SPESIFIKASI TEKNIS
PAKET PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN INTAKE DAN JARINGAN AIR BAKU
PARADEAN KEBUPATEN ENREKANG TAHAP I
BAB XI
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Satuan Pekerjaan
Mobilisasi dan
Demobilisasi
Nomor Pembayaran :
A.I.a
1.1.
Umum
Yang dimaksud mobilisasi adalah pengangkutan peralatan
dan personil sesuai yang tercantum dalam Kontrak, dari
tempat aslinya ke lokasi pekerjaan dimana akan
digunakan. Sedangkan yang dimaksud demobilisasi adalah
pengangkutan kembali, peralatan dan personil dari
lapangan pekerjaan ketempat semula.
1.2.
Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan
personil, sesuai kebutuhan Kontrak, guna menangani
pekerjaan.
Bila mobilisasi telah lengkap, maka Penyedia Jasa
harus segera melaporkan kepada Pengguna Jasa
untuk mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang
perlu, Pengguna Jasa dapat meminta tambahan
peralatan, maupun personil atas tanggungan
Penyedia Jasa.
b. Program dan Pemberitahuan Mobilisasi
Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi
peralatan dan personil yang dilengkapi dengan
keterangan akan jenis, kapasitas yang akan
didatangakan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan
tertulis kepada pengguna jasa perihal kedatangan
maupun pengangkutan kembali peralatan dan
personil
Penyedia Jasa harus meminta persetujuan Pengguna
Jasa atas setiap perubahan jadwal peralatan dan
penyediaan personil
BAB XI - 1
I.1.3.
2.
Pengukuran
Satuan Pekerjaan
Pengukuran
Nomor Pembayaran :
A.I.b
2.1.
Umum
Pengukuran adalah suatu pekerjaan pengukuran dengan
alat ukur, untuk mendapatkan data topografi pada lokasi
pekerjaan yang telah ditentukan, yang mana data ini
merupakan data pendukung perhitungan MC-0 dan MC100.
Sedangkan Setting out adalah suatu pekerjaan pengukuran
dengan
makna
meletakkan
patok-patok
profil
seluruh/bangunan sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi.
2.2.
Cara Pelaksanaan
a. Penyedia Jasa harus menyerahkan data pengukuran
dan perhitungan tentang letak, posisi, dimensi, dan lainlain untuk semua item pekerjaan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai kepada Pengguna Jasa
b. Penyedia Jasa harus membuat titik-titik referensi/BM
sementara untuk kepentingan Penyedia Jasa sendiri
dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik BM
sementara harus mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa. Setiap titik BM sementara harus
BAB XI - 2
3. Penggambaran
Satuan Pekerjaan
Lbr (Lembar)
3.1
Penggambaran
dengan CAD
Nomor Pembayaran :
A.I.c
Umum
Penggambaran peta situasi, penampang melintang, dan
penampang memanjang sungai sangat dianjurkan dengan
cara digital. Pelaksanaan penggambaran bisa menggunakan
program yang telah tersedia. Adapun kaidah kartografi
yang digunakan mengacu pada uraian ketentuan mengenai
penggambaran manuskrip pada penggambaran dengan
cara manual.
BAB XI - 3
3.2
Cara Pelaksanaan
1. Peta Situasi
I. Jenis Kertas
Jenis kertas yang digunakan adalah kalkir yang
faktor penyusutan dan pemuaiannya sangat kecil.
II. Ukuran kertas
Ukuran kertas tergantung pada lebar sungai yang
diukur serta skala peta yang dipakai. Ukuran
kertas bisa menggunakan ukuran A1 atau A0.
III. Batas muka peta
-
IV.
Grid
-
V.
VI.
Koordinat grid
Koordinat grid ditulis di luar muka peta.
Pertampalan peta
Pertampalan antarlembar peta dibuat 10 cm.
VII.
Garis kontur
- Garis kontur digambar dengan ketebalan 0,1
mm,
- Indeks kontur digambar dengan ketebalan 0,3
mm,
- Angka-angka garis kontur harus ditulis tegak
lurus
terhadap
garis
kontur
yang
bersangkutan,
- Indeks kontur diperlihatkan pada tiap interval
5 m.
VIII.
Nama
- Nama sungai, nama desa, nama gunung,
bentuk penggunaan lahan di areal sepanjang
tepi kiri dan tepi kanan sungai harus ditulis,
BAB XI - 4
IX.
Patok Tetap
Nama dan nomor patok tetap yang ditulis pada
peta harus sama dengan nama dan nomor patok
tetap tersebut di lapangan dan
X.
Legenda peta :
Legenda peta adalah macam simbol yang disajikan
sama dengan macam unsur yang disajikan pada
peta.
XI.
Indek skala :
- indeks skala dibuat dua macam, yaitu indeks
skala grafis dan indeks skala numeris,
- indeks skala diletakkan di kolom legenda
bagian atas, yaitu di bawah indeks arah utara
peta.
XII.
