Anda di halaman 1dari 23

METODE PELAKSANAAN

Paket / Pekerjaan : Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder Cisadane


Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang
Satuan Kerja : NVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfataan Air Ciliwung Cisadane
PPK : Irigasi dan Rawa
Tahun Anggaran : 2016

A. UMUM
Paket Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder Cisadane
Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang Tahun Anggaran 2016 ini merupakan salah satu
kegiatan yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfataan Air Ciliwung
Cisadane.
Pelaksanaan pekerjaan direncanakan selesai selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari
kalender, terhitung dari tanggal mulai kerja sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK

B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan pada paket Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Induk dan Sekunder
Cisadane Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang ini meliputi :

PEKERJAAN PENDAHULUAN
Mobilisasi dan demobilisasi alat,tenaga kerja,sosialisasi/koordinasi kegiatan,pengukuran
MC-0,Jalan Kerja
Pemasangan dan bongkar kisdam termasuk pengeringan
SALURAN INDUK DAN SEKUNDER CISADANE UTARA
Galian tanah struktur dan saluran dan buangan keluar penampang saluran (manual)
Timbunan tanah setempat bekas hasil galian(selected material) dipadatkan
Timbunan tanah merah mendatangkan dari luar (dipadatkan)
PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pasangan Batu campuran 1 pc :4 Psr
Plesteran, mortar campuran 1 PC : 3 Ps dengan permukaan di aci halus, tebal 1,5 cm
Pembobokan Kepala Tiang Pancang dan Papan Turap
Siar rata, mortar campuran 1 PC : 3 PS
Bongkaran Pasangan
PEKERJAAAN PINTU AIR DAN PELENGKAP
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang ganda, lebar (b)
= 1,40 m,- 1,60 tinggi (h) = 1,00 m-1,50 m termasuk engkol putaran dan frame lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 0,4 m,- 0,60 tinggi (h) = 0.80 m-1,00 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 0,70 m,- 0,90 m tinggi (h) = 0.90 m-1,10 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air sorong baja dengan Ulir stang tunggal , lebar
(b) = 1,00 m,- 1,30 m tinggi (h) = 1,00 m-1,20 m termasuk engkol putaran dan frame
lengkap .
Pembuatan shelter pintu air,beton mutu K-225 pembesian 100kg/m3

C. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang akan kami lakukan pada paket Rehabilitasi Saluran Induk dan
Sekunder Cisadane Utara,D.I.Cisadane,Kab.Tangerang, kami uraian sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan tahap awal yang dilakukan sebagai
pekerjaan penunjang dalam pencapaian proyek. Adapun yang dilakukan sebagai
tahapan persiapan meliputi :
1. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan RK3K dan kemudian dibahas
pada Pre Construction Meeting (PCM) untuk dimintakan persetujuan oleh PPK.

2. Melakukan sosialisasi kepada aparatur pemerintah dan masyarakat dimana


lokasi pekerjaan dilaksanakan. Hal ini menjadi penting karena tanpa dukungan
dari masyarakat maka pelaksanaan pekerjaan akan terhambat.

3. Pembuatan/penyiapan Direksi Keet/Kantor Sementara, Barak Pekerja,


Gudang/Lokasi Penyimpanan Material.
Kantor Sementara dan kelengkapannya akan disiapkan dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) hari dari tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan. Yang akan kami siapkan pada Kantor Sementara antara lain:
 Buku Tamu
 Buku Direksi
 Balpoint
 Kalkulator
 Spidol 12 warna
 Gambar Rencana Kerja (ditempel di dinding)
 Time Schedulle (ditempel di dinding)
 Gambar Kondisi cuaca tiap hari (diploting setiap hari)
 Rencana Mutu Kontrak (RMK)
 RK3K, dan dokumen-dokumen pelaksanaan lainnya.

4. Melaksanakan pengukuran ulang dengan uraian sebagai berikut:


 Tujuan pengukuran uitzet adalah untuk memproyeksikan di lapangan, baik
posisi maupun elevasi titik-titik yang ada pada desain.
 Peralatan yang digunakan untuk pengukuran uitzet adalah 1 (satu) set
Theodolit dengan ketelitian menit (T0), 1 (satu) set Automatic Level (Water
Pass), Rambu, Statip dan meteran panjang 50 m dalam kondisi baik.
 Pengukuran ulang (uitzet) dilakukan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Segala
biaya yang terkait dengan pengukuran ulang (uitzet) tersebut menjadi
tanggung jawab kami. Hasil pengukuran ulang (uitzet) diserahkan dalam
rangkap 3 (tiga) atau sesuai petunjuk Deireksi.
 Titik tetap sebagai referensi yang dipergunakan pada saat pengukuran ulang
(uitzet), adalah Bench Mark (BM) atau Control Point (CP) yang ada di sekitar
lokasi pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi Teknis.
 Jarak setiap patok kearah memanjang dibuat setiap 50 m dan patok dibuat
dari kayu, ditanam cukup kuat sehingga tidak mudah dicabut, bagian atas
patok diberi nomor patok, cat merah atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
 Pengukuran situasi harus bisa menggambarkan dengan jelas trace dan
situasi daerah yang akan dikerjakan, dimulai dan diakhiri pada patok poligon.
 Pengukuran waterpass untuk menentukan elevasi patok-patok tetap dan
patok-patok kayu yang telah dipasang.
 Jalur pengukuran water pass harus merupakan jalur yang tertutup (kring)
atau dengan metoda pergi – pulang dengan jumlah beda tinggi masuk dalam
toleransi kesalahan, yaitu 10 √ D mm, dimana D adalah panjang jarak
pengukuran dalam km.
 Potongan melintang harus diambil sesuai jarak patok memanjang / setiap
posisi patok, kecuali ditentukan lain.
 Data titik rincian diambil pada setiap perubahan bentuk muka tanah, dengan
jumlah jarak profil ke kiri dan ke kanan patok sesuai kebutuhan atau sesuai
petunjuk Direksi Lapangan.
 Apabila menurut Direksi Teknis keadaan lapangan telah banyak berubah
sejak dilakukan pengukuran tersebut, atau hasil pengukuran tersebut
meragukan, maka Direksi Teknis dapat memerintahkan kepada Penyedia
Jasa untuk mengukur ulang sebagian atau seluruhnya.
 Gambar hasil pengukuran ulang (uitzet) agar diasistensikan kepada
Pelaksana Teknis dan Direksi Teknis dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK).
 Skala yang Digunakan.
Peta Situasi, skala 1 : 1.000.
Penampang memanjang, skala horizontal 1 : 1.000 dan vertikal 1 : 100.
Penampang melintang, skala horizontal dan vertikal 1 : 100.
 Gambar situasi dan memanjang dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan
dituangkan dalam CD sebanyak 3 (tiga) set.

