Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas / Semester : XI / Gasal
Materi Pokok : Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim
Dunia
Sub Materi : Karakteristik Wilayah Daratan dan Perairan
Indonesia
Alokasi Waktu : 4 X 2 Jam Pelajaran (@ 45 Menit)
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami kondisi wilayah dan 3.1.1 Memahami karakteristik wilayah
posisi strategis Indonesia sebagai daratan dan perairan indonesia.
poros maritim dunia
4.1 Menyajikan contoh hasil penalaran 4.1.1 Berdiskusi tentangkarakteristik
tentang posisi strategis wilayah wilayah daratan dan perairan
Indonesia sebagai poros maritim Indonesia serta kaitannya dengan
dunia dalam bentuk peta, tabel, poros maritim dunia
dan/atau grafik 4.1.2 Menyajikan laporan hasil diskusi
tentang posisi strategis Indonesia
sebagai poros maritim dunia
dilengkapi peta, tabel, dan/atau
grafik

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu:
1. Memahami karakteristik wilayah daratan Indonesia
2. Memahami karakteristik wilayah laut Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Pembelajaran Reguler
a. Memahami karakteristik wilayah daratan Indonesia
1) Dataran rendah
2) Dataran tinggi
3) Gunung
4) Pegunungan
5) Tanjung
6) Delta
b. Memahami karakteristik wilayah laut Indonesia
1) Laut
Pembagian laut di Indonesia
a) Laut-laut di dangkalan Sunda
b) Laut-laut di dangkalan Sahul
c) Laut diantara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul (Laut Tengah)
2) Sungai
3) Danau
4) Rawa
5) Teluk
6) Selat
2. Pengayaan
a. Materi dari buku paket (buku dan LKS) dan internet dengan sumber yang dapat
dipercaya

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, presentasi

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Power point, gambar, video
2. Alat : Proyektor, Laptop, Spidol, Papan tulis
3. Sumber Belajar :
 Mulyo, Bambang N dan Purwandi Suhandini. 2013 Geografi 1 untuk Kelas
X SMA dan Ma. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.
 Harmanto, Gatot. 2016 Geografi untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.
 Buku Penunjang dan internet yang relevan.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
IPK
3.1.1 Memahami karakteristik wilayah daratan dan perairan indonesia.
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 15 Menit
Orientasi

1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka,


memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran

2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali


kegiatan pembelajaran
Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan


dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya

2. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan


pelajaran yang akan dilakukan
Misalanya:
1. Apakah kalian tau, negara Indonesia memiliki karakteristik
daratan dan lautan yang berbeda?
Motivasi
1. Guru menggali informasi pemahaman peserta didik mengenai
karakteristik wilayah daratan dan perairan indonesia.
Pemberian Acuan
1. Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu
2. Guru memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator
3. Guru menyampaikan cakupan materi karakteristik wilayah
daratan dan perairan indonesia.
4. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan
Kegiatan Inti 150 Menit
Tahap 1 : Stimulation
1. Guru menyajikan tayangan video sederhana mengenai
karakteristik wilayah daratan dan perairan indonesia.
2. Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan
video sederhana mengenai karakteristik wilayah daratan dan
perairan indonesia dengan teliti dan cermat.
3. Guru memberikan penjelasan dan gambaran secara singkat
mengenai karakteristik wilayah daratan dan perairan
indonesia.

Tahap 2 : Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


1. Guru membimbing peserta didik agar peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan dari gambar maupun power point yang
telah ditayangkan guru
2. Peserta didik mengajukan pertanyaan dari video/gambar tentang
Guru memberikan penjelasan dan gambaran secara singkat
mengenai karakteristik wilayah daratan dan perairan
indonesia dengan kritis dan santun.
3. Pertanyaan yang diharapkan muncul dari peserta didik
diantaranya: apakah dengan karakteristik wilayah daratan dan
lautan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maritime
dunia?
4. Guru membimbing peserta didik untuk mengemukakan pendapat
mengenai tayangan tersebut serta mengkaitkannya dengan
Guru memberikan penjelasan dan gambaran secara singkat
mengenai karakteristik wilayah daratan dan perairan
indonesia.

5. Tahap 3. Data Collecting (mengumpulkan data)


1. Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik
wilayah daratan dan perairan indonesia yang sedang dipelajari.
2. Peserta didik mencatat poin-poin pemahamannya dalam buku
masing-masing.

Tahap 4. Data Processing (mengolah data)


1. Guru membagi siswa menjadi 11 kelompok kerja. 1 kelompok
terdiri dari 2-3 orang.
Bersama teman sekelompok, menentukan :
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik daratan:
1. Dataran rendah (kelompok 1)
2. Dataran tinggi (kelompok 2)
3. Tanjung (kelompok 3)
4. Pegunungan (kelompok 4)
5. Delta ( kelompok 5)
 Peserta didik mendiskusikan karakteristik lautan:
6. Sungai (kelompok 6)
7. Danau (kelompok7)
8. Rawa (kelompok 8)
9. Laut (kelompok 9)
10. Selat (kelompok 10)
11. Teluk (kelompok 11)
2. Teluk Guru meminta peserta didik untuk mencari literasi baik
dari buku bacaan maupun dari internet dengan sumber
terpercaya terkaitkarakteristik wilayah daratan dan perairan
indonesia sesuai dengan materi yang sudah dibagi per kelompok
dan mengamatinya dengan teliti dan cermat

3. Guru meminta peserta didik untuk berdikusi sesuai kelompok


yang sudah dibentuk
4. Guru meminta setiap kelompok untuk mencatat hasil dari
diskusi setiap kelompok

Tahap 5. Verification (memferifikasi)


1. Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri mengenai
karakteristik wilayah daratan dan perairan indonesia yang di
dapatkan perkelompok sesuai dengan pemaham
2. Siswa lain menanggapi pemaparan maupun bertanya dengan
santun
3. Guru menanyakan kembali terkait materi karakteristik wilayah
daratan dan perairan indonesia kepada siswa
4. Guru memberikan penekanan materi tentang karakteristik
wilayah daratan dan perairan indonesia yang telah
dipresentasikan para siswa

Tahap 6. Generalization (menyimpulkan)


Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan tentang hasil
diskusi mengenai karakteristik wilayah daratan dan perairan
indonesia.
Penutup 15 Menit
1. Guru memberikan post test (test tertulis) untuk penguatan
penguasaan kompetensi
2. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
3. Guru menutup pelajaran dengan membaca do’a selesai belajar
dan menyampaikan salam penutup

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
 Pengamatan sikap  Lembar pengamatan sikap dan rubrik
 Tugas kelompok  Hasil kerja kelompok (diskusi)
 Tes tertulis  Tes uraian

12. Sikap : Pembelajaran dan diskusi


13. Pengetahuan : Keaktifan dalam diskusi
14. Keterampilan : tes tertulis (Post test)

2. Instrumen Penilaian
a. Kompetensi Sikap
Jurnal Penilaian Sikap untuk Kegiatan Pembelajaran
Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan
Tahun Peljaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI / Gasal
Mata Pelajaran : Geografi
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamaan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
No Nama Siswa Aspek perilaku yang Jumlah Skor Kode
diamati skor sikap nilai
BS JJ TJ DS
1.
2.
Keterangan:
BS : Bekerja Sama
JJ : Jujur
TJ : Tanggung Jawab
DS : Disiplin
Catatan:
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria (100 x
4= 400)
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah yang dinilai ( 275 : 4= 68,75)
4. Kode nilai/predikat:
75,01 – 100,00= Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 - 50,00 = Cukup ( C )
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.

b. Kompetensi Pengetahuan
1) Lembar observasi diskusi kelompok
No NAMA SISWA Pernyataan Jumlah Nilai
Skor
Pengungkapa

dengan tepat
penggunaan
n gagasan yg

pendukung
Kebenaran

Ketepatan

Menjawab
konsep
orisinal

istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 ......................
2 ......................
3 ......................
dst. ......................

Keterangan:
 Kolom pernyataan diisi dengan cek (√)
 Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
 Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria
Jumlah skor perolehan
 Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
 Misal:
Skor maksimal = 4 x 4 = 16
16
x 100 = 100
16

2) Evaluasi
Evaluasi
1. Teknik penilaian : nilai afektif dan kognitif
2. Instrumen
a. Afektif
 Setiap siswa yang bertanya mendapatkan tambahan poin 1
 Setiap siswa yang menjawab pertanyaan mendapatkan tambahan
poin 1
 Setiap siswa yang maju ke depan untuk menulis mendapatkan
tambahan poin 1
 Setiap siswa yang presentasi mendapatkan tambahan poin 1
 Maksimal poin yang didapatkan pada setiap pertemuan adalah 4

b. Kognitif
1) Apa yang dimaksud dengan daratan?
2) Apa yang dimaksud kenampakan alam perairan?
3) Sebutkan dan jelaskan secara singkat kenampakan wilayah
daratan yang terdapat di Indonesia!
4) Sebutkan dan jelaskan secara singkat kenampakan wilayah
perairan yang terdapat di Indonesia!

Sko
Deskriptor
r
a. Peserta didik menjawab dengan benar dan lengkap 25
b. Peserta didik menjawab kurang lengkap 15
c. Peserta didik menjawab tidak lengkap tetapi jawaban 10
masih mendekati
d. Peserta didik menjawab tetapi salah 1
e. Peserta didik tidak menjawab 0

Skor maksimal= jumlah soal x skor maksimal tiap soal


jumlah skor perolehan
x 100=nilai
jumlah skor maksimal

Contoh:
32
x 100=64
50

Lembar Penilaian
No. Nama Jumlah Skor Nilai
1. ..............................
2. ..............................
3. ..............................
4. ..............................
Kriteria penilaian
90 – 100 : Sangat Baik
81 – 90 : Baik
78 – 80 : Cukup
Dibawah 78 tidak tuntas perlu remedial

Program Remedial
Rencana kegiatan remedial dilakukan melalui remedial, bentuk kegiatan
diakhiri dengan remedial tes. Dianta bentuk kegiatan yang di laksanakan
antara lain:
 Pemberian pembelajaran ulang
 Pemberian bimbingan khusus
 Pemberian tugas-tugas/latihan
 Pemanfaatan tutor sebaya
No. Butir Instrumen
1. Apa yang dimaksud dengan daratan?
2. Apa yang dimaksud kenampakan alam perairan?
3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat kenampakan wilayah daratan yang
terdapat di Indonesia!
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat kenampakan wilayah perairan yang
terdapat di Indonesia!

Program Pengayaan
Rencana kegiatan pengayaan dilakukan melalui pengayaan, bentuk kegiatan
diakhiri dengan remedial tes. Diantara bentuk kegiatan yang dilaksanakan
antara lain:
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Pembelajaran berbasis tema
 Pemadatan kurikulum
Kegiatan diakhiri dengan evaluasi pengayaan, dan hasil pengayaan merupakan nilai
tambah bagi siswa tersebut

Yogyakarta, 29 Juli 2019


Mengetahui
Guru Pamong, Mahasiswa PLP UNY

Dra. Asih Paramayati Anggarani Berliana Surindar


NIP. 19651121 200012 2 001 NIM. 16405241051

Lampiran Materi 1.
KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN DAN PERAIRAN INDONESIA

Bentuk-bentuk relief yang terdapat di wilayah Indonesia sangat bervariasi dan bahkan
bentuk pulau yang ada saaat ini merupakan relief yang tampak di atas permukaan laut
setelah berakhirnya zaman glasiasi. Secara garis besar relief di Indonesia dapat dinyatakan
sebagai akibat berlangsungnya interaksi antara tenaga endogen dan eksogen.
Karakteristik wilayah Indonesia baik di daratan maupun lautan sangat dipengaruhi
oleh kondisi geologi yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu
lempeng Eurasia,, lempeng Samudera Pasifik, dan lempeng Samudera Indo-Australia.
Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan membentuk topografi yang beranekaragam
mulai dari pegunungan sampai dataran rendah.
A. Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia
Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng.
Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut diantaranya adalah:
1. Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjuatan dari pegunungan dunia,
yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
2. Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau sumatera seperti Pulau
Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano.
3. Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan
Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatan, Pegunungan Sewu di Yogyakarta,
dan Padalarang di Jawa Barat.
4. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa
bumi.
5. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Gunung
api aktif ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia.
Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah
Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan
lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah
daratannya. Keadaan pulau-pulau di Indonesia, terdapat adanya keragaman bentuk muka
bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran
tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk
yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang
keadaan muka bumi Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian
0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang
dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi
aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau
Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi
sehingga Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa
alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah,
yaitu seperti berikut.

a. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau


mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
b. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah
aluvial atau hasil endapan sungai yang subur.
c. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja
sebagai nelayan.
d. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur
laut.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di


dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang
menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan
dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya
adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan
di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian.
Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan
pertanian sawah. Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan
berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam
yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa.
Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi
ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat
terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai,
penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat
aliran sungai.
Di Indonesia banyak terdapat dataran rendah. Dataran rendah ini terletak di
sebelah timur Pulau Sumatera, Pantai Utara Jawa, dan bagian barat, selatan, dan
timur Pulau Kalimantan. Bagian landai ini dialiri sungai-sungai besar, seperti
Sungai Batanghari, Sungai Kampar, Sungai Musi di Pulau Sumatera. Di Pulau
Jawa terdapat Sungai Citarum, Sungai Cimanuk, dan Sungai Bengawan Solo. Di
Pulau Kalimantan terdapat Sungai Kapuas, Sungai Barito, dan Sungai Seruyan.
Bagian landai beserta sungai-sungainya bersambung dngan bagian laut dangkal
yaitu Paparan Sunda. Begitupula di bagian timur Indonesai, bagian landau terdapat
di selatan Pulau Papua yang dialiri sungai besar seperti sungai Digoel yang
bersambung dengan bagian laut dangkal yaitu Paparan Sahul.
2. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih
dari 400 meter dpal. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi
oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran tinggi
terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh
bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran
tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga
udaranya sangat dingin dan segar.
Aktivitas pertanian berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian
penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu
panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat
dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang
sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk
berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi
daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di
dataran tinggi biasanya adalah banjir. Beberapa Nama Dataran Tinggi di
Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Dataran Tinggi Alas di Aceh
b. Dataran Tinggi Pasai di Aceh
c. Dataran Tinggi Gayo di Aceh
d. Dataran Tinggi Miinangkabau di Sumatera Barat
e. Dataran Tinggi Bukit Barisan di Bengkulu
f. Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah
g. Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur
h. Dataran Tinggi Charles Louis di Papua Tengah
3. Gunung
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi
tersebut dalam bentuk puncak-puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal.
Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan
dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke
permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-
waktu gunung berapi tersebut dapat meletus. Sebagian gunung yang ada di
Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif
adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran
material dari dalam gunung berapi.
Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung baik gunung yang berapi
maupun yang tidak berapi. Gunung berapi adalah gunung yang masih aktif dan
sewaktu-waktu dapat meletus sedangkan gunung tidak berapi adalah gunung yang
sudah tidak aktif lagi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan
bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang
dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di
sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi banyak penduduk untuk tinggal
di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk
kegiatan pertanian.
Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau
Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di
Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal
di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan
Krakatau.
Berikut ini adalah gunung-gunung yang terdapat di Indonesia:
a. Gunung Rinjani
b. Gunung Semeru
c. Gunung Agung
d. Gunung Bromo
e. Gunung Galunggung
f. Gunung Gede
g. Gunung Ijen
h. Gunung Kerinci
i. Gunung Krakatau
j. Gunung Jaya Wijaya
k. Gunung Merapi
l. Gunung Merbabu
m. Gunung Papndayan
n. Gunung Tambora

Gunung dimanfaatkan sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, dijadikan sebagai
tempat wisata, material dari gunung berapi yang meletus dapat menyuburkan tanah dan
pasirnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

