Fc 25 Mpa pada umur 28 hari, dimana beton tersebut nantinya akan kontinue berhubungan
dengan (Beton di dalam ruang bangunan, Keadaan keliling non –korosif), jumlah pengecoran
600 m3
DATA LAIN :
g. Dari analisa ayakan pasir berada pada zone = zone 1 ( hasil analisa ayakan agregat halus)
Air resapan = % ;
Air resapan = %
JAWABAN
Tahapan Perhitungan
Tabel : 1.a Nilai Deviasi Standard Untuk berbagi Tingkat Pengendalian Mutu
Pekerjaan dilapangan
Tabel : 2 Perkiraan kuat tekan beton dengan FAS, dan agregat kasar
Nilai fas
Jenis Pembetonan
Maksimum
Beton di dalam ruang bangunan
a. Keadaan keliling non –korosif 0,60
b. Keadaan keliling korosif di sebabkan oleh kondensasi atau
0,52
uap korosif
Beton di luar ruangan bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60
Beton masuk ke dalam tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti –ganti 0,55
b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Tabel 5
Beton yang kontinu berhubungan dengan air tawar dan air laut Tabel 6
Sumber : SNI 03-2834-1993
0,42
Grafik : 2 Perkiraan kuat tekan beton dengan FAS, dan agregat kasar
18. Susunan butir agregat kasar atau gabungan – diketahui masuk zona A – B = butiran
max 40 mm
19. Persen agregat halus 32% diambil dari nilai rata – rata
35
29
0,42
Tahapannya :
a. Slump 30-60 mm
b. Agregat halus ada di zona 1
c. Agregat maks 40 mm
d. FAS min = 0,42
Nilai yang digunakan dapat di ambil diantara kedua nilai tersebut, biasanya
diambil nilai rata – rata, dalam hal ini di ambil nilai 30%
Jumlah (30%) ini adalah jumlah dari pasir atau agregat < 4,8 mm
Di Indonesia agregat kasar yang di gunakan sering masih mengandung
agregat yang ukuranya < 4,8 mm dalam jumlah > 5%. Karena itu jumlah
agregat halus yang digunakan harus di kurangi
Dalam hal ini, prosentase agregat halus dalam agregat kasar cukup kecil
sehingga dapat di abaikan
2.390
Kasar = 1211,8 kg
2,944/100×1211,8 = 35,7 kg
Hasil koreksi karena dilapangan pasir dan kerikil tidak dalam keadaan SSD
1. Semen = 438 kg
Pembutan benda uji ketentuan kuat beton 28 Mpa dengan dimensi ukuran tinggi (30 cm =
0,3 m) dengan diameter (15 cm = 0,15 m) berbentuk silinder, dengan jumlah benda uji 9
buah.
Volume benda uji setiap komposisi :
V = 0,0477 m³