Soal !
Suatu pekerjaan kontruksi akan dibuatkan mix design beton yaitu
pekerjaan konstruksi jembatan dengan mutu beton K-275. Adapun data
hasil pengujian sifat karakteristik agregat adalah sebagai berikut:
Diminta :
Komposisi akhir bahan campuran beton tersebut dalam perbandingan
berat dan volume dengan menggunakan 2 rancangan campuran beton !
Jumlah Semen
Nilai Faktor Air
Uraian Minimum
Semen
Per m3 Beton (Kg)
10- 60-180
Slump (mm) 0-10 30-60
30
V.B (detik) 12 6-12 3-6 0-3
Ukuran
Maxsimu
Jenis
m dari Kadar Air-bebas dalam (Kg/m3)
Agregat
Agregat
(mm)
Alami
150 180 205 225
10 Batu
180 205 230 250
pecah
Alami
135 160 180 190
20 Batu
170 190 210 225
Pecah
Alami
115 140 160 175
40 Batu
155 175 190 205
Pecah
RANCANGAN CAMPURAN
BETON (CONCRETE MIX-DESIGN)
Perhitungan koreksi
1. Kadar air
Agregat halus (pasir) = 6,80% x 727 = 49,436 kg/m3
Agregat kasar (batu pecah) = 1,23% x 1350 = 16,605 kg/m3
Total kadar air = 66 kg/m3
2. Peyerapan air
Agregat halus (pasir) = 1,05% x 727 = 7,6 kg/m3
Agregat kasar (batu pecah) = 0,80% x 1350 = 10,8kg/m3
Total penyerapan air = 18,4 kg/m3
CBR LABORATORIUM
JOB XI
CBR LABORATORIUM
A. Tujuan
1. Untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam keadaan padat maksimum.
2. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar
dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
B. Dasar Teori
Harga CBR adalah perbandingan antara kekuatan bahan yang bersangkutan dengan kekuatan
bahan yang dianggap standar. Harga CBR dinyatakan dalam persen (%) dan Cara yang
digunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar adalah suatu percobaan penetrasi yang disebut
percobaan CBR. Dimana hasil percobaan tersebut dapat digambarkan pada suatu grafik untuk
mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR tertentu. Percobaan CBR mempunyai
dasar teoritis dan grafik tabel perkerasan terhadap nilai CBR. Harga CBR yang dicari yaitu
harga CBR dilaboratorum.
Rumus :
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan sampel tanah yang lolos ayakan No. 4 dengan berat kira-kira 5 kg
2. Mencampur tanah dengan air suling sampai kadar air optimum yang dikehendaki.
3. Memasang mold pada keping alas dan menimbang beratnya dengan menggunakan
timbangan yang ketelitiannya 1 gram.
4. Mengolesi mold dan leher sambungannya dengan vaseline.
5. Memasang mold dan leher sambungannya serta memberi kertas filter
6. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat penumbuk modified dengan tinggi jatuh
± 30 cm.
7. Memasukkan tanah kedalam mold sebanyak 5 lapis kemudian menumbuk sebanyak 56
kali/ lapis.
8. Melepaskan leher mold dan meratakan tanah yang ada pada mold dengan menggunakan
alat perata.
9. Menimbang berat mold + tanah basah dengan menggunakan timbangan dengan ketelitian
1 gram.
10. Memberikan beban awal seberat 4,5kg diatas permukaan sampel, kemudian mengatur
torak penetrasi pada permukaan benda uji. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk
menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian
arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dinolkan. Kecepatan penetrasi yang diinginkan
yaitu 0,0125”, 0,025”, 0.05”, 0,075”, 0,010”, 0,15”, 0,20”, 0,30”, 0,40”, dan 0,50”.
11. Mencatat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi sebelum
0,50”.
12. Mengeluarkan benda uji dari cetakan dan mengambil sebagian untuk diperiksa kadar
airnya.
Kadar air
Keterangan Satuan Berat
Tanah basah + cawan Gram 90,772
Tanah kering + cawan Gram 72,654
Cawan Gram 13,410
Kadar air % 30,582
Penetrasi
Kalibrasi y = 5,8404.X – 2,5777
Penurunan Pembacaan arloji Beban atas
( inch ) atas (Ib)
0,0125 27 155,113
0,025 38 219.358
0,050 60 347.846
0,075 81 470.495
0,100 103 598.984
0,150 142 826.759
0,200 172 1001.97
0,300 213 1241.43
0,400 -
0,500 -
F. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas di peroleh nilai CBR penetrasi untuk 0,1” = 19,966 %
dan untuk penetrasi 0,2” = 33,399 %