4. Pegunungan
Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas
deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Pegunungan di
Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Mediterania yaitu dimulai dari
Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera, Pegunungan di Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
sampai Maluku. Pegunungan yang merupakan kelanjuatn dari Sirkum Pasifik adalah
pegunungan yang ada di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Pegunungan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat, wisata alam dan camping
seperti di Pegunungan Jaya Wijaya, sebagai tempat tumbuh hutan (daerah perlindungan
hewan dan tumbuhan agar tidak punah) dan juga digunakan untuk usaha perkebunan
bunga, sayuran dan tanaman industri. Wilayah Indonesia dibedakan menjadi dua
rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik membentang
mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku Utara dan berakhir di Papua dan
rangkaian Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut Sumatra,
Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara dan berakhir di Kepulauan Maluku bagian
selatan. Beberapa Pegunungan di Indonesia dapat disebutkan berikut:
a. Pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra.
b. Pegunungan Kendeng di Jawa Tengah.
c. Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
d. Pegunungan Arfak di Papua.
e. Pegunungan Maoke di Papua.
f. Pegunungan Bintang di Papua.
5. Tanjung
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang luas biasa juga
disebut semenanjung. Tanjung adalah kebalikan dari teluk, dan biasanya keduanya
dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.
Dalam pemanfaatannya, jika Teluk biasanya dijadikan sebagai pelabuhan-
pelabuhan tempat kapal dagang bersandar maka Tanjung biasanya dijadikan Resort
untuk wisata karena posisi Tanjung yang menjorok kelaut sehingga pemandangan laut
dari posisi Tanjung akan terlihat lebih maksimal. Salah satu contoh pemanfaatan
Tanjung sebagai kawasan resort dan wisata adalah Tanjung Benoa di Bali.
Beberapa tanjung yang terdapat di Indonesia, antara lain:
a. Tanjung Benoa
b. Tanjung Lesung di Banten
c. Tanjung Kelayang di Belitung
6. Delta
Delta adalah daratan yang terbentuk dari hasil sedimentasi material-material yang
terbawa oleh arus sungai yang letaknya di muara sungai. Delta terbesar di Indonesia
yaitu delta Mahakam dengan luas sekitar 150.000 hektar. Selain itu terdapat beberapa
delta di Indonesia:
a. Delta Sungai Brantas
b. Delta Bengawan Solo
c. Delta Sungai Membramo Papua
d. Delta Sungai Musi
B. Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia
Perairan merupakan tempat di permukaan bumi yang secara permanen atau berkala
tergenang oleh air, baik air tawar, air payau, maupun air laut, mulai dari garis pasang surut
laut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami atau buatan.
Perairan umum mempunyai fungsi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan
dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Kenampakan Alam yang
termasuk wilayah perairan yaitu sebaai berikut:
1. Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas
dan umumnya mengandung garam, menggenangi dan membagi daratan atas benua
maupun pulau. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau
lainnya.Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya
kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan
negara tetangga.
a. Pembagian Laut di Indonesia
Menurut lokasinya dalam gugusan kepulauan di Indonesia secara garis besar perairan
laut dikelompokan menjadi 3, yaitu:
1) Laut-laut di Dangkalan Sunda
Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) terluas kedua
setelah Paparan Siberia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan
kedalaman kurang dari 100 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Bangka Belitung, dan daratan Asia. Selain itu, paparan sunda
juga meliputi Laut Cina Selatan bagian selatan, Selat Karimata, Selat Sunda, Selat
Malaka bagian selatan, dan Laut Jawa.
Pada awalnya paparan Sunda merupakan sebuah daratan yang
menghubungkan Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daratan Asia, tetapi
karena pencairan es pada zaman pleistosen maka paparan sunda terendam dan
terbentuklah Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Salah satu bukti bahwa
paparan sunda dulunya merupakan daratan yaitu terdapat aliran sungai purba di
dasar Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Sungai purba yang mengalir di dasar Laut
Jawa disebut sungai Sunda Selatan, sedangkan sungai purba yang mengalir di dasar
