Jenis Kepadatan
(kg/m3)
Ringan 300 – 1800
Sedang 2400 – 3000
Berat >4000
c) Petrologi
• BS 812 : artifisial, basalt, flint, gabbro, granit, gritston
e, hornfels, batu kapur, prophyry, quartzite, & schist.
d) Mineralogi
• ASTM C294 : feldspar, mineral2 silika, karbon, sulfat,
besi sulfida, besi magnesia, zeolit, oksida besi, & min
eral tanah liat.
Gradasi Senjang (Gap Grading)
• = gradasi dimana satu /lebih ukuran bagian tengah td
k ada yg dihilangkan.
• Menyusun 3 butir agregat diameter sama, mk ukuran
butir selanjutnya yg dibutuhkan = sekecil lubang yg a
da. Perbedaan cukup besar. Ada ukuran yg dilompati
= gap grading.
• Kelemahan : beton cenderung memisah krn butir hal
us sedikit. Dlm praktek, agregat tdk berdempetan, td
k mungkin dikerjakan. Perlu mortar sbg pelumas yg
membungkus butir agregat besar.
• Gradasi senjang dpt dilakukan bila kondisi pengecora
n dpt diatur sebaik mungkin.
• Dilakukan pd beton pracetak, terutama pd balok prat
ekan.
• Pemisahan /segregasi dpt dihindari dgn memakai slu
mp terendah & campuran beton yg cukup kaku.
• Perlu konsolidasi dgn vibrasi & perlu tambahan air en
train.
• Pasir = 25 – 65 % volume dr total agregat.
• Persentase rendah utk batu bulat. Persentasi tinggi u
tk batu pecah.
• Pemadatan yg baik, volume matriks (udara, air, seme
n, & agregat halus) = 45 - 50 % volume, tergantung a
ngularity agregat kasar.
• Agregat bulat = 45 – 48 % matriks. Batu pecah = 48 –
51 %. Beton tergradasi = 55 % /lebih.
Undersanded & Oversanded