan. menggunakan Teknologi Informasi, perbedaan
Menurut Muhammad Fadhli (2017), Mutu pengetahuan orang tua dapat diatasi serta
merupakan salah satu hal yang dianggap memungkinkan siswa yang kemampuannya
penting, karena mutu pada dasarnya kurang dapat mengejar ketertinggalan dirumah
menunjukkan keunggulan suatu produk jika dengan mengcopy perangkat lunak yang ada.
dibandingkan dengan produk lainnya. Pada jaman serba teknologi seperti
Peningkatan mutu merupakan usaha dari setiap sekarang ini, ternyata masih banyak orang tua
lembaga-lembaga penghasil produk barang dan yang kurang memahami dan memperhatikan
juga produk jasa. Demikian halnya dalam kualitas pendidikan anak-anak mereka yang
pendidikan, mutu atau kualitas merupakan masih bersekolah di SD/MI, SMP/MTs, dan
bagian penting yang harus diperhatikan. SMA/SMK/MA, hal tersebut sering terjadi pada
Edward dan Sallis (2004:1) masyarakat di pedesaan yang masih banyak
mengungkapkan “ quality is at the top of most bermata pencarian sebagai petani. Orang tua
agendas and improving quality is probably the kadang terlalu sibuk bekerja di ladang hingga
most important task facing institution. However, mereka kurang memperhatikan waktu belajar
despite its importance, many people find quality anak mereka. Banyak juga orang tua yang
an enigmatic concept. It is perplexing to define merantau ke luar kota dan menitipkan anak-anak
and often difficult to measure ”. Kualitas ialah mereka kepada kakek atau neneknya, hal
bagian penting dari seluruh agenda dalam tersebut menyebabkan anak-anak kurang
organisasi dan meningkatkan kualitas mungkin mendapatkan perhatian ekstra dalam hal belajar
adalah tugas yang paling penting yang dihadapi dan banyak dari mereka yang menghabiskan
institusi manapun. Namun, meskipun penting, waktu belajar malah untuk bermain. Hal tersebut
banyak terjadi perbedaan pendapat tentang mengakibatkan waktu untuk menemani anak
konsep dari kualitas yang baik. belajar dirumah berkurang. Mereka beranggapan
Upaya dalam peningkatan mutu waktu belajar di sekolah sudah cukup untuk
pendidikan merupakan isu yang terus menerus menunjang pendidikan anak-anak mereka,
akan menjadi perbincangan dalam padahal anak diharapkan dapat belajar sendiri
pengelolaan/manajemen pendidikan. dirumah dengan didampingi orang tua
Peningkatan mutu pendidikan merupakan usaha disamping mendapatkan pelajaran di sekolah.
yang harus diupayakan secara terus menerus dan Waktu anak dirumah juga lebih banyak dari
berkelanjutan agar harapan untuk pendidikan pada waktu mereka di sekolah, namun
yang berkualitas dan relevan dapat tercapai. kebanyakan anak di pedesaan menggunakan
(Muhammad Fadhli, 2017) waktu mereka di rumah hanya untuk bermain
Muhammad Fadhli (2017) menyatakan saja.
bahwa pendidikan yang berkualitas merupakan Sekolah merupakan salah satu lembaga
harapan dan tuntutan seluruh stakeholder yang menjunjung tinggi pendidikan.
pendidikan. Semua orang tentunya akan lebih Pengetahuan dan segala wawasan dapat
suka menuntut ilmu pada lembaga yang ditemukan di sekolah. Banyak sekolah yang
memiliki mutu atau kualitas yang baik. Atas berdiri di Indonesia, baik sekolah negeri maupun
dasar ini, maka sekolah/lembaga pendidikan swasta. Dilihat dari segi pendidikan, jumlah
harus dapat memberikan pelayanan dan mutu anak-anak usia sekolah yang cukup banyak di
yang baik agar tidak ditinggalkan dan mampu Desa Gebangan mulai dari sekolah non formal
bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. sampai Sekolah Menengah Atas, tentunya
Suprapto (2006) mengemukakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan
selain guru, orang tua juga sangat berpengaruh berkualitas. Namun pada kenyataannya, siswa-
terhadap kemajuan pendidikan. Untuk siswi yang berasal dari Desa Gebangan SDM
mendukung pendidikan ini biasanya orangtua nya masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan
menyediakan sarana dan biaya pendidikan. jam pelajaran di sekolah semakin padat. Di
Kelemahan yang ada saat ini adalah sekolah jam pelajaran dimulai jam 07.00 – 15.00
pengetahuan orang tua terutama terhadap WIB, sehingga dalam pelaksanaannya siswa
pelajaran anak sekolah tidak sama. Hal ini juga dituntut untuk memahami mata pelajaran yang
12
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

sangat banyak dan beragam. Bagi siswa yang dari sekolah, wawasan anak-anak tersebut dapat
cerdas mungkin bisa mengikuti mata pelajaran berkembang lebih luas.
yang diberikan oleh guru dengan mudah, tetapi Sukadji (2000) menyatakan bahwa
bagi siswa yang daya berpikirnya kurang akan bimbingan belajar adalah bimbingan yang
mengalami kesulitan dalam memahami dan diberikan kepada individu untuk dapat
menyerap ilmu yang diberikan oleh guru. mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya
Zainal Abidin (2006) berpendapat, dalam belajar, agar setelah melaksanakan
“Penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada kegiatan belajar mengajar mereka dapat
umumnya lebih ditujukan pada siswa yang mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai
berkemampuan rata-rata sehingga yang dengan kemampuan, bakat, dan minat yang
berkemampuan kurang menjadi terabaikan. dimiliki masing-masing.
Siswa yang termasuk kategori di luar rata-rata Bimbingan belajar menurut Dewa Ketut
(siswa yang pintar atau yang bodoh) tidak bisa Sukardi yang dikutip Indrawan (2013:6)
memperoleh kesempatan yang memadai untuk mengemukakan bahwa bimbingan belajar
berkembang sesuai kapasitasnya. Jadi, kesulitan adalah“proses bantuan yang diberikan kepada
belajar dapat terjadi dan dialami oleh siswa yang individu agar dapat mengatasi masalah-masalah
bodoh, yang berkemampuan rata-rata, maupun yang dihadapi dalam belajar sehingga setelah
siswa yang berkemampuan tinggi.” melalui proses perubahan dalam belajar mereka
Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai dapat mencapai hasil belajar yang optimal”.
faktor, baik internal maupun eksternal siswa. Menurut Zainal Abidin (2006), makna,
Faktor internal mencakup kapasitas kognitif, tujuan, dan fungsi bimbingan belajar mengacu
afektif, maupun psikomotorik. Faktor eksternal pada berbagai pengalaman di lapangan yang
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan menunjukkan berbagai kesulitan, permasalahan,
pergaulan teman sebaya, lingkungan dan bahkan kegagalan-kegagalan yang dialami
masyarakat, lingkungan sekolah, lingkungan siswa dalam belajar. Hal ini tidak selalu
budaya, dan sebagainya. Atas dasar realita diakibatkan oleh rendahnya intelegensi atau
tersebut guru pembimbing harus bekerjasama kebodohan siswa, namun kegagalan tersebut
dengan wali kelas ataupun guru mata pelajaran terjadi pada siswa yang kurang atau tidak
untuk melakukan diagnosis pemecahannya mendapatkan layanan bimbingan yang memadai.
melalui layanan bimbingan belajar untuk Itulah sebabnya eksistensi layanan bimbingan
meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. belajar merupakan salah satu bentuk layanan
Upaya-upaya tersebut akan ditelaah dan sebagai jawaban penting dalam rangka
diperdalam melalui kajian artikel ini. Dengan memberikan keselarasan dalam belajar siswa.
upaya-upaya ini diharapkan dapat mendorong Makna layanan bimbingan belajar
dan meningkatkan kualitas proses belajar- (layanan pembelajaran) mengisyaratkan pada
mengajar yang berkesinambungan. Pada tujuan intinya, yaitu memberikan kemungkinan
akhirnya, diharapkan dapat meningkatkan yang seluas-luasnya pada siswa untuk
prestasi akademik siswa asuh sesuai dengan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
upaya dan kemampuan mereka masing-masing. yang baik, keterampilan dan materi belajar yang
(Zainal Abidin, 2006) sesuai dengan tingkat kecepatan, kesulitan
Bimbingan belajar merupakan salah satu belajar, potensi, dan perkembangan diri siswa
alternatif untuk memperbaiki serta (Prayitno, 1997, p. 87).
meningkatkan kualitas pendidikan, namun Hasil observasi di lapangan yaitu
dalam bimbingan belajar saat ini, bimbingan sebagian besar pekerjaan penduduk di Desa
belajar dibuat sebagai bisnis dalam mencari Gebangan adalah buruh tani. Sehingga siswa-
uang. Tujuan utama untuk mengedepankan siswi di Desa Gebangan setelah pulang dari
membangun generasi penerus bangsa menjadi sekolah, kegiatan mereka hanya dihabiskan
cerdas sering dikesampingkan. Sehingga hanya untuk bermain. Seharusnya akan lebih
anak-anak yang tergolong mampu saja yang bisa bermanfaat jika waktu luang mereka digunakan
mengikuti bimbingan belajar. Sangat untuk bimbingan belajar. Tapi untuk mengikuti
disayangkan apabila anak-anak cerdas yang bimbingan belajar perlu dana tambahan,
kurang mampu hanya bisa mengandalkan materi sedangkan penghasilan sebagai buruh tani hanya
yang diterimanya di sekolah, padahal jika anak- cukup untuk keperluan sehari-hari. Banyak
anak tersebut mendapatkan pengetahuan selain anak-anak yang berasal dari keluarga yang
kurang mampu tidak bisa mengikuti bimbingan
13
Vol 2 No 1, Maret 2019

belajar (les) dengan alasan faktor biaya yang bimbingan belajar yang relatif mahal membuat
cukup mahal. Selain itu, terdapat banyak lulusan para orang tua enggan mendaftarkan anak
sarjana yang berasal dari Desa Gebangan yang mereka mengikuti bimbingan belajar dan
memiliki banyak waktu luang pada sore hari, beranggapan bahwa belajar disekolah saja sudah
sehingga bisa dimanfaatkan untuk memberikan cukup. Padahal, waktu anak di sekolah lebih
bimbingan belajar bagi anak-anak usia sekolah sedikit dari pada waktu mereka berada
yang kurang mampu. dirumah.Kami ingin meningkatkan kualitas
Masyarakat Desa Gebangan pada pendidikan anak-anak di sana, selain itu kami
umumnya bermata pencarian sebagai petani dan juga ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat
pedagang. Namun, dapat dikatakan bahwa Desa tentang pentingnya pendidikan anak dari usia
Gebangan bukanlah daerah yang tertinggal. dini. Kami berharap dapat memperbaiki kualitas
Akses transportasi yang lancar dan letak yang pendidikan anak-anak usia sekolah di daerah
strategis membuat desa ini bukan termasuk desa pedesaan agar mampu bersaing dengan anak-
tertinggal lagi. Tetapi, kesadaran masyarakat anak yang tinggal di perkotaan.
mengenai pentingnya kualitas pendidikan yang Berdasarkan permasalahan yang
harus didapat oleh anak-anak usia sekolah masih diungkapkan di atas, maka Kami akan
sangat kurang. Hal tersebut disebabkan mengusulkan untuk membentuk bimbingan
kurangnya perhatian orang tua terhadap jam belajar secara gratis (tanpa dikenakan biaya)
belajar anak-anak mereka, ada pula orang tua bagi siswa-siswi di Desa Gebangan khususnya
yang merantau ke luar kota dan menitipkan anak yang berasal dari keluarga kurang mampu
mereka kepada saudaranya, sehingga si anak tersebut. Dengan adanya bimbingan belajar ini,
kurang mendapatkan perhatian khusus mengenai selain pengetahuan siswa-siswi di Desa
waktu belajar mereka. Masyarakat di desa Gebangan akan bertambah luas dan juga
tersebut menganggap pendidikan dibangku mahasiswa maupun lulusan sarjana lebih bisa
sekolah saja sudah cukup, dan orang tua kadang memanfaatkan waktu luangnya khususnya pada
tidak punya waktu untuk menemani anak-anak sore hari untuk membantu anak-anak usia
mereka belajar dirumah. Selain itu, di daerah sekolah dalam belajar.
Desa Gebangan juga masih jarang ditemui Kegiatan PPM ini bertujuan untuk
tempat les atau bimbingan untuk anak-anak usia meningkatkan kualitas pendidikan melalui
sekolah. Belum ada pihak yang memanfaatkan kegiatan bimbingan belajar di Desa Gebangan
waktu bermain anak untuk dijadikan waktu dan mengaktifkan kegiatan mahasiswa-
belajar yang menyenangkan untuk anak-anak. mahasiswi yang berdomisili di Desa Gebangan
Mayoritas anak-anak di Desa Gebangan beserta lulusan sarjana yang memiliki banyak
sepulang sekolah dan sampai dirumah lebih waktu luang pada sore hari.
banyak menghabiskan waktunya untuk bermain PPM ini menitikberatkan pada pendidikan
bersama teman-temannya. anak-anak SD/MI, SMP/MTs, DAN
Melihat kondisi semacam itu, kami ingin SMA/SMK/MA yang seringkali diabaikan oleh
memfasilitasi anak-anak yang kurang mampu kebanyakan masyarakat yang masih tinggal di
agar mereka dapat memanfaatkan waktu pedesaan. Maka dari itu, Kami berharap PPM ini
belajarnya dengan baik, dengan cara mendirikan dapat membantu memajukan pendidikan anak-
suatu bimbingan belajar yang mana anak-anak anak di pedesaan agar tidak kalah dengan
bisa belajar sambil bermain dan berkumpul kualitas pendidikan anak – anak di perkotaan.
dengan teman-teman mereka tanpa dikenakan Sasaran kegiatan PPM ini ditujukan
biaya (gratis) di Desa Gebangan Kecamatan kepada siswa-siswi di Desa Gebangan
Kapongan Kabupaten Situbondo. Dengan khususnya yang termasuk keluarga kurang
begitu, kualitas pendidikan anak-anak sejak dini mampu, baik siswa-siswi yang berasal dari
bisa perlahan-lahan diperbaiki agar bisa menjadi SD/MI sampai SMA/SMK/MA serta mahasiswa
lebih baik lagi. Kami memilih desa tersebut dan lulusan sarjana (khususnya alumni STKIP
karena kondisi wilayah yang sesuai dengan latar PGRI Situbondo) yang berdomisili di Desa
belakang yang kami jelaskan diatas, serta masih Gebangan.
kurangnya, tempat bimbingan belajar yang Kegiatan PPM ini diharapkan dapat
terdapat di daerah ini. Kebanyakan bimbingan menghasilkan luaran berupa : (1) bimbingan
belajar terdapat di pusat kota yang jaraknya belajar yang dapat menampung anak-anak yang
cukup jauh untuk dijangkau oleh anak-anak usia berasal dari keluarga tidak mampu, (2) anak-
sekolah di Desa Gebangan. Selain itu, biaya anak di Desa Gebangan yang cerdas dan bisa
14
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

memahami semua mata pelajaran di sekolah, langsung tersalurkan untuk kepentingan


dan (3) kegiatan mahasiswa maupun lulusan masyarakat dan lulusan sarjana dapat
sarjana yang memiliki banyak waktu luang memanfaatkan waktu luangnya pada sore hari
dengan mengajar di bimbingan belajar. dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat
bagi masyarakat. Pada kegiatan bimbel ini,
siswa-siswi yang mengikuti bimbingan belajar
METODE tidak dipungut biaya apapun (gratis). Setelah
Kegiatan bimbingan belajar ini diadakan kegiatan PPM ini selesai, diharapkan bimbel
untuk anak-anak sekolah tingkat SD/MI sampai gratis ini tetap terus berjalan dengan dipandu
SMA/SMK/MA yang dilaksanakan di Pendopo (dikelola) oleh para tutor yaitu mahasiswa dan
Kantor Desa Gebangan Kecamatan Kapongan lulusan sarjana yang berdomisili di Desa
Kabupaten Situbondo. Metode pencarian data Gebangan.
yang dilakukan dengan menggunakan cara Sasaran kegiatan bimbel gratis ini
sebagai berikut ; Pertama, melakukan survei ditujukan kepada semua siswa-siswi di Desa
tempat dan lokasi untuk mengetahui jumlah Gebangan khususnya yang termasuk dalam
anak-anak SD/MI, SMP/MTs, serta golongan keluarga kurang mampu dari tingkat
SMA/SMK/MA sebagai peserta program. SD (Sederajat) sampai SMA (Sederajat). Hal ini
Kedua, perekrutan anak-anak SD/MI, dimaksudkan agar setelah PPM ini selesai,
SMP/MTs, serta SMA/SMK/MA yang menjadi kegiatan bimbel dapat terus berjalan dengan
sasaran. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini solusi siswa-siswi dari tingkat SMA (Sederajat)
bersifat terbuka bagi semua anak-anak SD/MI, dapat mengajari siswa-siswi pada tingkat SMP
SMP/MTs, serta SMA/SMK/MA di Desa (Sederajat). Begitu juga siswa-siswi dari tingkat
Gebangan, yang dilakukan dengan beberapa SMP (Sederajat) dapat mengajari siswa-siswi
ketentuan yaitu anak mempunyai kemauan pada tingkat SD (Sederajat). Sedangkan siswa-
untuk belajar, disiplin, membawa keperluan siswi dari tingkat SMA (Sederajat) dapat
belajar seperti alat tulis, dan keperluan lainnya meminta bantuan dari mahasiswa dan lulusan
disediakan oleh pelaksana kegiatan PPM sarjana untuk mengajari mereka.
(Pengabdian Pada Masyarakat). Keempat, Tahap berikutnya yaitu Tahap Evaluasi,
bimbingan belajar diadakan 4x seminggu yaitu evaluasi bertujuan untuk melihat perkembangan
pada hari Senin-Kamis jam 15.00 WIB – 17.00 (progress) dari kegiatan yang telah dilaksanakan
WIB. Kelima, pelaksanaan kegiatan bimbingan untuk mengetahui kendala yang ada serta solusi
belajar tidak dipungut biaya atau gratis. untuk menyelesaikannya, sehingga kegiatan
Adapun tahap-tahap kegiatan bimbingan pengabdian yang dilakukan efektif dan
belajar ini, antara lain ; Tahap Persiapan, dimana maksimal. Evaluasi yang terakhir yaitu berupa
pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang akan pemberian ujian kepada anak-anak yang
dilakukan diantaranya pembuatan proposal, mengikuti bimbingan belajar. Hal ini bertujuan
survei tempat pelaksanaan kegiatan, untuk mengetahui perkembangan pengetahuan
penyelesaian administrasi perijinan tempat atau mereka dibandingkan sebelum mengikuti
lokasi pengabdian masyarakat, sosialisasi kegiatan bimbel. Bagi mereka yang mendapat
kepada mahasiswa atau lulusan sarjana, serta nilai baik akan diberi penghargaan agar motivasi
mempersiapkan perlengkapan penunjang belajar mereka jadi lebih meningkat.
kegiatan bimbingan belajar. Terakhir, Tahap Penyusunan Laporan
Selanjutnya Tahap Pelakanaan Kegiatan, meliputi penyusunan laporan awal, revisi
dalam pelaksanaan bimbingan belajar ini, yang laporan, serta penyusunan laporan akhir.
menjadi tutor (pengajar) ialah mahasiswa – Penyusunan laporan awal disesuaikan dengan
mahasiswa STKIP PGRI Situbondo yang hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan
berdomisili di Desa Gebangan dan lulusan kegiatan bimbingan belajar di Desa Gebangan,
sarjana (khususnya alumni STKIP PGRI revisi laporan dilakukan jika terjadi kesalahan
Situbondo) yang memiliki waktu luang pada pada penyusunan laporan awal, dan laporan
sore hari untuk mengajar pada kegiatan bimbel akhir disusun setelah melakukan revisi laporan
gratis ini. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa agar dalam penyusunan laporan akhir diperoleh
STKIP PGRI Situbondo sebagai calon guru hasil yang lebih baik.
memiliki pengalaman dalam mengajar serta ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan dapat

