(MIX DESIGN)
Dari kurva baru yang dibuat pada Gambar 7.1, dengan kuat tekan rata-rata yang
direncanakan sebesar 37 Mpa = 370 kg/cm2 didapat nilai FAS = 0,50.
8. Karena fas maksimum berdasarkan Tabel lebih besar dari fas rencana maka
dipakai fas terkecil yaitu 0,50
9. Penentuan nilai slump beton.
Beton yang dibuat direncanakan mempunyai nilai slump berkisar antara 60-180
mm.
10. Penentuan ukuran butir nominal agregat maksimum.
Ukuran butir nominal agregat maksimum ditetapkan sebesar 40 mm.
11. Penentuan nilai kadar air bebas.
Berdasarkan Tabel 7.5, untuk kondisi ukuran besar butir agregat maksimum
sebesar 40 mm, jenis agregat yang dipakai adalah batu tak pecah untuk agregat
halus dan batu pecah untuk agregat kasar, dan dengan nilai slump berada diantara
60-180 mm, maka dari Tabel 7.5 didapat :
Wh (jumlah air untuk agregat halus) = 175 kg/m3.
Wk (jumlah air untuk agregat kasar) = 205 kg/m3.
Karena agregat yang dipakai untuk agregat halus adalah agregat halus alami dan
untuk agregat kasar merupakan agregat kasar batu pecah, maka kadar air bebas
dihitung dengan rumus :
Kadar air bebas = 2/3 Wh + 1/3 Wk
= 2/3(175) + 1/3(205)
= 185 kg/m3.
Untuk temperatur diatas 20oC, setiap kenaikan 5oC harus ditambahkan air
sebanyak 5 liter/m3 adukan beton.
Karena permukaan agregat berbentuk kasar maka kadar air harus di tambahkan 10
liter
Kadar air bebas = 185 + 10
= 195 liter/m3.
= 195 kg/m3.
12. Penentuan jumlah semen yang dipakai.
Jumlah semen yang dipakai = 195 : 0,50
= 390 kg/m3.
13. Kadar semen maksimum dianggap tidak tetapkan.
14. Berdasarkan Tabel FAS Maksimum dan Jumlah semen Minimum Sesuai
Persyaratan Dan Kondisi Peruntukan Dan Penggunaan Struktur, untuk beton luar
ruangan dengan kondisi tidak terlindung dari hujan atau matahari langsung,
diperoleh jumlah semen minimum/m3 sebesar 325/m3.
Karena jumlah semen hasil perhitungan 390 kg/m3 > jumlah semen minimum
yang disyaratkan 325 kg/m3 maka akan dipakai jumlah semen dari hasil
perhitungan yaitu sebesar 390 kg/m3.
15. Karena tidak terjadi perubahan jumlah semen yang dipakai maka tidak perlu
dilakukan penyesuaian nilai fas.
16. Berdasarkan hasil analisa saringan agregat, didapat jenis agregat halus-nya adalah
agregat Tipe I (pasir kasar).
80
60 batas atas
pasir takari
40 batas bawah
20
0
0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000
17. Berdasarkan Gambar 7.6, untuk ukuran butir maksimum agregat sebesar 40 mm,
nilai fas 0,50, nilai slump 60-180 mm, tipe agregat adalah tipe II, didapat
persentase agregat halus berkisar antara 39 – 45 %,
A. Volume Silinder
V = ¼ πd2 h
= 1/4 (3,14) (0.15)2 (0.30)
= 5,3 x 103 m3
Volume silinder x 3 = 0.0053 x 3 = 0.0159 m3