1 : 5000
BAGIAN IV
PEMETAAN SITUASI TERESTRIS
SKALA 1 : 5.000
1 : 5000
1. PENJELASAN UMUM
1.1 Maksud Pekerjaan
Pembuatan peta topografi (peta teknis) dengan skala 1 : 5.000 adalah untuk keperluan
perencanaan teknis. Peta tersebut harus memuat data ketinggian dan planimetri yang jelas dan
benar sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur. Interval kontur 0,25 m untuk daerah
datar dan 0,5 m untuk daerah berbukit.
1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari:
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
Semua alat ukur yang akan dipergunakan harus masih dalam keadaan baik (tidak
rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta. Semua alat ukur harus dicek
dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan apabila ada kerusakan Direksi berhak
memerintahkan untuk mengganti alat tersebut dengan yang baik.
1.6.2 Pelaksana Pekerjaan harus mempekerjakan pegawai yang telah mendapat latihan
1 : 5000
Pelaksana Pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan
akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya ketentuan teknis yang
telah ditetapkan. Pelaksana Pekerjaan harus pula menanggung biaya pekerjaan
tambahan/pengulangan bila ternyata ketentuan tidak terpenuhi menu-rut penilaian
pihak Pemberi Pekerjaan.
1.8.1
1.8.2
Patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat, panjang 50 cm ditanam sedalam 30 cm,
dicat merah, dipasang paku di atasnya serta diberi kode dan nomor yang teratur.
1.8.3
Kerapatan pemasangan Bench Mark harus mewakili luas areal + 500 ha, atau setiap
jarak 2,5 km disepanjang jalur polygon/waterpass dan setiap titik Simpul.
1.8.4
Deskripsi Benchmark dan penanda Azimut harus dibuat sketsa lokasinya dan difoto
dua kali (close up dan jauh). Bentuk dan ukurannya lihat gambar.
Penanda azimut dapat dideskripsikan dalam formulir yang sama dengan pilar Bench
Mark atau dalam formulir lain, menurut petunjuk Pemberi Pekerjaan.
1.8.5
Gambar 3.1
Gambar 3.2
1 : 5000
Gambar 3.3
1 : 5000
1 : 5000
1.9
Laporan
1.9.1
Laporan tim ukur telah tiba di lokasi, yaitu dengan mengirimkan fotokopi surat jalatn
yang telah dibubuhi cap dan tanda tangan pejabat Pemberi Pekerjaan di mana lokasi
pengukuran berada.
1.9.2
1.9.3
Laporan hasil pengukuran dan perhitungan kerangka dasar poligon dan sipat datar
harus diserahkan secara bertahap kepada Direksi/Pengawas untuk diperiksa. Apabila
terdapat kesalahan pengukuran, maka Pelaksana Pekerjaan harus mengulangi bagian
pekerjaan yang salah tersebut sampai benar.
1.10
Pelaksanaan Pekerjaan
1 : 5000
7. Laporan Pendahuluan yang memuat antara lain Program Kerja, personil dan peralatan.
Rencana Kerja/metoda kerja dan Titik Referensi yang akan digunakan dan kondisi
lapangan serta jadual pelaksaan diserahkan akhir bulan pertama sebanyak 10(sepuluh)
copy
8. Laporan Bulanan yang berisi kemajuan pekerjaan disampaikan kepada Pemberi Pekerjaan
selambat-lambatnya 5 hari pada bulan berikutnya sebanyak 5(lima) copy.
9. Laporan Antara yang memuat antara lain progres pekerjaan, sisa pekerjaan, rencana
penyelesaian sisa pekerjaan, permasalahan yang timbul dilapangan dan penyelesaian
permasalahan sebanyak 10(sepuluh) copy.
10. Draft laporan akhir diserahkan satu bulan sebelum kontrak berahir, sebanyak 10(sepuluh)
copy
11. Laporan akhir yang meliputi penelitian lapangan, proses serta hasilnya. Laporan tersebut
harus merinci metpde sebenarnya yang digunakan, ketepatan sebenarnya yang diperoleh,
dan kesulitan-kesulitan yang dijumpai serta pemecahannya, pada seluruh tahap pekerjaan.
Laporan itu meliputi diagram-diagram jaring poligon dan sifat-sifat datar serta penjelasan
mengenai semua titik-titik tetap dan titik-titik koordinat. Laporan tersebut tidak boleh
semata-mata mengulangi isi ketentuan-ketentuan teknis, tetapi harus benar-benar
berdasarkan hasil pelaksanaan pekerjaan sebanyak 10( sepuluh) copi dan softcopynya
dalam CD.
12. Apabila pengukuran dilakukan menggunakan digital poin 2,4 dan 5 diserahkan softcopy
pada CD
3.
1 : 5000
Untuk mengontrol orientasinya, akan diadakan pengamatan azimut matahari, jika titiktitik triangulasi yang sudah ada tidak terlihat lagi, dan/atau pada interval 25 titik di
sepanjang masing-masing poligon.
1 : 5000
1 : 5000
Koreksi ini sangat penting dan dapat dihitung dari hasil bacaan kedudukan gelembung
nivo tabung tersebut atau apabila alat teodolit dilengkapi dengan kompensator otomatis,
dari pembacaan lingkaran vertikal pada sudut kanan pada masing-masing sisi garis bidik.
4. Metode yang dipakai untuk menetukan azimut tergantung keinginan Pelaksana Pekerjaan.
Walaupun demikian, hal-hal berikut harus diperhatikan bila akan di-gunakan azimut
dengan metode ketinggian matahari.
(a) Pengamatan matahari dilakukan apabila tinggi matahari lebih besar dari 20 karena
apabila dilakukan pengamatan pada waktu tinggi matahari di bawah 20 refraksi
(pembiasan) menjadi terlalu besar dan tidak menentu. Usahakan ketinggian matahari
di bawah 40, jika mungkin.
(b) Pembacaan temperatur dan tekanan udara akan dilakukan untuk keperluan koreksi
refraksi.
(c) Perlengkapan-perlengkapan tambahan yang diperlukan terdiri dari jam tangan yang
ketepatannya dicocokkan satu menit sebelum tanda waktu resmi berbunyi, prisma
Reoloff, tabel deklimasi matahari dan tabel refraksi.
5. Jika untuk pengukuran azimut digunakan metode sudut waktu, maka bisa dilakukan
pengamatan pada saat tinggi matahari di bawah 20 seperti yang disebutkan diatas.
Tetapi waktu pengamatan harus jauh lebih teliti.
3.1.5
Poligon Cabang
1) Untuk pengukuran memakai alat ukur dengan ketelitian 1(satu) sekon dan EDM,
metodanya sama dengan untuk poligon utama, hanya pada butir 6, pengukuran sudut
horisontal dilakukan satu kali pengamatan.
2) Apabila memakai alat ukur Total Station dengan ketelitian 1(satu) sekon, setiap titik
polygon cabang pemasangan Target harus stabil (menggunakan Statif).
3) Pengamatan dilakukan 2(dua) set.
3.2
3.2.1
Poligon Utama
1).
Toleransi untuk kesalahan penutup pada azimut matahari harus 10" n di mana n
adalah jumlah titik sudut. Jika kesalahan penutupnya masih berada dalam toleransi,
maka sudut itu akan disesuaikan dengan azimut matahari jika toleransi tersebut
dilampaui, maka azimut dan/atau , sudut-sudut tersebut harus diulang dan dicek.
Kesalahan penutup linear poligpn tidak boleh lebih besar dari 1 : 10.000 dari panjang
totalnya. Poligon akan dijaga agar tetap pendek untuk menjamin bahwa kesalahan
penutup pada jaring-jaring atau bagian tidak lebih dari satu meter.
2).
1 : 5000
10
Alat GPS
(a) Seluruh reduksi baseline harus dilakukan dengan menggunakan software
processing GPS yang telah dikenal dan dibuat oleh agen software atau badan
peneliti ilmiah yang bereputasi baik.
(b) Koordinat benchmark dari hasil pengamatan GPS disajikan dalam system
proyeksi UTM dan ellipsoid WRG 84.
(c) Statistik reduksi baseline
Untuk setiap jaring orde 3 standar deviation (s) hasil hitungan dari komponen
baseline toposentrik (dN,dE,dH) yang dihasilkan oleh software reduksi baseline
harus memenuhi hubungan berikut :
N M
E M
H 2M
dimana M = [102 + (10d)2]1/21.96 mm dan d = panjang baseline.
(d) Baseline yang diamati 2 (dua) kali
1. Baseline yang lebih pendek dari 4 (empat) km
Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline tidak boleh berbeda lebih
besar dari 0.03 m sedangkan komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih dari
0.06 m.
2. Baseline yang lebih panjang dari 4 (empat) km
Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline tidak boleh berbeda lebih
besar dari 0.05 m sedangkan komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih dari
0,10 m
3.3.2
Pengecekan baut-baut tripod (kaki tiga) jangan sampai longgar. Sambungan rambu
ukur harus lurus betul. Rambu harus menggunakan nivo.
3.3.3
Sebelum melaksanakan pengukuran, alat ukur sipat datar harus dicek dulu garis
bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam buku ukur.
3.3.4
1 : 5000
11
3.3.5
Bidikan rambu harus antara interval 0,5 m dan 2,75 m (untuk rambu yang 3 m).
3.3.6
3.3.7
Usahakan pada waktu pembidikan, jarak rambu muka = jarak rambu belakang atau
jumlah jarak muka = jumlah jarak belakang.
Usahakan jumlah jarak (slaag) per seksi selalu genap.
3.3.8
Data yang dicatat adalah pembacaan ketiga benang silang, yakni : benang atas,
benang bawah dan benang tengah.
Pengukuran sipat datar harus dilakukan setelah Bench Mark dipasang.
3.3.9
3.3.10 Semua Bench Mark yang ada maupun yang akan dipasang harus melalui jalur sipat
datar apabila berada pada atau dekat dengan jalur sipat datar.
3.3.11 Pada jalur yang terikat/tertutup, pengukuran dilakukan dengan cara pergi-pulang,
sedang pada jalur yang terbuka diukur dengan cara stan ganda (double stand) dan
pergi-pulang.
3.3.12 Batas toleransi untuk kesalahan penutup maksimum 10 D mm, di mana D = jumlah
jarak dalam km.
3.4
3.4.1
Alat yang digunakan adalah Theodolit To atau Total Station yang sederajat
ketelitiannya.
3.4.2
3.4.3
Ketelitian poligon raai untuk sudut + 20n, di mana n = banyak titik sudut.
Ketelitianlinier poligon raai 1:2.500.
3.4.4
Semua tampakan yang ada, baik alamiah maupun buatan manusia diambil sebagai
titik detail, misalnya : bukit, lembah, alur, sadel, dll.
3.4.5
3.4.6
Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga memudahkan
penggambaran dan memenuhi persyaratan mutu yang baik dan peta.
3.4.7
Pengukuran sungai di sekitar lokasi rencana bendung harus diambil detail selengkap
mungkin, misalnya elevasi as, tepi dan lebar sungai, bukit di sekitar rencana
bendung tersebut.
3.4.8
Pengukuran situasi harus dilebihkan sebesar + 250 m dari batas yang telah ditentukan.
3.4.9
3.4.10
4.
1 : 5000
12
4.1 Pencatatan
1. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh-contoh buku lapangan yang akan dipakai
kepada Pemberi Pekerjaan untuk disetujui.
2. Pencatatan harus menggunakan ballpoint bertinta hitam dan dilapisi 1 karbon, hingga
diperoleh 2 lembar untuk pencatatan yang sama. Kesalahan harus dicoret satu Kali.
Penimpaan angka dan penghapusan tidak akan diterima.
3.
4.
4.2 Pengecekan
1. Sudut dan jarak perlu dihitung dan dirata-ratakan pada setiap titik dan diperiksa apakah
memenuhi toleransi yang sudah ditetapkan. Reduksi jarak termasuk juga koreksi
meteorologi, kesalahan titik nol alat, kemiringan, muka air laut rata-rata dan koreksi
faktor skala, apa bila dianggap perlu.
2. Pengamatan di lapangan perlu dicek setiap harinya lalu ditandatangani, djsertai tanggal
pemeriksaan oleh Pelaksana Pekerjaan. Hasil pengamatan harus disimpan dengan rapi,
dan diberi nomor Indeks agar mudah dicari bilamana diperlukan di kemudian hari. Bila
sudah diarsipkan, hasil-hasil pengamatan itu tidak boleh dibawa ke lapangan lagi.
4.3 Perhitungan
1.
Perhitungan-perhitungan harus dilakukan dua kali secara terpisah, sekali di lapangan dan
sekali dikantor.
2.
3.
1 : 5000
13
Perataan yang harus dihitung mencakup seluruh titik-titik triangulasi yang ada di
lapangan.
7. Perataan hasil pengamatan sudut harus sesuai dengan jumlah titik antara azimut-azimut
triangulasi atau pengamatan azimut matahari yang dapat diterima, seperti yang telah
ditentukan.
8. Perataan titik-titik poligon harus sesuai dengan jarak, hal ini berarti bahwa koreksi dalam
koordinat simpangan timur (easting) sama dengan :
salah-penutup dalam simpangan timur
x jarak akumulasi
Jumlah jarak poligon seluruhnya
Hal yang sama berlaku untuk simpangan utara.
9. Seluruh hasil penghitungan, pengamatan dan informasi seperti yang didaftar di bawah ini
harus diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan
sementara:
(a) Urutan cara perhitungan loop atau jalur poligon antara Benchmark.
(b) Salah-penutup sudut pada setiap bagian/seksi antara azimut matahari, azimut
kontrol,
atau azimut yang diperoleh dari loop yang berdekatan, bersama-sama dengan jumlah
titik dalam setiap seksi.
(c) Salah-penutup linier X, y dari setiap loop atau jalur poiigon antara titik-titik
simpul dan salah-tutup fraksi yang dipilih dengan jumlah titik.
(d) Detail-detail hasil pengamatan yang ditolak, diragukan, tidak dipakai dan
sebagainya.
10. Perhitungan untuk mendapatkan hasil akhir dilakukan dengan cara perataan kuadrat
terkecil.
1 : 5000
14
11. Apa bila pencatatan dan Pehitungan hasil Pengamatan di lapangan menggunakan
peralatan digital, sehingga prosesnya melalui digitasi dengan program software harus
seizin Pemberi Pekerjaan.
5. PENGGAMBARAN
5.1
Gambar konsep harus dilakukan di atas kertas putih Milimeter yang telah
disetujui Pemberi Pekerjaan.
5.1.3 Semua BM dan titik Triangulasi (titik pengikat) yang ada di lapangan harus digambar
dengan legenda yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan elevasi dan koordinat.
5.1.4
Pada tiap interval 5 (lima) garis kontur dibuat tebal dan ditulis angka elevasinya.
5.1.5
Pencantuman legenda pada gambar harus sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
5.1.6
Penarikan kontur lembah/alur atau sadel bukit harus ada data elevasinya.
5.1.7
Detail penggambaran sungai harus rapat terutama di sekitar lokasi rencana bendung.
5.1.8
5.1.9
Titik pengikat/referensi peta harus tercantum pada peta dan ditulis di bawah legenda
5.1.10 Pada peta situasi 1 : 5.000 digambar di atas pengukuran poligon utama dan poligon
raii harus digambar.
