Anda di halaman 1dari 33

Persyaratan Mutu

dan Mixdesin Beton


Semen
Agregat halus/pasir
Agregat kasar/kerikil
Tujuan

• Menentukan jumlah air, semen, pasir dan


kerikil yang diperlukan untuk membuat 1 m3
beton
• Umumnya perancangan didasarkan atas kuat
tekan dan kelecakan (nilai slump) yang
diinginkan seekonomis mungkin
• Di lapangan perancangan perlu dievaluasi lagi
apakah sudah sesuai atau belum
• Jika belum sesuai maka perlu dilakukan revisi
pada kebutuhan bahan yang harus digunakan
Parameter penting yang diperlukan
• Berat satuan , misal
air = 1000 kg/m3
semen = 1250 kg/m3
pasir = 1500 kg/m3
kerikil = 1500 kg/m3.
• Berat jenis, misal
air = 1.0
semen = 3.1
pasir = 2.5
kerikil = 2.5
Parameter penting yang diperlukan
• Berat beton per meter kubik sekitar 2400
kg/m3
• Kebutuhan air = sekitar 185 l/m3 atau 185
kg/m3 untuk mendapatkan kelecakan sedang
• Fas = 0.4 sd 0.7
140,281
f c' ( biasanya f cr' ) 1,5 fas
7 ,751

log140,281 log fc'


fas 
1,5 log 7 ,751
Mix design beton dengan cara SNI
• Tetapkan kuat tekan beton yang disyaratkan
(f’c) pada umur tertentu
• Tetapkan nilai deviasi standar (Sd) berdasarkan
tingkat pengerjaan di lapangan
Tingkat pengedalian mutu pekerjaan Sd (Mpa)
Memuaskan 2,8
Sangat baik 3,5
Baik 4,2
Cukup 5,6
Jelek 7,0
Tanpa kendali 8,4
Jelek
Tanpa kendali
Iman S
Sd = 7 - 8.4
Cukup
Jelek
Sd = 5.6 – 7.0
Baik
Cukup
Sd = 4.2 – 5.6
Baik
Sangat baik
Sd = 4.2 – 3.5
Sangat baik
Memuaskan
Sd = 3.5 - 2.8
Mix design beton dengan cara SNI
• Hitung nilai tambah atau margin (M)
• M = k Sd
M = nilai tambah (MPa), k = 1,64
Sd = deviasi standar (MPa)
• Hitung kuat tekan rerata f’cr = f’c + M
• Tetapkan jenis kerikil dan pasir apakah berupa
agregat alami (tak dipecahkan) atau agregat
jenis batu pecah (crushed aggregate) &
diameter maksimum
• Hitung besarnya nilai faktor air semen
berdasarkan kuat tekan rerata f’cr yang dihitung
di atas
140.281
f ( biasanya f ) 
c
' '
cr 1.5 fas
7.751
Mix design beton dengan cara SNI
• Cek besarnya fas maksimum yang diijinkan
dan pilih nilai fas yang kecil
• Tetapkan nilai slump yang akan digunakan
Pemakaian beton Maks Min
 Dinding, plat fondasi dan fondasi 12,5 5,0
telapak bertulang
 Fondasi telapak tidak bertulang, 9,0 2,5
kaison, dan struktur dibawah
tanah
 Pelat, balok, kolom, dan dinding 15,0 7,5
 Pengerasan jalan 7,5 5,0
 Pembetonan masal 7,5 2,5
Jenis pembetonan Fas
maksimum
Beton di dalam ruang bangunan
a. Keadaan keliling non-korosif 0,60
b. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh 0,52
kondensasi atau uap korosi
Beton di luar bangunan
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari 0,55
langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- 0,55
ganti
b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Lihat tabel
Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar / 2.13.a.
Lihat tabel
payau / laut 2.13.b.
Mix design beton dengan cara SNI
Penetapan besar butir agregat maksimum
• Tiga per empat kali jarak bersih minimum antar
baja tulangan, atau berkas baja tulangan, atau
tendon prategang atau selongsong.
• Sepertiga kali tebal plat
• Seperlima jarak terkecil antara bidang samping
dari cetakan.
Mix design beton dengan cara SNI
• Hitung jumlah air A yang diperlukan per meter
kubik beton, berdasarkan ukuran maksimum
agregat,jenis agregat,dan slump yang diinginkan

Besar ukuran Slump (mm)


maks. Kerikil Jenis batuan
(mm) 0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 – 180
10 Alami 150 180 205 225
Batu pecah 180 205 230 250
20 Alami 135 160 180 195
Batu pecah 170 190 210 225
40 Alami 115 140 160 175
Batu pecah 155 175 190 205
Very High
slump
Mix design beton dengan cara SNI
• apabila agregat halus dan agregat kasar yang
dipakai dari jenis yang berbeda (alami dan
batu pecah),maka jumlah air yang
diperkirakan diperbaiki dengan rumus
berikut:
• A = 0,67 Ah + 0,33 Ak
A = Jumlah air yang dibutuhkan, kg atau
liter/m3
Ah = Jumlah air yang dibutuhkan menurut
jenis agregat halusnya
Ak = Jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis
agregat kasarnya
Mix design beton dengan cara SNI
• Hitung berat semen yang diperlukan S = A/fas
• Cek besarnya jumlah semen minimum yang
diperlukan dan pilih yang lebih besar
• Tentukan daerah gradasi agregat halus dari
grafik gradasi pasir yang didapat yaitu apakah
termasuk I (kasar), II (agak kasar), III (agak
halus), IV (halus)
• Tentukan perbandingan agregat halus dan
agregat kasar dari grafik berdasarkan besar
butir maksimum agregat kasar, nilai slam,
faktor air-semen, dan daerah gradasi agregat
halus
Jenis pembetonan Semen minimum
(kg/m3 beton)
Beton di dalam ruang bangunan :
a. Keadaan keliling non-korosif 275
b. Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh 325
kondensasi atau uap korosif
Beton di luar bangunan :
a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari 325
langsung
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung 275
Beton yang masuk ke dalam tanah :
a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- 325
ganti
b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Lihat Tabel
Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar / 2.16.a.
Lihat Tabel
payau / laut 2.16.b.
Gradasi agregat halus/pasir
( SNI 03-2834-1993 )
Ukuran maksimum agregat 10 mm
Ukuran maksimum agregat 20 mm
Ukuran maksimum agregat 40 mm
Mix design beton dengan cara SNI
P K
B jcamp  B jah  B jak
100 100
• Hitung berat jenis agregat campuran
• Bjcamp = berat jenis agregat campuran
• Bjah = berat jenis agregat halus
• Bjak = berat jenis agregat kasar
• P = persentase agregat halus terhadap agregat
campuran
• K = persentase agregat kasar terhadap agregat
campuran
Mix design beton dengan cara SNI
• Hitung berat jenis beton Bjb dari grafik

Berat jenis
agregat campuran

2,9
2,8
2,7
2,6
2,5
2,4
Mix design beton dengan cara SNI

• Hitung berat agregat kasar dan agregat halus


yang diperlukan Ba = Bjb – A – S
• Hitung besarnya berat pasir yang diperlukan
Bp = P x Ba
• Hitung besarnya berat kerikil yang diperlukan
Bk = K x Ba

Contoh hitungan

Anda mungkin juga menyukai