5. Membuat shop drawing dengan uraian sebagai berikut:


 Dari hasil pengukuran ulang maka dibuat gambar kerja (shop drawing) yang
akan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan.
 Sebelum dipergunakan maka shop drawing harus mendapat persetujuan
dari Direksi.
 Apabila ada perubahan antara gambar awal dengan kondisi lapangan maka
hal tersebut harus dikonsultasikan dahulu kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan sebelum dilakukan perubahan pada gambar awal.
 Gambar kerja dibuat dengan menggunakan komputer dan dicetak pada
kertas ukuran A2 atau sesuai yang ditentukan oleh Direksi Teknis/PPK.

6. Foto Dokumentasi dengan uraian sebagai berikut:


Kami akan melakukan pemotretan pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi
Teknis. Minimum tiga gambar harus diambil pada setiap lokasi yang
memperlihatkan kondisi sebelum, sedang dan selesai dilaksanakan . Foto pada
tiap lokasi diambil dengan arah yang tertentu dan dalam posisi dan latar
belakang yang tetap (dalam satu titik fokus) dan mudah dikenali sebagai tanda.
Ketiga gambar dalam tahapan tersebut akan disusun dalam album dan direkam
ke dalam Compact Disc (CD).
Foto dicetak dalam 3 (tiga) set album dan harus diserahkan kepada Direksi
Teknis pada penyelesaian pekerjaan.

7. Pelaporan dengan uraian sebagai berikut:


a. Laporan Harian.
Kami akan membuat laporan harian untuk setiap bagian pekerjaan yang
ditetapkan oleh Direksi Teknis, laporan ini memuat antara lain:
 Kondisi cuaca.
 Peralatan, material dan tenaga kerja.
 Hambatan-hambatan pelaksanaan pekerjaan.
 Kemajuan pekerjaan.
 Data pengujian laboratorium (apabila dianggap perlu)
 Kecelakaan dalam pekerjaan.
 Semua informasi mengenai kemajuan pekerjaan.
 Persiapan-persiapan pekerjaan berikutnya.
 Hal-hal lain yang dianggap perlu.
b. Laporan Kemajuan Mingguan dan Bulanan.
Kami akan membuat laporan kemajuan pekerjaan mingguan untuk
diserahkan pada Direksi Teknis sebanyak 3 (triga) rangkap, memuat:
 Peta Situasi/Lokasi.
 Jadwal pelaksanaan (time schedule).
 Kemajuan fisik pekerjaan.
 Hal-hal lain yang dianggap perlu oleh Direksi Teknis.
Laporan ini dapat diperiksa oleh Direksi Teknis sewaktu-waktu atau secara
periodik. Isi Laporan Bulanan, berupa rangkuman dari Laporan Harian dan
mingguan. Seluruh laporan tersebut di atas, pembiayaannya menjadi
tanggung jawab kami.

8. Papan Nama Kegiatan Pekerjaan dengan uraian sebagai berikut:


Kami akan membuat papan nama kegiatan pekerjaan di lokasi yang strategis
dan mudah dibaca .
Papan nama kegiatan pekerjaan tersebut harus lengkap, minimal meliputi :
Nama Kegiatan/Pekerjaan, Jenis Pekerjaan, Waktu Pelaksanaan, Biaya dan
Pemberi Pekerjaan serta Nama Pelaksana.
Bentuk dan ukuran dari papan nama pekerjaan seukuran papan triplek yang
dibagi dua, untuk kemudian semua keterangan kegiatan akan dicat ataupun
disemprot diatas papan triplek yang disediakan.

9. Pembersihan lapangan dengan uraian sebagai berikut:


Semua daerah disekitar lokasi pekerjaan perlu dibersihkan, seperti yang
ditentukan oleh Direksi Teknis. Lokasi yang terkena konstruksi akan
dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain
yang menganggu harus dibuang, kecuali bangunan jika tidak diperintahkan lain
dan disetujui oleh Direksi Teknis.
Pohon-pohon yang menganggu pelaksanaan konstruksi akan dibuang dan
ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi Teknis di sepanjang atau
batas tanah (right of way), dan tetap menjadi milik Pengguna Jasa. Pohon-
pohon di sepanjang dan diluar batas tanah akan dibiarkan tumbuh sejauh tidak
menganggu pekerjaan. Sisa bongkaran bangunan reruntuhan (apabila ada) dari
tempat-tempat pekerjaan akan dibuang menurut persetujuan Direksi Teknis
tanpa pembayaran tambahan.
Semua Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
perorangan yang diakibatkan oleh pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan
oleh kami akan diperbaiki atau diganti atas biaya kami.
b. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dilakukan setelah seluruh kelengkapan administrasi kontrak
telah dipenuhi dan kondisi lapangan telah siap. Yang dilakukan pada pekerjaan
tahap ini meliputi :

1. Mobilisasi Personil
Personil yang ditempatkan pada pekerjaan ini adalah sesuai personil yang
terdapat dalam penawaran kami dan akan dilakukan perubahan apabila
diperintahkan oleh PPK/Direksi. Disamping personil teknis, akan ditempatkan
juga personil pendukung meliputi tenaga administrasi, logistik, petugas
keamanan serta tenaga tambahan apabila diminta oleh Direksi. Seluruh tenaga
pendukung ini berfungsi sebagai supporting staf.
Adapun Personil inti yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
adalah :
a. Site Manager
b. Construction Engineer
c. Quality Engineer
d. Petugas K3
e. Surveyor (Juru Ukur)
f. Pelaksana Lapangan
g. Operator Excavator
h. Tenaga Administrasi

2. Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan terutama untuk peralatan berat dilakukan setelah lokasi
dan tempat penyimpanan peralatan telah siap serta terjamin keamanannya.
Disamping peralatan utama yang dipergunakan dalam pencapaian proyek, juga
akan dipersiapkan peralatan tambahan seperti kendaraan yang berfungsi
sebagai sarana angkut baik personil maupun material tambahan dan peralatan-
peralatan lainnya.
Untuk Direksi Teknis akan disediakan angkutan berupa kendaraan berikut supir
guna sebagai alat angkut dalam pengawasan.
Peralatan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan
diantaranya adalah :
a. Excavator Standard;
b. Excavtor Long Arm;
b. Concrete Mixer;
c. Concrete Vibrator;
d. Waterpass
e. Theodolite, dll.
3. Mobilisasi Material
Mobilisasi material dilakukan dengan pertimbangan waktu penggunaan,
kecepatan, keamanan dan biaya.

4. Demobilisasi
Demobilisasi baik untuk personil maupun peralatan dilakukan setelah pekerjaan
terkait dinyatakan selesai dan diterima oleh direksi. Demobilisasi dilakukan
secara bertahap.

Waktu pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dapat dilihat pada


analisa teknis serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.

II. PEKERJAAN NOMALISASI SUNGAI


1 Galian Tanah dgn Alat Excavator Standar
Peralatan :
- 5 Unit excavator standar
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :

 Pekerjaan dilakukan dengan alat excavator.

 Excavator yang akan dipergunakan adalah 5 Unit excavator standar.

 Penggalian semua bagian dari pekerjaan dengan excavator akan


dilaksanakan sebaik-baiknya yang memenuhi syarat (qualified), efisiensi
sesuai dengan spesifikasi gambar-gambar rencana.

 Sebelum pelaksanaan penggalian dengan excavator di daerah yang telah


ditentukan, dipasang tanda pembatas galian.

 Volume galian untuk setiap penampangnya akan disesuaikan dengan ukuran


seperti tercantum dalam gambar rencana hasil pengukuran ulang (uitzet) yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa.

 Posisi Excavator didarat / diatas tanggul.

 Excavator menggali/mengeruk tanah yang ada di saluran.

 Excavator membuang dan meratakan tanah hasil galian pada sisi saluran
sehingga membentuk tanggul dengan ukuran sesuai disain.

 Sekelompok pekerja merapikan tanggul.

 Dalam melaksanakan galian tanah, akan diperhatikan bila pada jalur galian
terdapat bangunan seperti jembatan atau bangunan lainnya, maka penggalian
dengan excavator harus berhenti pada jarak tertentu (ditentukan oleh Direksi
Lapangan), sehingga tidak menimbulkan pengaruh negatif pada bangunan
tersebut.

 Pada tempat-tempat tertentu yang tidak mungkin digali dengan alat maka
akan digali secara manual, terutama untuk tebing dengan kemiringan yang
akan disamakan dengan kemiringan galian menggunakan alat.

 Hasil galian ditimbun lapis perlapis sesuai yang ditentukan direksi lapangan
dan diletakkan disebelah hilir excavator agar tidak menghalangi gerak maju
excavator. Penimbunan lapis perlapis dilakukan sambil dipadatkan dengan
bucket excavator.

 Hasil galian yang tidak diizinkan oleh Direksi Lapangan untuk ditimbun,
diletakkan dilokasi yang jauh dari saluran untuk menghindari kembalinya
tanah tersebut kedalam saluran.

 Kedalaman dan kemiringan galian serta timbunan disesuaikan dengan


gambar kerja.

 Seluruh proses kerja didokumentasikan sesuai petunjuk dari Direksi Lapangan

Waktu pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah dgn Alat Excavator Standar dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2 Galian Tanah dgn Alat Excavator Long Boom


Peralatan :
- 2 Unit excavator Long Boom
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :

 Pekerjaan dilakukan dengan alat excavator.

 Excavator yang akan dipergunakan adalah 2 Unit excavator long boom.

 Penggalian semua bagian dari pekerjaan dengan excavator akan


dilaksanakan sebaik-baiknya yang memenuhi syarat (qualified), efisiensi
sesuai dengan spesifikasi gambar-gambar rencana.

 Sebelum pelaksanaan penggalian dengan excavator di daerah yang telah


ditentukan, dipasang tanda pembatas galian.

 Volume galian untuk setiap penampangnya akan disesuaikan dengan ukuran


seperti tercantum dalam gambar rencana hasil pengukuran ulang (uitzet) yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa.
 Posisi Excavator didarat / diatas tanggul.

 Excavator menggali/mengeruk tanah yang ada di saluran.

 Excavator membuang dan meratakan tanah hasil galian pada sisi saluran
sehingga membentuk tanggul dengan ukuran sesuai disain.

 Sekelompok pekerja merapikan tanggul.

 Dalam melaksanakan galian tanah, akan diperhatikan bila pada jalur galian
terdapat bangunan seperti jembatan atau bangunan lainnya, maka penggalian
dengan excavator harus berhenti pada jarak tertentu (ditentukan oleh Direksi
Lapangan), sehingga tidak menimbulkan pengaruh negatif pada bangunan
tersebut.

 Pada tempat-tempat tertentu yang tidak mungkin digali dengan alat maka
akan digali secara manual, terutama untuk tebing dengan kemiringan yang
akan disamakan dengan kemiringan galian menggunakan alat.

 Hasil galian ditimbun lapis perlapis sesuai yang ditentukan direksi lapangan
dan diletakkan disebelah hilir excavator agar tidak menghalangi gerak maju
excavator. Penimbunan lapis perlapis dilakukan sambil dipadatkan dengan
bucket excavator.

 Hasil galian yang tidak diizinkan oleh Direksi Lapangan untuk ditimbun,
diletakkan dilokasi yang jauh dari saluran untuk menghindari kembalinya
tanah tersebut kedalam saluran.

 Kedalaman dan kemiringan galian serta timbunan disesuaikan dengan


gambar kerja.

 Seluruh proses kerja didokumentasikan sesuai petunjuk dari Direksi Lapangan

Waktu pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah dgn Alat Excavator Long Boom dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

III. PEKERJAAN KONSTRUKSI PERKUATAN TEBING SUNGAI - TURAP BETON


1. Pengadaan Tiang Pancang 25/25 - 6 m Beton K350 (Pabrikasi)
Peralatan :
- Truck Tronton
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya
Metode Kerja :
 Pekerjaan meliputi pengadaan Tiang Pancang 25/25 - 6 m Beton K350 hasil
fabrikasi dari supplier yang khusus bergerak dalam bidang pengadaan
material beton di Pontianak.
 Spesifikasi tiang pancang baik mutu, dimensi maupun penulangan didalamnya
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
 Dalam penyediaan ini kami menjamin bahwa produk tiang pancang adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis yang akan dibuktikan dengan hasil uji mutu
betonnya dari laboratorium yang kredible.
 Sebelum dipasok, maka kami akan mengajukan terlebih dahulu brosur tiang
pancang untuk mendapat persetujuan dari PPK. PPK/Direksi dapat
berkunjung untuk melihat langsung ke pabrik pembuatan tiang pancang yang
akan kami pasok.
 Tiang Pancang dibawa kelokasi dengan menggunakan tronton dengan
kapsitas dapat dilihat pada lembaran tersendiri untuk pengadaan tiang
pancang.
 Saat menaikkan dan menurunkan tiang pancang akan dikendalikan
sedemikian rupa supaya tiang tidak jatuh yang dapat menyebabkan retak
pada tiang.
 Penurunan tiang dilakukan dengan alat bantu excavator/crane khusus dimana
tiang pancang diikat sedemikian rupa untuk menghindari goyangan yang kuat.

Waktu pelaksanaan Pengadaan Tiang Pancang 25/25 - 6 m Beton K350 dapat


dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2. Pengadaan Papan Turap 15/55 - 4 m Beton K350 (Pabrikasi)


Peralatan :
- Truck Tronton
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Pekerjaan meliputi pengadaan Papan Turap 15/55 - 4 m Beton K350 hasil
fabrikasi dari supplier yang khusus bergerak dalam bidang pengadaan
material beton di Pontiank.
 Spesifikasi papan turap baik mutu, dimensi maupun penulangan didalamnya
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
 Dalam penyediaan ini kami menjamin bahwa produk papan turap adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis yang akan dibuktikan dengan hasil uji mutu
betonnya dari laboratorium yang kredible.
 Sebelum dipasok, maka kami akan mengajukan terlebih dahulu brosur papan
turap untuk mendapat persetujuan dari PPK. PPK/Direksi dapat berkunjung
untuk melihat langsung ke pabrik pembuatan papan turap yang akan kami
pasok.
 Papan turap dibawa kelokasi dengan menggunakan tronton dengan kapasitas
dapat dilihat pada lembaran tersendiri untuk pengadaan papan turap.
 Saat menaikkan dan menurunkan papan turap akan dikendalikan sedemikian
rupa supaya papan turap tidak jatuh yang dapat menyebabkan retak pada
beton.
 Penurunan papan turap dari tronton dilakukan dengan alat bantu
excavator/crane khusus dimana papan turap diikat sedemikian rupa untuk
menghindari goyangan yang kuat.

