Anda di halaman 1dari 37

TEKNOLOGI BETON

PERTEMUAN KE-3

AGREGA
T
Outline Pertemuan 3

• Pendahuluan
• Agregat
– Klasifikasi agregat
– Ukuran agregat
– Bentuk Agregat
– Tektur permukaan agregat
– Mekanisme lekatan antara agregat dan pasta semen
– Sifat fisik agregat
– Sifat lain agregat
– Analisa saringan
– Modulus kehalusan
– Lost Angeles Test
• Tugas
Pendahuluan

Agregat adalah istilah kolektif untuk bahan mineral seperti


pasir, batu kerikil dan crushed stone yang digunakan pada
media yang mengikat
• aspal
• semen portland

Membentuk bahan campuran:


Beton aspal
Beton semen portland
…continuing

• Agregat memiliki fungsi untuk mengurangi susut pada


beton

• Mempengaruhi ke ekonomisan beton.

• Sifat yang ahan terhadap benturan, yang dapat


mempengaruhi ikatannya dengan pasta semen
…continuing

Agregat mengisi 60-80% dari volume beton.

karakteristik kimia, fisik dan mekanik agregat

yang digunakan dalam pencampuran sangat


berpengaruh sifat-sifat beton yang dihasilkan.
Kuat Tekan,
Kuat lentur
Durabilitas
Klasifikasi Agregat Menurut Asalnya

Natural Aggregate
• Pasir
• Gravel
• Sandstone
• Batu kapur

Artificial Aggregate
• Ampas Biji besi (slag)
• Broken brick
Klasifikasi Agregat Menurut Sumbernya

Igneous Rocks
• Granite
• Ash

Sedimentary Rocks
• Limestone
• sandstone
• Coal

Metamorphic
Sedimentary rocks  bermetamorposis 
marble
Agregat menurut ukurannya

Agregat Kasar
Adalah agregat yang tertinggal diatas saringan uji 5 mm
(menurut BS 410)

Adalah agregat yang tertinggal diatas saringan no. 4


dengan batas bawah pada ukuran 4.75mm. (menurut
ASTM C-33)
…continuing

Agregat Halus
Adalah agregat lolos saringan uji 5 mm dan hanya
berisi agregat kasar sejumlah tertentu.
(menurut BS 410)

Batas bawah ukuran pasir adalah tertahan saringan


0.075 mm (saringan no. 200) dan batas atas ukuran pasir
adalah lolos saringan 4.75 mm (saringan no. 4).
(Menurut ASTM C-33)
Agregat menurut Bentuknya
…continuing
…continuing
…continuing

Jumlah parkikel flaky yang melebih 10% s.d 15%


massa agregat kasar dianggap merugikan.

Untuk jenis agregat dengan bentuk angular


merupakan jenis agregat yang memiliki efek
(ikatan) yang lebih baik pada beton.
Agregat menurut Tekturnya
…continuing

Tekstur permukaan agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-


sifat beton segar.

Yaitu mempengaruhi kebutuhan air campuran beton.

Semakin banyak kandungan void pada agreagat (halus) yang


tersusun secara tidak padat, semakin tinggi kebutuhan air.
…continuing

Rough, angular textured membutuhkan air yang lebih


banyak untuk menghasilkan workabilitas pada beton
dibandingkan dengan smooth, rounded testured

Angular agregat membutuhkan lebih banyak semen dengan w/c


yang sama, namun memberikan ikatan yang lebih baik dibanding
dengan smooth dan rough agregat
Mekanisme Lekatan (bond) Antara Agregat
dan Pasta Semen

Ikatan fisik,
agregat dengan permukaan yang kasar dapat
mengembangkan ikatan yang baik dengan pasta semen

Ikatan kimia,
yaitu agregat yang mengandung silika dapat mengikat
dengan pasta semen secara kimiawi.
…continuing

Kekuatan
Kekuatan ini tergantung pada ikatan antara pasta semen dan
agregat tersebut.

Agregat yang kuat tidak serta merta membuat beton yang kuat, namun
untuk membuat beton yang kuat dibutuhkan agregat yang baik dan
kuat.
…continuing

Toughness (kekerasan),
didefinisakan sebagai daya tahan agregat terhadap kehancuran akibat
beban.

Hardness,
adalah daya tahan agregat terhadap keausan, merupakan sifat penting
bagi beton yang digunakan untuk jalan atau permukaan lantai yang
harus memikul lalu lintas berat.
Sifat Fisik Agregat

• Specific Gravity perbandingan massa bahan terhadap massa


air. Didalam keadaan ini agregat dapat menyerap air lebih
banyak dan masih tampak kering pada permukaan.

