A. UMUM
Paket Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder Cisadane
Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang Tahun Anggaran 2016 ini merupakan salah satu
kegiatan yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfataan Air Ciliwung
Cisadane.
Pelaksanaan pekerjaan direncanakan selesai selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari
kalender, terhitung dari tanggal mulai kerja sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK
B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan pada paket Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder
Cisadane Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang ini meliputi :
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Mobilisasi dan demobilisasi alat,tenaga kerja,sosialisasi/koordinasi kegiatan,pengukuran
MC-0,Jalan Kerja
Pemasangan dan bongkar kisdam termasuk pengeringan
SALURAN INDUK DAN SEKUNDER CISADANE UTARA
Galian tanah struktur dan saluran dan buangan keluar penampang saluran (manual)
Timbunan tanah setempat bekas hasil galian(selected material) dipadatkan
Timbunan tanah merah mendatangkan dari luar (dipadatkan)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pasangan Batu campuran 1 pc :4 Psr
Plesteran, mortar campuran 1 PC : 3 Ps dengan permukaan di aci halus, tebal 1,5 cm
Pembobokan Kepala Tiang Pancang dan Papan Turap
Siar rata, mortar campuran 1 PC : 3 PS
Bongkaran Pasangan
PEKERJAAAN PINTU AIR DAN PELENGKAP
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang ganda, lebar (b)
= 1,40 m,- 1,60 tinggi (h) = 1,00 m-1,50 m termasuk engkol putaran dan frame lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 0,4 m,- 0,60 tinggi (h) = 0.80 m-1,00 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 0,70 m,- 0,90 m tinggi (h) = 0.90 m-1,10 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 1,00 m,- 1,30 m tinggi (h) = 1,00 m-1,20 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pembuatan shelter pintu air,beton mutu K-225 pembesian 100kg/m3
C. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang akan kami lakukan pada paket Rehabilitasi Saluran Induk dan
Sekunder Cisadane Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang, kami uraian sebagai berikut :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan tahap awal yang dilakukan sebagai
pekerjaan penunjang dalam pencapaian proyek. Adapun yang dilakukan sebagai
tahapan persiapan meliputi :
1. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan RK3K dan kemudian dibahas
pada Pre Construction Meeting (PCM) untuk dimintakan persetujuan oleh PPK.
1. Mobilisasi Personil
Personil yang ditempatkan pada pekerjaan ini adalah sesuai personil yang
terdapat dalam penawaran kami dan akan dilakukan perubahan apabila
diperintahkan oleh PPK/Direksi. Disamping personil teknis, akan ditempatkan
juga personil pendukung meliputi tenaga administrasi, logistik, petugas
keamanan serta tenaga tambahan apabila diminta oleh Direksi. Seluruh tenaga
pendukung ini berfungsi sebagai supporting staf.
Adapun Personil inti yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
adalah :
a. Site Manager
b. Construction Engineer
c. Quality Engineer
d. Petugas K3
e. Surveyor (Juru Ukur)
f. Pelaksana Lapangan
g. Operator Excavator
h. Tenaga Administrasi
2. Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan terutama untuk peralatan berat dilakukan setelah lokasi
dan tempat penyimpanan peralatan telah siap serta terjamin keamanannya.
Disamping peralatan utama yang dipergunakan dalam pencapaian proyek, juga
akan dipersiapkan peralatan tambahan seperti kendaraan yang berfungsi
sebagai sarana angkut baik personil maupun material tambahan dan peralatan-
peralatan lainnya.
Untuk Direksi Teknis akan disediakan angkutan berupa kendaraan berikut supir
guna sebagai alat angkut dalam pengawasan.
Peralatan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
diantaranya adalah :
a. Excavator Standard;
b. Excavtor Long Arm;
b. Concrete Mixer;
c. Concrete Vibrator;
d. Waterpass
e. Theodolite, dll.
3. Mobilisasi Material
Mobilisasi material dilakukan dengan pertimbangan waktu penggunaan,
kecepatan, keamanan dan biaya.
4. Demobilisasi
Demobilisasi baik untuk personil maupun peralatan dilakukan setelah pekerjaan
terkait dinyatakan selesai dan diterima oleh direksi. Demobilisasi dilakukan
secara bertahap.
Metode Kerja :
Excavator membuang dan meratakan tanah hasil galian pada sisi saluran
sehingga membentuk tanggul dengan ukuran sesuai disain.
Dalam melaksanakan galian tanah, akan diperhatikan bila pada jalur galian
terdapat bangunan seperti jembatan atau bangunan lainnya, maka penggalian
dengan excavator harus berhenti pada jarak tertentu (ditentukan oleh Direksi
Lapangan), sehingga tidak menimbulkan pengaruh negatif pada bangunan
tersebut.
Pada tempat-tempat tertentu yang tidak mungkin digali dengan alat maka
akan digali secara manual, terutama untuk tebing dengan kemiringan yang
akan disamakan dengan kemiringan galian menggunakan alat.
Hasil galian ditimbun lapis perlapis sesuai yang ditentukan direksi lapangan
dan diletakkan disebelah hilir excavator agar tidak menghalangi gerak maju
excavator. Penimbunan lapis perlapis dilakukan sambil dipadatkan dengan
bucket excavator.
Hasil galian yang tidak diizinkan oleh Direksi Lapangan untuk ditimbun,
diletakkan dilokasi yang jauh dari saluran untuk menghindari kembalinya
tanah tersebut kedalam saluran.
Waktu pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah dgn Alat Excavator Standar dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Metode Kerja :
Excavator membuang dan meratakan tanah hasil galian pada sisi saluran
sehingga membentuk tanggul dengan ukuran sesuai disain.
Dalam melaksanakan galian tanah, akan diperhatikan bila pada jalur galian
terdapat bangunan seperti jembatan atau bangunan lainnya, maka penggalian
dengan excavator harus berhenti pada jarak tertentu (ditentukan oleh Direksi
Lapangan), sehingga tidak menimbulkan pengaruh negatif pada bangunan
tersebut.
Pada tempat-tempat tertentu yang tidak mungkin digali dengan alat maka
akan digali secara manual, terutama untuk tebing dengan kemiringan yang
akan disamakan dengan kemiringan galian menggunakan alat.
Hasil galian ditimbun lapis perlapis sesuai yang ditentukan direksi lapangan
dan diletakkan disebelah hilir excavator agar tidak menghalangi gerak maju
excavator. Penimbunan lapis perlapis dilakukan sambil dipadatkan dengan
bucket excavator.
Hasil galian yang tidak diizinkan oleh Direksi Lapangan untuk ditimbun,
diletakkan dilokasi yang jauh dari saluran untuk menghindari kembalinya
tanah tersebut kedalam saluran.
Waktu pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah dgn Alat Excavator Long Boom dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Metode Kerja :
Pekerjaan meliputi pengadaan Papan Turap 15/55 - 4 m Beton K350 hasil
fabrikasi dari supplier yang khusus bergerak dalam bidang pengadaan
material beton di Pontiank.
Spesifikasi papan turap baik mutu, dimensi maupun penulangan didalamnya
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Dalam penyediaan ini kami menjamin bahwa produk papan turap adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis yang akan dibuktikan dengan hasil uji mutu
betonnya dari laboratorium yang kredible.
Sebelum dipasok, maka kami akan mengajukan terlebih dahulu brosur papan
turap untuk mendapat persetujuan dari PPK. PPK/Direksi dapat berkunjung
untuk melihat langsung ke pabrik pembuatan papan turap yang akan kami
pasok.
Papan turap dibawa kelokasi dengan menggunakan tronton dengan kapasitas
dapat dilihat pada lembaran tersendiri untuk pengadaan papan turap.
Saat menaikkan dan menurunkan papan turap akan dikendalikan sedemikian
rupa supaya papan turap tidak jatuh yang dapat menyebabkan retak pada
beton.
Penurunan papan turap dari tronton dilakukan dengan alat bantu
excavator/crane khusus dimana papan turap diikat sedemikian rupa untuk
menghindari goyangan yang kuat.