Waktu pelaksanaan Papan Turap 15/55 - 4 m Beton K350 dapat dilihat pada
jadwal pelaksanaan pekerjaan.

3. Pemindahan Tiang Pancang 25/25 - 6 m


Peralatan :
- Excavator
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Untuk kemudahan pekerjaan, maka tiang pancang perlu dilangsir kelokasi
pekerjaan.
 Pelangsiran/pemindahaan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
 Dalam sekali angkut diupayakan 2 tiang.
 Tiang-tiang diikat sedemikian rupa dengan rantai agar tidak terjatuh pada saat
diangkat.
 Spesifikasi tiang dari pabrik terdapat besi gantungan yang disiapkan untuk
pengait sehingga mempermudah dalam pengangkutan.
 Pada saat melangsir tiang, maka akan dipastikan arah perjalanan excavator
bebas hambatan dan tidak dilalui banyak orang.
 Pada jalur-jalur angkutan akan dikasi rambu/barikade.
Waktu pelaksanaan Pemindahan Tiang Pancang 25/25 - 6 m dapat dilihat pada
jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4. Pemindahan Papan Turap 15/55 - 4 m


Peralatan :
- Excavator
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Hampir sama dengan tiang pancang, untuk kemudahan pekerjaan, maka
papan turap perlu dilangsir kelokasi yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan
pemancangan.
 Pelangsiran/pemindahaan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
 Dalam sekali angkut diupayakan 2 papan turap.
 Papan-papan turap diikat sedemikian rupa dengan rantai agar tidak terjatuh
pada saat diangkat.
 Spesifikasi papan turap dari pabrik terdapat besi gantungan yang disiapkan
untuk pengait sehingga mempermudah dalam pengangkutan.
 Pada saat melangsir papan turap, maka dipastikan arah perjalanan excavator
bebas hambatan dan tidak dilalui banyak orang.
 Pada jalur-jalur angkutan akan dikasi rambu/barikade.

Waktu pelaksanaan Pemindahan Papan Turap 15/55 - 4 m dapat dilihat pada


jadwal pelaksanaan pekerjaan.

5. Pemancangan Tiang Pancang 25/25 - 6 m


Peralatan :
- Excavator
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Pemancangan dilakukan dengan bantuan alat excavator.
 Sebelum pemancangan dilakukan maka terlebih dahulu dipasang bowplank
sebagai titik ikat jalur supaya hasil akhir pemancangan rapi dan lurus.
 Untuk meratakan posisi tiang maka pada saat pemancang dibantu dengan
besi pelurus yang terbuat dari dua besi UNP atau WF yang diberi jarak
selebar tiang. Besi pelurus tersebut posisinya dimatikan supaya tidak
bergoyang.
 Setelah satu jalur sepanjang besi pelurus terpancang maka besi pelurus
dipindah ke segmen berikutnya dimana ujungnya dimatikan ke tiang yang
sudah terpancang sebelumnya.
 Tiang pancang diikat ke bucket excavator dengan menggunakan rantai, lalu
didirikan dengan diarahkan ketitik pemancangan.
 Setelah posisi tepat dan kedudukan tiang sudah tegak, maka perlahan-lahan
backet diturunkan.
 Yang perlu diperhatikan adalah ketegakan posisi tiang harus benar-benar
presisi mengikuti jalur yang ada supaya hasil pemancangan rapi.
 Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan maka pemancangan
dihentikan.

Waktu pelaksanaan Pemancangan Tiang Pancang 25/25 - 6 m dapat dilihat pada


jadwal pelaksanaan pekerjaan.

6. Pemancangan Papan Turap 15/55 - 4 m


Peralatan :
- Excavator
- Rantai, slank.
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Pemancangan papan turap kurang lebih sama dengan metode pemancangan
tiang pancang, yaitu dilakukan dengan bantuan alat excavator.
 Sebelum pemancangan dilakukan maka terlebih dahulu dipasang bowplank
sebagai titik ikat jalur supaya hasil akhir pemancangan rapi dan lurus.
 Untuk meratakan posisi papan turap maka pada saat pemancang dibantu
dengan besi pelurus yang terbuat dari dua besi UNP atau WF yang diberi
jarak selebar papan turap. Besi pelurus tersebut posisinya dimatikan supaya
tidak bergoyang.
 Setelah satu jalur sepanjang besi pelurus terpancang maka besi pelurus
dipindah ke segmen berikutnya dimana ujungnya dimatikan ke papa turap
yang sudah terpancang sebelumnya.
 Papan turap diikat ke bucket excavator dengan menggunakan rantai, lalu
didirikan dengan diarahkan ketitik pemancangan.
 Setelah posisi tepat dan kedudukan papan sudah tegak, maka perlahan-lahan
bucket diturunkan.
 Yang perlu diperhatikan adalah ketegakan posisi tiang harus benar-benar
presisi mengikuti jalur yang ada supaya hasil pemancangan rapi.
 Diupayakan semaksimal mungkin agar tepi papan turap menutup posisi jantan
betina papan turap sebelahnya.
 Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan maka pemancangan
dihentikan.

Waktu pelaksanaan Pemancangan Papan Turap 15/55 - 4 m dapat dilihat pada


jadwal pelaksanaan pekerjaan.

7. Pembobokan Kepala Tiang Pancang dan Papan Turap


Peralatan :
- Palu,
- Gergaji Besi,
- Pahat Beton
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Kepala tiang pancang dan papan turap yang selesai dipancang dilakukan
pembobokan.
 Tujuan pembobokan adalah meratakan permukaan dan mengeluarkan besi
pancangan supaya dapat disatukan dengan balok penutup dan melevelkan
permukaan pancangan.
 Pertama-tama adalah memberi tanda batas pembobokan dengan
menggunakan alat bantu waterpass, dimana pada batas pembobokan diberi
tanda dari cat semprot yang kemudian ujung keujung barisan pemancangan
ditarik sifat datar dengan tali/benang dan diberi tanda.
 Apabila diperlukan maka garis batas bobokan dipotong/diperdalam dengan
gerindra beton, hal ini selain berfungsi sebagai batas bobokan juga berfungsi
untuk merapikan hasil akhir bobokan.
 Pembobokan dilaksanakan dengan manual
 Pembobokan menggunakan alat seperti palu, pahat beton dan lain-lain.
 Besi-besi tonjolan tiang pancang dan papan turap dimekarkan sedemikian
rupa sesuai gambar kerja dan petunjuk teknis dari direksi

Waktu pelaksanaan Pembobokan Kepala Tiang Pancang dan Papan Turap dapat
dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
8. Balok Penutup 20/100 Beton K225
Peralatan :
- Molen,
- Vibrator,
- Sekop,
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Setelah kepala tiang pancang dan papan turap selesai dibobok maka
dilakukan pembuatan balok penutup ukuran 20/100 dengan beton mutu K225.
 Pada gambar rencana dimensi balok penutup adalah 10/50 cm, namun pada
BoQ dimensinya adalah 20/100. Demikian juga terdapat perbedaan pada
gambar penulangannya antara gambar rencana dan BoQ. Namun karena
sistem kontrak harga satuan maka kami mengacu kepada BoQ, sesuai pasal
21 PP Nomor 29 Tahun 2000.
 Pada pekerjaan ini yang paling diperhatikan adalah perancah, supaya kuat
menopang berat sendiri balok penutup saat dicor. Perancah harus benar-
benar terpasang dengan baik dan kuat.
 Setelah itu dipasang bekisting sesuai rencana agar dapat membentuk balok
penutup sesuai dimensinya.
 Fabrikasi penulangan dilakukan ditempat khusus, dan setelah selesai diikat
lalu dibawa kelokasi pekrjaan untuk di-stel ulang.
 Apabila tidak ditentukan lain maka pada dasar serta tepi dalam bekisting
dipasang plastik cor dan diberi minyak bekisting yang berfungsi mencegah
kebocoran mortar beton yang dapat menyebabkan beton kropos.
 Material beton bertulang yang dibuat sesuai dengan persyaratan teknis.
 Material organik dilarang tercampur didalam mortar beton.
 Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
 Sebelum melakukan pengecoran maka kami akan mengajukan Job Mix
Formula kepada PPK melalui direksi untuk dimintakan persetujuannya.
 Pengecoran dilaksanakan dengan JMF yang telah disetujui oleh PPK.direksi.
 Sebelum pengecoran dilaksanakan seluruh material sudah dipastikan cukup
mutu dan jumlahnya.
 Pengecoran dilakukan estafet tanpa terputus kecuali ditempat-tempat khusus
yang sebelumnya sudah diijinkan oleh direksi untuk dilakukan pengehentian
pengecoran.
 Apabila terdapat pemutusan pengecoran maka antara sambungan
pengecoran diberi coating dari bahan SIKA atau semen khusus yang
berfungsi memperkuat sambuangan cor-coran.
 Apabila tidak ditentukan lain maka setiap pengecoran sejumlah minimal 15 m3
kami akan menyiapkan bahan uji kubus untuk dijadikan sebagai bahan uji lab
atas mutu beton yang kami kerjakan.
 Pada setiap pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan
concrete vibrator.
 Direksi berhak untuk menghentikan kegiatan pengecoran apabila prosedur
tidak sesuai dengan JMF yang sudah disetujui.
 Setelah pengecoran maka terhadap beton yang ada dilakukan curring
concrete berupa penyiraman bidang beton dengan air atau menutup bidang
coran dengan karung goni basah.

Waktu pelaksanaan Balok Penutup 20/100 Beton K225 dapat dilihat pada jadwal
pelaksanaan pekerjaan.

9. Balok Air 20/20 Beton K225


Peralatan :
- Molen,
- Vibrator,
- Sekop,
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Hampir sama dengan balok penutup, setelah kepala tiang pancang dan papan
turap selesai dibobok maka dilakukan pembuatan balok air ukuran 20/20
dengan beton mutu K225.
 Pada gambar rencana dimensi balok air adalah 12/12 cm, namun pada BoQ
dimensinya adalah 20/20. Demikian juga terdapat perbedaan pada gambar
penulangannya antara gambar rencana dan BoQ. Namun karena sistem
kontrak harga satuan maka kami mengacu kepada BoQ, sesuai pasal 21 PP
Nomor 29 Tahun 2000.
 Pada pekerjaan ini yang paling diperhatikan adalah perancah, supaya kuat
menopang berat sendiri balok penutup saat dicor. Perancah harus benar-
benar terpasang dengan baik dan kuat.
 Setelah itu dipasang bekisting sesuai rencana agar dapat membentuk air
sesuai dimensinya.
 Fabrikasi penulangan dilakukan ditempat khusus, dan setelah selesai diikat
lalu dibawa kelokasi pekerjaan untuk di-stel ulang.
 Apabila tidak ditentukan lain maka pada dasar serta tepi dalam bekisting
dipasang plastik cor dan diberi minyak bekisting yang berfungsi mencegah
kebocoran mortar beton yang dapat menyebabkan beton kropos.
 Material beton bertulang harus sesuai dengan persyaratan teknis.
 Material organik dilarang tercampur didalam mortar beton.
 Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
 Sebelum melakukan pengecoran maka kami akan mengajukan Job Mix
Formula kepada PPK melalui direksi untuk dimintakan persetujuannya.
 Pengecoran dilaksanakan dengan JMF yang telah disetujui oleh PPK.direksi.
 Sebelum pengecoran dilaksanakan seluruh material sudah dipastikan cukup
mutu dan jumlahnya.
 Pengecoran dilakukan estafet tanpa terputus kecuali ditempat-tempat khusus
yang sebelumnya sudah diijinkan oleh direksi untuk dilakukan pengehentian
pengecoran.
 Apabila terdapat pemutusan pengecoran maka antara sambungan
pengecoran diberi coating dari bahan SIKA atau semen khusus yang
berfungsi memperkuat sambuangan cor-coran.
 Apabila tidak ditentukan lain maka setiap pengecoran sejumlah minimal 15 m3
kami akan menyiapkan bahan uji kubus untuk dijadikan sebagai bahan uji lab
atas mutu beton yang kami kerjakan.
 Pada setiap pengecoran dilakukan pemadatan dengan menggunakan
concrete vibrator.
 Direksi berhak untuk menghentikan kegiatan pengecoran apabila prosedur
tidak sesuai dengan JMF yang sudah disetujui.
 Setelah pengecoran maka terhadap beton yang ada dilakukan curring
concrete berupa penyiraman bidang beton dengan air atau menutup bidang
coran dengan karung goni basah.

Waktu pelaksanaan Balok Air 20/20 Beton K225 dapat dilihat pada jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
IV. PEKERJAAN KONSTRUKSI DAERAH PENYEMPITAN SUNGAI - PASANGAN
BATU
1 Pemancangan Cerucuk Ø 8 - 2 m
Peralatan :
- Excavator,
- Gergaji kayu,
- Kampak,
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Sebagai perkuatan pondasi pasangan batu kali dipancang Cerucuk Ø 8 - 2 m
dengan jarak dan pola sesuai gambar rencana.
 Pada lampiran dokumen pengadaan Bab XII, diberikan contoh analisa
pemancangan Cerucuk Ø 8-10 cm dengan menggunakan alat pancang
dengan alat pancang manual, dan menurut kami ini kurang realistis serta
sangat sulit, apalagi jumlah tiang yang akan dipancang adalah 4.921 batang.
Untuk itu pada pekerjaan ini kami menawarkan dengan pemancangan
menggunakan excavator. Dimana apabila digunakan menggunakan excavator
maka pekerjaan akan lebih cepat dan lebih murah.
 Sebelum pekerjaan dimulai maka dibuat bowplank untuk menentukan jalur
pemancangan supaya tepat dan akurat.
 Setelah sisi kecil (ujung) cerucuk diruncingkan dengan menggunakan
kampak/parang, maka sekelompok pekerja akan melakukan penancapan
sesuai jalur dan titik yang sesuai secara rapi dan lurus.
 Kemudian excavator dengan bucket-nya menekan kepala cerucuk hingga
terbenam sempurna sesuai kedalaman yang disyaratkan.
 Sekelompok pekerja memotong kepala cerucuk dengan gergaji kayu.
Pemotongan ini harus rata dan dipandu dengan sifat datar dari tali.

Waktu pelaksanaan Pemancangan Cerucuk Ø 8 - 2 m dapat dilihat pada jadwal


pelaksanaan pekerjaan.

2 Bekesting Penahan Lumpur


Peralatan :
- Palu,
- Gergaji kayu,
- Kampak,
- Alat bantu lainnya
Metode Kerja :
 Untuk mencegah intrusi lumpur pada saat konstruksi pembuatan pasangan
batu kali maka dibuat bekisting penahan lumpur.
 Bekisting penahan lumpur menggunakan material papan klas III, yang
diperkuat dan disokong dengan cerucuk bulat ukuran 6-8 cm.
 Bekisting difabrikasi ditempat khusus dan dibawa kelokasi pekerjaan setelah
lapangan siap dan pekerjaan lainnya akan dimulai.
 Ukuran serta dimensi bekisting disesuaikan dengan gambar pelaksanaan atau
petunjuk dari direksi.

Waktu pelaksanaan pembuatan Bekesting Penahan Lumpur dapat dilihat pada


jadwal pelaksanaan pekerjaan.

3 Pasangan Batu Belah 10/15 camp. 1 Pc : 4 Ps


Peralatan :
- Sekop,
- Ember cor,
- Palu,
- Sendok semen
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Setelah cerucuk terpasang dan dipotong ujungnya maka pekerjaan
selanjutnya adalah pembuatan Batu Belah 10/15 dengan campuran 1 Pc : 4
Ps.
 Pemasangan pasangan batu belah dimulai dari sisi bawah menuju sisi atas.
 Pasir yang digunakan harus bebas dari bahan-bahan organik.
 Semen yang digunakan adalah semen type PC I.
 Batu pecah yang digunakan harus memenuhi standar yang berlaku dan
berukuran tidak boleh lebih 15 cm.
 Sebelum pemasangan akan dibuat bowplank terlebih dahulu untuk
memudahkan penjaluran pasangan agar diperoleh pasangan batu belah yang
rapi.
 Pemasangan harus benar-benar rapi, batu-batu ukuran besar disusun dan
dikunci dengan batu-batu yang lebih kecil. Bidang pori antar batu diisi dengan
mortar semen campur pasir dengan komposisi 1 semen : 4 pasir.
 Pengadukan mortar dilakukan secara manual, namun apabila direksi
memerintahkan pengadukan dilakukan dengan molen maka kami akan
melaksanakannya tanpa biaya tambahan.
 Siar-siar harus diperhatikan, tidak boleh ada rongga kosong, semuanya harus
terisi dengan mortar.
 Apabila diperlukan, karena dikuatirkan pasangan akan tumbang karena
proses pengerasan semen yang belum sempurna, maka pada tepi pasangan
dapat diperkuat dengan kayu-kayu penyokong.
 Seluruh bentuk dan ukuran harus sesuai dengan gambar rencana.

Waktu pelaksanaan pembuatan Pasangan Batu Belah 10/15 camp. 1 Pc : 4 Ps


dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4 Plesteran Penutup Atas tebal 1.5 cm Camp 1 PC : 3 Ps


Peralatan :
- Sekop,
- Ember cor,
- Sendok semen,
- Alat bantu lainnya

Metode Kerja :
 Setelah Pasangan batu belah telah mengering dengan sempurna, maka
dilakukan plesteran penutup dengan ketebalan minimal 1,5 cm dengan
campuran 1 semen : 3 pasir.
 Pekerjaan akan dilakukan oleh tukang-tukang yang berpengalaman untuk
pekerjaan plesteran agar produk yang dihasilkan benar-benar rapi dan halus.
 Sebelum pekerjaan dimulai maka dibuat terlebih dahulu dipasang tali-tali
acuan yang terbuat dari benang yang dipasang sesuai dengan bentuk serta
ketebalan plesteran yang hendak dipasang.
 Pengadukan mortar dilakukan secara manual, namun apabila direksi
memerintahkan pengadukan dilakukan dengan molen maka kami akan
melaksanakannya tanpa biaya tambahan.
 Ketinggian/bidang pleseteran sesuai dengan gambar pelaksanaan atau
petunjuk dari direksi.
 Bidang-bidang yang akan diplester sebelumnya disiram air hingga jenuh dan
apabila diperlukan disiram dengan air semen supaya lekatan plesteran
dengan pasangan batu belah benar-benar sempurna.
 Untuk mencegah keretakan maka pada bidang pleseteran yang sudah selesai
akan ditutup dengan karung goni yang dibasahi untuk mencegah proses
pengeringan yang sangat cepat.

Waktu pelaksanaan pembuatan Plesteran Penutup Atas tebal 1.5 cm Camp 1 PC :


3 Ps dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.
V. PEKERJAAN AKHIR

1. DEMOBILISASI
Demobilisasi baik untuk personil maupun peralatan dilakukan setelah pekerjaan
terkait dinyatakan selesai dan diterima oleh direksi. Demobilisasi dilakukan secara
bertahap.

Waktu pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dapat dilihat pada


jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2. AS BUILD DRAWING (ABD)


 ABD adalah gambar konstruksi terpasang yang dibuat berdasarkan kondisi
konstruksi setelah terpasang
 Setelah seluruh pekerjaan selesai maka kami akan mengajukan Draft ABD
kepada PPK melalui direksi lapangan.
 ABD merupakan bagian dari hasil pekerjaan konstruksi
 Draf ABD harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dicetak sebagai
ABD resmi.
 ABD akan kami cetak sejumlah berdasarkan petunjuk dari PPK/Direksi.

3. SERAH TERIMA PERTAMA (PROVISIONAL HAND OVER / PHO)


 Setelah seluruh pekerjaan selesai dan ABD serta dokumen-dokumen
pelaksanaan lainnya telah kami serahkan, maka kami akan meminta kepada
PPK agar memeriksa seluruh hasil pekerjaan.
 Kemudian setelah PPK memeriksa baik melalui tim tersendiri atau melalui tim
PHO dan apabila seluruh pekerjaan dinyatakan baik maka akan dibuatkan
Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
D. PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan yang kami tawarkan untuk pekerjaan Perkuatan Tebing
dan Normalisasi Sungai Jelimpo 5,1 Km di Kabupaten Landak Tahun Anggaran 2015
ini. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Sintang, 13 Maret 2015

PT. KREASINDO PUTRA BANGSA


KSO PT. MAIR BELA KANDARIKA

TONI HANDRI YANI, ST.


KSO Leader

Anda mungkin juga menyukai