Anda di halaman 1dari 4

1. Uji Kelecakan /Kekentalan Beton (Slump) Atau Workability.

(1). Kekentalan (Konsisten) adukn beton harus diselesaikan dengan

cara transport, cara pemadatan, jenis kontruksi yang bersangkutan dan kerapatan

dari tulangan. Kekentalan tersebut bergantung pada berbagai hal, a.I. jumlah dan

jenis semen, nilai faktor air semen, jenis dan susunan butir dari agregrat serta

penggunaan bahan-bahan pembantu.

Tabel 4.3.4

Jumlah semen minimum dan nilai faktor air semen maksimum

Jumlah semen Nilai faktor air

minimum per m³ semen maksimum.

Beton (kg)

Beton di dalam ruang bangunan :

a. Keadaan keliling non-korosif 275 0,60

b. Keadaan keliling korosif disebabkan


325 0,52
oleh kondansasi atau uap-uap

korosif

Beton di luar ruangan bangunan:


325 0,60
a. Tidak terlindung dari hujan dan trik

matahari langsung 275 0,60


b. Terlindung dari hujan dan terik

matahari langsung
Beton yang masuk ke dalam tanah: 325 0,55

a. Mengalami keadaan basah dan

kering berganti-ganti 375 0,52

b. Mendapat pengaruh sulfat alkali dari

tanah atau air tanah

Beton yang kontinu berhubungan


275 0,57
dengan air:
375 0,52
a. Air tawar

b. Air laut

a.

(2). Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slimp. Adukan beton

untuk keperluan penguji slump ini harus diambil langsung dari mesin pengaduk

dengan menggunakan ember atau alat lain yang tidak menyerap air. Bila

dianggap perlu, adukan beton diaduk lagi sebelum diadukan penguji slump

dilakukan sebagai berikut:

Sebuah kerucut terpancung dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm

dan tinggi 30 cm (disebut kerucut Abrams) diletakan diatas bidang alas yang

rata yang tidak mmenyerap air. Kerucut ini diisi dengan adukan beton, sambil

ditekan kebawah pada penyongkong-penyongkongnya. Adukan beton diisikan

dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebalnya dan setiap lapis di tusuk-tusuk 10 kali

dengan tongkat baja dengan diameter 16 mm dan panjang disipat rata, maka
diabiarkan ½ menit. Selama waktu ini adukan beton yang jatuh sekitar kerucut

disingkirkan. Kemudian kerucut ditarik vertikal ke atas dengan hati-hati. Segera

setelah itu penurunan puncak kerucut terhadap tingginya semula di ukuran dari

kekentalan adukan beton tersebut.

(3). Untuk mencegah penggunaan adukan beton yang terlalu kental

atau terlalu

terlalu encer, dianjurkan untuk menggunakan nilai-nilai slump yang terletak

dalam batas-batas yang ditunjukan dalam Tabel 4.4.1.

Tabel 4.4.1.

Nilai-nilai slump untuk berbagai-bagai pekerjaan beton.

Slump (cm)
Uraian

Maksimum Minimum

Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak

bertulang 12,5 5,0

Fondasi telapak tidak bertulangg, kaison


9,0 2,5
dan kontruksi di bawah tanah
15,0 7,5
Pelat, balok, kolom dan dinding
7,5 5,0
Pengerasan jalan
7,5 2,5
Pembetonan masal
Untuk maksud-maksud dan alasan-alasan tertentu, maka dengan persetujuan

pengawas ahli, dapat dipakai nilai-nilai slump yang menyimpang dari pada yang

tercantum dalam Tabel 4.4.1, asal dipenuhi hal-hal sebagai berikut:

˗ Beton dapat dikerjakan dengan baik;

˗ Tidak terjadi pemisahan dari adukan;

˗ Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai