Sd (Mpa)
tingkat pengendalian mutu pekerjaan
memuaskan 2.8
sangat baik 3.5
baik 4.2
cukup baik 5.6
jelek 7.0
tanpa kendali 8.4
(Sumber: SNI 03-2834-2000)
KEKUATAN TEK
JENIS SEMEN JENIS AGREGAT KASAR PADA UMUR
3
Semen portland Tipe atau semen tahan sulfat tipe 17
II,V batu tak dipecahkan batu pecah 19
20
batu tak dipecahkan batu pecah 23
Semen portland tipe III 21
batu tak dipecahkan batu pecah 25
25
batu tak dipecahkan batu pecah 30
(2) Lihat grafik 1 untuk benda uji berbentuk silinder atau grafik 2 untuk benda uji berbentuk kubus
34
24
0.53
Grafik 1 : Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (fas) (benda uji berbentuk kubus diameter 150 m
(1) Tarik garis tegak lurus ke atas melalui faktor air-semen 0.5 sampai memotong kurva kuat tekan yang ditentukan p
(2) Tarik garis mendatar melalui nilai kuat tekan yang ditargetkan sampai memotong kurva yang ditentukan pada sub
(3) Tarik garis tegak lurus ke bawah melalui titik potong tersebut untuk mendapatkan faktor air-semen yang diperluka
(4) Tetapkan faktor air-semen maksimum menurut ayat 3.3.2 butir (dapat ditetapkan sebelumnya atau tidak). Jika nila
dikehendaki, maka yang dipakai ialah yang terendah
(5) Tetapkan slump
(6) Tetapkan ukuran agregat maksimum jika tidak ditetapkan lihat ayat 3.3.4
(7) Tentukan nilai kadar air-semen bebas menurut tabel 6 ayat 3.2.5
(8) Hitung jumlah semne yang besarnya adalah kadar semen sama dengan kadar air bebas dibagi faktor air semen
Beton dan kontinu berhubungan dengan air tawar dan air laut
(12) Tentukan susunan besar butir agregat halus (pasir) kalau agregat halus sudah diketahui dan sudah dilakukan anal
dibandingkan dengan kurva-kurva yang tertera dalam grafik 3 s/d 6 dan grafik 7 s/d 9 untuk agregat kasar
12 Menetapkan nilai kadar air bebas kadar air bebas dapat ditentukan dari tabel 3.10, dengan
Menggunakan data ukur agregat maksimum. Jenis batuan, dan slump rencana. Setelah didapatkan
Hasil perkiraan kebutuhan air per meter kubik beton, kemudian jumlah kebutuhan air dapat
dihitung menggunakan persamaan 3.3.
Tabel 3.10 perkiraan kebutuhan air per meter kubik beton
Ukuran Slump (mm)
Jenis Batuan
Maksimum 0-10 10-30
Batu tak dipecahkan 150 180
10
Batu pecah 180 205
Batu tak dipecahkan 135 160
20
Batu pecah 170 190
Batu tak dipecahkan 115 140
40
Batu pecah 155 175
(Sumber : SNI 03-2834-2000)
Grafik 4 : Persen pasir terhadap kadar total agregat yang dianjurkan untuk ukuran butir maksimum 20 mm
Grafik 5 : Persen pasir terhadap kadar total agregat yang dianjurkan untuk ukuran butir maksimum 50 mm
Grafik 6 : Perkiraan berat isi beton basah yang telah selesai dipadatkan
(13) Tentukan persentase pasir dengan mengunakan grafik 10-12: dengan diketahuinya ukuran butir agregat maksimu
maka jumlah persentase yang diperlukan dapat dibaca pada grafik. jumlah ini adalah seluruhnya dari pasir atau fraksi
indonesia seringkali dijumpai bagian yang lebih halus dari 5 mm dalam jumlah yang lebih dari 5 persen. dalam hal in
(14) Hitung berat jenis relatif agregat menurut ayat 3.2.6
(15) Tentukan berat jenis relatif beton menurut grafik 13 sesuai dengan kadar air bebas yang sudah ditentukan dari ta
Satuan
Bahan Campuran beton 3
Volume, m Berat, kg (Kondisi SSD)
Air 185.00(1.000 x 1.000) 0.185
Semen 400.00(3.15 x 1000) 0.127 185/0.56
Admixture 0.00/(1.07 x 1000) 0.000 400.00 x 0.00%
Kandugan Lumpur 0.030
Total Mortar 0.342 0.342
Total Aggregatas 1000 - 0.342 0.658
agregat halus 0.658 x 46,75 % 0.280
agregat kasar
G 57.5 (0.658 - 0.283) x 53.25% 0.218
Total 1.000
TABEL / GRAFIK
URAIAN NILAI
PERHITUNGAN
24 N/mm2 pd 28 hari Bagian
1. Kuat tekan karakteristik Ditetapkan
cacat 5%
5,6 Kg/cm2 atau tanpa data
2. Standar deviasi Tabel 1 5.2.4
(K = 1.64)
3. Nilai tambah (margin) 1.64 X 5,6 = 9,184 Kg/cm2
4. kekuatan hendak rata- rata yang
Langkah 1+3 10 + 24 = 34 Kg/cm2
hendak dicapai
5. Jenis semen Ditetapkan Semen Cons
6. Jenis agregat : kasar Ditetapkan ditetapkan Gradasi No. 3
halus Ditetapkan ditetapkan Gradasi No. 1
7. Faktor air semen Tabel 2/ 5.2.5 Gambar 2 0,56
8. Faktor air semen meksium Tabel 5.2.2 0,56
9. Slump Ditetapkan 60-180 mm
Pasir Gradasi No. 2
10. Ukuran agregat maksimum Ditetapkan
Kerikil 2-3
11. Kadar air bebas Tabel 4/ 5.2.6 185 Kg/m3
12. Jumlah semen 11:8 atau 7 400 Kg/m3
325 Kg/m3 (pakai bila lebih
13. Kadar semen minimum Ditetapkan Tabel 5/ 5.2.2 besar dari no. 12 lalu hitung
no. 15)
14. jumlah semen maksimum Ditetapkan 325 Kg/m3
16. Susunan besar butir agregat halus Daerah (zone) susunan butir
17. Persen bahan lebih halus dari 4.8
Gambar 11 46.75
mm
18. Berat jenis realtif agregat (kering 2,19
permukaan/SSD) Diketahui/dianggap
19. Berat jenis beton Gambar 13 0 Kg/m3
34
Nilai fas
mum per m3 beton (Kg)
maksimum
275 0.6
325 0.52
325 0.6
725 0.6
325 0.55
Tabel 3.10
Tabel 3.11
i dan sudah dilakukan analisa ayakan menurut standart yang berlaku, maka kurva dari pasir ini dapat
k agregat kasar
Slump (mm)
30-60 60-180
205 225
230 250
180 195
210 225
160 175
190 205
n pasir terhadap kadar total agregat yang dianjurkan untuk ukuran butir maksimum 10 mm
59.3
48.5
BA
0.6 BB
PERSEN AH
PERSEN AK
n butir maksimum 20 mm
n butir maksimum 50 mm
beton. Proporsi agregat halus dapat di cari menggunakan persamaan 3.7 dan untuk
Wair/fas
330.36
uran butir agregat maksimum butir 10, slump 9, faktor air-semen butir 15 dan daerah susunan butir-butir 16,
uhnya dari pasir atau fraksi agregat yang lebih halus dari 5 mm. dalam agergat kasar yang biasa dipakai di
dari 5 persen. dalam hal ini maka jumlah agregat yang diperlukan harus dikurangi
ng sudah ditentukan dari tabel 6 dan berat jenis relatif dari agregat gabungan butir 18
612.45
864.14
1991.94
BA 59.30
BB 48.50
PERSEN AH 53.90
PERSEN AK 46.10