• Porositas dan absorbsi, Porositas, dan absorbsi agregat


mempengaruhi daya lekat antara agregat dan pasta semen,
stabilitas kimia, daya tahan terhadap abrasi
Sifat Fisik Lainnya

Kondisi agregat berdasarkan kandungan airnya dibagi atas:

• Kering oven, yaitu kondisi agregat yang dapat menyerap air


dalam campuran beton secara maksimal (dengan kondisi penuh).

• Kering udara, yaitu kondisi agregat yang kering permukaan namun


mengandung sedikit air dirongga-rongganya. Agregat ini juga dapat
menyerap air didalam campuran walaupun tidak dengan kapasitas
penuh, sehingga jika tidak diperhitungkan akan mengubah
perbandingan air-semen didalam campuran.
…continuing

• Jenuh air dengan Permukaan Kering, yaitu kondisi agregat yang


permukaannya kering, namun semua rongganya terisi air. Didalam
campuran beton, agregat dengan kondisi ini tidak akan menyerap
ataupun menyumbangkan air kedalam campuran.

• Basah, yaitu kondisi agregat dengan kandungan air yang


berlebihan pada permukaannya. Agregat dengan kondisi ini akan
menyumbangkan air kedalam campuran sehinggga jika tidak
diperhitungkan akan merubah nilai perbandingan air- semen
didalam campuran.
…continuing

• Jenuh air dengan Permukaan Kering, yaitu kondisi agregat yang


permukaannya kering, namun semua rongganya terisi air. Didalam
campuran beton, agregat dengan kondisi ini tidak akan menyerap
ataupun menyumbangkan air kedalam campuran.

• Basah, yaitu kondisi agregat dengan kandungan air yang


berlebihan pada permukaannya. Agregat dengan kondisi ini akan
menyumbangkan air kedalam campuran sehinggga jika tidak
diperhitungkan akan merubah nilai perbandingan air- semen
didalam campuran.
…continuing
…continuing
Analisa Saringan

• Analisa saringan adalah proses untuk


membagi suatu sampel agregat kedalam
fraksi-fraksi dengan ukuran partikel yang
sama .
• Dengan maksud untuk menentukan
gradasi dan distribusi ukuran agregat.
…continuing
…continuing
Modulus Kehalusan

• Modulus kehalusan didefinisikan sebagai jumlah persen kumulatif


yang
tertahan pada saringan seri standar, dibagi 100.

• Biasanya modulus kehalusan dihitung untuk agregat halus.

• Modulus kehalusan digunakan untuk mengetahui ukuran butir agregat (Partikel),


untuk mencirikan kekasaran keseluruhan atau kehalusan agregat.

• Nilai modulus kehalusan berguna dalam menditeksi variasi agregat yang dapat
mempengaruhi workability beton segar.
…continuing

Agregat Halus dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:


Fine Sand : FM  2.2 – 2.6 Medium
Sand: FM  2.6 – 2.9
Coarse Sand : FM  2.9 – 3.2

Agregat halus yang memiliki FM lebih dari 3.2 tidak baik untuk
digunakan sebagai campuran beton
…continuing

Copyright //www.pavementinteractive.org
…continuing

Copyright: http://enpub.fulton.asu.edu
Lost Angeles Test

Why do we need to test rocks?


…continuing

Penting..!!!!
• Agregat yang digunakan dalam konstruksi kuat dan tahan lama
• Komponen terbesar dalam beton bahan konstruksi agregat.
• Agregat yang lemah membangun rumah,jembatan, jalan = BENCANA

“LA Test menunjukkan korelasi yang baik dengan keasusan


agregat pada beton dan juga kekuatan tekan yang dibuat dengan
agregat tersebut”
…continuing

Metode:
1. Sampel uk. agregat 10 mm s.d 14 mm
2. Total berat sampel 5000 gram
3. 500 putaran dgn kec. 31 - 33 RPM.
4. Agregat dicuci dan disaring melalui saringan
1.6mm
5. Fraksi yang tertinggal pada saringan dikeringkan
dengan massa konstan dan ditimbang. Hasilnya, Los
Angeles Koefisien, dihitung sebagai:

6. Agregat dengan nilai LA kurang dari 30 (LA30)


dianggap cukup kuat untuk digunakan dalam
pelapisan dan perawatan permukaan jalan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai