ACUAN KERJA
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang 3
Tujuan 3
Area Pengukuran 3
Waktu Pelaksanaan 4
Lingkup Pekerjaan Pelaksana 4
ACUAN TEKNIS
Pengukuran Titik Kontrol Horizontal 5
Pengukuran Titik Kontrol Vertikal 6
Monumentasi 7
Pengukuran Kontur dan Detail Situasi 8
Penggambaran Peta 10
Peralatan 11
DELIVERABLE LIST
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
LAMPIRAN 15
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam rangka perencanaan dan peningkatan kualitas infrastruktur di Kampus ITB Cirebon yang terletak
di Cirebon, Jawa Barat, diperlukan informasi dasar berupa informasi topografi dan detail situasi pada
area rencana terbangun.
Tujuan
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang detail mengenai bentuk
permukaan tanah secara umum dan dilengkapi dengan kenampakan khas berupa unsur-unsur alami
maupun buatan, sebagai dasar pembangunan infrastruktur berkelanjutan diarea ITB Cirebon. Informasi
tersebut didapat dengan melakukan pemetaan topografi dan detail situasi pada skala 1:1000.
Area Pengukuran
Area pengukuran terbagi menjadi satu area utama (30 Ha),
Waktu Pelaksanaan
Minggu ke-1 sampai minggu ke-2 bulan Juni 2022 (dua minggu).
ACUAN TEKNIS
Titik kontrol GNSS terbagi menjadi dua, yaitu titik kontrol GNSS utama dan turunan. Titik kontrol
GNSS utama diukur dengan spesifikasi sebagai berikut:
• Sistem koordinat yang digunakan adalah SRGI 2013.
• Pengukuran dilakukan dengan menggunakan perangkat GNSS tipe geodetik setidaknya memiliki
frekuensi ganda.
• Pengukuran dilakukan dengan metode statik dengan lama pengamatan setidaknya 3 x 12 jam untuk
pengamatan dengan panjang baseline maksimum 400 km.
• Pengukuran dilakukan pada tugu yang sudah berdiri kokoh dan permanen.
• Pengamatan diikatkan setidaknya ke satu stasiun GNSS kontinyu (CORS) yang dioperasikan
oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).
• Interval pengamatan setidaknya 15 detik.
• Pengolahan data dengan baseline maksimum 400 km harus dilakukan menggunakan perangkat
lunak ilmiah.
• Pengolahan data dengan baseline maksimum 25 km dapat dilakukan menggunakan perangkat
lunak komersial.
• Koordinat hasil akhir titik control GNSS utama merupakan nilai rerata dari tiga hasil
pengamatan data GNSS dengan selisih pada tiap pengamatan maksimum 2,5 cm untuk arah
horizontal dan 10 cm untuk arah vertikal.
• Setiap pelaksanaan pengamatan GNSS harus didokumentasikan pada formulir terlampir.
Untuk pengukuran titik kontrol GNSS turunan diukur dengan spesifikasi sebagai berikut:
Pemasangan monumentasi pada titik kontrol GNSS utama memiliki spesifikasi sebagai berikut:
• Monumentasi dibuat dari campuran semen, pasir, dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3.
Kerangka monumentasi terbuat dari pipa PVC dengan diameter 165 mm yang diberi tulangan
berdiameter 8 mm sepanjang 300 mm yang diletakkan melintang pada bagian bawah pipa PVC.
▪ Panjang monumentasi adalah 100 cm, dengan 75 cm bagian terdapat didalam tanah. Bagian
tengah monumentasi dipasang baut dengan panjang 10 cm dan berdiameter 1 cm sebagai penanda
titik centering.
• Monumentasi diberi penamaan yang jelas dan memiliki struktur penamaan yang jelas. Pelaksana
kegiatan harus dapat menjelaskan struktur penamaan tersebut pada porposal.
• Monumentasi titik kontrol GNSS utama dapat diilustrasikan pada Gambar 2.
Sedangkan untuk pemasangan monumentasi pada titik kontrol GNSS turunan dan polygon
adalah sebagai berikut:
• Monumentasi dapat menggunakan penanda tidak permanen, namun dapat bertahan hingga
akhir pelaksanaan pekerjaan lapangan. Bentuk dan spesifikasi dari penanda tersebut harus
disertakan pada proposal yang dibuat oleh pihak pelaksana.
• Monumentasi diberi penamaan yang jelas dan memiliki struktur penamaan yang jelas. Pelaksana
kegiatan harus dapat menjelaskan struktur penamaan tersebut pada porposal.
• Penanda non-permanen yang dipasang selama kegiatan lapangan berlangsung harus dicabut
setelah kegiatan berakhir.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah kerja, pihak pelaksana diperkenankan
untuk melakukan kegiatan pengukuran detail situasi pada area tersebut.
Penggambaran Peta
1. Penggambaran peta rupabumi mengacu pada SNI Penyajian Peta Rupa Bumi Skala
1:25000 No. 6502.2:2010, dan disesuaikan dengan skala 1:1000
2. Format softcopy peta dalam format CAD
3. Peta final yang akan diserahkan harus disetujui oleh tim pengawas
11
Peralatan
1. Peralatan harus dipastikan bekerja dengan baik dan memenuhi standar sebelum kegiatan
lapangan berlangsung
2. Pengecekan kesalahan kolimasi, kesalahan indeks, dan kesalahan garis bidik pada alat terkait
dilakukan setiap hari sebelum kegiatan lapangan dilaksanakan, dan didokumentasikan
pada formulir terlampir
3. Daftar peralatan beserta spesifikasi dan dokumentasinya harus disampaikan pada proposal
12
DELIVERABLE LIST
1. Peta topografi skala 1:1000 (hardcopy dan softcopy, format: dwg dan pdf).
2. Data lapangan (formulir asli).
3. Dokumentasi harian tiap tim dalam bentuk digital.
4. Laporan harian berupa resume laporan dan update kurva-S.
5. Laporan kegiatan akhir
14
LAMPIRAN
Hazard Identifications Risk Assessment
Job Safety and Environment Analysis (JSEA)
Facility/ Lokasi : Assessed by (dipersiapakan Oleh) :
Job/ Pekerjaan/ Aktifitas : Tanggal/Bulan :
Job Dilakukan oleh (jabatan) : Revisi No :
Group Leader untuk Preventive action : :
JSA Number : Disetujui oleh Ka Departemen / Section : SHE Coordinator :
Eliminasi, subtitusi, engineering desain, dengan cara administrasi atau memberlakukan prosedur operasional (Work Instruction) serta fasilitas Alat pelindung diri
Likelihood/ Kemungkinan terjadi Severity/ Kemungkinan besarnya dampak B. Dampak bagi Aset/ Perlengkapan/Lingkungan Tabel Nilai Resiko
1. Rare = practically impossible A. Dampak bagi Personal 1. Insignificant = loss < 5,000,000.
2. Unlikely = may occur at some time 1. Insignificant = no treatment required, 2. Minor = 5,000,001 < loss < 50,000,000. Likeli- Severity of Risk
3. Possible = could occur or “I have heard of level short time injury 3. Moderate = 50,000,001< loss < 500,000,000 hood 1 2 3 4 5
it happening” 2. Minor = first aid 4. Major = 500,000,0001 < loss <
4. Likely = known to occur or “it has happened” 3. Moderate = MTI or LTI by 1,000,000,000. 1 L L L M H
5. Almost Certain = occur in most doctor certificate 5. Catastrophic = loss > Rp 1,000,000,000. 2 L L M H H
circumstances 4. Major = permanent disability or
or repeating occurrence single fatality 3 L M H H E
5. Catastrophic = multiple fatalities 4 M H H E E
5 H H E E E
Prosedur-QSHE-001/S1 Rev 0
FORMULIR PENGAMATAN GNSS
1/3
Tim :
Operator : 1.
Surveyor :
2.
Pengamatan
Nama File Session #ID
DD/MM/YY (UTC) Day Of Year (DoY)
0
Elevation Mask Epoch Interval Sec
Awal Obsrv (UTC) Akhir Obsrv (UTC)
Tinggi Antenna
Tinggi Miring Tinggi Tegak
Sebelum Pengamatan : Setelah Pengamatan :
1. ……………………….(m) 1. ……………………….(m)
2. ……………………….(m) 2. ……………………….(m)
3. ……………………….(m) 3. ……………………….(m)
330 30
Elevation
300 60
270 90 90
60
45
240 30 120
Azimuth 15
210 150
180
FORMULIR PENGAMATAN GNSS
2/3
Diusahakan memberi nama jalan yang umum orang tahu (dan nama yang sebenarnya) serta
kantor ; detail –detail yang unik .
…….………………….., ……………………………………
( ) ( )
FORMULIR PENGAMATAN GNSS
3/3
Catatan Survey
Catat masalah/kejadian yang muncul dan kondisi cuaca yang bisa mempengaruhi kualitas data
………………,…………………………
Diperiksa/Disetujui oleh : Ditulis oleh :
( ) ( )