5.1.11 Gambar kampung dan sungai harus diberi nama yang jelas
5.1.12 Gambar kampung, sawah, rawa harus diberi batas
5.1.13 Gambar/peta situasi skala 1:5.000 di atas kertas transparan stabil dengan ukuran Al
5.2
5.2.1
5.2.2
Pada peta ikhtisar harus tercantum nama kampung, nama sungai, BM, jalan,
jembatan, rencana bendung dan lain-lain tampakan yang ada di daerah pengukuran.
5.2.3
Interval kontur cukup tiap 2,5 m untuk daerah datar dan 5 m untuk daerah berbukit.
1 : 5000
15
5.2.4
5.2.5
Lembar peta harus diberi nomor urut yang jelas dan teratur.
5.2.6
Format gambar etiket peta harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
Pemberi Pekerjaan lihat buku KP. 07 dan BB-01 dan BB-02. Standar Perencanaan
Irigasi.
5.2.7 Sebelum pelaksanaan memulai penggambaran harus asistensi dahulu kepada Pemberi
Pekerjaan.
5.2.8
Titik poligon utama, poligon cabang dan poligon raai digambar dengan sistem
koordmat (tidak diperkenankan digambar dengan cara grafis).
5.2.9 Apabila ada 2 kontur atau lebih, yang berdekatan dan hampir berimpit (misalnya batas
kampung, tanggul, jalan, kelokan saluran) kontur digambarkan dengan garis-garis
putus yang diperbesar.
5.2.10 Garis kontur harus berhenti pada jalan-jalan raya dan sungai besar, dalam hal ini
garis kontur tidak bolen digambarkan memotong sungai, tetapi harus berhenti pada
salah satu tebing sungai dan selanjutnya bersambung pada tebing sungai yang di
seberang lainnya.
Semua tanda silang untuk grid koordinat tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari
0,3 mm, diukur dan titik kontrol horisontal terdekat.
Titik kontrol posisi horisontal tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 03 mm,
diukur dari garis grid.
Sembilan puluh lima persen (95 %) dari bangunan penting seperti bendung dan
jembatan, saluran dan sungai tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 0,6 mm,
diukur dari garis grid atau titik kontrol horisontal terdekat. Sisanya 5% (lima persen)
tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 12 mm.
Sembilan puluh persen (90 %) dari penarikan garis kontur tidak boleh menyimpang
lebih dari seperempat kali interval kontur yang bersangkutan dari letak sebenarnya,
yang diperhitungkan dari titik kontrol horizontal, sisanya 10% (sepuluh persen) tidak
boleh menyimpang dari setengah kali interval kontur yang bersangkutan.
Pada sambungan lembar peta satu dengan yang lain, garis kontur, bangunan, saluran,
sungai, harus tepat tersambung. Batas pergeseran yang diperbolehkan maksimum
0,3 mm.
6.
1 : 5000
16
PENGAWASAN PEKERJAAN
Pengawasan tentang mutu pekerjaan harus dilakukan oleh Pemberi Pekerjaan secara
ketat dan dilakukan terhadap 4(empat) Kiteria pengelompokan tahapan dalam
pekerjaan pengukuran yaitu :
6.1
Pengawasan persiapan
Dalam kegiatan ini harus diperiksa persiapan kontur mengenai:
1. program kerja
2. pencekan peralatan yang akan dipakai
3. pencekan personel yang akan berangkat
4. surat-surat perijinan dan sebagainya.
5. pengawasan ulang persiapan kantor di lapangan.
6.2
6.2.1
6.2.2
6.3
6.3.1
1.
Persyaratan poligon :
a) akhir - awal = sudut yang diukur + (n 2)180
b) X akhir - X awal = d sin a .
c) Y akhir - Y awal = d cos a .
2.
Persyaratan Waterpas:
h = (10 D) mm
6.4
7.4.1
1 : 5000
17
7.4.2
Semua cara-cara penggambaran ini dicek dan harus sesuai dengan yang disyaratkan
pada persyaratan teknis yang ada.
7.4.3
7.4.4