Waktu pelaksanaan Papan Turap 15/55 - 4 m Beton K350 dapat dilihat pada
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Metode Kerja :
Untuk kemudahan pekerjaan, maka tiang pancang perlu dilangsir kelokasi
pekerjaan.
Pelangsiran/pemindahaan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
Dalam sekali angkut diupayakan 2 tiang.
Tiang-tiang diikat sedemikian rupa dengan rantai agar tidak terjatuh pada saat
diangkat.
Spesifikasi tiang dari pabrik terdapat besi gantungan yang disiapkan untuk
pengait sehingga mempermudah dalam pengangkutan.
Pada saat melangsir tiang, maka akan dipastikan arah perjalanan excavator
bebas hambatan dan tidak dilalui banyak orang.
Pada jalur-jalur angkutan akan dikasi rambu/barikade.
Waktu pelaksanaan Pemindahan Tiang Pancang 25/25 - 6 m dapat dilihat pada
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Metode Kerja :
Hampir sama dengan tiang pancang, untuk kemudahan pekerjaan, maka
papan turap perlu dilangsir kelokasi yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan
pemancangan.
Pelangsiran/pemindahaan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
Dalam sekali angkut diupayakan 2 papan turap.
Papan-papan turap diikat sedemikian rupa dengan rantai agar tidak terjatuh
pada saat diangkat.
Spesifikasi papan turap dari pabrik terdapat besi gantungan yang disiapkan
untuk pengait sehingga mempermudah dalam pengangkutan.
Pada saat melangsir papan turap, maka dipastikan arah perjalanan excavator
bebas hambatan dan tidak dilalui banyak orang.
Pada jalur-jalur angkutan akan dikasi rambu/barikade.
Metode Kerja :
Pemancangan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
Sebelum pemancangan dilakukan maka terlebih dahulu dipasang bowplank
sebagai titik ikat jalur supaya hasil akhir pemancangan rapi dan lurus.
Untuk meratakan posisi tiang maka pada saat pemancang dibantu dengan
besi pelurus yang terbuat dari dua besi UNP atau WF yang diberi jarak
selebar tiang. Besi pelurus tersebut posisinya dimatikan supaya tidak
bergoyang.
Setelah satu jalur sepanjang besi pelurus terpancang maka besi pelurus
dipindah ke segmen berikutnya dimana ujungnya dimatikan ke tiang yang
sudah terpancang sebelumnya.
Tiang pancang diikat ke bucket excavator dengan menggunakan rantai, lalu
didirikan dengan diarahkan ketitik pemancangan.
Setelah posisi tepat dan kedudukan tiang sudah tegak, maka perlahan-lahan
backet diturunkan.
Yang perlu diperhatikan adalah ketegakan posisi tiang harus benar-benar
presisi mengikuti jalur yang ada supaya hasil pemancangan rapi.
Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan maka pemancangan
dihentikan.
Metode Kerja :
Pemancangan papan turap kurang lebih sama dengan metode pemancangan
tiang pancang, yaitu dilakukan dengan bantuan alat excavator.
Sebelum pemancangan dilakukan maka terlebih dahulu dipasang bowplank
sebagai titik ikat jalur supaya hasil akhir pemancangan rapi dan lurus.
Untuk meratakan posisi papan turap maka pada saat pemancang dibantu
dengan besi pelurus yang terbuat dari dua besi UNP atau WF yang diberi
jarak selebar papan turap. Besi pelurus tersebut posisinya dimatikan supaya
tidak bergoyang.
Setelah satu jalur sepanjang besi pelurus terpancang maka besi pelurus
dipindah ke segmen berikutnya dimana ujungnya dimatikan ke papa turap
yang sudah terpancang sebelumnya.
Papan turap diikat ke bucket excavator dengan menggunakan rantai, lalu
didirikan dengan diarahkan ketitik pemancangan.
Setelah posisi tepat dan kedudukan papan sudah tegak, maka perlahan-lahan
bucket diturunkan.
Yang perlu diperhatikan adalah ketegakan posisi tiang harus benar-benar
presisi mengikuti jalur yang ada supaya hasil pemancangan rapi.
Diupayakan semaksimal mungkin agar tepi papan turap menutup posisi jantan
betina papan turap sebelahnya.
Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan maka pemancangan
dihentikan.
Metode Kerja :
Kepala tiang pancang dan papan turap yang selesai dipancang dilakukan
pembobokan.
Tujuan pembobokan adalah meratakan permukaan dan mengeluarkan besi
pancangan supaya dapat disatukan dengan balok penutup dan melevelkan
permukaan pancangan.
Pertama-tama adalah memberi tanda batas pembobokan dengan
menggunakan alat bantu waterpass, dimana pada batas pembobokan diberi
tanda dari cat semprot yang kemudian ujung keujung barisan pemancangan
ditarik sifat datar dengan tali/benang dan diberi tanda.
Apabila diperlukan maka garis batas bobokan dipotong/diperdalam dengan
gerindra beton, hal ini selain berfungsi sebagai batas bobokan juga berfungsi
untuk merapikan hasil akhir bobokan.
Pembobokan dilaksanakan dengan manual
Pembobokan menggunakan alat seperti palu, pahat beton dan lain-lain.
Besi-besi tonjolan tiang pancang dan papan turap dimekarkan sedemikian
rupa sesuai gambar kerja dan petunjuk teknis dari direksi
Waktu pelaksanaan Pembobokan Kepala Tiang Pancang dan Papan Turap dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
8. Balok Penutup 20/100 Beton K225
Peralatan :
- Molen,
- Vibrator,
- Sekop,
- Alat bantu lainnya
Metode Kerja :
Setelah kepala tiang pancang dan papan turap selesai dibobok maka
dilakukan pembuatan balok penutup ukuran 20/100 dengan beton mutu K225.
Pada gambar rencana dimensi balok penutup adalah 10/50 cm, namun pada
BoQ dimensinya adalah 20/100. Demikian juga terdapat perbedaan pada
gambar penulangannya antara gambar rencana dan BoQ. Namun karena
sistem kontrak harga satuan maka kami mengacu kepada BoQ, sesuai pasal
21 PP Nomor 29 Tahun 2000.
Pada pekerjaan ini yang paling diperhatikan adalah perancah, supaya kuat
menopang berat sendiri balok penutup saat dicor. Perancah harus benar-
benar terpasang dengan baik dan kuat.
Setelah itu dipasang bekisting sesuai rencana agar dapat membentuk balok
penutup sesuai dimensinya.
Fabrikasi penulangan dilakukan ditempat khusus, dan setelah selesai diikat
lalu dibawa kelokasi pekrjaan untuk di-stel ulang.
Apabila tidak ditentukan lain maka pada dasar serta tepi dalam bekisting
dipasang plastik cor dan diberi minyak bekisting yang berfungsi mencegah
kebocoran mortar beton yang dapat menyebabkan beton kropos.
Material beton bertulang yang dibuat sesuai dengan persyaratan teknis.
Material organik dilarang tercampur didalam mortar beton.
Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
Sebelum melakukan pengecoran maka kami akan mengajukan Job Mix
Formula kepada PPK melalui direksi untuk dimintakan persetujuannya.
Pengecoran dilaksanakan dengan JMF yang telah disetujui oleh PPK.direksi.
Sebelum pengecoran dilaksanakan seluruh material sudah dipastikan cukup
mutu dan jumlahnya.
Pengecoran dilakukan estafet tanpa terputus kecuali ditempat-tempat khusus
yang sebelumnya sudah diijinkan oleh direksi untuk dilakukan pengehentian
pengecoran.
Apabila terdapat pemutusan pengecoran maka antara sambungan
pengecoran diberi coating dari bahan SIKA atau semen khusus yang
berfungsi memperkuat sambuangan cor-coran.
Apabila tidak ditentukan lain maka setiap pengecoran sejumlah minimal 15 m3
kami akan menyiapkan bahan uji kubus untuk dijadikan sebagai bahan uji lab
atas mutu beton yang kami kerjakan.
Pada setiap pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan
concrete vibrator.
Direksi berhak untuk menghentikan kegiatan pengecoran apabila prosedur
tidak sesuai dengan JMF yang sudah disetujui.
Setelah pengecoran maka terhadap beton yang ada dilakukan curring
concrete berupa penyiraman bidang beton dengan air atau menutup bidang
coran dengan karung goni basah.
Waktu pelaksanaan Balok Penutup 20/100 Beton K225 dapat dilihat pada jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
Metode Kerja :
Hampir sama dengan balok penutup, setelah kepala tiang pancang dan papan
turap selesai dibobok maka dilakukan pembuatan balok air ukuran 20/20
dengan beton mutu K225.
Pada gambar rencana dimensi balok air adalah 12/12 cm, namun pada BoQ
dimensinya adalah 20/20. Demikian juga terdapat perbedaan pada gambar
penulangannya antara gambar rencana dan BoQ. Namun karena sistem
kontrak harga satuan maka kami mengacu kepada BoQ, sesuai pasal 21 PP
Nomor 29 Tahun 2000.
Pada pekerjaan ini yang paling diperhatikan adalah perancah, supaya kuat
menopang berat sendiri balok penutup saat dicor. Perancah harus benar-
benar terpasang dengan baik dan kuat.
Setelah itu dipasang bekisting sesuai rencana agar dapat membentuk air
sesuai dimensinya.
Fabrikasi penulangan dilakukan ditempat khusus, dan setelah selesai diikat
lalu dibawa kelokasi pekerjaan untuk di-stel ulang.
Apabila tidak ditentukan lain maka pada dasar serta tepi dalam bekisting
dipasang plastik cor dan diberi minyak bekisting yang berfungsi mencegah
kebocoran mortar beton yang dapat menyebabkan beton kropos.
Material beton bertulang harus sesuai dengan persyaratan teknis.
Material organik dilarang tercampur didalam mortar beton.
Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
Sebelum melakukan pengecoran maka kami akan mengajukan Job Mix
Formula kepada PPK melalui direksi untuk dimintakan persetujuannya.
Pengecoran dilaksanakan dengan JMF yang telah disetujui oleh PPK.direksi.
Sebelum pengecoran dilaksanakan seluruh material sudah dipastikan cukup
mutu dan jumlahnya.
Pengecoran dilakukan estafet tanpa terputus kecuali ditempat-tempat khusus
yang sebelumnya sudah diijinkan oleh direksi untuk dilakukan pengehentian
pengecoran.
Apabila terdapat pemutusan pengecoran maka antara sambungan
pengecoran diberi coating dari bahan SIKA atau semen khusus yang
berfungsi memperkuat sambuangan cor-coran.
Apabila tidak ditentukan lain maka setiap pengecoran sejumlah minimal 15 m3
kami akan menyiapkan bahan uji kubus untuk dijadikan sebagai bahan uji lab
atas mutu beton yang kami kerjakan.
Pada setiap pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan
concrete vibrator.
Direksi berhak untuk menghentikan kegiatan pengecoran apabila prosedur
tidak sesuai dengan JMF yang sudah disetujui.
Setelah pengecoran maka terhadap beton yang ada dilakukan curring
concrete berupa penyiraman bidang beton dengan air atau menutup bidang
coran dengan karung goni basah.
Waktu pelaksanaan Balok Air 20/20 Beton K225 dapat dilihat pada jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
IV. PEKERJAAN KONSTRUKSI DAERAH PENYEMPITAN SUNGAI - PASANGAN
BATU
1 Pemancangan Cerucuk Ø 8 - 2 m
Peralatan :
- Excavator,
- Gergaji kayu,
- Kampak,
- Alat bantu lainnya
Metode Kerja :
Sebagai perkuatan pondasi pasangan batu kali dipancang Cerucuk Ø 8 - 2 m
dengan jarak dan pola sesuai gambar rencana.
Pada lampiran dokumen pengadaan Bab XII, diberikan contoh analisa
pemancangan Cerucuk Ø 8-10 cm dengan menggunakan alat pancang
dengan alat pancang manual, dan menurut kami ini kurang realistis serta
sangat sulit, apalagi jumlah tiang yang akan dipancang adalah 4.921 batang.
Untuk itu pada pekerjaan ini kami menawarkan dengan pemancangan
menggunakan excavator. Dimana apabila digunakan menggunakan excavator
maka pekerjaan akan lebih cepat dan lebih murah.
Sebelum pekerjaan dimulai maka dibuat bowplank untuk menentukan jalur
pemancangan supaya tepat dan akurat.
Setelah sisi kecil (ujung) cerucuk diruncingkan dengan menggunakan
kampak/parang, maka sekelompok pekerja akan melakukan penancapan
sesuai jalur dan titik yang sesuai secara rapi dan lurus.
Kemudian excavator dengan bucket-nya menekan kepala cerucuk hingga
terbenam sempurna sesuai kedalaman yang disyaratkan.
Sekelompok pekerja memotong kepala cerucuk dengan gergaji kayu.
Pemotongan ini harus rata dan dipandu dengan sifat datar dari tali.
Metode Kerja :
Setelah cerucuk terpasang dan dipotong ujungnya maka pekerjaan
selanjutnya adalah pembuatan Batu Belah 10/15 dengan campuran 1 Pc : 4
Ps.
Pemasangan pasangan batu belah dimulai dari sisi bawah menuju sisi atas.
Pasir yang digunakan harus bebas dari bahan-bahan organik.
Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
Batu pecah yang digunakan harus memenuhi standar yang berlaku dan
berukuran tidak boleh lebih 15 cm.
Sebelum pemasangan akan dibuat bowplank terlebih dahulu untuk
memudahkan penjaluran pasangan agar diperoleh pasangan batu belah yang
rapi.
Pemasangan harus benar-benar rapi, batu-batu ukuran besar disusun dan
dikunci dengan batu-batu yang lebih kecil. Bidang pori antar batu diisi dengan
mortar semen campur pasir dengan komposisi 1 semen : 4 pasir.
Pengadukan mortar dilakukan secara manual, namun apabila direksi
memerintahkan pengadukan dilakukan dengan molen maka kami akan
melaksanakannya tanpa biaya tambahan.
Siar-siar harus diperhatikan, tidak boleh ada rongga kosong, semuanya harus
terisi dengan mortar.
Apabila diperlukan, karena dikuatirkan pasangan akan tumbang karena
proses pengerasan semen yang belum sempurna, maka pada tepi pasangan
dapat diperkuat dengan kayu-kayu penyokong.
Seluruh bentuk dan ukuran harus sesuai dengan gambar rencana.
Metode Kerja :
Setelah Pasangan batu belah telah mengering dengan sempurna, maka
dilakukan plesteran penutup dengan ketebalan minimal 1,5 cm dengan
campuran 1 semen : 3 pasir.
Pekerjaan akan dilakukan oleh tukang-tukang yang berpengalaman untuk
pekerjaan plesteran agar produk yang dihasilkan benar-benar rapi dan halus.
Sebelum pekerjaan dimulai maka dibuat terlebih dahulu dipasang tali-tali
acuan yang terbuat dari benang yang dipasang sesuai dengan bentuk serta
ketebalan plesteran yang hendak dipasang.
Pengadukan mortar dilakukan secara manual, namun apabila direksi
memerintahkan pengadukan dilakukan dengan molen maka kami akan
melaksanakannya tanpa biaya tambahan.
Ketinggian/bidang pleseteran sesuai dengan gambar pelaksanaan atau
petunjuk dari direksi.
Bidang-bidang yang akan diplester sebelumnya disiram air hingga jenuh dan
apabila diperlukan disiram dengan air semen supaya lekatan plesteran
dengan pasangan batu belah benar-benar sempurna.
Untuk mencegah keretakan maka pada bidang pleseteran yang sudah selesai
akan ditutup dengan karung goni yang dibasahi untuk mencegah proses
pengeringan yang sangat cepat.
1. DEMOBILISASI
Demobilisasi baik untuk personil maupun peralatan dilakukan setelah pekerjaan
terkait dinyatakan selesai dan diterima oleh direksi. Demobilisasi dilakukan secara
bertahap.