Anda di halaman 1dari 11

TugasTeknologiBeton

Rancangan Beton Metode DOE


Data yang diketahui :
Hasil dari pengujian karakteristik agregat kasar dan halus yang telah dilakukan
di laboratorium diperoleh data sebagai berikut :

 Berat jenis spesifikasi agregat kasar SSD / JPK = 2,50


 Berat jenis spesifikasi agregat halus SSD / JPK = 2,60
 Kadar air agregat kasar = 1,1 %
 Kadar air agregat halus = 2,8 %
 Penyerapan (absorpsi) agregat kasar = 1,0 %
 Penyerapan (absorpsi) agregat halus = 1,2 %
 Ukuran maksimum agregat = 38 mm
 Prosentase gabungan agregat :
 Agregat kasar =66%
 Agregat halus = 34%
 Mutu beton yang direncanakan K-360 = 360 kg/cm 2

Diminta rencanakan mutu beton tersebut diatas dengan metode : DOE &
ACI

Dimana ;

 Berat isi :
 Abu Batu = 1,45 kg/lt
 Batu Pecah = 1,56 kg/lt
 Benda uji yang digunakan = Kubus
 Ukuran = 15×15×15 cm
 Jumlah benda uji = 20 buah
 Jenis Pekerjaan =-

Analisa Data Rancangan Campuran Beton Metode DOE

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

1. Kuat tekan yang disyaratkan


Mutu beton yang direncanakan K-360 = 360 kg/cm2
K-360 = 360 kg/cm 2
2. Deviasi standar (Sr)
Tabel 1. Mutu pelaksanaan Diukur Dengan Deviasi Standar

Isi Pekerjaan Deviasi Standar S (kg/cm2)


Jumlah Dapat
Sebutan Baik Sekali Baik
Beton (m3 ) Diterima
Kecil <1000 45 < s ≤ 55 55 < s ≤ 65 65 < s ≤ 85
Sedang 1000 – 3000 35 < s ≤ 45 45 < s ≤ 55 55 < s ≤ 75
Besar >3000 25 < s ≤ 35 25 < s ≤ 45 45 < s ≤ 65

 Volume pekerjaan = sedang


 Mutu pekerjaan = baik
 Sr = 55 < s ≤ 65
= 65 kg/cm2
3. Perhitungan besarnya nilai tambah/margin (M)
Syarat Sr > 40 maka,
M = 2,64 x Sr – 40
= 2,64 x 65- 40
= 131,6 kg/cm² ≈ 132 kg/ cm²
4. Perhitungan kuat tekan rata-rata yang direncanakan
f’cr = f’c + M
= 360+ 132
= 492 kg/cm²
5. Jenis semen
Jenis semen yang digunakan = Type I
= PCC
Jenis agregat
 Agregat halus = Pasir (alam)

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

 Agregat kasar = Batu pecah

6. Faktor air semen (WC)


Jenis semen tipe I
Agregat kasar = Batu pecah
Benda uji = Kubus

Tabel 2. Perkiraan kuat tekan beton pada faktor air semen 0,5 dan
jenis semen serat agregat kasar yang biasa digunakan di Indonesia.

Kekuatan tekan ( kg/cm² )


Bentuk
Pada ukur beton ( hari )
Jenis semen Jenis agregat kasar benda uji
Pada umur beton ( hari )
3 7 28 91
Batu tak
Semen 170 230 330 400
dipecahkan Silinder
Portland tipe I 190 270 370 450
Batu pecah
atau semen
Batu tak
tahan sulfat 200 280 400 480
dipecahkan Kubus
tipe II, V 250 320 450 540
Batu pecah
Batu tak
210 280 330 440
dipecahkan Silinder
Semen 250 330 440 480
Batu pecah
Portland
Batu tak
tipe III 250 310 460 580
dipecahkan Kubus
300 400 530 600
Batu pecah

Dari tabel dapat disimpulkan beton pada faktor air semen 0,5 dan jenis
semen serat agregat kasar (batu pecah) yang biasa digunakan di Indonesia
bahwa kuat tekan pada umur 28 hari = 370kg/cm² untuk Silinder.

 Kuat tekan kubus = 450 kg/cm²

 Kuat tekan rata-rata =492 kg/cm²

 W/C kubus =0,47(Dari grafik)

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

Sumber : SK SNI T – 15 – 1990 – 03

492
450

0,47

Grafik 1.Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen untuk
benda kubus
7. Faktor air semen maksimum
Tabel 3. Persyaratan jumlahsemen minimum dan faktor air semen
maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan
khusus.

Jumlah semen
Faktor air
minimum
Uraian semen
per cm³ beton ( kg
maksimum
)
Beton dalam ruang 275 0,60
bangunan:
- keadaan keliling non- 235 0,52
korosif
- keadaan keliling
korosif disebabkan

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

oleh kondensasi atau


uap-uap korosif
Beton diluar ruang
bangunan : 325 0,60
- Tidak terlindung dari
hujan dan terik 275 0,60
matahari langsung
- Terlindung dari hujan
dan terik matahari
langsung
Beton yang masuk kedalam
tanah:
- Mengalami keadaan
basah dan kering 325 0,55
berganti-ganti
- Mendapat pengaruh 375 0,52
suhu alkali dari tanah
atau air tanah
Beton yang kontinu
berhubungan dengan air: 275 0,57
- Air tawar 375 0,52
- Air laut
 W/C maks = -
8. Faktor air semen yang digunakan
W/C = 0,47
9. Slump yang diinginkan = 30 - 60 mm
10. Ukuran maksimum agregat = 38 mm
11. Kadar air bebas (W)

Tabel 4.Perkiraan kadar air bebas berdasarkan ukuran maksimum agregat


dan nilai slump.

Ukuran Kadar air bebas (kg/m3 beton)


maksimum pada slump (mm)
Jenis agregat
Agregat kasar
0-10 10-30 30-60 60-180
(mm)
Alami 150 180 205 225
10
Batu pecah 100 205 230 250
20 Alami 135 160 180 195

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

Batu pecah 170 190 210 225


Alami 115 140 160 175
40
Batu pecah 155 175 190 205

 Ukuran maksimum agregat = 38 mm


 Jenis Agregat = Batu Pecah (agregat kasar)
Alami (agregat halus)
 Slump = 30-60
 Kadar Air bebas (W)
1 2
= ×190+ × 160=¿ 170 kg/m3 ≈ 180 kg/m3
3 3
12. Kadar semen
W / C = 0,43
W
C =
0,47
18 0
=
0,47

= 382,98 kg/m3 ≈ 385 kg/ m3

Kadar semen maksimum (Diabaikan)

13. Kadar semen minimum

Tabel 5. Persyaratan jumlah semen minimum dan faktor air semen


maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan
khusus.
Jumlah semen
Faktor air
minimum
Uraian semen
per cm³ beton ( kg
maksimum
)
Beton dalam ruang 275 0,60
bangunan:
- keadaan keliling non- 235 0,52
korosif
- keadaan keliling
korosif disebabkan

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

oleh kondensasi atau


uap-uap korosif
Beton diluar ruang
bangunan : 325 0,60
- Tidak terlindung dari
hujan dan terik 275 0,60
matahari langsung
- Terlindung dari hujan
dan terik matahari
langsung
Beton yang masuk kedalam
tanah:
- Mengalami keadaan
basah dan kering 325 0,55
berganti-ganti
- Mendapat pengaruh 375 0,52
suhu alkali dari tanah
atau air tanah
Beton yang kontinu
berhubungan dengan air: 275 0,57
- Air Tawar 375 0,52
- Air Laut

14. Kadar semen yang digunakan


 C kekuatan =-
 C minimum =-
Maka kadar semen yang digunakan 385 kg/m3
15. Susunan besar butiran pasir = zona 2
16. Persentasi bahan < 4,8 mm = 34% (persen gregat halus)
17. Berat jenis SSD gabungan
a = Spesifikasi agregat kasar SDD/JPK
b = Spesifikasi agregat halus SDD/JPK
Bjg =(a% x % agregat kasar) + (b% x % agregat halus)
=(2,60 x 0,66) + (2,50 x 0,34)
= 1,716 + 0,85
= 2,566
= 2,57

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

18. Berat volume beton segar


Grafik3. Korelasi kadar air bebas,berat jenis spesifik gabungan SSD dan
berat volume.