Laut Cina Selatan, yaitu sungai Sunda Utara. Hulu sungai Sunda Selatan terdapat di
Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan bagaian selatan, hulu sungai Sunda Utara
terdapat di Pulau Sumatera bagian timur dan pulau Kalimantan bagian barat.
2) Laut-laut di Dangkalan Sahul
Paparan Sahul terletak di bagian timur Indonesia yang memiliki luas 1,5 juta
km2. Perairan yang termasuk dangkalan Sahul adalah Laut Arafuru dan
perluasannya ke arah selatan hingga Teluk Carpentaria di Australia. Paparan ini
menghubungkan Pulau Papua, Kep. Aru, dan Australia dan Kepulauan Kei yang
terletak berdekatan tidak termasuk dalam paparan ini karena terdapat Basin Aru
yang sangat dalam. Salah satu bukti bahwa Kepulauan Aru pernah bersatu dengan
Papua adalah adanya kesamaan flora dan faunanya, sedangkan Kepulauan Kei tidak
memiliki kesamaan flora fauna dengan Papua. Paparan Sahul memiliki kedalaman
rata-rata 30 – 90 meter.
3) Laut diantara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul (Laut Tengah)
Perairan laut dalam terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul
meliputi Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, Laut Aru, Laut Seram, Laut
Maluku, Laut Halmahera, dan Laut Sulawesi. Wilayah perairan ini mempunyai
karakteristik:
a) Mempunyai kedalaman lebih dari 4.000 m, bahkan ada yang mencapai 6.000 m
b) Topografi dasar laut di perairan laut dalam sangat sangat kompleks dengan
berbagai bentuk basin dan palung. Topografi dasar laut dalam dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut:
1. Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (10.830 meter), Basin Sulawesi
(5.100 meter), dan Palung Makassar (2.300 meter).
2. Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890 meter), Palung Ternate
(3.450 meter), Basin Bacan (4.810 meter), Basin Manggole (3.510 meter),
dan Basin Gorontalo (4.810 meter).
3. Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5.800 meter), Basin Banda
Selatan (5.400 meter), dan Palung Weber (7.440 meter).
4. Samudera Hindia (Samudera Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-
Australia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dan selatn Pulau
Jawa, palung yang memanjang dan sejajar Pantai Barat Sumatera
bersambung dengan pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung Jawa
dengan kedalaman 7.450 meter, palung Bali, dan palung Mantawai.
2. Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang
mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada
bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.Sedangkan yang
mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.Semakin dekat ke
arah laut, maka semakin melebar. Pengaruh dari bentuk wilayah Indonesia yang terdiri
dari banyak pulau, maka sungai-sungai di Indonesai relative mempunyai aliran pendek-
pendek dibanding dengan sungai-sungai di negara lain yang merupakan bagian dari
benua. Sesuai dengan sifat suatu aliran air maka sungai-sungai di Indonesia mengalir di
dataran rendah yang terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Sungai-sungai yang
terdapat di ketiga pulau besar Indonesia dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian dan
transportasi, baik sebagai angkutan barang maupun manusia yang menghubungkan antara
daerah tepian dengan daerah pedalaman. Sungai-sungai yang berada di pulau lain
cenderung dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian
3. Danau
Danau merupakan bagian dari cekungan di permukaan bumi yang selanjutnya
menjadi tempat akumulasi air karena merupakan bagian yang lebih rendah dibanding
dengan sekitarnya. Danau yang terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa
disebut sebagai danau vulkanik. Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan
adanya pergeseran muka bumi. Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh
manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau buatan biasanya sering
disebut sebagai waduk. Sebagai tempat akumulasi air, danau mempunyai manfaat yang
cukup besar dalam kehidupan, antara lain sebagai sumber irigasi untuk sawah, perikanan,
penghambat banjir, PLTA, lalu lintas air, tempat rekreasi, dsb.
Tabel 3. Beberapa Danau di Indonesia
No. Nama Danau Luas (ha) Lokasi
1. Toba 107.216 Sumatera Utara
2. Ranau 12.528 Lampung
3. Laut Tawar 10.937 Aceh Danau-danau di
4. Singkarak 10.176 Sumatera Barat Indonesia pada
5. Maninjau 9.980 Sumatera Barat
6. Towuti 59.840 Sulawesi Selatan umumnya tidak pernah
7. Poso 34.280 Sulawesi Tengah mengalami kekeringan,
8. Matana 16.640 Sulawesi Selatan
9. Sentani 34.375 Papua sebab biassanya jumah
air 10. Paniai 14.500 Papua yang masuk lebih
banyak dibanding dengan jumlah air yang keluar.

4. Rawa
Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air,
biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat
bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan. Indonesia memiliki
lebih dari 23 juta ha rawa.
Lahan rawa masuk dalam tipe lahan basa atau wetlands, yang sebenarnya
merupakan lahan yang menempati wilayah peralihan antara system daratan dan system
perairan. Karena menempati posisi peralihan tersebut maka lahan ini sepanjang tahun
atau dalam waktu yang panjang dalam setahun tergenang dangkal, selalu jenuh air atau
punya air tanah dangkal. Dalam kondisi alami, sebelum dibuka untuk lahan pertanian,
lahan rawa ditumbuhi berbagai tumbuhan air baik jenis rerumputan (reeds, sedges,
rushes), vegetasi semak maupun kayu-kayuan, tanahnya jenuh air atau punya permukaan
air tanah dangkal atau tergenang dangkal.
Sumber daya lahan rawa di Indonesia merupakan salah satu pilihan pertanian di
masa depan. Secara garis besar, rawa dominan ada di empat pulau besar di luar Jawa
yaitu Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagian kecil Sulawesi.
Di Sumatera, sebaran lahan rawa dominan berada di dataran rendah sepanjang
pantai timur terutama di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi, serta dalam skala sempit di
Lampung dan Sumatera Utara. Di pantai barat, lahan rawa menempati dataran pantai
sempit di Aceh, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Di Kalimantan, sebaran lahan rawa yang dominan terdapat di dataran rendah
sepanjang pantai barat yaitu Kalimantan Barat, pantai selatan, dalam wilayah Kalimantan
Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, pantai timur dan timur laut wilayah Kalimantan
Timur. Sebaran rawa lebak yang cukup luas ada di wilayah Hulu Sungai Kapuas Besar,
sebelah barat Putussibau, Kalimantan Barat dan sekitar Danau Semayang dan Melintang
sekitar Kotabangun DAS Sungai Mahakam Kalimantan Timur.
Di Wilayah Papua, lahan rawa yang terluas ada di dataran rendah sepanjang pantai
selatan yaitu Kabupaten Fak Fak, dan pantai tenggara wilayah Kabupaten Merauke. Di
daerah Kepala Burung sekitar Teluk Berau-Bintuni dalam wilayah Kabupaten Manokwari
dan Sorong.
Sementara di wilayah bagian utara, lahan basah memanjang dari Nabire sampai
Sarmi. Sebaran lahan rawa lebak yang cukup luas ada di lembah Sungai Memberamo
yang ada di bagian tengah Papua. Di Sulawesi, sebaran lahan rawa tidak begitu luas dan
hanya ada di daerah pantai sempit. Rawa yang cukup luas bias ditemukan di pantai barat
daya Palu, kemudian di Teluk Bone, Kabupaten Mamuju,sepanjang pantai timur laut
Palopo dan sedikit di pantai selatan  Kabupaten Toli-Toli di sekitar Teluk Tomini.
5. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan
pada ketiga sisinya. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat
ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu
pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.Teluk adalah laut yang menjorok
ke darat. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai
pelabuhan.
6. Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau.
Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter. Negara Indonesia dikenal sebagai
Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas. Letak Indonesia yang
dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya.Selat
dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau. Alat angkutan yang biasa digunakan
adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang. Selat yang dimanfaatkan untuk jalur
pelayaran antar pulau antara lain, Selat Sunda, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Makassar,
dan lain-lain.

Daftar Pustaka

BIG & IGI. 2015. Paradigma Geomaritim: Strategi Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros
Maritim Dunia dalam Perspektif Geografi. Jakarta: BIG & IGI.
Eva Banowati. (2013). Geografi Indonesia. Yogyakarta: Ombak
Rizald Rompas. M. 2011. Membangun Laut Membangun Kejayaan Dulu, Kini Dan Masa
Depan. Jakarta : Dewan Kelautan Indonesia
Sriyono. (2014). Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Yogyakarta: Ombak Dua.
Gambar 1. Peta Wilayah Indonesia (Letak Laut, Selat, dan Samudera di Wilayah Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai