Metode Pelaksanaan
1. Mobilisasi
a. Penyedia Jasa akan membuat jadual mobilisasi peralatan yang dilengkapi dengan
keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas setelah menerima SPMK.
b. Jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas peralatan yang dimobilisasi sesuai yang
tercantum dalam kontrak dengan persetujuan Direksi.
c. Penyedia Jasa akan membuat pemberitahuan tertulis kepada pengguna jasa
perihal kedatangan peralatan dengan persetujuan Direksi.
d. Setiap perubahan jadual mobilisasi peralatan harus dengan persetujuan Direksi.
e. Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila salah satunya
dipindahkan dari lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan Direksi.
f. Penyedia Jasa akan menyediakan fasilitas untuk keamanaan peralatan di lokasi
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa dengan persetujuan
Direksi.
2. Demobilisasi
g. Kontraktor membuat jadwal pengembalian peralatan yang dilengkapi dengan
keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas alat setelah pekerjaan berakhir
100%
h. Jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas peralatan yang didemobilisasi sesuai yang
tercantum dalam kontrak dengan persetujuan Direksi.
i. Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada pengguna jasa
perihal pengembalian peralatan dengan persetujuan Direksi.
j. Setiap perubahan jadual demobilisasi peralatan harus dengan persetujuan Direksi.
k. Peralatan yang berada di lokasi pekerjaan, bila salah satunya
dikembalikan/dipindahkan dari lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan
Direksi.
LPG
Metode Pelaksanaan
a. Penyeda Jasa akan menyediakan Tim pengukuran yang berpengalaman dan
alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, serta peralatan ukur, pekerja,
patok- patok dan peralatan lain yang diperlukan
b. Penyedia Jasa akan mengajukan Reques kepada Direksi pekerjaan untuk
melaksanakan Pengukuran bersama dan menyerahkan data pengukuran dan
perhitungan tentang kondisi tofografi di lokasi pekerjaan.
c. Data perhitungan hasil pengukuran (MC-Awal dan MC-Akhir) untuk semua item
pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
d. Penyedia Jasa akan membuat titik-titik referensi sementara untuk kepentingan
Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan yang disetujui oleh Direksi.
e. Penyedia Jasa akan bertanggung jawab penuh atas kebenaran pengukuran
setting out di lapangan.
f. Penyedia Jasa akan menyediakan fasilitas penunjang yang diperlukan untuk
pengukuran setting out.
Fasilitas penunjang tersebut harus mendapat persetujuan Direksi.
g. Penyedia Jasa akan segera mengirim semua data survey, serta hasil
perhitungan dan gambar-gambar dari pengukuran MC-Awal dan MC-Akhir
kepada Pengguna Jasa, dengan rincian sebagai berikut :
- Data ukur, 1 asli dan 1 rekaman
- Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 1 asli dan 2 rekaman
Metode Pelaksanaan
1. Penampang melintang
I. Garis dan angka
- Garis kolom tempat penulisan ketinggian detail, jarak detail, dan
referensi ketinggian, digambar dengan ketebalan 0,2 mm,
- Semua angka ditulis dengan tinggi 2 mm dan ketebalan angka 0,2
mm,
- Tinggi semua huruf 3 mm dan ketebalan huruf 0,3 mm,
- Garis tegak yang menunjukkan ketinggian detail dari garis referensi
ketinggian digambar dengan ketebalan 0,1 mm,
- Garis yang menghubungkan ketinggian tiap detail digambar
dengan ketebalan 0,3 mm.
LPG
II. Patok Sementara dan Patok Tetap Patok sementara dan patok tetap
digambar dengan cara eksagerasi.
III. Pemotongan gambar penampang melintang
- Apabila penampang melintang yang digambar terlalu lebar
sehingga melebihi ukuran kertas, maka
- dilakukan pemotongan gambar. Kemudian potongan gambar
penampang melintang tersebut diletakkan dibawahnya.
IV. Indeks skala :
- indeks skala dibuat dua macam, yaitu indeks skala grafis dan
indeks skala numeris,
- indeks skala diletakkan diatas blok judul.
V. Blok judul :
Blok judul diletakkan di sudut bawah sebelah kanan tiap lembar
gambar.
2. Penampang memanjang
I. Garis dan angka :
- Garis kolom tempat penulisan ketinggian detail, jarak detail, dan
referensi ketinggian, digambar dengan ketebalan 0,2 mm,
- Jarak antara garis mendatar yang membatasi ruang penulisan
sebesar 1 cm,
- Semua angka ditulis dengan ketebalan 0,2 mm,
- Semua huruf ditulis dengan ketebalan 0,3 mm,
- Garis tegak yang menunjukkan ketinggian tiap detail dari garis
referensi ketinggian digambar dengan ketebalan 0,1 mm,
- Garis yang menghubungkan ketinggian titik-titik detail penampang
memanjang digambar dengan ketebalan 0,3 mm.
II. Indeks skala :
- indeks skala dibuat dua macam, yaitu indeks skala grafis danindeks
skala numeris,
- indeks skala ini diletakkan di atas blok judul.
III. Blok judul :
Blok judul diletakkan di sudut bawah sebelah kanan dari setiap lembar
gambar.
LPG
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
Yaitu Pompa disel dengan 5Kw yang digerakkan dengan mesin diesel atau
setara dengan 80 mm (3 inchi) dengan total head lift max 28 m dan suction
head lift = 8 m
LPG
Metode Pelaksanaan
`Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
i. Galian batu dilaksanakan pada semua tapak dari bangunan utama, dan
bangunan pelengkap.
ii. Pekerjaan galian dan pemaritan hendaknya dilaksanakan sesuai gambar
kerja dengan persetujuan direksi.
iii. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan bangunan utama, bangunan pelengkap lainnya dapat
dipasang dengan posisi yang baik dan aman.
iv. Penggalian harus bertahap sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan
yang akan dipasang.
v. Pekerjaan penggalian batu untuk bangunan utama, bangunan pelengkap
harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
perlengkapannya, setelah mendapat persetujuan Direksi.
vi. Lokasi galian batu untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap
dan perlengkapan lainnya harus dibuat sesuai dengan gambar kerja.
Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka
penyedia jasa segera melaporkan kondisi tersebut kepada direksi untuk
mendapat persetujuan.
vii. Dimensi galian hendaknya selalu di cek dan diperiksa untuk mendapatkan
dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan persetujuan
Direksi.
viii. Batu besar, batang kayu dan lain-lain yang mengganggu/menghalangi
pekerjaan penggalian dan pemasangan konstruksi harus dipindahkan.
ix. Apabila ternyata di dalam pelaksanaan penggalian lokasi penggalian terjadi
kelongsoran atau keruntuhan yang menyebabkan tertimbunnya, maka
penyedia jasa harus memperbaiki sampai pekerjaan pemasangan tersebut
selesai.
x. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang akan
dibangun selesai dilaksanakan.
xi. Apabila di dalam galian dijumpai air yang mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, maka penyedia jasa hendaknya mengeringkan. Biaya yang
ditimbulkan akibat pekerjaan pengeringan tersebut adalah tanggung jawab
penyedia jasa.
xii. Semua penggalian pada tapak bangunan lainnya tidak diperkenankan
mengganggu lalu lintas pengguna jalan baik yang ada pada poros jalan
maupun yang menuju ke poros jalan.
LPG
Metode Pelaksanaan
Uji material yang akan digunakan sebagai bahan timbunan akan dilakukan
oleh penyedia jasa untuk menetapkan sifat-sifat tanah, keserasian hubungan
antara kepadatan kering dan kadar air optimum dan lain-lain.
Laporan resmi dari semua pengujian akan dipersiapkan Penyedia jasa untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Pengujian akan dilaksanakan oleh
penyedia jasa dengan menggunakan laboratorium sendiri atau laboratorium
lainnya atas persetujuan Direksi sebelum dimulai pekerjaan tanah dan setiap
saat jika terjadi perbedaan sifat-sifat tanah. Pengujian akan mencakup tetapi
tidak dibatasi hal-hal sebagai berikut :
i. Kepadatan kering dan Pemadatan (AASTHO T 99);
ii. Penyebaran ukuran butiran (gradasi butiran );
iii. Berat jenis;
iv. Kadar air;
v. Batas plastis;
Hasil uji tersebut akan diserahkan kepada Direksi untuk memperoleh
persetujuannya. Uji kadar air dan kepadatan lapangan dari timbunan yang
dipadatkan harus dikerjakan pada tiap-tiap lapisan dengan frekuensi
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi dengan minimum satu pengujian
untuk setiap 400 m3.
Penyedia jasa akan menyiapkan rencana uji tanah dalam kaitannya dengan
rencana pelaksanaan pekerjaan tanah dan diserahkan kepada Direksi untuk
memperoleh persetujuan.
Penyedia jasa akan membuat akses jalan Sementara untuk tujuan konstruksi dengan
ketentuan sebagai berikut untuk mendapatkan diizinkan, dari Direksi :
a. Penyedia jasa tidak akan membangun akses jalan pada atau didalam timbunan
dengan material yang tidak sama dengan bahan timbunan;
b. Lokasi dari semua akses jalan harus disetujui oleh Engineer sebelum
dilaksanakan konstruksi;
c. Dimana akses jalan yang dibangun didalam timbunan semua bahan akan
menggunakan material yang sesuai dengan persyaratan bagian Spesifikasi Teknis
untuk setiap jenis material, dan sesuai dengan toleransi yang ditentukan.
d. Lereng samping dari jalan tidak akan lebih curam daripada 1 vertikal dan
horisontal 1,3 di zona timbunan;
e. Sisa timbunan yang mengisi berdekatan dengan akses jalan, material di lereng
sisi akses jalan tersebut harus dipotong kembali minimal 1m untuk
menghilangkan material lepas/tidak padat dan material harus dipisahkan
dihampar, dan dipadatkan kembali sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi;
f. Jika akses jalan sementara atau jalan angkutan yang dibangun di atas atau
memotong timbunan kedap air maka dari bahan yang digunakan harus
sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada timbunan. Semua akses
jalan sementara pada zone kedap air tersebut harus benar-benar dihapus
sebelum penempatan material selanjutnya;
g. Semua bahan yang terkontaminasi pada permukaan atau sisi akses jalan harus
dipindahkan sebelum penempatan bahan timbunan yang sesuai. Setiap material
timbunan permanen yang telah menjadi terkontaminasi harus digali dan diganti
atau dibuang
h. Kecuali dinyatakan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, semua akses jalan dibangun
di muka hilir timbunan Bendung, di luar garis batas seperti yang ditunjukkan pada
gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, harus dibuang pada
penyelesaian akhir konstruksi.
LPG
Metode Pelaksanaan
a. Material
Material yang digunakan untuk timbunan tanggul penutup harus diambil dari
borrow area atau material stok sementara (stockpile) seperti yang
ditentukan
dalam Gambar. Operasional pengambilan material dari borrow area sesuai
dengan spesifikasi.
Selama pelaksanaan timbunan, setiap lapisan timbunan kedap air harus dalam
kondisi kadar air sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kondisi kadar
air yang disyaratkan adalah -2% dan +1 % dari kadar air optimum (OMC), dan
nilai kepadatan tidak boleh lebih kecil dari 90% dari nilai kepadatan maximum
laboratorium. Batas kadar air dan maksimum kadar air ditentukan oleh Engineer
berdasarkan sampel beberapa tes material sebelum dihampar. Jika kadar air dari
pengambilan sampel ternyata tidak memenuhi, maka Kontraktor harus
melakukan penyesuaian kadar air sesuai yang disyaratkan.
Material harus selalu di kontrol sehingga material batu atau fragmen yang ukuran
diameter dengan lebih besar 100 mm harus dibuang dan disingkirkan dari
material timbunan saat pengambilan di borrow area atau saat sebelum material
diangkut ke lokasi timbunan. Material batu atau gravel yang terdapat di abutment
atau sekitar pipa atau struktur lainnya harus dibuang agar tidak terjadi
segregasi.
Setelah material memiliki kadar air sesuai yang disyaratkan dan telah dihampar
sesuai ketebalan yang sesuai kemudian selanjutan dilakukan pemadatan dengan
menggunakan Tamping Roller atau Vibro Roller kapasitas 10 ton sebanyak 10
lintasan. Banyaknya lintasan akan dapat berubah sesuai dengan hasil tes uji (trial
embankment). Pemadatan harus dilakukan overlap selebar 50 cm untuk setiap
perubahan lintasan arah memanjang. Jika kadar air material belum sesuai, harus
dilakukan penyesuaian dan tidak boleh dilakukan pemadatan sebelum mendapat
persetujuan oleh Direksi dan Engineer. Tidak ada penambahan kompensasi biaya
terhadap perlakuan ini dan sudah harus masuk dalam analisa harga satuan pada
saat Tender.
LPG
Jika telah dilakukan pemadatan sebanyak 10 lintasan dan hasil tes menunjukan
tingkat kepadatan belum memenuhi, maka diperlukan tambahan lintasan yang
direkomendasikan oleh Direksi dan Engineer tanpa ada biaya tambahan.
Permukaan timbunan sebaiknya dibuat agak miring ke hulu dan hilir untuk
memudahkan aliran air mengalir dan tidak tergenang di area permukaan
timbunan pada saat hujan.
Jika timbunan pada bangunan struktur, akan dapat dilakukan jika umur beton
telah mencapai umur 7 sampai 28 hari dan atau sesuai dan sudah diizinkan oleh
Direksi dan Engineer. Selain itu berdasarkan gambar, maka batas pemadatan
dengan menggunakan alat berat, minimum jarak timbunan ke bangunan struktur
adalah 75 cm.
c. Pemadatan
a. Direksi dan Engineer akan melakukan pengujian timbunan dalam rangka untuk
menentukan efektivitas dari pemadatan tertentu dan Kontraktor wajib bekerja
sama dengan Direksi selama pengujian.
d. Setiap tes dilakukan pada lokasi setiap 100 m3 volume yang sudah dipadatkan,
sebagaimana disyaratkan spesifikasi dan oleh Direksi Pekerjaan
LPG
Metode Pelaksanaan
Penyedia jasa akan mengajukan reques memulai pekerjaan setidaknya enam (6) hari
kalender sebelum memulai setiap item pekerjaan timbunan, Penyedia jasa akan
menyusun dan menyampaikan rencana kerja, untuk mendapatkan persetujuan dari
Engineer dan Direksi Pekerjaan, sebelum melaksanakan urugan kembali
yang berdekatan dengan bangunan-bangunan, lokasi yang akan diurug
harus dibersihkan dari sisa- sisa bekisting dan pekerjaan sementara
lainnya. Pemadatan harus dilaksanakan dengan alat pemadat yang sesuai
yang dioperasikan dengan tangan, sehingga tercapai kepadatan yang
ditentukan tanpa merusak bangunan-bangunan. Material timbunan harus
dibasahi atau diijinkan untuk dikeringkan agar dapat dicapai kadar air
optimum untuk pemadatan.
Urugan kembali akan ditempatkan dan dipadatkan secara lapis demi lapis
memanjang dan menerus dengan tebal lapisan yang sudah dipadatkan tidak
boleh lebih dari 150 mm. Kecuali ditentukan lain, urugan kembali harus
dipadatkan sampai dengan 95 % kepadatan kering maksimum seperti
ditetapkan dalam uji kepadatan laboratorium.
Kecuali ditentukan lain atau diijinkan oleh Direksi, urugan kembali tidak
akan ditempatkan dan dipadatkan berdekatan dengan beton sebelum
sekurang- kurangnya empat belas (14) hari setelah pengecoran beton.
Pemadatan untuk urugan kembali yang dilaksanakan di atas beton yang
tertanam tidak boleh dilaksanakan dengan alat pemadatan getar,
kecuali dengan persetujuan sebelumnya dari Direksi.
Metode Pelaksanaan
Penyedia Jasa akan mengusulkan jenis Rumput yang akan digunakan kepada
direksi, Jenis Rumput yaitu rumput yang mengandung banyak akar dan batang
yang tumbuh sehat dan mengandung lapisan tanah tebal dan berasal dari
tempat- tempat yang disetujui yang mempunyai kondisi pertumbuhan yang
hampir sama dengan lokasi.
LPG
Gebalan rumput harus bebas dari rumput-rumput liar atau tanaman
pengganggu dan pada waktu dipotong tinggi rumput tidak boleh lebih dari 100
mm. gembalan rumput harus mengandung tanah yang melekat pada akar-
akarnya pada saat dipasang. Gembalan rumput harus dipasang dalam garis
menerus di tempat pekerjaan pada jarak sebagaimana ditunjukan dalam
gambar dan dipasak dengan pasak dari bahan bambu. Gembalan rumput harus
disiram segera sesudah dipasang dan selama masa tumbuh sampai dengan
rumput dalam keadaan hidup.
Penyedia jasa akan menjaga lokasi gembalan rumput sejak gembalan rumput
mulai dikerjakan. Apabila dijumpai rumput liar dan tanaman lain yang tidak
diinginkan dan menutupi dan mengganggu gembalan rumput yang ditanam,
tanaman tersebut harus dicabut/dibuang.
Metode Pelaksanaan
1.2.1. Material
b. Pasir
Gradasi pasir yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Ayakan Persegi Empat Prosentase Lolos Terhadap
US Standart Sieve Volume Berat
4 100
8 95 – 100
16 70 – 90
30 40 – 75
50 20 – 40
100 5–0
200 0–0
c. A i r
Air harus diadakan oleh Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dan petunjuk dari Direksi.
Semua material, kecuali air harus dicampur dalam kotak yang kuat dan
rapat air atau dalam alat mengaduk yang disetujui oleh Direksi sampai
campuran tersebut kira-kira berwarna sama dan untuk selanjutnya air
ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan.
LPG
1.2.2. Perbandingan Campuran Mortar
Mortar untuk pekerjaan pasangan batu harus terdiri dari satu (1) bagian
Portland Cement (PC) dan empat (4) bagian pasir.
Metode untuk mengukur material untuk mortar harus sedemikian rupa,
sehingga bagian-bagian yang ditentukan dari material mortar dikontrol dan
dapat dijaga dengan teliti selama berlangsungnya pekerjaan.
Banyaknya air yang dipergunakan setiap mortar harus sesuai dengan
kebutuhan.
1.2.3. Pencampuran
Mortar harus dicampur minimal selama dua menit di dalam mixer mekanis
tipe drum atau alat pengaduk (mixer) yang setara, dan dengan persetujuan
dari Direksi.
Alat pengaduk harus diputar dengan kecepatan sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik dan jumlah total material yang dicampur dalam setiap
pencampuran tidak boleh melebihi kapasitas alat pengaduk yang
ditetapkan oleh pabrik.
Jumlah air yang terukur harus secara berangsur-angsur dimasukkan ke
dalam alat pengaduk, sebagian sebelum memasukkan material kering dan
sebagian lagi segera setelah selesai memasukkan material yang sama.
Seluruh isi drum harus dikeluarkan sebelum pencampuran berikutnya
dimulai dan setiap waktu bagian dalam drum harus dijaga dari penumpukan
material.
Drum harus secara seksama dibersihkan sebelum mengganti campuran
atau pada saat pekerjaan pencampuran telah berhenti.
Mencampur dengan tangan untuk volume adukan yang kecil mungkin dapat
diperbolehkan dengan syarat mortar dicampur sampai ketingkat yang sama
dengan yang dihasilkan oleh alat pengaduk mekanis dan harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Bila pencampuran dengan tangan untuk mortar diperbolehkan oleh
Direksi, maka pasir dan semen harus dicampur kering dalam kotak yang
kuat dan kedap air sampai campuran kira-kira berwarna merata dan
sesudahnya air harus ditambahkan sementara pencampuran terus
berlangsung.
1.2.4. Pengangkutan
1.2.5. Pemasangan
1.2.7 Perawatan
Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap
lembab dan dalam keadaan basah selama sedikitnya lima hari setelah
pekerjaan selesai.
1.2.8 Sambungan-sambungan
Metode Pelaksanaan
Persiapan Permukaan
Permukaan pasangan batu yang nampak harus disiar dengan mortar semen.
Sebelum memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan
pasangan batu harus digaruk sebelum mortar ditempatkan.
Metode Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan Pekerjaan Siaran 1pc : 2psr, perlu dilakukan persiapan sebagai
berikut Menyiapkan alat-alat keselamatan bagi pekerja (APD) dan Menyampaikan
program pengendalian resiko K3 :
- Menyiapkan tenaga kerja (pekerja, Tukang dan mandor).
- Menyiapkan Peralatan ( Concrete Mixer dan Alat Bantu )
Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.
Spesi/adukan pekerjaan Siaran 1pc : 2psr harus dari campuran semen dan pasir dengan
perbandingan volume Siaran 1pc : 2psr dengan menggunakan concrete mixer
Pekerjaan Siaran 1pc : 2psr dikerjakan secara berlapis sampai permukaan rata.
Permukaan pasangan batu yang nampak harus disiar dengan mortar semen.
Sebelum memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan pasangan
batu harus digaruk sebelum mortar ditempatkan.
LPG
Permukaan siaran adalah tipe rata, sehingga siaran harus rata dengan
permukaan batu.
Semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian semen (P.C)
dan dua (2) bagian pasir, harus dipergunakan untuk pekerjaan siaran.
Tebal siaran harus seminimal mungkin dan dalam segala hal harus cukup
untuk menghilangkan ketidakteraturan.
1. Material
1. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah
jenis- jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-8 dan SNI 2049-90-A atau ASTM nomor C 150, dan
atau atas persetujuan Direksi.
Sebelum pemesanan semen, Penyedia Jasa akan memberi tahukan
terlebih dahulu secara rinci kepada Direksi tentang semen yang akan
digunakan. Semen yangs dikirim ke lokasi pekerjaan dengan disertai
sertifikat mutu dan lulus pengujian dari pabriknya. Setibanya dilapangan,
sertifikat tersebut harus diserahkan ke Direksi.
Penyedia Jasa akan menyediakan sarana penyimpanan semen dengan
baik. Tangki besi dan rak penyimpanan semen pada batching plant harus
kedap air dan konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga tidak
memungkinkan adanya simpanan mati. Jika Direksi memperkirakan
bahwa ada simpanan mati pada bak atau silo, maka bak atau silo itu harus
dikosongkan dan dibersihkan.
Semen yang dikemas dalam kantong harus dikirim sesuai dengan
persetujuan dari Direksi dan harus disimpan dalam gudang yang kedap air
serta dilengkapi dengan sarana untuk menyerap kelembaban, dan harus
mendapat persetujuan Direksi. Penempatan semen harus diatur agar ada
jalan longgar untuk pemeriksaan, serta ditandai dengan nomor-nomor
identitas masing-masing pengirim semen, sedemikian rupa sehingga untuk
semen yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula.
Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian
+ tiga puluh (30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing
tumpukan semen harus diberi jarak yang cukup, satu tumpukan tidak boleh
LPG
lebih dari tiga belas (13) zak, sesuai dengan pengarahan Direksi, bila
penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam puluh (60) hari.
Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh (90)
hari untuk pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan
masih memenuhi syarat.
Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka
harus disingkirkan dari tempat kerja.
Penyedia Jasa harus menjamin agar semen selalu tersedia cukup di lokasi
pekerjaan.
2. Bahan Pembantu
1. Agregat
1. Agregat Halus
Agregat halus adalah agregat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima
(5) mm dan bahannya bersifat keras.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Butir-
butir agregat halus harus bersifat tekal (tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh- pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan).
Gradasi agregat yang digunakan sesuai PBI 1971 N.1.2 harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Sisa diatas ayakan 0.25 mm, harus berkisar antara 80% - 90%;
LPG
Modulus kehalusan butir dari agregat halus harus berkisar antara 2.5 sampai
3.3.
Prosentase dari bahan yang merugikan agregat halus tidak boleh lebih dari
nilai-nilai berikut :
Jenis PersentaseBerat
(%)
Gumpalan lempung 1.0
Material yang lolos dari ayakan ukuran 0.063 5
mm 0.5
mm dan mengapung
Material didalam
yang tertahan daricairan yangukuran
ayakan
mempunyai
0.297 berat jenis 1.95
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton, kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-
bahan yang diakui dan atas persetujuan dari Direksi.
2. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah agregat yang mempunyai ukuran butir minimum lima
(5) mm dan bahannya bersifat keras.
Agregat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil
desintegrasi alam batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh
dari pemecahan batu, dengan sifat-sifat karakteristik yang hampir sama,
dengan ukuran butir antara 5 mm – 40 mm.
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai,
apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20 % dari berat
agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal (tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari
dan hujan.
LPG
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan
terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1 %, maka agregat
kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
seperti zat-zat reaktif alkali.
Kekerasan dari agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji Rudeloff
dengan beban penguji 20 t, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9.5 – 19 mm labih dari 24 %
berat.
Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm labih dari 22 %.
Atau dengan mesin Perngaus Loas Angelos, tidak boleh terjadi kehilangan
berat lebih dari 50%.agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang
beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan ISO,
dengan ukuran lubang berturut-turut ; 31.54 – 16 – 8 – 4 – 2 – 1 – 0.500 –
0.250 mm. harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Sisa diatas ayakan 31.5 mm, harus 0% berat:
Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98%:
Sisa antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat.
Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa
sehingga dicegah segregasi atau masuknya benda-benda asing kedalam
bahan agregat. Direksi berhak untuk meminta agar agregat kasar harus
disimpan di dalam “platform” terpisah yang memadai.
3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton, adukan mortar serta air untuk
mencuci agregat harus disediakan oleh Kotraktor dan harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Air yang digunakan pembuatan dan perawatan beton serta pembuatan
adukan mortar harus bebas dari minyak, asam, garam-garam, alkali, bahan-
bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan/atau baja
tulangan. Bila diminta oleh Direksi contoh air harus diambil dari tempat yang
diusulkan dan dibandingkan dengan air suling. Air tersebut dapat dipakai,
apabila kekuatan tekan mortar semen + pasir dengan memakai air itu pada
umur 7 dan 28 hari paling sedikit adalah 90 % dari kekuatan tekan mortar
dengan memakai air suling pada umur yang sama.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemakaian air yang
akan digunakan untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat
harus sudah termasuk dalam harga satuan masing-masing item dalam
harga satuan kontrak permeter kubik untuk beton maupun seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
LPG
4. Adukan Beton
1. Komposisi
Beton harus terbuat dari semen Portland biasa, air, agregat halus, agregat
kasar dan obat semen/ bahan campuran tambahan, jika diperlukan, yang
telah disetujui oleh Direksi dan diaduk dengan sempurna dan diatur sesuai
dengan kekentalan yang benar.
2. Kelas Beton
Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam (6) kelas yang
diantaranya juga termasuk beton kurus (untuk lantai kerja). Masing-masing
kelas beton yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi,
seperti ditunjukkan dalam gambar ataupun sesuai dengan yang diperintahkan
oleh Direksi.
Banyaknya air yang digunakan dalam beton dapat diubah oleh Direksi
selama dalam batas-batas yang telah ditentukan, yang sesuai dengan
perbandingan air semen yang diperlukan guna menjamin beton mudah
untuk dikerjakan. Mempunyai kekentalan yang benar, termasuk pula
pertimbangan akibat penggunaan bahan campuran tambahan/obat semen,
jika digunakan beserta kemungkinan variasi dari besarnya kadar air
maupun gradasi agregat yang akan dicampur.
LPG
Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih
memungkinkan pemadatan yang menggunakan dengan alat-alat yang
disetujui untuk pekerjaan itu, tetapi dalam setiap kelas beton besarnya slump
tidak boleh melebihi batasan seperti tersebut dibawah ini.
Kelas Penggunaan Beton Pada Slump Slump
Beton Bangunan-Bangunan Minimum Maksimum
Sungai (mm) (mm)
Pada waktu pelaksanaan bila tipe semen atau jenis agregat berubah
ataupun komposisi gradasi dari agregat berubah. Sedang hasil uji kekuatan
tekan tidak bisa memenuhi standar, maka adukan baru harus dibuat sesuai
dengan cara / prosedur seperti diatas.
LPG
4. Adukan Percobaan untuk Beton
5. Penakaran (Batching)
Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi maka bahan-bahan harus ditimbang
dengan ketelitian yang sudah mempertimbangkan kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kecil dari operator pelaksana maupun kesalahan dari
skala timbangannya sendiri :
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan
alat untuk memeriksa ketelitian timbangan.
Catatan tertulis yang tercetak atau grafik berikut ini harus selalu diletakkan
dekat dengan alat untuk masing-masing penakaran :
(a) berat dari material agregat dan semen
(b) jumlah dari air yang dipakai.
(c) Jumlah dan jenis dari bahan-bahan campuran tambahan yang digunakan
6. Pengadukan Beton
Mesin – aduk bisa berupa drum berputar atau sudu berputar dengan drum-
pengaduk atau sudu-pemutar harus dioperasikan merata pada kecepatan
mengaduk sebagaimana yang dianjurkan oleh pabriknya. Sudu-pengumpan
dan pengaduk dari mesin-aduk harus diperbaiki atau diganti bila ada
bagian yang aus lebih dari dua puluh (20) mm. mesin – aduk dan truk-aduk
yang telah ditempeli kerak beton yang telah mengeras tidak boleh
digunakan.
Jika dipakai semen curah dan volume takaran setengah (0,5) meter kubik
atau lebih maka timbangan dan berat coriong semen harus dipisah dan
dibedakan antara corong agregat dan corong lainnya. Mekanik pengeluaran
dari corong timbangan untuk semen curah harus dikunci pada saat
pembukaan khususnya bila banyaknya semen dalam corong-corong
berkurang lebih dari satu persen (1%) atau bertambah berat lebih dari tiga
persen (3%) dibandingkan dengan banyaknya berat semen yang sudah
ditetapkan.
LPG
Bila agregat megandung air melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu rated dry condition. Contoh-contoh material harus diambil
lagi dari masing-masing agregat dan kadar-air diukur lagi untuk masing-
masing jenis agregat, kemudaian kadar air dan takaran agregat harus
diperhitungkan / dipertimbangkan kembali.
Bila berhenti mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin-aduk harus
dicuci bersih.
Beton jadi yang dibeli dari supplier boleh digunakan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis Direksi. Persetujuan ini tidak mengikat dengan tanpa
alasan, karena Penyedia Jasa harus menujukkan bahwa bahan beton yang
dibeli memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Persyaratan yang ditetapkan seperti pengambilan contoh, adukan
pendahuluan, pengujian dan mutu beton untuk berbagai kelas beton harus
tetap diikuti.
a. Umum`
Dalam hal beton diangkut dan atau dicor dengan salah satu dari tipe
peralatan yang disebutkan dibawah ini maka alat-alat yang digunakan
harus dipasang dan ditangani sesuai dengan uraian berikut :
Kecepatan mengaduk dari drum harus diantara dua (2) sampai empat (4)
putaran per menit. Isi campuran beton didalam drum harus tidak melebihi
kapasitas yang ditetapkan oleh pabrik atau tidak melebihi tujuh puluh
(70%) persen dari isi penuh dari drum. Atas persetujuan Direksi
truk-pengaduk bisa digunakan atau dipakai saat pengangkutan beton.
Interval antara dimasukkannya air kedalam drum dan pengeluaran adukan
beton dari pengaduk harus tidak melebihi satu (1) jam. Selama dalam
interval ini, campuran harus diaduk secara terus menerus dengan
kecepatan seperti tersebut diatas.
Bak truk non-agitasi harus halus dan kedap air. Untuk melindungi terhadap
hujan harus diberi tutup. Truk non-agitasi harus mengeluarkan campuran
beton ke lokasi pekerjaan sebagai adukan yang merata dan tercampur
secara sempurna.
LPG
Adukan yang merata akan dapat dianggap memenuhi syarat, bila contoh
dari bagian satu dan bagian lainnya dari bahan-campuran mempunyai
slump yang perbedaannya tidak lebih dari dua puluh lima (25) mm.
pengecoran beton harus selesai dalam satu (1) jam sesudah memasukkan
semen dan agregat.
Dalam keadaan tertentu untuk mempercepat pengerasan beton, atau bila
suhu udara tiga puluh (30 0 C) derajat atau lebih, batas waktu pengeluaran
beton harus kurang dari satu (1) jam.
d. Corong Luncuran
Pengecoran beton dengan corong-luncuran (Chute) tidak diijinkan kecuali
mendapat persetujuan dahulu dari Direksi. Bila disetujui, corong harus
mempunyai penampang yang bersudut bulat dan harus mempunyai
kemiringan yang tetap, sehingga beton dapat meluncur tanpa segregasi.
Bagian bawah harus diberi alat – penuntun atau drop-chute atau alat-
penuntun dengan corong yang tidak melebihi satu setengah (1,5) meter
tingginya untuk mencegah segregasi saat jatuhnya campuran beton. Corong
luncuran harus dilindungi dari sinar matahari langsung.
a) Umum
Beton tidak boleh dicor / ditempatkan sebelum pemasangan bekisting, bagian-
bagian yang perlu dipasang didalam beton dan persiapan permukaan beton
selesai dilakukan oleh Penyedia Jasa diperiksa oleh Direksi.
Kecuali bila disetujui oleh Direksi, beton tidak boleh dicor pada waktu hujan
atau tergenang air dan dalam segala hal tidak boleh di cor dalam air yang
mengalir.
Selama proses ini sarana komunikasi antara lokasi pengadukan dan lokasi
pengecoran, bila daianggap perlu harus disediakan, dioperasikan dan
dirawat oleh Penyedia Jasa seperti yang ditentukan oleh Direksi. Tidak ada
pembayaran tersendiri atau tambahan pembayaran kepada Penyedia Jasa
sebagai biaya tambahan untuk tersedianya sarana komunikasi.
b) Persiapan Pengecoran
Sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan
ditempati adukan beton harus dibersihkan dan tidak boleh ada minyak,
lumpur, bahan organis, potongan-kayu, segala macam lapisan cat, kotoran
atau bahan-bahan lain yang bisa membusuk. Pembersihan ini bisa
dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air atau alat-alat
lain yang sesuai dan mendapat persetujuan dari Direksi.
Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan ditinggal /
tertanam didalam cor-coran harus dibersihkan. Permukaan pondasi cadas
yang akan diberi adukan beton harus dibasahi dan jika ada genangan air
harus dikeringkan terlebih dahulu.
Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan ditempati adukan beton untuk
pondasi harus dibersihkan dari genangan air, aliran air, potongan kayu atau
bahan kotoran lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan krikil harus dalam
keadaan lembab sebelum adukan beton untuk pondasi dicor/ditempatkan.
Permukaan construction joint (sambungan pelaksanaan untuk batas
pengecoran) yang akan ditempati adukan beton baru sebelumnya harus
dibersihkan dan dibasahi serta harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi. Kegiatan pembersihan harus meliputi pembersihan untuk
semua kotoran, sisa-sisa adukan yang lepas, maupun cat-cat dan benda-
benda lainnya.
Permukaan semua sambungan pelaksanaan harus dibersihkan dari
kelebihan adukan sebelumnya maupun benda-benda asing lainnya dengan
jalan menyikat, memahat atau dengan cara lain yang disetujui oleh Direksi.
Sambungan pelaksanaan harus diisi karet (joint filter) atau material yang
sesuai dengan petunjuk Direksi.
LPG
c) Suhu Adukan Beton Selama Pengecoran
Suhu adukan beton selama waktu pengecoran tidak boleh lebih dari tiga
puluh dua (320C) derajat Celsius. Penumpukan agregat harus terlindungdan
terhindar dari cuaca panas atau material agregat dapat juga disemprot
dengan air. Air untuk adukan harus cukup dingin atau campuran beton
diisolasi, jika diperlukan, untuk menjaga suhu adukan - beton dibawah batas-
batas yang telah ditetapkan.
e) Pengecoran
Kontraktor harus memberitahu Direksi, waktu dan tempat dimana akan
dilakukan pekerjaan pengecoran beton. Pengecoran beton hanya boleh
dilakukan pada waktu Direksi atau wakilnya hadir ditempat pekerjaan.
Adukan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau
kecuali dapat diperbaiki dengan menambah air atau menurunkan slump
sebesar dua puluh lima (25) mm atau lebih sesuai dengan persetujuan
Direksi, harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi dan biaya
yang dikeluarkan untuk pembuatan adukan dan pembuangannya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Sejauh masih bisa dilaksanakan beton harus dicurahkan langsung ke
tempat pengecoran dan tidak perlu dilewatkan jalan lain untuk
menghindari segregasi. Metode dan alat-alat yang dipakai untuk
mencurahkan beton kedalam bekisting harus sedemikian rupa sehingga
tidak akan menghasilkan agregat kasar terpisah dari adukan lainnya.
Penyedia Jasa harus menggunakan cara yang cocok untuk menjaga agar
besi dan bekisting tidak bergeser dari tempatnya. Tinggi jatuh adukan
beton tidak boleh melebihi satu setengah (1,5) meter.
LPG
Semua adukan harus dicurahkan lapis demi lapis secara horisontal dengan
tebal lapisan tidak melebihi empat puluh (40) cm. Direksi berhak untuk
meminta tebal lapisan kurang dari empat puluh (40) cm bilaman diperlukan.
Bila ditetapkan pada tebal 40 cm sesuai dengan spesifikasi, tinggi atau
bagian yang dicor harus ditetapkan seperti ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai dengan pengarahan dari Direksi.
a) Umum
Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan
seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menyerahkan
cara/metode perawatan untuk mendapatkan persetujuan Direksi, sebelum
dimulainya pengecoran. Perawatan harus segera dilakukan supaya beton
tidak kehilangan kelembabannya. Beton harus dilindungi dari hujan deras
selama dua belas (12) jam pertama, air mengalir selama empat belas (14)
jam pertama dari sinar matahari langsung untuk tiga (3) hari pertama.
Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan
gangguan akibat adanya lalu lintas, kebakaran atau panas yang berlebihan
termasuk panas yang dihasilkan dari pengelasan besi. Cara-cara perawatan
berikut ini dapat dilaksanakan.
air dengan semburan harus memakai nozzle harus dimulai segera dan
harus dilakukan terus-menerus sampai pemakaian bahan kimia dapat
dimulai.
Bila lapisan bahan kimia rusak karena sebab-sebab tertentu sebelum masa
berakhirnya tujuh (7) hari pertama, maka bagian yang rusak segera
diperbaiki dengan tambahan bahan kimia.
Curing compund tidak boleh mengeras selama disimpan, dan tidak boleh
dilarutkan atau dirubah dengan cara apapun selain sesuai standar dari
pabrik. Pada saat digunakan, bahan kimia harus berupa adukan yang
merata. Jika bahan–kimia tidak digunakan selama seratus dua puluh (120)
hari sesudah tanggal pembuatannya Direksi bisa meminta pengujian
tambahan sebelum bahan tersebut digunakan untuk menentukan apakah
bahan tersebut masih memenuhi persyaratan.
a) Umum
Tingkatan dan syarat-syarat penyelesaian akhir finishing dari permukaan
beton harus dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan pada pasal ini atau
seperti ditampakkan dalam gambar. Finishing pada permukaan beton harus
dilakukan oleh tukang ahli dan berpengalaman.
Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian tertentu tidak
diperlukan adanya kegiatan inspeksi, maka finishing atas permukaan beton
harus dilakukan hanya bila dihadiri oleh Direksi. Bila diperlukan Direksi
akan meminta pengujian pada permukaan beton untuk menentukan
apakah kekasaran permukaan masih dalam batas yang ditentukan.
Kekasaran permukaan beton bisa digolongkan sebagai kasar atau halus.
Bekas yang ditinggalkan oleh bekisting yang kurang rapat atau tidak lurus
atau geblekan bekisting yang jelek bisa dianggap sebagai kekasaran kasar
dan akan diuji dengan pengukuran langsung. Semua kekasaran yang lain
akan dianggap kekasaran yang halus dan akan diuji dengan pelat yang
mempunyai sisi melengkung yang setara dengan arah lengkungan bagian
yang akan diuji.
LPG
b) Permukaan Yang Tampak
Penyelesaian akhir untuk lantai beton monolit yang tampak pada gambar,
maka pengecoran adukan beton harus berjalan secara terus-menerus
setebal dan seluas pelat tanpa mengalami perubahan adukan. Air – adukan
harus sedikit mungkin, untuk menghasilkan pengecoran yang sempurna
jumlah air akan ditetapkan oleh Direksi. Sesudah pengecoran beton selesai,
lantai dan permukaan lain harus disetrika dengan setrika kayu pada
permukaan yang benar dan pada elevasi seperti tampak dalam gambar. Bila
ditunjukkan dalam gambar atau dalam spesifikasi ini, permukaan lantai
harus diselesaikan dengan steel trowel. Penyetrikaan harus sedikit mungkin
selaras dengan upaya mempertahankan permukaan yang licin dan padat
dan tidak boleh diteruskan sampai saat adukan mulai mengeras untuk
menghindari kelebihan bahan halus terikat pada penggosokan ini.
Penambahan air, semen kering, atau spesi kering diatas permukaan beton
untuk membantu finishing tidak diijinkan.
Permukaan tidak boleh menonjol atau melompong lebih dari tiga (3) mm
dibawah penggaris lurus sepanjang tiga (3) m. Permukaan harus
mempunyai tekstur kerikil agar tidak menyebabkan pengguna / pemakai
terpeleset bila basah.
LPG
j. Pengendalian Mutu
Umum
Kekuatan tekan beton memenuhi jika rata-rata tiga (3) hasil uji kekuatan
tekan yang berurutan adalah sama atau melebihi kekuatan yang
telah ditetapkan dan tidak ada hasil uji yang nilainya di bawah kekuatan yang
disyaratkan.
(a) Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan
yang disyaratkan (specified strength) dalam sub-pasal 3.5.2. di sini
harus tidak boleh dari dua puluh lima (25 %) persen.
(b) Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh (80
Bila dianggap perlu oleh Direksi, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor
harus dicek dengan metode schmidt hammer. Frekuensi dari pengujian
harus sesuai dengan petunjuk dari Direksi.
LPG
b) Uji Slump
JIS
Cement Standar AASHTO SNI
Fineness rest on cement Cd- 150 T – 128 15-2530-1991
Catatan yang teliti dan mutakhir yang menunjukkan tanggal, waktu, cuaca
dan suhu lapangan (bila berbagai lokasi pekerjaan yang berbeda-beda).
Harus dilakukan oleh Penyedia Jasa dan laporan quality control harus
diserahkan setiap bulan kepada Direksi untuk dievaluasi dan catatan proyek.
Penyedia Jasa juga terus mencatat semua hasil pengujian beton dan harus
diberi tanda / kode dari hasil uji lokasi / tempat contoh diambil.
(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok, batang
melintang terhadap ketentuan dalam gambar :
- Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter 1 cm
- Untuk permukaan yang tidak terlihat setiap panjang 3 meter 5 cm
............................................................................................. 0,1 %
Metode Pelaksanaan
Pemasangan
1. Umum
2. Persyaratan Bahan
Bekisting yang dipakai lebih dari satu kali harus dirawat dalam keadaan yang
mudah diperbaiki dan dibersihkan sebelum digunakan lagi. Apalagi
kemungkinan bekisting untuk bidang luar dari tembok harus dibersihkan
dengan splash boards.
LPG
4. Pembukaan Bekesting
5. Perancah (Penyangga)
Penyedia jasa memotong joint filler untuk menutup bidang sambungan yang
diperlukan pada beton.Bila dipasang pada bidang vertikal joint filler harus
diletakkan di sisi bidang yang sudah selesai terlebih dahulu dengan bahan
joint filler yang telah disetujui dimana masing-masing bagian dari joint filler
sekurang-kurangnya empat puluh (40) mm dari bagian tepi. Sambungan dari
LPG
joint filler harus dibuat dari perekat yang bisa ditempelkan secara dingin
sehingga mortar dari beton tidak akan merembes memungkinkan
menggunakan sambungan buatan pabrik. Kekedapan dari sambungan dan
struktur dimana joint filler digunakan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Penahan air harus dibuat dari bahan plastik dengan resin dasar yang harus
berupa polyvinyl cloride. Semua penahan air harus dicetak atau dicor
dengan setiap bagian penampangnya harus padat serta rata dan tidak ada
keropos atau ketidaksempurnaan lainnya. Penahan air harus terdiri dari tipe
3 bulb baik untuk sambungan konstruksi maupun sambungan pelaksanaan.
Penahan air harus simetris dengan bentuk dan ukuran untuk kedua tipe di
atas harus sesuai dengan persyaratan berikut :
Dimensi (mm) Tipe A (tipe 3- bulb) Tipe B (tipe 3- bulb)
- Lebar 300 200
- Tebal 9 5
- Toleransi : lebar + 3 % tebal + 10 %
Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan bahan yang
ditanam dalam beton pada masing-masing sisi sambungan. Penyedia Jasa
harus menempatkan penahan air secara berhati-hati dan pemadatan beton
disekitar penahan air harus dijamin bahwa penahan air tidak akan rusak,
dan terjadi lekatan yang sempurna antara beton bidang penahan air yang
tertanam.
Kekedapan air dari sambungan dan struktur di mana penahan air di pasang
harus menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus
menyediakan semua bahan dan tenaga yang mampu untuk melaksanakan
semua pekerjaan yang diperlukan sehingga hasilnya memuaskan, sesuai
dengan spesifikasi dan perintah dari Direksi.
Material
Metode Pelaksanaan
Penyedia jasa akan menyerahkan usulan tentang; type dan ukuran dari
bronjong, jadwal pengiriman dan pelaksanaan sebelum memulai
pekerjaan. Penyedia jasa akan melaksanakan pekerjaan matras-matras
bronjong untuk perlindungan pada tanggul-tanggul dan dasar sungai-
sungai pada tempat-tempat bangunan seperti : dinding penguat, saluran-
saluran dan lain-lainnya sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau atas
perintah dari Direksi. Jika tidak secara jelas ditunjukkan pada gambar-
gambar, peyedia jasa akan meminta penjelasan pada Direksi Pekerjaan.
Material
Pipa Drainase
Material tersebut harus bebas goresan, retak gelembung dan atau cacat
lainnya.
Metode Pelaksanaan
Penyedia jasa akan menyerahkan usulan tentang; type dan ukuran dari
bronjong, jadwal pengiriman dan pelaksanaan sebelum memulai
pekerjaan Tembok penahan, talud miring dan tembok kepala, serta tubuh
dan kolam olakan pelimpah samping harus dilengkapi dengan lubang
pembuangan atau suling (weep hole) berupa pipa yang berfungsi untuk
mengeluarkan air tanah. Letak lubang drainase sesuai dengan gambar atau
sesuai dengan pengarahan Direksi Pekerjajan
Semua pipa yang digunakan untuk lubang-lubang drainase harus dari jenis
dan kualitas terbaik. Semua perlengkapan yang dibuat harus berdasarkan
rekomendasi dari pihak yang memiliki reputasi baik. Semua material yang
ditunjukkan dalam gambar harus disediakan oleh Kontraktor dengan jenis
dan kualitas terbaik dan mendapatkan persetujuan dari Direksi.
LPG
2.14 PEKERJAAN GEOTEKSTIL
Material
Metode Pelaksanaan
Penyedia Jasa
PT. LATEBBE PUTRA GROUP
HASWAR
Direktur Utama