Anda di halaman 1dari 5

NAMA: AULIA FADILA HADIATI

NPM: 227011048

Tugas 2

1. Mutu beton f’c yang digunakan = 28 Mpa dan umur rencananya 28 hari
2. Hitung deviasi standar (s)
Tabel 1 Nilai Deviasi Standar untuk berbagai Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan

Tingkat pengendalian mutu pekerjaan Sd (Mpa)


Memuaskan 2,8
Sangat baik 3,5
Baik 4,2
Cukup 5,6
Jelek 7,0
Tanpa kendali 8,4
(Sumber: SNI 03-2834-2000)
Nilai deviasi standar yang digunakan dalam perencanaan campuran ini
sebesar 7 Mpa yaitu tingkat pengendalian mutu pekerjaan jelek karena belum
mempunyai pengalaman sebelumnya.
3. Nilai tambah
Nilai tambah dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut ini.
M = 1,64 x 7 = 11,48 MPa ≈ 12 Mpa
4. Menghitung kuat tekan beton rata-rata yang ditargetkan (f’cr) menggunakan
persamaan 3.4, maka
f’cr = f’c + M
= 28 + 12
f’cr = 40 MPa

5. Jenis semen yang digunakan adalah semen portland tipe 1


6. Jenis agregat:
 Agregat halus (pasir alami) = pasir kali
 Agregat kasar (batu pecah) = kerikil
7. Menentukan nilai faktor air semen dengan cara menggunakan grafik
“hubungan antara kuat tekan rata-rata dan faktor air semen berdasarkan umur
benda uji dan jenis semen” sebagai berikut ini.
a. Perkiraan kekuatan tekan dari Tabel 2 dapat diketahui dari jenis
semen, jenis agregat, bentuk benda uji yang digunakan dan umur
beton pada kekuatan tekan.
NAMA: AULIA FADILA HADIATI
NPM: 227011048

Tabel 2 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) beton dengan faktor air semen 0,5
dan agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia

Kuat Tekan (Mpa)


Jenis Semen Jenis Agregat Pada Umur (Hari) Bentuk
Kasar
3 7 28 29 Bentuk Uji
Batu Tak
Semen Portland 17 23 33 40
Dipecahkan Silinder
Tipe 1
Batu Pecah 19 27 37 45
Semen Tahan Batu Tak
20 28 40 48
Sulfat Dipecahkan Kubus
Tipe Ii, V Batu Pecah 25 32 45 54
Batu Tak
21 28 38 44
Dipecahkan Silinder
Semen Portland Batu Pecah 25 33 44 48
Tipe Iii Batu Tak
25 31 46 53
Dipecahkan Kubus
Batu Pecah 30 40 53 60

b. Pada grafik ini sumbu X sebagai fas dan sumbu Y sebagai kuat tekan
silinder (Mpa). Tarik secara vertikal nilai fas 0,51 sesuai dengan nilai
tabel 2
c. Kemudian tarik secara horizontal nilai kuat tekan silinder 37 Mpa ke
kanan sampai berpotongan dengan nilai fas 0,51. Setelah berpotongan
kemudian dibuat garis parabola sesuai pada gambar parabola yang
digambar baru.
d. Setelah didapat garis parabola, kemudian gunakan kuat tekan silinder
yang kita rencanakan f’cr = 40 Mpa. Tarik secara horizontal dari f’cr
sampai meyentuh parabola.
e. Selanjutnya buat garis lurus ke bawah melalui titik perpotongan.
Kemudian dari garis tersebut didapatkan nilai fas sebesar 0,51
8. Faktor air semen bebas :
Nilai faktor air semen maksimum yang ditetapkan adalah sebesar 0,6 yaitu
jenis pembetonan di dalam ruang bangunan dengan keadaan keliling non
korosif. Tetapi yang akan digunakan adalah nilai fas = 0,51 (fas yang
terkecil).
9. Tinggi slump perencanaan yang ditetapkan 30-60 mm (3-6 cm).
10. Ukuran besar butir agregat maksimum yang digunakan yaitu sebesar 40 mm
11. Kadar air bebas:
NAMA: AULIA FADILA HADIATI
NPM: 227011048

Tabel 3 Perkiraan Kebutuhan Air per Meter Kubik Beton

Slump (mm)
Ukuran
maksimum Jenis Batuan 0 – 10 10 – 30 30 – 60 60 – 180
agregat
(mm)
Batu tak dipecahkan 150 180 205 225
10
Batu pecah 180 205 230 250
Batu tak dipecahkan 135 160 180 195
20
Batu pecah 170 190 210 225
Batu tak dipecahkan 115 140 160 175
40
Batu pecah 155 175 190 205
(Sumber: SNI 03-2834-2000)