2375

Berat jenis beton basah = 2375 kg/m3

19. Kadar agregat gabungan = Berat jenis beton basah – kadar air
bebas – kadar semen
= 2375 – 180 – 385
= 1810 kg/m3
20. Kadar agregat halus = presentasi bahan × kadar agregat
gabungan
= 34% x 1810
= 615,4 kg/m3 ≈ 616 kg/ m3
21. Kadar agregat kasar = Kadar agregat gabungan – kadar
agregat halus
= 1810 – 616
= 1194 kg/m3

Tabel 1 Formulir hasil rancangan campuran beton metode DOE

` Uraian Tabel / Grafik Nilai


Kuat tekan yang
1 Ditetapkan 360 kg/cm2
disyaratkan (f'c)

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

2 Deviasi Standar (Sr) Tabel 1 65 kg/cm2


Nilai tambah / margin
3 2,64xSr-40 132 kg/cm2
(M)
Kuat tekan rata-rata
4 1+3 492 kg/cm2
(fcr)
5 Jenis semen Ditetapkan Tipe I PCC
6 Jenis agregat kasar Ditetapkan Alam
7 Jenis agregat halus Ditetapkan Batu Pecah
Tabel 2 dan dan
8 Faktor air semen (WC) 0,47
grafik 1
Faktor air semen Ditetapkan (tabel
9 -
maximum 3)
Ditetapkan (tabel
10 Slump 30 -60 mm
4)
Ukuran masimum
11 Ditetapkan 38 mm
agregat
12 Kadar air bebas Tabel 4 180 kg/m3
13 Kadar semen 12 : 9 385 kg/m3
Kadar semen
14 Tidak ditetapkan - kg/m3
maximum
Kadar semen
15 Ditetapkan kg/m3
minimum
Faktor air semen yang
16 - -  
disesuaikan
Agregat yang
Susunan besar butir digunakan
17 Zone 2  
pasir dianggap yang
paling baik
Presentasi bahan <4,8
18 Perhitungan 34%  
mm
Berat jenis agregat
19 Perhitungan 2,57  
gabungan JPK
Berat jenis beton
20 Grafik 7 2375 kg/m3
basah
kadar agregat
21 20 - 12 - 13 1810 kg/m3
gabungan
22 Kadar agregat halus 18 x 2 1 616 kg/m3
23 Kadar agregat kasar 21 – 22 1194 kg/m3

Hasil rancangan sebelum koreksi


Air = 180 kg/m3
Semen = 385 kg/m3
Agregat halus = 616 kg/m3

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

Agregat kasar = 1194 kg/m3


Total = 2375 kg/m3

Untuk 1 adukan benda uji :


Kubus = 20 buah
Volume = s3 x jumlah benda uji x faktor koreksi
=0,153 x 20 x 1,20
= 0,081 m3
Tabel 2 formulir kesimpulan hasil rancangan

Agregat Agregat Berat total


Volume (m3) Air (kg/lt) Semen (kg)
halus (kg) kasar (kg) (kg)
1 m3 180 385 616 1194 2375
1 adukan
14,58 31,19 49,90 96,71 192,38
0,081 m3

KOREKSI
1. Kadar air
a. Agregat halus
= % kadar air agregat halus x kadar agregat halus
= 2,8 % x 616
= 17,25
b. Agregat kasar
= % kadar air agregat kasar x kadar agregat kasar
= 1,1% x 1194
= 13,13
c. Total kadar air
= agregat halus + agregat kasar
= 17,25+ 13,13
= 30,38

2. Penyerapan air (absorbsi)


a. Agregat halus
= 1,2 % x 616
= 7,39
b. Agregat kasar
= 1 % x 1194
= 11,94
c. Total absorbsi
= 7,39+ 11,94
= 19,33

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang
TugasTeknologiBeton

Hasil perhitungan setelah koreksi


Air = 180 – 30,38 +19,33 = 168,95 kg/m3
Semen = 385 = 385 kg
Agregat halus = 616 + 17,25 – 7,39 = 625,86 kg
Agregat kasar = 1194 + 13,13 – 11,94 = 1195,19 kg
= 2375 kg

Agregat Agregat Berat total


Volume (m3) Air (kg/lt) Semen (kg)
halus (kg) kasar (kg) (kg)
1 m3 168,95 385 625,86 1195,19 2375
1 adukan
13,68 31,19 50,69 96,81 192,37
0,081 m3

Jurusan Teknik Sipil


Politeknik Negeri Ujung Pandang

Anda mungkin juga menyukai