A. SPESIFIKASI UMUM
I. Lokasi Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan Peningkatan Embung Siulak Hosa, Kabupaten Samosir secara administrative
terletak di Wilayah Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara. Lokasi tersebut dapat dijangkau
dengan kendaraan roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) dengan jarak tempuh ± 234 Km dari Kota
Medan.
- PEKERJAAN PERSIAPAN
- PEKERJAAN PEMBENTUKAN PENAMPUNG AIR
- PEKERJAAN TUBUH EMBUNG DAN BANGUNAN PELIMPAH
- PEKERJAAN SALURAN
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab memperbaiki kerusakan jalan yang rusak akibat oleh
kendaraan yang mengangkut bahan-bahan material yang diperlukan. Biaya yang dibutuhkan untuk
perbaikan jalan rusak harus sudah diperhitungkan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
1. Kontraktor wajib memasang papan nama proyek sebanyak 1 unit di lokasi pekerjaan dan
dipancangkan ditempat yang mudah dilihat/dibaca.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan
harus ada selama pekerjaan berlangsung serta tidak boleh dicabut sebelum ada persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
3. Biaya untuk pembuatan papan nama proyek harus diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan.
Kontraktor harus menyediakan kantor Direksi Pekerjaan tempat untuk para Staf Direksi Pekerjaan
melakukan tugasnya seluas ± 36 m2. Letak Direksi Keet akan ditentukan Direksi pekerjaan. Kantor
Kontraktor dan gudang-gudang material/alat disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Bahan-
bahan bangunan untuk pekerjaan tersebut diatas berikut lokasinya harus mendapat persetujuan
dari Direksi. Biaya yang diperlukan untuk pembuatan Direksi keet, kantor kontraktor dan gudang
sudah termasuk didalam Biaya umum dan Keuntungan.
1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan,
antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lokasi lapangan, dan premium, pemagaran
sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Penyedia Jasa,
atas biaya Penyedia Jasa dan harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan
kesehatan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini semua biaya sudah termasuk
dalam Harga Kontrak.
3. Fasilitas Kesehatan.
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas P3K di lokasi pekerjaan serta harus menjalin kerja
sama dengan rumah sakit terdekat yang bersedia menerima perawatan kepada orang yang
mengalami kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
4. Pencegahan Kebakaran.
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang terjadi pada
atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan / peralatan
pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua bangunan air dan
bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan
tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya. Penyedia Jasa akan
memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam
keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang terjadi diareal
kerja.
Dalam hal ini Penyedia Jasa wajib menyediakan perlengkapan dan melampirkan harga
rincian Mata Pembayaran Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta
Keselamatan Konstruksi yang mutlak diperlukan
Penyedia Jasa wajib menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan
gambar-gambar pelaksanaan. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk pekerjaan
tetap. Dan untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton dapat memperlihatkan
penampang melintang dan penampang memanjang beton. Pengaturan batang
pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton. Type
bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat. Gambar pelaksanaan ini
harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa sebelum dilaksanakan.
c). Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu ) set Gambar-gambar lengkap dilapangan.
Semua gambar untuk pekerjaan sementara yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa harus
terinci dan disetujui oleh Pengguna Jasa sebelum tanggal program pelaksanaan atau
dalam waktu yang telah ditentukan dalam Kontrak.
X. Mutual Check.
1. Program Pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat kontrak
dengan menggunakan CPM network. Program tersebut harus dibuat dalam 2 (dua) bentuk
yaitu bar-chart dan daftar yang diperlihatkan setiap kegiatan :
Aktivitas yang dilihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan sementara dan tetap
kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar
pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur
umum dan hari libur keagamaan.
2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan yang meliputi laporan harian,
mingguan dan bulanan. Subtansi masing-masing laporan dan tata cara penyerahannya sebagai
berikut :
a) Laporan harian.
Laporan harian minimal harus memuat informasi tentang kegiatan yang dilakukan
penyedia jasa setiap hari, baik yang bersifat pekerjaan sementara maupun pekerjaan
permanen/pokok, jumlah tenaga kerja, peralatan yang digunakan, bahan yang masuk
kelokasi pekerjaan, kondisi cuaca, kondisi muka air sungai dan perkiraan volume
pekerjaan yang diselesaikan pada hari yang bersangkutan. Laporan harian harus
diperiksa dan disetujui Direksi pekerjaan setiap hari.
b) Laporan mingguan.
