Disusun Oleh :
Chika Seila Patihah - 1402622064
Faatihah Salsabila - 1402622074
Febry Yantika - 1402622031
Julia Kartika Putri - 1402622065
Satria Avianto Saputra - 1402622081
Kelompok : 5
1. Chika Seila Patihah - 1402622064
Nama Anggota : 2. Faatihah Salsabila - 1402622074
3. Febry Yantika - 1402622031
4. Julia Kartika Putri - 1402622065
5. Satria Avianto Saputra - 1402622081
Tema : GEOLOGI LAUT DAN MORFOLOGI LAUT
INDONESIA
A. Berikan gambaran morfologi laut Indonesia sertai peta, mengapa morfologi laut
Indonesia seperti itu.
Jawab:
Bagian dasar laut yang dangkal yang terletak di sepanjang pesisir laut. Kedalamannya
biasanya kurang dari 200 meter di atas permukaan laut, dengan kemiringan lereng yang
cenderung tidak lebih dari 10 derajat. Bagian ini merupakan kelanjutan dari daratan
kontinental. Paparan daratan ini sangat penting untuk perikanan karena menyediakan
kondisi hidup yang baik bagi ikan, seperti cahaya matahari yang bisa menembus hingga
kedalaman tersebut.
b. Lereng Benua (Continental Slope)
Bagian dasar laut yang merupakan kelanjutan dari paparan benua dan berbatasan dengan
paparan benua. Lereng benua memiliki kemiringan sekitar 50 derajat dengan kedalaman
antara 200 hingga 1.800 meter di bawah permukaan laut. Lereng benua cenderung
memiliki kontur yang lebih tajam dibandingkan dengan paparan benua.
Merupakan pulau vulkanik yang memiliki bagian dasar di bawah laut dan puncaknya
menonjol di atas permukaan laut. Contohnya adalah Pulau Gunung Api di Laut Banda.
Rangkaian pegunungan bawah laut yang terletak di dasar laut dan merupakan hasil dari
proses peninggian yang merata di dasar laut, serupa dengan gunung-gaun di daratan.
Contoh: Punggung Tengah Laut Atlantik (Mid Ocean Ridge), yang membentang sekitar
23.000 kilometer dari utara ke selatan di Laut Atlantik.
Daerah cekungan yang terletak di dasar laut dengan kedalaman mencapai 2.000 meter di
bawah permukaan laut. Contoh: Cekungan Indo-Australia di Samudra Hindia dan
cekungan laut Sulawesi.
f. Guyot
Gunung bawah laut yang memiliki puncak datar dan tidak mencapai permukaan laut.
Bentuknya menyerupai meja.
Daerah ngarai sangat dalam dan sempit di dasar laut, dengan kedalaman ribuan meter.
Contoh: Palung Laut Mindanao dengan kedalaman 10.500 meter, Palung Laut Jawa
dengan kedalaman 8.000 meter, Palung Laut Jepang dengan kedalaman 9.435 meter, dan
Palung Mariana dengan kedalaman mencapai 11.000 meter.
h. Ambang Laut (Drempel)
Pegunungan di dasar laut yang terletak di antara dua cekungan laut dalam. Contoh:
Ambang Laut Sulu, yang terletak di barat Filipina dan memisahkan Laut Tiongkok
Selatan dan Laut Sulawesi.
Gunung api yang naik dari dasar laut tetapi tidak mencapai permukaan laut, dengan
puncaknya yang runcing. Seamount memiliki lereng yang curam dan puncak yang tajam,
dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 kilometer.
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah zona aktif gempa bumi dan
aktivitas vulkanik. Aktivitas subduksi, di mana lempeng tektonik bertemu dan satu
lempeng mendorong di bawah yang lain, menyebabkan terbentuknya palung laut dalam di
sepanjang tepi lempeng, seperti Palung Laut Jawa dan Palung Laut Jepang. Kehadiran
gunung berapi yang aktif di wilayah Indonesia menyebabkan terbentuknya pulau-pulau
vulkanik, seperti Gunung Api di Laut Banda selanjutnya ialah Perubahan Nivea Laut
dimana selama periode glasial, penurunan tingkat laut telah mengungkapkan lebih banyak
daratan dan membentuk paparan benua dan dangkalan di sepanjang pantai Indonesia.
Sebaliknya, saat periode pasca-glacial, air laut naik kembali, mengubah pesisir dan bentuk
dasar laut. Proses ini dapat menciptakan pulau-pulau gunung api laut dan seamounts di
sepanjang dasar laut. Selama periode glasial, penurunan tingkat laut telah mengungkapkan
lebih banyak daratan dan membentuk paparan benua dan dangkalan di sepanjang pantai
Indonesia. Sebaliknya, saat periode pasca-glacial, air laut naik kembali, mengubah pesisir
dan bentuk dasar laut.
B. Sebagai calon guru, setelah mempelajari geologi laut dan morfologi laut Indonesia,
bagaimana anda memberikan rangsangan yang membuat siswa paham materi tersebut
melalui penyelidikan.
Jawab :
Memberikan pembelajaran tentang geologi laut dan morfologi laut Indonesia dapat
menjadi pengalaman yang tidak hanya menarik dan berkesan, tetapi juga membawa
dampak positif yang mendalam bagi siswa. Ketika mencurahkan waktu untuk mendalami
materi ini, terbuka lebarlah peluang untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang
penuh kegembiraan dan kekaguman terhadap keanekaragaman geologi serta morfologi
laut yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan demikian, dapat terbentuk rasa ingin tahu yang
mendalam dan apresiasi yang tinggi terhadap keindahan dan kompleksitas alam laut yang
menjadi ciri khas wilayah ini.
Berikut merupakan cara untuk memberikan rangsangan yang membuat siswa paham akan
materi tersebut :
1. Eksplorasi Lapangan
Berikan siswa kesempatan untuk menjelajahi area pengetahuan yang luas melalui
proyek penelitian mandiri yang menyeluruh. Misalnya, siswa diajak untuk
mengeksplorasi secara mendalam jenis batuan atau formasi geologis tertentu di
wilayah perairan sekitar Indonesia. Pastikan untuk menyediakan sumber daya yang
lengkap dan panduan penelitian yang mendukung mereka dalam merancang
metode penelitian, mengelola data dengan efisiensi, dan menyajikan temuan hasil
penelitian mereka dengan penjelasan yang jelas dan ilmiah. Melalui pendekatan
ini, harapannya adalah siswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam dan
meningkatkan keterampilan penelitian mereka dengan cara yang berkelanjutan.
5. Pemecahan Masalah
6. Proyek Presentasi
Siswa merancang proyek presentasi pada aspek yang terkait dengan geologi laut
dan morfologi laut. Dalam proyek ini, siswa dapat terlibat dalam kegiatan seperti
pembuatan peta geologis yang rinci, konstruksi model fisik yang menggambarkan
konsep-konsep esensial, atau perancangan rencana mitigasi bencana yang
berkaitan dengan geologi laut. Setelah presentasi, alokasikan waktu untuk sesi
tanya jawab dan diskusi agar dapat memastikan bahwa pemahaman siswa
mencapai tingkat yang komprehensif dan mendalam terhadap topik yang telah
dipresentasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
pembelajaran yang kaya dan memperdalam wawasan siswa terhadap kerumitan
geologi laut dan morfologi laut.
C. Sebutkan masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan materi geologi laut dan
morfologi laut Indonesia yang dapat diangkat sebagai pembelajaran berbasis masalah.
Jawab :
Beberapa masalah yang berkaitan dengan materi geologi laut ataupun morfologi laut
antara lain :
1. Abrasi Pantai : Proses alami di mana garis pantai secara perlahan tererosi atau
terkikis oleh aksi gelombang laut, arus laut, angin, dan faktor-faktor lainnya.
Proses ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dan dimensi garis pantai serta
mengakibatkan hilangnya lahan pantai. memerlukan solusi untuk melindungi garis
pantai.
2. Tsunami : Tsunami adalah gelombang laut yang dihasilkan oleh peristiwa geologis
seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor laut. Pemicu utama
adalah pergerakan mendalam di dasar laut yang menggeser air secara vertikal.
Tsunami dapat mencapai ketinggian yang signifikan dan menyebabkan kerusakan
parah di pesisir.
3. Seisme : Gempa bumi di dasar laut dapat disebabkan oleh pergeseran lempeng
tektonik di dasar laut atau aktivitas vulkanik di dasar laut. Proses-proses ini dapat
menyebabkan pelepasan energi yang kuat dan menciptakan gelombang seismik
yang merambat melalui air yang menyebabkan tsunami, terutama jika terjadi di
lempeng tektonik benua dan menyebabkan pergeseran besar pada dasar laut.
D. Berikan desain materinya dari bagian C
Abrasi Pantai adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh aksi gelombang dan
arus yang dapat merusak garis pantai. Untuk mencegah terjadinya abrasi, dapat dilakukan
beberapa cara seperti membangun hutan mangrove, pemecah gelombang, revetment, dan
groin. Kajian mengenai desain material abrasi pantai yang melibatkan pemodelan efek
pemecah gelombang, groin, dan revetment terhadap kecepatan arus paralel di sepanjang
pantai. Penelitian ini menggunakan software hidrodinamika 2D untuk memodelkan
kondisi daerah penelitian dan memasukkan data hasil analisis pendahuluan. Hasil kajian
dapat digunakan sebagai masukan perencanaan dan pengambilan keputusan oleh
konsultan dan pemerintah daerah untuk mengurangi risiko abrasi pantai.
Tujuan:
Definisi abrasi: Proses pengikisan permukaan bumi oleh air, angin, atau aktivitas
manusia.
Signifikansi: Abrasi dapat merusak lingkungan, seperti erosi tanah dan penurunan
kualitas habitat.
Faktor-faktor Abrasi:
Dampak Abrasi:
Penataan Lahan : Membuat dinding penahan tanah atau terasering untuk mengurangi
kemiringan lereng.
TSUNAMI
Tsunami merupakan bencana alam berupa rangkaian gelombang ombak yang timbul
karena adanya pergeseran di dasar laut atau gempa bumi tektonik yaitu gempa bumi
tektonik sesar naik dan gempa bumi tektonik sesar turun. Tsunami dapat terjadi apabila
pusat gempa bumi di dasar laut berkekuatan gempa > 6 skala richter. Selain karena gempa
bumi, tsunami juga dapat terjadi akibat letusan gunung api di laut atau terjadi longsoran di
laut. Secara etimologi, kata tsunami berasal dari bahasa Jepang, tsu berarti pelabuhan,
nami berarti gelombang. Menurut arti katanya, tsunami berarti gelombang pasang yang
memasuki pelabuhan. Contohnya, pada laut lepas terjadi gelombang pasang sebesar 8 m
tetapi begitu memasuki daerah pelabuhan yang menyempit tinggi gelombang pasang
menjadi 30 m.
● Karakteristik tsunami :
1. Tinggi gelombang tsunami di tengah lautan mencapai kurang lebih 5 meter.
2. Secara bersamaan gelombang tsunami akan mencapai pantai dengan tinggi
hingga 30 meter.
3. Panjang gelombang tsunami (50-200 km) lebih besar dari gelombang pasang laut
(50-150 m).
4. Gelombang tsunami berlangsung sekitar 10-60 menit.
● Mitigasi seisme :
Sebelum
1. Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari
bahaya gempa bumi.
2. Perhatikan letak pintu, lift, tangga darurat, dan tempat paling aman untuk
berlindung
3. Perabotan diatur menempel pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh,
bergeser ketika terjadi gempa bumi.
Saat
1. Apabila sedang berada di dalam ruangan maka lindungi diri dengan bersembunyi
di kolong meja untuk menghindari reruntuhan
2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan
3. Lari ke luar bangunan apabila masih dapat dilakukan.
4. Jika berada di perjalanan maka, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi
pergeseran atau kebakaran
5. Jika berada di ruangan terbuka, Menghindari bangunan yang ada di sekitar
seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll.
6. Perhatikan tempat berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Sesudah
1. Apabila masih berada di dalam ruangan maka segeralah keluar menuju ruangan
terbuka. Hindari menggunakan lift ataupun eskalator.
2. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan
masih terdapat reruntuhan.
3. Mengikuti informasi mengenai gempa bumi dan jangan mudah terpancing oleh isu
atau berita yang tidak jelas sumbernya.
4. Jangan memasuki ruangan/rumah terlebih dahulu sebelum ada informasi aman dari
pihak berwenang (BMKG) karena gempa susulan bisa saja terjadi