15
Vol 2 No 1, Maret 2019

HASIL DAN PEMBAHASAN serta masyarakat setempat. Setelah perlengkapan


penunjang sudah siap, langkah selanjutnya yaitu
Kegiatan memberikan bimbingan belajar mengundang anak-anak atau siswa-siswi untuk
Tahun 2014 dilaksanakan di Desa Gebangan, datang ke lokasi bimbingan belajar yaitu di
Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. Pendopo Kantor Desa Gebangan. Dalam
Lokasi kegiatan bimbingan belajar yaitu di pelaksanaan bimbel ini diterapkan berbeda
Pendopo Kantor Desa Gebangan, Kecamatan dengan kegiatan bimbingan belajar pada
Kapongan, Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini umumnya. Bimbel yang diterapkan
dilaksanakan selama 1 bulan terhitung sejak menggunakan metode atau model pembelajaran
tanggal 12 Maret 2018 s/d 12 April 2018 (4x yang telah dipelajari selama perkuliahan.
pertemuan dalam seminggu). Bimbingan belajar yang akan direncanakan pada
Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan program pengabdian masyarakat ini sebanyak 16
di suatu tempat yaitu di Pendopo Kantor Desa kali pertemuan.
Gebangan. Kegiatan ini berlangsung selama 16 Sasaran kegiatan bimbingan belajar ialah
kali pertemuan dengan materi dari tingkat SD semua siswa-siswi di Desa Gebangan khususnya
s/d SMA dan materi yang diberikan disesuaikan yang termasuk dalam golongan keluarga kurang
dengan kebutuhan siswa (kondisional). Waktu mampu dari tingkat SD (Sederajat) sampai SMA
pelaksanaan kegiatan bimbel pada hari Senin – (Sederajat) dan mahasiswa serta lulusan sarjana
Kamis pukul 15.00 WIB s/d 17.00 WIB. Para yang berdomisili di Desa Gebangan. Hal ini
pengajar (tutor) membimbing siswa dalam dimaksudkan agar setelah PPM ini selesai,
mengerjakan tugas-tugas sekolah (PR) dan kegiatan bimbel dapat terus berjalan dengan
mengajari siswa tentang materi-materi yang solusi siswa-siswi dari tingkat SMA (Sederajat)
belum dipahami saat pembelajaran di sekolah. dapat mengajari siswa-siswi pada tingkat SMP
Materi yang diberikan mencakup semua mata (Sederajat). Begitu juga siswa-siswi dari tingkat
pelajaran dan semua jenjang kelas. SMP (Sederajat) dapat mengajari siswa-siswi
Kegiatan PPM ini diawali dengan pada tingkat SD (Sederajat). Sedangkan siswa-
sosialisasi terhadap mahasiswa maupun lulusan siswi dari tingkat SMA (Sederajat) dapat
sarjana (khususnya alumni STKIP PGRI meminta bantuan dari mahasiswa dan lulusan
Situbondo) yang berdomisili di Desa Gebangan. sarjana untuk mengajari mereka.
Sosialisasi ini dilakukan sebagai pemberitahuan Kegiatan bimbingan belajar ini
kepada masyarakat bahwa akan dilaksanakan dilaksanakan selama 16 kali pertemuan. Hasil
kegiatan PPM yang berjudul “ Peningkatan dari kegiatan bimbingan belajar berupa tingkat
Kualitas Pendidikan Melalui Kegiatan kepuasan orangtua/wali siswa terhadap
Bimbingan Belajar Gratis Di Desa Gebangan peningkatan prestasi akademik anak-anaknya di
Tahun 2018 ”. Dalam kegiatan sosialisasi, sekolah setelah mengikuti kegiatan bimbel ini.
masyarakat bersedia meluangkan waktu dan Hal ini dikarenakan setelah mengikuti bimbel,
tenaga untuk mendukung kelancaran dalam siswa jadi lebih semangat dalam mengerjakan
pelaksanaan PPM yang akan dilaksanakan. tugas-tugas sekolah (PR) dengan baik dan tidak
Setelah sosialisasi, tahap selanjutnya yang ada tugas yang terbengkalai dikarenakan ada
dilakukan ialah mempersiapkan perlengkapan yang membimbing. Selain itu, pemahaman
penunjang kegiatan bimbingan belajar. Adapun siswa-siswi terhadap materi pelajaran di sekolah
perlengkapan yang disiapkan selama kegiatan lebih meningkat dengan adanya pengulangan
bimbel antara lain : (a) Papan Tulis (White materi yang diberikan oleh para tutor (pengajar)
Board); (b) Perlengkapan Alat Tulis (ATK); (c) bimbel pada sore harinya sepulang sekolah.
Pembuatan Banner; (d) Konsumsi (Air Mineral Dengan ini, Kami bisa melihat sejauh mana
& Snack). mereka dapat menyerap materi yang kami
Biaya untuk memenuhi perlengkapan berikan, sehingga kami dapat mengintrospeksi
bimbel tersebut diperoleh dari hasil swadaya diri.
pelaksana PPM, mahasiswa dan lulusan sarjana,

16
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Gambar 1. Banner Bimbel Gratis

Gambar 2. Kegiatan Bimbingan Belajar (1)

Gambar 2. Kegiatan Bimbingan Belajar (2)

17
Vol 2 No 1, Maret 2019

SIMPULAN DAN SARAN Edward dan Sallis. 2004. Manajemen Kualitas


Total Dalam Pendidikan (Total Quality
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah Managementin Education), Penerjemah :
dilaksanakan yaitu bimbingan belajar secara Kambey Daniel C. Manado : Program
gratis yang dimulai dari tanggal 12 Maret – 12 Pascasarjana Universitas Negeri Manado.
April 2018 di Desa Gebangan Kecamatan
Kapongan Kabupaten Situbondo, dapat diambil Fadhli, M. (2017, December). Manajemen
kesimpulan sebagai berikut: (a) Pemahaman peningkatan mutu pendidikan. Jurnal
siswa-siswi terhadap materi pelajaran di sekolah Studi Manajemen Pendidikan, 1(02).
lebih meningkat, sehingga prestasi belajar di Retrieved from
sekolah juga lebih baik dari sebelumnya, serta http://www.researchgate.net/publication/3
siswa-siswi tersebut lebih rajin dalam 22098922_Manajemen_Peningkatan_Mut
mengerjakan tugas-tugas sekolah (PR); (b) u_Pendidikan. doi :
Kegiatan mahasiswa-mahasiswi dan lulusan 10.29240/jsmp.v1i2.295.
sarjana yang memiliki banyak waktu luang pada
sore hari dapat memanfaatkan waktu luangnya Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar
untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru.
masyarakat yaitu dengan aktif mengajar di
Hanafiah dan Suhana. 2009. Konsep Strategi
bimbingan belajar.
Pembelajaran. Bandung : Rafika
Dengan adanya bimbingan, pembinaan,
Aditama.
perhatian, dan dukungan yang diberikan secara
berkesinambungan, Kami yakin kualitas Ismanto, B. (2018, May). Kebijakan
pendidikan masyarakat khususnya anak-anak peningkatan mutu pendidikan berdasarkan
usia sekolah di Desa Gebangan dapat standar nasional pendidikan provinsi jawa
meningkat, sehingga dibutuhkan peran serta dari tengah. Jurnal Profesi Pendidik, 5(1),
pihak – pihak terkait untuk berperan aktif dalam 100-113.
memotivasi, mengarahkan, serta membimbing
mereka demi masa depan yang lebih baik. Mukhid, A. (2007). Meningkatkan kualitas
pendidikan melalui sistem pembelajaran
yang tepat. Jurnal Keguruan dan Ilmu
DAFTAR RUJUKAN Tarbiyah, 2(1), 120-133.

Abidin, Z. (2006, January-April). Layanan Prayitno. 1997. Pelaksanaan Bimbingan dan


bimbingan belajar sebagai upaya Konseling Di Sekolah. Jakarta : PT. Ikrar
peningkatan kualitas proses belajar Mandiri Abadi.
mengajar. Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan, 11(1), 34-48. Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar-
Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.
Andayani, N.S., Sulastri, M., & Sedanayasa, G.
(2014). Penerapan layanan bimbingan Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Yang
belajar untuk meningkatkan prestasi Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
belajar bagi siswa yang mengalami Cipta.
kesulitan belajar pada kelas X-4 SMA
Sukadji. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program
negeri 1 sukasada tahun pelajaran
BK Di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
2013/2014. Jurnal Ilmiah Bimbingan
Konseling Undiksha, 2(1). Retrieved from Sukardi, D.K. 2013. Pengantar Pelaksanaan
https://www.neliti.com/publications/2466 Program Bimbingan dan Konseling Di
86/penerapan-layanan-bimbingan-belajar- Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
untuk-meningkatkan-prestasi-belajar-
bagi-sis. Suprapto. (2006, April). Peningkatan kualitas
pendidikan melalui media pembelajaran
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus menggunakan teknologi informasi di
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai sekolah. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan,
Pustaka. 3(1), 34-41.

18
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Susanti, Herni. Jum’at, 22 Mei 2015.


Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Nasional.
http://www.neraca.co.id/article/53881/me
ningkatkan-kualitas-pendidikan-nasional.
02 Februari 2018.

19

Anda mungkin juga menyukai