Laporan mingguan disusun berdasarkan rekapitulasi kumulatif kemajuan harian yang
dicapai selama satu minggu. Laporan mingguan harus diperiksa dan disetujui oleh
Direksi lapangan. Laporan mingguan dijilid bersamaan dengan laporan harian dalam
satu minggu dan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa setiap awal Minggu.
c) Laporan bulanan.
Laporan bulanan memuat kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan
bersangkutan dan secara kumulatif, rencana kerja yang akan dicapai pada bulan
berikutnya, progres keuangan dan rencana penyerapan pada bulan berikutnya.
Masalah/hambatan yang timbul dilapangan dan langkah-langkah penyelesaiannya.
Laporan bulanan harus diperiksa dan disetujui Direksi pekerjaan dan disetujui oleh
Pengguna Jasa serta harus sudah diserahkan setiap akhir bulan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang
ditentukan oleh Direksi / Pengawas. Minimum tiga gambar pada setiap lokasi dengan
memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan sedang dikerjakan dan keadaan
selesai pekerjaan. Foto-foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap
untuk ketiga-tiganya keadaan tersebut diatas dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai
tanda dari lokasi tersebut dan menggunakan foto digital. Penyedia Jasa harus menyerahkan Foto
dokumentasi dalam bentuk Hard copy yang disusun rapi dan berurutan sesuai nomor patok
disertai dengan penjelasan dan juga menyerahkan soft copy (Foto digital) yang disimpan dalam
Compact disk/CD).
XIII. Penanggung jawab dan Pelaksana pekerjaan
Penyedia Jasa harus menempatkan wakilnya serta stafnya sesuai dengan struktur organisasi di
lapangan setiap saat, yang berwewenang dan bertanggung jawab tentang pelaksanaan pekerjaan.
Apabila wakilnya serta stafnya tidak dapat bekerja sama dengan Direksi lapangan, maka Penyedia
Jasa wajib mengganti dengan pendidikan yang setara dan atau lebih.
XV. Cofferdam/pengeringan
Apabila dianggap perlu Penyedia Jasa dapat membuat kofferdam sebagai pengaman guna
mengalihkan arus embung agar tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Semua
kerusakan, baik terhadap bangunan-bangunan sementara ataupun bangunan- bangunan
permanen, yang terjadi akibat kelengahan pemborong atau bobolnya tanggul pengaman yang
dibuat, harus diperbaiki dengan biaya pemborong sendiri. Setelah bangunan-bangunan pengaman
tersebut tidak diperlukan lagi, semua bentuk bangunan pengaman harus dibongkar dan diratakan
sehingga lapangan pekerjaan nampak rapi, bersih dan fungsi dari bangunan yang sudah selesai
dapat berjalan lancar seperti direncanakan.
Pengujian material yang dipabrikasi untuk keperluan konstruksi yang tertera dalam kontrak harus
mengikuti standar pengujian yang baku antara lain:
4. NI : Normalisasi Indonesia
8. BS : British Standard
XVII. Pembayaran.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk keperluan semua kegiatan yang tersebut
dalam spesifikasi umum ini dianggap sudah termasuk dalam biaya umum dan keuntungan, kecuali
bila ada dinyatakan dalam daftar kuantitas dan harga
B. SPESIFIKASI TEKNIS
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1.1 UMUM
Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan dan metode kerja sedemikian rupa
sehingga kegiatan tersebut tidak mengakibatkan terhambatnya aktivitas di lokasi
pekerjaan yang sehari-hari mungkin melintas di daerah embung. Penggalian juga tidak
boleh mengakibatkan melayang dan hanyutnya material dasar embung sehingga air
embung menjadi keruh berat dan mengakibatkan sedimentasi berlebihan di lokasi lain di
hilirnya
Tidak dilakukan pembayaran atas pekerjaan galian tanah di borrow pit. Biaya
penggaliannya dianggap sudah termasuk di dalam harga satuan pekerjaan timbunan
tanah.
Dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya pekerjaan galian tanah, Penyedia Jasa
harus menyerahkan metode kerja untuk pemanfaatan tanah hasil galian sebagai
bahan timbunan, pengangkutannya, dan pembuangan tanah hasil galian yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahan timbunan.
Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara
mekanis (earth moving work plan) dilengkapi jalur / lintasan jalan untuk transportasi
tanah.
Dalam waktu 30 hari sebelum dimulainya pekerjaan galian tanah, Penyedia Jasa
harus menyerahkan metode kerja untuk pemanfaatan tanah hasil galian
sebagai bahan timbunan, pengangkutannya, dan pembuangan tanah hasil galian
yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan.
Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara
mekanis(earth moving work plan) dilengkapi jalur / lintasan jalan untuk
transportasi tanah.
Apabila Direksi Pekerjaan berpendapat bahwa tanah hasil galian dinilai layak
atau dinilai masih layak dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk
digunakan sebagai tanah bahan timbunan maka tanah hasil galian tersebut
harus dimanfaatkan untuk bangunan permanen seperti untuk tanggul,
timbunan badan jalan, saluran, dan bangunan. Bila tanah hasil galian
tersebut terdiri dari jenis tanah yang layak dan tidak layak untuk
digunakan sebagai tanah bahan timbunan maka, dalam pelaksanaan
pekerjaan galian, Penyedia Jasa wajib berupaya agar kedua jenis tanah
tersebut tidak tercampur.
Pekerjaan beton cor lantai kerja adalah pekerjaan beton cor menggunakan type beton
K.125 , pekerjaan ini digunakan sebagai dasar lantai bangunan sebelum pekerjaan
pembesian.
Pekerjaan beton cor adalah pekerjaan beton cor tubuh embung dan bangunan pelengkap
menggunakan type beton K.175 , pekerjaan ini digunakan sebagai pondasi, dinding, tiang
,kolom sebagai pondasi, sayap, dinding, pilar, kolom dan plat pelayanan sebelum
pekerjaan pembesian.
Material yang tidak memenuhi persyaratan di atas dan spesifikasi ini akan
ditolak oleh Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa harus segera
mengeluarkan material tersebut dari lokasi pekerjaan atau lokasi penyimpanan.
Material yang ditolak tidak diijinkan digunakan dalam Pekerjaan.
1.1.1.1 SEMEN
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Biasa produksi
dalam negeri yang sesuai dengan ketentuan SNI dan mempunyai standar
kualitas SNI.
Semen harus ditaruh dalam kantong kertas yang kuat dan tahan
terhadap bantingan dengan nama produsen, tipe semen, bulan dan tahun
produksi yang tercetak jelas pada kantong.
Segera setelah sampai di lokasi, semen harus disimpan di gudang
yang kering, terlindung dari air, berventilasi cukup, dengan lantai yang
ditinggikan dan diberi alas untuk mencegah terserapnya air oleh semen
yang berada di lapisan bawah. Semen yang sudah menunjukkan tanda-
tanda pengerasan, menggumpal atau lengket harus ditolak dan tidak
digunakan. Penyedia Jasa harus menyampaikan metode pemindahan dan
penyimpanan semen untuk mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
Persentase Lolos
Ukuran Saringan
Berdasarkan Berat
(mm)
(%)
10 100
5 90 ~ 100
2,50 80 ~ 100
1,20 50 ~ 90
0,60 25 ~ 65
0,30 10 ~ 35
0,15 2 ~ 10
Nilai Maksimum
Uji laboratorium
(%)
Gumpalan tanah, menurut AASHTO T 112 1,0
Kehilangan bila diuji sesuai AASHTO T 112 3,0
Persen agregat dengan berat jenis kurang 1.0
dari 1.95
Concrete
Location in the Works
Classification
K.175 Lantai landasan, abutment dan pier, tembok penahan,
concrete block, flume, culvert, lainnya selain lantai dan
balok jembatan, canal lining
K.125 Beton Masif
1.1.3.1 UMUM
Beton tidak boleh dituang / dicor pada saat hujan. Bila hujan
datang, atau akan turun selama pelaksanaan pembetonan, pekerjaan harus
dihentikan dan suatu persambungan konstruksi harus dibentuk dan
perawatan beton yang sudah dituang dan diselesaikan harus dimulai. Dalam
hal penghentian pekerjaan beton setelah datangnya hujan, permukaan
beton yang masih basah tersebut, yang sedang dalam proses pengerasan,
harus ditutupi dengan baik dengan lembaran penutup dan dilindungi
dengan cara yang sesuai yang disetujui Direksi Pekerjaan/Konsultan
Pengawas dalam upaya untuk mencegah hilangnya semen atau terjadinya
sarang tawon pada permukaan beton akibat curah hujan tersebut, dan
mencegah terjadinya kerusakan akibat curah hujan dan aliran air
permukaannya.
Bila beton dituang pada saat cuaca yang dapat mengakibatkan suhu
beton melebihi 320C maka Penyedia Jasa harus melakukan upaya yang
efektip, seperti mendinginkan agregat dan air pencampur terlebih dahulu,
memayungi area kerja atau melaksanakan pengecoran pada malam hari
dalam upaya untuk menjaga temperatur beton tetap berada di bawah 32 0C.
Adukan beton tidak boleh dituangkan pada beton yang telah ada
diposisinya selama 30 menit atau lebih kecuali pada suatu bentuk
persambungan konstruksi.Bila suatu penghentian pelaksanaan pembetonan
dihentikan karena suatu alasan maka suatu persambungan konstruksi harus
dibuat, apakah dalam arah horizontal maupun vertikal sebagaimana yang
dibutuhkan, melengkapinya dengan pengunci untuk menahan geser, dan
dowels (pasak) untuk membentuk ikatan, sebagaimana arahan Direksi
Pekerjaan/Konsultan Pengawas.Sebelum pengecoran dilanjutkan,
permukaan beton harus dikasarkan untuk membuang seluruh semen dan
agregat yang terbongkar dan permukaan beton harus dibasahi dengan air.
Seluruh beton yang baru dituang harus dirawat. Perawatan harus dimulai
segera setelah pengecoran dan harus terus berlangsung sekurang-kurangnya
selama 7 hari. Perawatan harus dilakukan sehingga beton tetap dalam keadaan
lembab / basah.Perawatan beton yang tidak sesuai akan dianggap tidak efektip dan
Direksi Pekerjaan akan menghentikan seluruh pelaksanaan penuangan beton yang
dilaksanakan Penyedia Jasa sampai prosedur perawatan beton yang sesuai telah
dilaksanakan.
Permukaan cetakan beton yang terbuat dari kayu harus selalu dibasahi
dengan air agar tidak kering selama masa perawatan. Cetakan besi yang terkena
sinar matahari harus diberi naungan, dicat putih atau dilindungi selama periode
perawatan. Bila cetakan dibuka sebelum 7 hari maka harus dilaksanakan prosedur
perawatan yang disetujui dan harus terus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sampai
berakhirnya hari ke-7 periode perawatan.
Metode yang menjadikan beton kadang kala basah dan kadang kala kering
dianggap sebagai prosedur perawatan yang tidak sesuai.
Pengujian atas bahan beton, kubus beton, silinder beton, dan sampel bor
harus, secara umum, dilaksanakan di laboratorium Penyedia Jasa, atau
laboratorium yang ditunjuk oleh Penyedia Jasa dan disetujui oleh PPK.
Kecuali bila ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan beton harus diuji
dengan standar dan frekwensi sebagaimana ditentukan di bawah ini.
Bagaimanapun, Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian lebih sering lagi bila,
menurut pendapat Direksi Pekerjaan, bahan yang ada di lapangan atau hasil
pekerjaan beton ternyata tidak memenuhi spesifikasi ini.
Standar pengujian yang akan digunakan adalah sebagai berikut, atau yang
setara JIS, atau sebagaimana yang ditentukan PPK.
Bila diameter tulangan tidak terdapat dalam tabel di atas maka beratnya
akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas untuk
digunakan pada penghitungan berat besi tulangan.
Cetakan beton untuk beton yang akan terbuka harus dilapis dengan
plywood (multiplex) dengan ketebalan 12 mm, sebagaimana yang disetujui Direksi
Pekerjaan/Konsultan Pengawas, sehingga diperoleh permukaan akhir beton yang
halus dan bertekstur segaram. Material pelapis tidak boleh meninggalkan noda
pada beton.
Untuk mengikat cetakan dapat digunakan penjepit atau baut. Baut dan
penjepit cetakan harus dalam jumlah dan kekuatan yang cukup untuk mencegah
mengembangnya cetakan beton. Baut dan penjepit cetakan harus dapat dibuang
atau dipotong 2 cm atau lebih dibawah permukaan beton.
Cetakan vertikal pada bangunan hanya dapat dibuka bila beton telah
berumur 3 hari. Cetakan dan penyokong sementara dari balok dan lantai
menggantung harus dijaga untuk tetap ditempatnya dalam suatu periode minimum
10 hari atau sampai beton mencapai suatu tegangan tekan sedikitnya 85% dari
tegangan yang disyaratkan. Cetakan samping dari saluran pasangan dapat
dibongkar setelah 24 jam dari saat pengujian beton.
Penyedia Jasa harus menjamin bahwa metode kerja yang digunakan dalam
membongkar cetakan tidak akan mengakibatkan rusaknya permukaan beton atau
bangunan.
Penyedia jasa harus mengerjakan perkuatan lereng yang ada disisi tanggul dengan
melakukan penanaman rumput.
Tanaman rumput dilakukan pada kemiringan 00-600
Penaman rumput dilakukan setelah lereng dari rumput-rumput liar dan kotoran kotoran lainnya
harus bersih.
Pengukuran untuk gebalan rumput harus dibuat dalam meter kubik (m2) yang
diukur dari bersih dari bangunan sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar. Tidak
dilakukan pengurangan volume gebalan rumput yang tertanam.
V. PEKERJAAN LOGAM
1. UMUM
a. Pekerjaan logam yang tertancap dalam beton seperti balok baja, plat baja dan
pasak angker baja;
b. Pekerjaan baja struktur seperti trash rack untuk sipon, batang baja anak tangga
dan tangga, pekerjaan logam untuk stoplog, kisi-kisi baja, balok baja untuk
jembatan, dll;
c. Pipa galvanis untuk handrail, dll;
d. Sambungan pemuaian (expansion joint) untuk jembatan;
Desain dan gambar Penyedia Jasa harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan
sebelum dimulainya pekerjaan logam. Pekerjaan fabrikasi atau pengadaan sebelum
disetujuinya gambar dan data adalah menjadi resiko Penyedia Jasa.
2. PENGELASAN
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pekerjaan logam
tertanam pada pemasangan pintu, dan seluruh biaya untuk pekerjaan metal
tertanam tersebut harus dianggap sudah termasuk dalam harga dari setiap pintu.
Penyedia Jasa harus melengkapi dan memasang pipa baja digalvanis untuk
handrail, pada bangunan tubuh embung, settling basin, culvert, jembatan,
dan/atau sebagaimana ditentukan di sini atau sebagaimana pada gambar.
Diameter nominal dari pipa galvanis yang digunakan harus Ø 2,5” atau
sebagaimana pada gambar.
Pipa harus baru dan dari grade terbaik dan kualitas untuk tujuan
penggunaan dan harus produk komersial standar dari pembuat yang bereputasi
dan harus memenuhi persyaratan menurut JIS G3442 atau SII 0161-81 atau BS
1387/67. Seluruh pipa galvanis harus dipasang dan dicat sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar. Pengelasan pipa galvanis harus dilaksanakan hanya bila ditunjukkan
pada gambar atau diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan. Setelah pipa galvanis
terpasang, permukaan las yang tidak terlindungi harus segera dicat.
Pembayaran untuk pipa digalvanis akan dibuat pada harga satuan yang
sesuai dalam Daftar Kuantitas dan Harg. Harga satuan harus termasuk biaya
pekerja, bahan, peralatan, transportasi, pemasangan dan pengecatan pipa
digalvanis, termasuk biaya untuk semua penutup, pembengkokan, dll.
Pekerjaan Pintu
E-1. Umum
Ukuran pintu air yang digunakan di embung Siulak Hosa dengan ukuran
(0.5 m x 1.20 m) Spesifikasi meliputi perencanaan, bahan, ketrampilan,
pabrikasi, pengecatan, pemeriksaan, pemasangan dan masa pemeliharaan
terhadap pintu pengatur debit yang dipasang pada jaringan irigasi dan
pembuangan.
Gambar disertai dengan spesifikasi yang tercantum dalam tabel dalam Lampiran I
Spesifikasi.
Perencanaan, ukuran dan bahan untuk semua bagian pintu sedemikian sehingga tidak
rusak maupun berakibat melentur dan bergetar yang berpengaruh buruk terhadap
operasi pintu saat menerima beban rencana yang paling berat. Mekanisme dibuat
sedemikian untuk menghindari kemacetan karena korosi dan tertahannya kotoran.
Semua bagian pintu yang harus dilepas atau dilepas untuk maksud servis atau
penggantian harus terpasang pada tempatnya dengan pengikat yang tahan korosi.
Tipe, bahan dan ukuran dari semua pengikat harus dipilih yang mampu menahan secara
aman beban maximum yang dikenakan padanya.
Pintu harus terpercaya dan aman sewaktu operasi dan harus bebas dari tegangan yang
tidak dikehendaki, bagian strucktur harus dilengkapi lubang pengering atau hal lain yang
penting agar pintu bekerja dengan memuaskan.
Semua pintu yang dibuat harus direncanakan sesuai dengan kondisi iklim yang berlaku di
Indonesia, khususnya saat menyesuaikan terhadap pengembangan dan pengkerutan yang
disebabkan oleh perubahan suhu.
Pintu akan sesuai untuk operasi pada suhu luar antara 100 sampai 350 C, tetapi untuk
pintu yang langsung terkena sinar matahari kemungkinan suhunya lebih tinggi.
E-1.3. Standarisasi dan Pemeliharaan
Bila dimungkinkan, bagian yang berkaitan harus dikerjakan dengan ketelitian yang cukup
untuk menjamin agar dapat mudah diganti baru , dan bila diperlukan oleh Direksi, mudah
diganti baru harus dibuktikan dengan kenyataan penggantian berbagai bagian.
Perencanaan harus sedemikian sehingga semua bagian instalasi mudah diperiksa dan
dipelihara secukupnya dan dipergunakan sebagai pertimbangan utama adalah
kesinambungan operasi, harus disediakan lubang penguras pada bagian yang
kemungkinan air menggenang atau tertahan.
Dalam surat-menyurat, ketentuan tehnik dan perhitungan, dan pada semua gambar,
harus mempergunakan ukuran satuan metrik.
Pada gambar atau brosur cetak yang mempergunakan satuan lain, harus dicantumkan
tanda ukuran metrik yang sesuai.
Setiap pintu harus diberi pelat nama/Nomenklatur yang tertulis dalam bahasa Indonesia,
pada pelat harus tercantum tipe pintu (Pintu Sorong, Pintu Romijn Tipe II, dst) dan
ukurannya (bentang dan tinggi daun pintu) untuk pengenalan dimasa mendatang untuk
keperluan pemeliharaan dan penggantian suku bagian.
Dimanapun kata “disetujui direksi” atau kata sejenis yang terdapat dalam spesifikasi,
harus dinilai dan diartikan bahwa Pembuat Pintu meminta persetujuan Direksi dan bahwa
Direksi memberikan persetujuan dalam bentuk tulisan yang dicantumkan pada hal khusus
yang dimaksud. Persetujuan Direksi semacam itu tidak mengurangi tanggung jawab
Pembuat Pintu terhadap kewajiban memenuhi ketentuan kontrak.
E-1.8. Gambar
Jenis/tipe, ukuran bentang , jumlah unit dan standar gambar pintu yang
dibutuhkan hendaknya dicantumkan dalam spesifikasi /dokumen lelang.
Gambar kerja, perhitungan rinci untuk pintu harus dibuat dan disampaikan
untuk memperoleh persetujuan direksi di dalam waktu yang disediakan untuk
keperluan tersebut sesuai dengan Program yang diajukan Pembuat Pintu
dalam lelangnya, setelah menerima keputusan pemenang tender dari Pemilik
Pekerjaan.
Setelah perhitungan rinci dikerjakan, maka perlu dprioritaskan penyelesaian
dan pengajuan gambar susunan terpasang (arranggemant) dan rangka
pengarah (Guide frame) serta posisi baut/angker penguat, dan posisi lubang
coakan lubang baut rangka alat angkat.
E-5. Ukuran-Ukuran Pembayaran
E-5.1. Umum