Menurut Qaradhawi (2007, 31), halal sebagaimana “hadits” yang diriwayatkan dari Salman
Al Farisi ketika ditanya mengenai lemak binatang, keju dan bulu binatang. Rasululllah Saw
menjawab: “Yang halal adalah apa yang Allah halalkan dalam kitabNya dan yang haram
adalah yang Allah larang. Dan termasuk apabila Dia diam berarti dibolehkan sebagai bentuk
kasih-sayang-Nya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Menurut Istilah
Kata halal berasal dari bahasa Arab membolehkan, memecahkan, membebaskan dan lainnya.
Secara terminologi atau istilah kata halal diartikan sebagai segala sesuatu yang apabila
dilakukan tidak mendapat hukuman atau dosa dengan kata lain apa halal dapat diartikan sebagai
perbuatan atau segala sesuatu yang diperbolehkan dalam syariah agama Islam.
Makanan halal diartikan sebagai segala sesuatu makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia
dan diperbolehkan dalam syariat Islam serta makanan tersebut bukanlah makanan haram yang
disebutkan oleh Allah dalam Al Quran. Di dalam al-quran sendiri Allah memberikan petunjuk
tentang makanan halal dan syarat-syarat makanan halal. Kata makan disebutkan dalam Al
Quran oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebanyak 109 kali sedangkan kata makanlah yang
merupakan kata perintah disebutkan dalam al-qur’an sebanyak 27 kali.
Pengertian halal menurut Departemen agama yang dimuat dalam KEPMENAG RI No. 518 Tahun
2001 Tentang pemeriksaan dan Penerapan Pangan halal adalah: “ tidak mengandung unsur atau
bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan
dengan syariat Islam.” Halal: adalah boleh atau kasus makanan, kebanyakan makanan ternasuk
halal kecuali secara khusus disebut dalam Al-Quran dan Al-Hadist.
Al Maidah 88
Allah berfirman dalam surat Al maidah ayat 88 bahwa Allah telah memerintahkan pada
manusia untuk makan makanan halal saja.
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu dan
bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada Nya.”
An Nahl 114
Dalam surat An Nahl ayat 114 Allah memerintahkan kaumnya untuk memakan makanan halal
sebagai bentuk rasa iman kepada Allah SWT.
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan
syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”