Blok judul :
Blok judul diletakkan pada bagian bawah kolom
legenda.
XIII.
Titik ikat :
Titik ikat koordinat planimetris dan titik ikat
ketinggian yang digunakan ditulis di atas blok
judul, contoh: titik ikat koordinat planimetris dan
titik ikat ketinggian menggunakan patok tetap BJ.
15. Dalam hal ini BJ adalah nama patok tetap dan
15 adalah nomor patok tetap.
2. Penampang melintang
I. Garis dan angka
- Garis kolom tempat penulisan ketinggian
detail, jarak detail, dan referensi ketinggian,
digambar dengan ketebalan 0,2 mm,
BAB XI - 5
II.
III.
IV.
Indeks skala :
- indeks skala dibuat dua macam, yaitu indeks
skala grafis dan indeks skala numeris,
- indeks skala diletakkan diatas blok judul.
V.
Blok judul :
Blok judul diletakkan di sudut bawah sebelah
kanan tiap lembar
gambar.
3. Penampang memanjang
I. Garis dan angka :
- Garis kolom tempat penulisan ketinggian
detail, jarak detail, dan referensi ketinggian,
digambar dengan ketebalan 0,2 mm,
- Jarak antara garis mendatar yang membatasi
ruang penulisan sebesar 1 cm,
- Semua angka ditulis dengan ketebalan 0,2 mm,
- Semua huruf ditulis dengan ketebalan 0,3 mm,
- Garis tegak yang menunjukkan ketinggian tiap
detail dari garis referensi ketinggian digambar
dengan ketebalan 0,1 mm,
- Garis yang menghubungkan ketinggian titiktitik detail penampang memanjang digambar
dengan ketebalan 0,3 mm.
II. Indeks skala :
BAB XI - 6
III.
3.3
Satuan Pekerjaan
Coffering dan
Dewatering
Nomor Pembayaran :
A.II.a dan A.II.b
4.1.
Umum
Pekerjaan Intake, bendung dan lokasi pekerjaan lainnya
harus berada pada kondisi terbebas dari genangan air
(kering) sehingga kelancaran dan mutu pekerjaan dapat
tercapai.
4.2.
Cara Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menjaga pelaksanaan pekerjaan
intake dan bendung bebas dari air selama masa
pembangunan. Pengeringan dan pembuangan air harus
dilaksanakan dengan cara yang disetujui Direksi.
Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya
peralatan, bahan dan petugas yang baik dan cukup di
lapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan
pengeringan.
4.3.
Pembersihan Lokasi
Bangunan (alat
berat)
Nomor Pembayaran :
A.III.a dan A.III.b
5.1. Umum
Untuk pelaksanaan pekerjaan Bak BPT perlu dilakukan
pembersihan lokasi pekerjaan.
5.2.
Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa harus membersihkan lokasi pekerjaan
reservoir dari semua tumbuhan, termasuk pohonpohon/semak-semak.
b. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah dipadatkan kemudian
membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-bahan
hasil pembersihan lokasi.
c. Penyedia jasa harus membersihkan lokasi dari
pepohonan dengan menebang dan mencabut akarakarnya, kemudia membuang keluar dari lokasi
pekerjaan.
5.3.
BAB XI - 8
Nomor Pembayaran :
A.III.c dan B.I.a
6.1. Umum
Galian tanah biasa mekanis adalah pekerjaan galian
tanah pada lapisan permukaan tanah menggunakan
tenaga bantuan alat yang disetujui Direksi.
6.2. Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah biasa dilaksanakan pada semua tapak
jaringan pipa atau tapak bangunan intake, bak
reservoir/ tandon air atau bangunan pelengkap
lainnya.
b. Pekerjaan
galian
dan
pemaritan
hendaknya
dilaksanakan sesuai gambar kerja dengan persetujuan
Direksi.
c. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pipa dan bangunan dapat
dipasang dengan posisi yang baik dan aman.
d. Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan
jumlah pipa yang akan dipasang.
e. Pekerjaan penggalian tanah untuk pemasangan pipa
harus segera diikuti dengan pelaksanaan pemasangan
pipa dan perlengkapannya, serta diikuti pula dengan
penimbunan/pengurukan kembali dengan segera
setelah mendapat persetujuan Direksi.
f. Lokasi galian tanah untuk pemasangan pipa dan
perlengkapannya serta bangunan dalam pekerjaan ini
harus dibuat sesuai dengan gambar kerja.
g. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan
gambar kerja, maka penyedia jasa segera melaporkan
kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan.
h. Dimensi galian hendaknya selalu diperiksa untuk
mendapatkan dimensi jalur pipa atau bangunan yang
tepat berdasarkan gambar kerja dengan persetujuan
Direksi.
i. Bila pada bagian galian parit pipa terdapat galiangalian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu
dalam maka harus diurug dengan material tanah yang
disetujui
Direksi.
Urugan
tersebut
kemudian
dipadatkan dengan alat pemadat konvensional
BAB XI - 9
Nomor Pembayaran :
B.I.b
7.1. Umum
Galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian tanah pada
lapisan
permukaanya
yang
mengandung
batu
menggunakan tenaga bantuan alat mekanis yang disetujui
Direksi.
BAB XI - 10
Urugan Ex Galian
Nomor Pembayaran :
A.III.d dan B.I.c
8.1. Umum
Tanah dari bekas galian dapat dipakai untuk urugan kembali
pada lubang galian pondasi setelah pelaksanaan pasangan
pondasi selesai dikerjakan apabila material tersebut baik
untuk timbunan serta bebas dari kotoran.
8.2. Cara Pelaksanaan
Pengurungan kembali harus dilakukan selapis demi selapis
dengan disertai pemadatan sampai urugan kembali betulbetul padat.
Sebelum memulai pekerjaan mengurung kembali, Kontraktor
harus
meminta
persetujuan
dari
Direksi
untuk
pelaksanaannya.
BAB XI - 12
Buangan Tanah
Sisa Galian
Nomor Pembayaran :
A.III.e
9. 1 Umum
Dalam pekerjaan ini pekerjaan Buangan Sisa Galian yang
dimaksud adalah tanah yang tidak dipakai .
9.2 Cara Pelaksanaan
Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang disuatu
tempat yang ditentukan oleh Direksi dan tanah yang
dibuang di tempat (sekitar galian)harus dirapikan dan tidak
dibayar
Tanah dari galian tersebut dapat digunakan kalau menurut
pertimbangan direksi dapat dipertanggungjawabkan secara
teknis. Penyedia jasa harus menyiapkan rencana
pelaksanaan pekerjaan tanah untuk setiap bagian dari
pekerjaan pada suatu saat, dengan detail lokasi dan
program penggalian dan membuang tanahnya sebagai
timbunan.
9.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran pekerjaan Buangan Sisa Galian
biasa ini berdasarkan jumlah yang tertera pada gambar
atau yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.
BAB XI - 13
10.1.
Pasangan Batu
Kosong
Nomor Pembayaran :
A.IV.b
Umum
Sebelum pengecoran lantai kerja untuk bak Prasedimen
diperlukan Pemasangan batu kosong.
Nomor Pembayaran :
A.IV.h
Umum
Yang dimaksud termasuk pekerjaan pasangan batu adalah
semua pekerjaankonstruksi yang menggunakan material
utama batu kali atau batu gunung.
Ukuran
ketinggian,
ketebalan
(dimensi)
pekerjaan
pemasangan batu kali atau batu gunung ini ditentukan
BAB XI - 14
Cara Pelaksanaan
- Batu
Batu harus bersih, keras, padat, tahan lama (tidak
retak dan rapuh).
- Semen Portland (PC)
Semen yang digunakan mengikuti ketentuan dari PBI
1971-NI-2
- Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam
dank eras, kadar lumpur yang terkandung dalam pasir
tidak boleh lebih dari 5%.
- Air
Air yang digunakan untuk campuran pekerjaan
pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, alkali,
garam-garam,
bahan-bahan
organis
untuk
itu
sebaiknya dipakai air yang dapat diminum.
- Adukan Semen
Adukan haruslah merupakan semen mortar yang
memenuhi persyaratan dari adukan semen. Adukan
semen
diklarifikasikan
menurut
perbandingan
campuran antara semen dan pasir. Perbandingan
campuran ini adalah perbandingan volume dan harus
mengikuti sesuai dengan yang ditentukan.
Untuk pasangan batu, perbandingan campuran antara
semen dan pasir adalah satu berbanding empat (1 : 3)
- Pencampuran adukan dilakukan dengan mesin
pengaduk (Molen), campuran tangan hanya diboleh
dilakukan atas izin pengguna jasa.
- Penyelesaian
Finishing dan pekerjaan pasangan batu harus diplaster
atau disiar seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
11.3.
Urugan Pasir
Satuan Pekerjaan
Nomor Pembayaran :
A.IV.a
12.1. Umum
Dalam
pekerjaan
ini
pekerjaan
Urugan
pasir
dimaksudkan sebelum atau pemasangan pondasi
bangunan terlebih dahulu diberikan Urugan pasir.
12.2. Cara Pelaksanaan
a. Bahan yang diperlukan untuk timbunan ini harus
menggunakan pasir urug yang bersih dari bahanbahan perusak kestabilan lainnya.
b. Timbunan tidak boleh dilaksanakan pada waktu hujan
karena kadar air
dalam material tersebut melewati
kadar air optimum yang disyaratkan
12.3.
Nomor Pembayaran :
A.IV.d
13.1. Umum
Pada pekerjaan ini semua pemakaian beton dengan kelas
K225 dengan ukuran maksimum krikil (agregat) 40 mm,
BAB XI - 16
o
o
iv.
v.
vi.
vii.
Kekenyalan
suhu 230 c
Batas kerapuhan
75
Satuan Pekerjaan
m2
Bekesting dan
Bongkaran Bekesting
Nomor Pembayaran :
A.IV.f dan A.IV.g
14.1. Umum
Pekerjaan
ini
harus
mencakup
memasang
dan
membongkar bekesting sesuai dengan gambar rencana
dan petunjuk Pengguna Jasa.
14.2. Cara Pelaksanaan
Cetakan Beton
i. Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan
dari tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi
samping serta dasarnya harus dipangkas secara
manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh
kotoran tanah yang lepasharus dibuang sebelum
pengecoran beton.
ii. Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk
membatasi dan membentuk beton sesuai dengan
keinginan. Cetakan dapat dibuat dari kayu, besi
ataubahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan
ukuranukuran yang ada di dalam gambar.
BAB XI - 27
Satuan Pekerjaan
Kg
Pembesian (tulangan)
Nomor Pembayaran :
A.IV.e
15.1. Umum
Pekerjaan
ini
harus
mencakup
Memotong,
Membengkokkan, dan Memasang sesuai dengan gambar
rencana dan petunjuk Pengguna Jasa.
Tulangan besi untuk beton harus batang baja lunak yang
bulat dan polos atau besi ulir, digilas panas, sesuai
dengan SNI 07-2529-1991 dan PBI 1971.
Untuk tiap pengiriman batang besi lunak yang diserahkan
ke tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan
untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh
Direksi.
Untuk tiap kiriman tulang anyaman besi yang dikirim ke
tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatancatatan
pemeriksaan
dan
pengujiannya
yang
berhubungan dengan pemuatan-pemuatan dari mana
kiriman itu dibuat.
penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari
gudang di lapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi.
Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat
lepas. Batang-batang baja yang telah bengkok, tidak
boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai
dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi.
15.2. Cara Pelaksanaan
Daftar Bengkokan Penyedia Jasa harus memahami sendiri
semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan
spesifikasi, kebutuhan akan tulangan yang tepat untuk
dipakai dalam pekerjaan.
Daftar bengkokan yang
mungkin diberikan oleh Direksi kepada Penyedia Jasa
harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus,
yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan
lainya dan dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah
20 mm atau lebih harus dibengkokkan dengan mesin
pembengkok yang direncanakan untuk itu dan disetujui
oleh Direksi. Ukuran pembengkok harus sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika
BAB XI - 30
ditentukan lain, atau diperintahkan oleh Direksi. Bentukbentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan
gambar, tidak boleh menyambung tulang tanpa
persetujuan Direksi.
Pemasangan Penyedia Jasa harus menempatkan dan
memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus
ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada
kedudukannya pada waktu pengecoran beton. Pengelasan
tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu
dapat diijinkan untuk menyambung tulangan-tulangan
yang saling tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak
akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat perenggang
dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Perenggang dari beton harus dibuat dari beton dengan
mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor.
Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat harus
sepadan dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang
ditentukan harus terpelihara.
Selimut Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja
harus
dipasang
sedemikian
,
hingga
terdapat
selimut/penutup
minimum
sampai
permukaan
penyelesaian beton, sebagai berikut :
_________________________________________________________
___
Kelas Beton Jenis Pekerjaan
Selimut
Minimum
(mm)
_________________________________________________________
__
K 300
Beton prestress Tiang beton
25
bertulang Bagian-bagian Pracetak
_________________________________________________________
___
K 300
Bidang yang terkena gesekan/atau 50
pada air laut
_________________________________________________________
___
K 225
Pekerjaan-pekerjaan umumnya
40
_________________________________________________________
___
K 225
Pelat Beton Pracetak Pipa Beton
25
K175
40
BAB XI - 31
10
12
16
19
22
25
0,617
0,888
1,580
2.230
2,980
3,850
0,624
0,995
1,582
2,250
3,040
3,980
Plesteran 1 : 3
Satuan Pekerjaan
m2
16.1.
Plesteran 1 : 3
Nomor Pembayaran :
A.IV.j
Umum
Pekerjaan ini harus mencakup finishing/topi pasangan
batu, pasangan batu, plesteran drainase, plasteran
BAB XI - 32
Cara Pelaksanaan
- Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini Semen
Portland Komposit (PCC), produksi dalam negeri dan
memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004.
- Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam
dan keras, kadar lumpur yang terkandung dalam pasir
tidak boleh lebih dari 5%.
- Air yang digunakan untuk campuran pekerjaan
pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, alkali,
garam, bahan-bahan organis.
- Adukan haruslah merupakan semen mortar yang
memenuhi persyaratan dari adukan semen. Adukan
semen diklarifikasikan menurut perbandingan campuran
antara semen dan pasir. Perbandingan campuran ini
adalah perbandingan volume dan harus mengikuti
sesuai dengan yang ditentukan.
Untuk pasangan batu bata, perbandingan campuran
antara semen dan pasir adalah satu berbanding empat (1
: 4).
- Pencampuran
adukan
dilakukan
dengan
mesin
pengaduk (Molen), pencampuran menggunakan tenaga
manusia harus mendapat persetujuan Direksi.
