Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN NORMALISASI

Setelah

mengikuti

Aanswizjing

kantor/lapangan

serta

mempelajari bestek/gambar dan berita acara Aanswizjing, maka kami


mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu syarat
teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut di atas. Untuk memenuhi
persyaratan Usulan Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang
kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang
dipersyaratkan

dalam

Bestek,

Gambar

Kerja.

Dalam

Metoda

Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah


yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian
pekerjan tersebut di atas. Meliputi tenaga kerja, material dan
peralatan

serta

teknis

pelaksanaan

pembangunan

dan

waktu

pengerjaannya selama maksimal xxx hari kalender.


Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau
yang akan ditempatkan dilapangan harus benar-benar orang yang
memahami baik teori maupun pengalaman lapangan, jadi untuk
menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang
sudah pernah mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan
melaksanakan pekerjaan irigasi, jadi apabila ada kendala dilapangan
tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan data
yang direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran
dan mutu pekerjaan ini. Dalam metoda ini kami akan membuat
tahapan uraian pekerjaan, yaitu:
1. Mobilisasi / Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih
dahulu dilakukan mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan
seperti : Galian tanah berbatu dengan alat berat excavator. Untuk
demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke besecam. Selain itu
pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah
mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang
sudah ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang

proyek selanjutnya memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu


berupa situasi, potongan memanjang, potongan melintang, yang
dituangkan

dalam

gambar,

termasuk

gambar

konstruksi,

yang

disesuaikan dengan lapangan, dan disertai dengan foto dokumentasi


0%, juga gambar-gambar kerja (shop Drawing). Pada bagian-bagian
konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas dengan membuat
gambar detailnya, serta menghitung kebutuhan material/bahan yang
diperlukan

untuk

penyelesaian

pekerjaan

tersebut.

Bersamaan

dengan ini mobilisasi dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah


membuat MC 0 (Mutual Chek Nol) sehingga penempatan dana dapat
dikontrol dengan baik dan terukur.
Terakhir apabila pekerjaan ini sudah selesai secara keseluruhan
kita lakukan demobilisasi dan yang lebih penting lagi harus dibuat
gambar aktualnya dan foto dokumentasi 100% yang diikuti dengan
final quantity. Pembuatan foto dokumentasi selama pelaksanaan
pekerjaan pada keadaan kondisi sebelum pelaksanaan, pada saat
pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%,
dan 100%) pengambilan opname foto tersebut dilakukan satu
titik/posisi

pengambilan

tetap.

Selain

itu

membuat

laporan

pelaksanaan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan yang meliputi:


progres kemajuan pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan, dan
bahan yang digunakan. Untuk dokumentasi ini dilakukan selama masa
pekerjaaan hingga selesai pekerjaan. Kemudian perlu diadakan
koordinasi dengan pihak
(pemuka

masyarkat

membicarakan

proyek

beserta

setempat/perangkat

masalah-masalah

yang

masyarakat setempat
nagari),

mungkin

guna

timbul

dapat
apabila

pekerjaan ini dimulai, baik menyangkut teknis maupun non teknis.


2. Pekerjaan Tanah
a. Galian Biasa
Untuk pekerjaan galian Tanah Biasa dengan alat berat disini
kami lakukan dengan memakai excavator yaitu menggali
kedudukan pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran

terbuka. Setelah pemasangan bouplank sesuai dengan dimensi


yang telah ditentukan pemasangan bouplank ini beriring
dengan pekerjaan Galian tanah Biasa harus mencakup seluruh
galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian
struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal. Selama pelaksanaan pekerjaan galian
Biasa, lereng sementara

galian yang stabil dan mampu

menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya, harus


dipertahankan sepanjang waktu, penyokong (shoring) dan
pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang bilamana
permukaan

lereng

galian

mungkin

tidak

stabil.

Bilamana

diperlukan, menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya,


yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
b. Galian Batu
Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan
volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan
lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis
menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut
Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper)
tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15
ton dan tenaga kuda netto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga
Kuda)

dengan

mengunakan

alat

berat

setara

excavator.

Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau


keperluan lainnya Pekerjaan ini merupakan ketelitian sangat
hati-hati yang mana dilokasi terdapat pipa PDAM, terkecuali
bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang dalam
galian dan ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui
Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
c. Urugan Biasa
Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan timbunan
tanah dipasangan dengan tanah bekas galian dipadat dan

diratakan. Sebelum menempatkan material timbunan diatas


pondasi atau diatas timbunan, seluruh daerah yang akan
menerima beban material timbunan harus dibasahi secara
optimum diratakan. Pemadatan timbunan dapat dilaksanakan
dengan padat dan diratakankan sampai kepadatan maksimum
atau sesuai dengan spesifikasi, begitulah seterusnya sampai
timbunan selesai. Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif
dengan batas cairnya disesuaikan dengan spesifikasi timbunan
sehingga akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan,
Direksi dapat meminta diadakannya tes-tes untuk menentukan
batas-batas Atterberg dari pada bahan sebelum menentukan
kesesuaiannya. Timbunan tanah disini adalah timbunan tanah
bekas galian yang sesuai dengan spesifikasi timbunan harus
disisihkan pada waktu menggali kemudian ditumpuk pada suatu
tempat. Untuk menimbun kami rencanakan setiap pasangan
naik berlahan diiringingi denga timbunan belakang pasangan.
kalau untuk pekerjaan saluran timbunannya dibentuk seperti
tanggul dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknisnya.
d. Pasangan Batu
Pasangan batu kali disini adalah untuk membuat Saluran dan
Bangunan Air, adapun ketentuan yang akan kami ikuti disini
secara garis besar diantaranya:
Adukan untuk spesi digunakan campuran 1 PC berbanding
4 Pasir jadi didalam pengadukan harus benar-benar
merata sehingga tidak terjadi kelemahan disuasi sisi spesi
nantinya. Adukan yang akan dipasang harus mendapat
persetujuan Direksi dan dibuatkan bak takaran agar tidak

terjadi kekurangan atau kelebihan semen.


Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak
mengandung zat-zat yang merusak ikatan semen. Adukan
harus diaduk sebanyak yang diperlukan sehingga tidak
terjadi adukan terletak selama + 30 menit (adukan yang

sudah terletak + 30 menit tidak dibenarkan memakainya)


Suling-suling perlu dibuatkan terutama untuk pekerjaan
yang desakan air tanahnya tinggi sehingga pada masamasa tekanan air tanah bertambah keras tidak akan
merusak konstruksi dan airnya akan mencari celah keluar
lewat suling-suling tersebut. Suling-suling dibuat dari pipa
PVC 2 dan paling tidak 1 buah tiap radius 2 m dan
dibelakangnya diberi saringan dari ijuk, kerikil, dan batubatu kecil. Pekerjaan ini disesuaikan dengan bestek dan

spesifikasi teknisnya atau petunjuk dari Direksi nantinya.


Pertama sekali setelah pekerjaan galian dilakukan oleh si
penggali lalu kami persiapkan peralatan tukang yang
termasuk kotak adukan dan kotak takaran yang diminta
kepada direksi lalu kami membuatkan request atau izin
untuk melaksanakan pekerjaan pasangan yang kami
ajukan kepada pengawas lapangan dan setelah dimensi
galian siap oleh direksi dan izin pekerjaan pasangan
ditanda tangani kami langsung melaksanakan pekerjaan
pasangan

batu

kali

ditentukan.
3. Pemasangan Pipa PVC
Pemasangan PVC setiap

dengan

10m

spesifikasi

sesuai

yang

persetujuan

telah

direksi

pengawas pada Pasangan batu kali guna mengalirkan air dari jalan
raya dan air buangan dari rumah tangah ke saluran.
4. Pekerjaan Harian
a. Mandor
Merupakan memberikan arahan dan merintah pekerja sehinga
sesuai

dengan

gambar

bestek.

