Nim : 0801212420
Kelas : IKM 11
Hadis adalah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan,perbuatan,
atau pengakuan (taqrir). Hadis digunakan sebagai sumber hukum Islam di samping al-
Qur’an, posisi hadis dalam hal ini adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Didalam
hadis juga terdapat hadis mengenai makanan dan minuman serta etikanya.
Dalam ajaran Islam, makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia khususnya
umat Islam tidaklah bebas namun harus selektif (terseleksi), yakni halal sesuai petunjuk
Allah dalam al-Qur’an dan penjelasan Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi wassalam dalam
hadis, serta baik, sehat (thayyib). Sighat (kata) yang digunakan al- Qur’an dan hadis dalam
menjelaskan makanan dan minuman haram dalam bentuk lafaz ‘amm (suatu lafadz yang
memperlihatkan satu arti yang meliputi semuanya yang tak terbatas dengan jumlah
tertentu).
1. Makanan halal secara zatnya adalah makanan pada dasarnya halal untuk dikonsumsi
Makanan halal dan thayyib sangat banyak dari jenis-jenis makanan dan sedikit dari jenis-
jenis makanan yang haram mengkonsumsi karena ada dalil-dalil yang melarangnya.
2. Makanan halal secara perolehannya adalah makanan yang didapatkan dengan cara yang
benar. Seperti membeli, bekerja dan sebagainya
3. Halal secara pengolahannya Segala sesuatu pada dasarnya dibolehkan, dan akan menjadi
haram, dikarenakan pengolahannya yang tidak sesuai.
Makanan halal dan thayyib untuk dikonsumsi harus sesuai dengan cara
1. Segala macam makanan yang tidak mengandung unsur menjijikkan dan kotor.
2. Semua jenis makanan yang tidak mendatangkan mudrahat bagi kesehatan jasmani,
moral dan akal.
3. Semua jenis makanan yang tidak diharamkan di dalam AlQur’an dan Hadis.
Membaca Do’a
Tidak Berlebih-lebihan