- Untuk pekerjaan plesteran digunakan campuran 1
bagian semen (PCC) : 3 bagian pasir. Untuk semua
bagian yang akan diplester harus bersih dari kotoran
dan disiram dengan air. Tebal plesteran 2 cm.
- Selama proses pengeringan plesteran harus disiram air
agar tidak terjadi retak-retak akibat proses pengeringan
yang terlalu cepat.
BAB XI - 33
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa
GIP
Nomor Pembayaran :
B.II.c dan B.II.d
17.1. Umum
Pipa GIP merupakan bahan yang umum didapatkan
dipasaran secara bebas. Pipa GIP yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan pipa transmisi adalah pipa GIP
medium A dengan SNI 0039.87/85.1387.85 dengan metode
penyambungan expanded joint (las langsung disekeliling
sambungan) yang mempunyai kekuatan tahan tekan air 50
kg/cm2.
17.2.Cara Pelaksanaan
a. Penyimpanan dan Pengangkutan
i.
ii.
Nomor Pembayaran :
B.II.g dan B.II.h
18.1. Umum
Pekerjaan patok kilometer dan hectometer dibuat
dari beton bertulang dengan campuran 1 : 3 : 5.
18.2.
Cara Pelaksanaan
- Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini Semen
Portland Komposit (PCC), produksi dalam negeri dan
memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004.
- Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam
dan keras, kadar lumpur yang terkandung dalam pasir
tidak boleh lebih dari 5%.
BAB XI - 35
Pekerjaan Thrush
Block
Nomor Pembayaran :
B.II.i
BAB XI - 36
19.1. Umum
Pekerjaan thrust block digunakan pada penyambungan
pipa dengan tujuan untuk menahan energy tumbukan air
terhadap peralatan pipa seperti bend, tee dan coupling.
Thrust blok dibuat dari beton K175 tanpa tulang untuk
diameter yang kecil, dan untuk thrust blok yang diameter
yang lebih besar menggunakan beton bertulang K175.
19.2.
Cara Pelaksanaan
- Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini Semen
Portland Komposit (PCC), produksi dalam negeri dan
memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004.
- Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam
dan keras, kadar lumpur yang terkandung dalam pasir
tidak boleh lebih dari 5%.
- Air yang digunakan untuk campuran pekerjaan
pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, alkali,
garam, bahan-bahan organis.
- Besi tulangan yang bulat dan polos, sesuai dengan SNI
07-2529-1991 dan PBI 1971.
- Bahan batuan (kerikil cor atau batu pecah) harus
memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI 03-24171991)
- Pencampuran
adukan
dilakukan
dengan
mesin
pengaduk (Molen), pencampuran menggunakan tenaga
manusia harus mendapat persetujuan Direksi.
- Didalam membuat campuran beton, jumlah semen dan
agregat diukur menurut berat, kecuali dalam beberapa
hal khusus dengan persetujuan Direksi.
- Semua volume dan berat agregat, semen dan air harus
ditakar dengan seksama. Bilamana proporsi-proporsi
yang disyaratkan tidak dilaksanakan penyedia jasa
maka konstruksi beton yang ssudah dicor akan
diperintahkan untuk segera disingkirkan.
- Pengujian slump beton segera setelah beton keluar dari
mixer (molen).
i.
Slump minimum = 5.0 cm
ii. Slump maximum = 12.5 cm
- Penyedia
jasa
harus
membuat
merawat
dan
mengadakan test-test kubus beton pada laboratorium
beton yang disetujui Direksi atas biaya sendiri. Test
yang dilakukan pada waktu kubus beton berumur 7 hari
dan 28 hari. Setiap 5 m3 beton yang dicor, maka harus
dibuat satu seri benda uji terdiri dari yaitu untuk 7 hari
dan 28 hari. Setiap benda uji harus diberi tanggal
pembuatan dan dari bagian mana beton diambil. Jika
digunakan beton ready mix, maka dari setiap truck
dibuat benda uji untuk test 7 hari dan 28 hari.
BAB XI - 37
BAB XI - 38
Sambungan beton
- Bidang-bidang beton yang lama yang akan berhubungan
erat dengan beton baru. Dan bila perlu juga bidangbidang akhir dari beton pada siar pelaksanaan, harus
dikasarkan dulu, kemudian bidang-bidang tersebut
harus dibersihkan dari segala kotoran dan benda-benda
lepas, setelah itu harus dibasahi dengan air sampai
jenuh. Setelah permukaan disiapkan dengan persetujuan
Direksi, sesaat sebelum beton yang baru akan dicor
semua permukaan sambungan beton yang horizontal
harus dilapisi atau disapu dengan spesi mortel dengan
susunan yang sama seperti yang terdapat dalam
betonnya. Lapisan spesi mortel tersebut harus tersebar
merata dan harus dikerjakan benar sampai mengisi ke
dalam seluruh liku-liku permukaan beton lama yang
tidak rata, sedapat mungkin harus dipergunakan sapu
kawat untuk menyisipkan lapisan aduk tersebut ke
dalam celah permukaan beton lama.
Persiapan pengecoran
- Beton tidak boleh dicor, bila seluruh pekerjaan bekesting,
pekerjaan tulangan dan pekerjaan instalasi yang
tertanam selesai dipasang dan persiapan seluruh
permukaan tempat pengecoran belum disetujui Direksi.
Seluruh permukaan beketing dan bagian instalasi yang
akan ditanam didalam beton yang tertutup dengan kerak
beton bekas pengecoran yang lalu, harus dibersihkan
terhadap seluruh kerak beton tersebut, sebelum beton
disekelilingnya atau beton yang berdekatan di cor.
Penyingkiran Air
- Beton tidak boleh dicor sebelum semua genangan air
yang memasuki tempat pengecoran tersebut dikeringkan
dengan sebaik-baiknya. Beton tidak boleh dicor di dalam
air tanpa persetujuan Direksi. Penyedia Jasa juga tidak
dibenarkan membiarkan air mengalir diatas beton
sebelum beton cukup umurnya dan mencapai
pengerasan awal.
Pembuatan beton dan peralatannya
i.
Sebelum pembuatan adukan beton dimulai, semua
alat-alat pengaduk dan pengangkut beton harus sudah
bersih.
ii.
Pengadukan beton pada semua mutu beton, harus
dilaksanakan
dengan
mesin
pengaduk.
Mesin
pengaduk untuk membuat beton-beton tengangan
karakteritiknya lebih besar dari 225 kg/cm2, harus
diperlengkap dengan alat-alat yang dapat mengukur
BAB XI - 39
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
BAB XI - 40
BAB XI - 42
BAB XI - 44
21.
Pengadaan dan
Pemasangan aksesoris
Pipa
Nomor Pembayaran :
A.IV.p, B.II.e, B.II.f
dan (B.II,j s/d B.II.l)
20.1.
Umum
Untuk pekerjaan jaringan pipa transmisi diperlukan
pengadaan dan pemasangan aksesoris pipa seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dengan persetujuan
Direksi.
20.2.
Cara Pelaksanaan
Semua aksesoris Pipa merupakan bahan yang umum
didapatkan dipasaran secara bebas.
Jika ternyata pada pengujian pekerjaan jaringan pipa
transmisi ini terjadi kerusakan aksesoris atau tidak
berfungsi, maka Penyedia Jasa diwajibkan untuk
memperbaiki atau menggantikan dengan yang baru
dengan persetujuan Direksi, kemudian diuji kembali agar
mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan. Biaya perbaikan dan penggantian
ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
20.3.
Satuan
Pekerjaan
Ls
Pekerjaan Jembatan
Perlintasan Pipa
Nomor Pembayaran :
B.IV.a s/d B.IV.c
BAB XI - 46
21.1.
Umum
Pekerjaan Jembatan digunakan untuk perlintasan pipa yang
melintasi sungai atau saluran seperti yang tercantum dalam
gambar kerja.
pipa
yang
22. Acian
Satuan Pekerjaan
Acian
Nomor Pembayaran :
A.IV.k
22.1. Umum
Pekerjaan ini harus mencakup finishing pasangan batu bata,
atau sesuai dengan gambar kerja dengan persetujuan Direksi.
22.2.Cara Pelaksanaan
- Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini Semen
Portland Komposit (PCC), produksi dalam negeri dan
memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004.
- Air yang digunakan untuk campuran pekerjaan pasangan
batu tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam, bahanbahan organis.
- Untuk pekerjaan acian ini digunakan campuran semen dan
air. Untuk semua bagian yang akan diaci harus bersih dari
kotoran dan disiram dengan air.
22.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran prestasi pekerjaan acian berdasarkan jumlah yang telah
dikerjakan/terpasang dan tercantum dalam gambar kerja dengan
persetujuan Direksi.
BAB XI - 48
24.
Pekerjaan
Pemasangan Kisi
Saring (Saringan
Kasar)
Nomor Pembayaran :
A.IV.l
23.1
Umum
Untuk perlengkapan penghalang sampah (trash rack)
diperlukan kisi saring (saringan kasar) dan pemasangan
ditunjukkan dalam gambar.
23.2
Cara pelaksanaan
Bahan untuk pembuatan kisi saring (saringan kasar) dari
besi polos 12 mm dan untuk rangka dari besi siku 40 x
40 x 4, jarak setiap kisi-kisi adalah 2 cm. Pekerjaan dapat
dinyatakan selesai setelah pekerjaan pemasangan kisi
saring (saringan kasar) dipasang dilapangan.
23.3
Cara Pembayaran
Pengkuran untuk pembayaran pemasangan kisi saring
(saringan kasar) berdasarkan jumlah yang tertera dalam
gambar
atau ditentukan oleh Direksi. Pembayaran
pekerjaan pemasangan kisi saring (saringan kasar) harus
dibuat berdasarkan satuan meter persegi (m2) sesuai yang
dipasang dilapangan dan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Harga satuan untuk pekerjaan
pemasangan kisi saring (saringan kasar) tersebut telah
termasuk semua biaya upah kerja, bahan, peralatan,
pengelasan dan pekerjaan-pekerjaan lain yang ada
hubungannya.
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa PE
Nomor Pembayaran :
B.II.a dan B.II.b
24.1.Umum
Pipa PE merupakan bahan yang umum didapatkan
dipasaran secara bebas. Pipa PE yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan pipa transmisi adalah pipa PE 100
SDR 17 (PN-10).
BAB XI - 49
Proses penyambungan :
a. Sebelum proses penyambungan, periksa
terlebih dahulu apakah jenis material,
diameter dan ketebalan dinding pipa sudah
sesuai, lalu periksa apakah ada goresan atau
retak pada permukaan pipa/fitting. Jika
kedalaman goresan atau retakan melebihi 10%
dari ketebalan dinding, haluskan terlebih
dahulu bagian yang rusak tersebut.
b. Bersihkan bagian dalam dan luar permukaan
ujung pipa yang akan disambung.
c. Tempatkan pipa/fitting dibadan mesin. Pipa di
luar badan mesin harus disupport dengan
ketinggian yang sama dengan tinggi clamp.
Kencangkan baut pengencang clamp untuk
mengencangkan pipa/fitting.
BAB XI - 51
i.
Tangga
Tanam/Monyet
Nomor Pembayaran :
A.IV.n
25.1. Umum
Untuk keperluan operasi dan pemeliharaan Intake, Bak
Reservoir / Tandon Air diperlukan tangga monyet.
BAB XI - 53
26.
Pekerjaan Pintu
Satuan Pekerjaan
bh
Pekerjaan Pintu
Nomor Pembayaran :
A.IV.o
26.1
Umum
Yang
dimaksud
pekerjaan
pintu
disini
adalah
membongkar dan memasang kembali pintu yang
mengalami kerusakan.
26.2
Cara pelaksanaan
Pintu Air direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan
pemasangan, hanya oleh suatu pabrik yang sudah
disetujui Direksi. Pembuatan dan pengdaan pintu harus
dilaksanakan atas sesuai dengan perintah direksi pintu di
bongkar dan memasang kembali pintu dengan mengganti
plat termasuk plat strip, stang, bronze, roda gigi, mur,
baut,nipple, spie gembok dan lainnya serta pembersihan
dan pengecetan.
Perbaikan daun pintu air yang terbuat dari kayu harus
dilakukan dengan hati-hati sehingga pada saat
pembongkaran
daun
pintu
yang
rusak
tidak
mempengaruhi bagian-bagian lain serta bagian lainyang
dibuka seperti klem besi pengamit daun pintu, mur/baut
dan bagian lain yang berhubungan dengan daun pintu
tersebut, sehingga bagian-bagian tersebut masih bisa
BAB XI - 54
27.
Cara Pembayaran
Pembayaran pekerjaan pemasangan pintu ini sesuai yang
dilaksanakan
dan
terpasang
dilapangan
dengan
persetujuan oleh direksi pekerjaan.
Pembayaran untuk pekerjaan ini termasuk biaya
pengadaan material, upah, buruh, peralatan, dan semua
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini.
Wheep Hole
Nomor Pembayaran :
A.IV.q
27.1.
Umum
Pekerjaan Pipa Peresapan ini harus mencakup memotong,
dan memasang sesuai dengan gambar rencana dan
petunjuk Pengguna Jasa.
Pipa peresapan tersebut menggunakan pipa PVC diameter 2
inch sepanjang 50 cm perbuah atau menurut persetujuan
Direksi.
27.2.
Cara Pelaksanaan
Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.5 m pasangan
miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan
suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter
2 inch dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 luas
permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-suling harus
dilengkapi dengan saringan.
Suling-suling dipasang
bersamaan dengan pasangan batu dan Pada pasangan
miring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan
pasangan batu.
Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung
pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil
atau batu pecah sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan
krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk
membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug.
27.3.
Pasangan Bronjong
Kawat Pabrikasi
Nomor Pembayaran :
Umum
Bronjong dipasang sebagai pelindung talud dari timbunan
tanggul seperti tertera dalam gambar atau pada tempat
yang ditentukan oleh direksi
a. Bronjong yang dipakai adalah Bronjong yang sesuai
dengan Standar SNI/SII yang terbuat dari kawat lunak
yang dianyam dengan menggunakan mesin penganyam
(Pabrikasi).
b. Ukuran bronjong
Ukuran bronjong yang dipakai adalah :
- Panjang
=
2,00 m
- Lebar
=
1,00 m
- Tinggi
=
0,50 m
- Mesh
=
8 x 10 cm
c. Diameter Kawat
Diameter kawat untuk anyaman bronjong yang dipakai
adalah 2,7 mm dan kawat sisi memakai diameter 3,4
mm.
d. Kawat Pengikat
Semua bagian tepi dari bronjong termasuk panel dan
sekat harus terikat rapat pada kawat sisi secara
mekanikal, hal ini untuk menjaga terlepasnya anyaman,
dengan diameter kawat pengikat adalah 2 mm.
28.2.
Cara Pelaksanaan
- Batu yang digunakan untuk pengisian bronjong harus
cukup keras dan tahan lama.
- Batu harus diletakkan dalam bronjong dengan hati-hati
untuk mencegah kerusakan kawatnya dan batu yang
dipakai adalah batu kali atau batu gunung dengan
ukuran besar antara 20 -30 cm dan batu pengunci
antara 10 20 cm.
BAB XI - 56
28.3.
BAB XI - 57
SPESIFIKASI UMUM
1
Umum
Spesifikasi dari semua barang dan bahan adalah baru
(belum pernah dipergunakan), kecuali ditentukan lain
dalam spesifikasi.
2.
Lokasi Pekerjaan
Pembangunan Intake dan Jaringan Air Baku Paradean
Tahap I Kab. Enrekang
3.
4.
BAB XI - 58
5
5.01
Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa haruslah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan
harus di serahkan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
(b)
Gambar-gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan Gambar kontrak
sebagai dasar untuk mempersiapkan Gambar
pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat
memperlihatkan
penampang
melintang
dan
memanjang dari beton, pasangan batu, pengaturan
batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,
pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang
digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
Gambar-gambar Bengkel / Gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan olek
Penyedia Jasa untuk keperluan penyimpanan
peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set
gambar-gambar lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada
persetujuan Direksi adalah menjadi resiko Penyedia
Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab
Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.
(c)
(d)
5.02
6.
Standard
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standard
Indonesia, maka dapat dipakai British Standard yang sesuai
dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya
diperinci disini atau dicakup oleh Standard National
haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang
dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam
pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan keputusan
Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
7.
7.01
Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa sudah harus melaksanakan MC-0 (MC awal)
paling lambat 14 hari kelender setelah menerima Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan
sesuai dengan Syarat-Syarat Kontrak dengan menggunakan
CPM network. Program tersebut harus dibuat dalam dua
bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang memperlihatkan
setiap kegiatan :
i) Mulai tanggal paling awal
ii) Mulai tanggal paling akhir
iii) Waktu yang diperlukan
iv) Waktu float
BAB XI - 60
v) Sumber tenaga
diperlukan.
kerja,
peralatan
dan
bahan
yang
BAB XI - 61
ix)
7.03
Rapat
bersama
untuk
membicarakan
kemajuan
pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia Jasa diadakan
seminggu sekali pada waktu yang telah disetujui oleh kedua
belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan
kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang
diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas
permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
8.
Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan
lengkap dan dibuatkan album foto berikut keterangan
berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto.
Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto
pada kondisi sebelum pelaksanaan (0%), pada saat
pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%).
Titik sudut pengambilan foto untuk tahap-tahap kegiatan
diusahakan dari posisi yang sama. Oleh karena itu sebelum
pengambilan foto perlu dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan
yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.
Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :
- Nama dan lokasi bangunan.
- Tanggal pengambilan
- Tahap pelaksanaan
Berita acara pembayaran dan laporan bulanan harus
dilampiri dengan beberapa foto-foto pelaksanaan pada
periode tersebut. Pada akhir pelaksanaan Kontrak. Penyedia
Jasa harus menyerahkan album foto pelaksanaan pekerjaan
kepada Direksi untuk tiap-tiap bangunan atau bagian
konstruksi pada kondisi 0%, 50% dan 100% dalam satu
halaman.Penyerahan dilakukan sebanyak 3 (tiga) rangkap
bersama 1 (satu) set album negatifnya atau dalam bentuk
CD.
Seluruh biaya yang diperlukan untuk pekerjaan ini sudah
diperhitungkan dalam harga kontrak.
9.
9.01
Yang
harus
Disediakan
oleh
Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan
perlengkapan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak, semua bahan dan
BAB XI - 62
Perlengkapan Konstruksi
Penyedia
Jasa
harus
segera
menyediakan
semua
perlengkapan
konstruksi
yang
diperlukan
dalam
pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi
memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia
Jasa harus segera memenuhi kekurangannya, semua
perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan spare
parts yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat
dikerjakan dengan sempurna.
9.03.
Bahan pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan,
bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat
digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis
dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak
akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga antara
bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.
9.04
9.05
Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan dan
melindungi api yang terjadi pada atau sekitar lapangan kerja
dan harus menyediakan segala yang diperlukan/peralatan
pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan
pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk
perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan
bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan memelihara
peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang
dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima
oleh Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi dilapangan kerja, dalam hal ini
Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak
diperlukan dan tenaga buruh yang dipekerjakan dilapangan
termasuk peralatan dan tenaga Sub Penyedia Jasa.
BAB XI - 67
13.
14.
B. Keterangan Gambar
Gambar dan keterangan terlampir
BAB XI - 68