Mandor

dapat

diminta

(requested) yang diajukan maupun diperintahkan oleh Direksi


Pekerjaan. Dalam kedua hal tersebut, pekerjaan tidak boleh
dimulai sebelum diterbitkan suatu Perintah Pekerjaan Harian
oleh Direksi Pekerjaan, dan jika perlu, setelah suatu Variasi
(Pekerjaan Tambah/Kurang) yang ditandatangani.
b. Pekerja Biasa

Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh


Direksi

Pekerjaan

yang

semula

tidak

diperkirakan

(atau

disediakan dalam Daftar Kuantitas dari Divisi 1 sampai 8) tetapi


diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian
Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang
dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari
pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, dan dapat mencakup
pekerjaan

tambahan

dari

drainase,

pemasangan

pipa,

Pembersian setelah galian dilakukan dengan alat excavator,


pengujian, pengembalian (restitution) perkerasan lama ke
bentuk semula, pelapisan ulang, struktur atau pekerjaan
lainnya.
c. Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb
Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh
Direksi

Pekerjaan

yang

semula

tidak

diperkirakan

(atau

disediakan dalam Daftar Kuantitas dari Divisi 1 sampai 8) tetapi


diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian
Pekerjaan yang memenuhi ketentuan. Operasi-operasi yang
dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari
pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, dan dapat mencakup
pekerjaan pembongkaran bekisting dan membersikan saluran
dari bekas kayu bekisting sehinga tidak menghambat aliran
saluran nantinya.

Pembongkaran pasangan batu


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan
pada aliran sungai yang mana terdapat pasangan dari
pasangan batu kali. Yang mana saluran yang dibuat tertutup
oleh pasangan aliran sungai supaya air dalam trotoar dapat

dialiri. Pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.


Pembongkaran beton
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran pasangan

pada persimpangan jalan yang mana terdapat pasangan plat


beton jalan. Yang mana plat beton persimpangan tersebut
dibongkar

setengah-setengah

sehinga

tidak

mengangu

pengendaraan yang lewat pada umur beton telah tercapai


umur pengerasannya. Pekerjaan ini harus disetujui oleh
Direksi Pekerja.
METODE KERJA NORMALISASI CARA MEKANIK
Pekerjaan ini dikerjakan dengan cara mekanik (alat berat).
Uraian/urutan pekerjaan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pengukuran Titik Tinggi
Pekerjaan ini dilakukan untuk menuangkan gambar rencana ke
keadaan lapangan, dimana akan dilaksanakan pengukuran per
50 m dengan unsur yang diukur adalah lebar rencana melintang
sungai yang akan dinormalisasi dan elevasi rencana sungai
tersebut. Pengukuran dilakukan dengan waterpass levelling +
pita ukur sepanjang sungai per 50 m.
2. Mobilisasi Alat Berat
Pekerjaan ini merupakan menempatkan alat berat ke lapangan
dengan memperhatikan kondisi jalan yang akan dilewati apakah
cukup memuat lebar trailler. Lebih baik dilakukan survey awal
dan

rencana

untuk

kelayakan

perlewatannya.

Jika

tidak

mencukupi lebarnya, alat di drop dititik yang paling mendekati


lapangan.
3. Penggalian untuk Normalisasi
Pekerjaan

ini

dilakukan

dengan

penggalian

dengan

menggunakan backhoe dengan jumlah dan tipe arm + bucket


tertentu sesuai dengan keadaan dan kondisi lapangan. Apabila
terlalu lebar (lebar sungai melebihi 10 m), menggunakan
backhoe yang di stel ke ponton. Sebelum penggalian,
dilakukan

Land

Clearring

terlebih

dahulu

dengan

cara

membersihkan pohon-pohon/semak/tanaman yang menggangu


pekerjaan. Penggalian dilakukan dengan mengikuti patok yang
sudah ditentukan sebelumnya (tahapan nomor 1 diatas).
Pekerjaan ini tergantung dari pada kemampuan operator,
dimana semakin mahir, pekerjaan akan semakin cepat selesai dan
sebaliknya

apabila

tingkat

kemampuan

operator

menyebabkan pekerjaan akan semakin lama selesai.

minim,

akan

Anda mungkin juga menyukai