Dari tabel 3 didapat bahwa untuk agregat gabungan, antara pasir alami dan
kerikil kadar airnya antar 160−190 𝑘𝑔/𝑚3, lalu dilanjutkan dengan
rumus:2/3𝑊ℎ+1/3𝑊𝑘, dengan:
 Wh = perkiraan jumlah air untuk agregat halus
 Wk = perkuraan jumlah air untuk agregat kasar
Maka, jumlah kadar air yang diperlukan: 2/3(160)+1/3(190)=170 𝑘𝑔/𝑚3
12. Kadar semen: Kadar air bebas/Faktor air semen maks=170/0,60=283 kg/m3
13. Kadar semen maksimum tidak ditetapkan, maka:
Kadar semen = kadar semen maksimum.
14. Kadar semen minimum sudah ditetapkan yaitu 275kg/m3
15. Faktor air semen yang disesuaikan; karena syarat minimum kadar semen
terpenuhi maka dapat diabaikan.
16. Susunan butir agregat halus: ditetapkan masuk ke daerah susunan butir no.2
diperoleh dengan mencampur pasir IV dan V (36% 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 𝐼𝑉 𝑑𝑎𝑛 64% 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟
𝑉) dan didapat dengan cara coba-coba dengan bantuan kurva daerah susunan
butir no.2 (grafik 4) berdasarkan Analisa ayak masing-masing.
17. Persen bahan yang lebih halus dari 4,8 mm:
Dicari dalam grafik 15 untuk kelompok ukuran butir agregat maksimum 40
mm. Pada nilai slump 30-60 mm dan nilai faktor air semen 0,60. Bagi agregat
halus (pasir) yang termasuk daerah susunan butir no.2 diperoleh harga antara
30-37,5%
18. Berat jenis relative agregat (gabungan):
Berat jenis agregat gabungan: (% 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡
ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠)+(% 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟)=(36% 𝑥
NAMA: AULIA FADILA HADIATI
NPM: 227011048

2,64)+(64% 𝑥 2,66)=2,59
Dari gabungan agregat halus: (36% 𝑥 2,5) + (64% 𝑥 2,44) = 2,46
19. Berat jenis beton:
Membuat grafik baru diperoleh dari grafik 16 yang sesuai dengan berat jenis
agregat gabungan (2,59).
Titik potong grafik baru dengan tegak yang menunjukkan kadar air bebas
(170𝑘𝑔/𝑚3) menunjukkan berat jenis beton yang direncanakan.
Diperoleh angka 2380 𝑘𝑔/𝑚3, sesuai dengan grafik:
Didapat bahwa grafik baru dengan berat jenis 2,59 dan trgak lurus dengan
kadar air bebas 170: Didapat berat jenis bton 2380 𝑘𝑔/𝑚3

20. Kadar agregat gabungan:


Berat jenis beton – kadar semen – kadar air = 2380 - 283 – 170 = 1972
𝑘𝑔/𝑚3
21. Kadar agregat halus:
Kadar agregat gabungan x % agregat halus = 1927 x 35% = 674,45 ≈674 𝑘𝑔
22. Kadar agregat kasar:
Kadar agregat gabungan - agregat halus = 1927 – 674 = 1253 𝑚3
23. Proporsi campuran:
Susunan beton campuran, beton teoritis untuk tiap 𝑚3:
 Semen Portland = 283 kg
 Semen seluruhnya = 170 kg
 Agregat halus:
-Pasir IV = (36% x 674) = 242,64 kg
-Pasir V = (64% x 674) = 431,36 kg
 Agregat kasar = 1253 kg
24. Koreksi proporsi campuran
Angka-angka teoritis tersebut perlu dibetulkan dengan memperhiitungkan
NAMA: AULIA FADILA HADIATI
NPM: 227011048

jumlah air bebas yang terdapat meupun yang dibutuhkan.


 Pasir IV = (6,50 -3,10) x (242,64/100) = 8,25 kg
 Pasir V = (8,80 – 4,20) x (431,36/100) = 19,84 kg
 Kerikil = (1,63 – 1,06) x (1235/100) = 7,14 kg
Maka, susunan campuran yang seharusnya ditimbang untuk tiap 𝑚3 beton
(ketelitian 5kg):
 Semen Portland normal = 283 kg
 Pasir IV (242,64 + 8,25) = 250,89 ≈ 251 kg
 Pasir V (431,36 + 19,84) = 451,20 ≈ 451 kg
 Kerikil (1253 – 7,14) = 1245,86 ≈ 1246 kg
 Air (170-(8,25+19,84) + 7,14) = 149,05 ≈ 149 kg

No Tabel/Grafik
Uraian Nilai
. Perhitungan/Rumus
Kuat tekan yang disyaratkan
1 Ditetapkan 28 Mpa
(f’c)
2 Deviasi standard (s) Tabel 1 7
3 Nilai tambah (m) 1,64 x 7 ≈ 12 Mpa
Kuat tekan rata-rata yang
4 f’c + M 40 Mpa
diperlukan
5 Jenis semen Ditetapkan Tipe 1
Jenis agregat a. Alami
6 a. Jenis Agregat halus Ditetapkan b. Batu
b. Jenis agregat kasar pecah
7 Faktor air semen Gambar 1 0,51
8 Nilai slump SNI 03-2834-2000 30 - 60 mm
9 Besar butir maksimum agregat Ditetapkan 40mm
Jumlah air yang diperlukan per
10 ⅔ Wh + ⅓ Wk 170lt
m3 beton
11 Berat semen yang diperlukan Wair/fas maks 283 kg
Proporsi berat agregat halus
12 Gambar 36%
terhadap campuran
%AH x BJAH + %AK x
13 Berat jenis campuran 2,59
BJAK
14 Perkiraan berat beban gambar 2380 kg
Berat jenis beton – kadar
15 Berat agregat campuran 1972 kg
semen – kadar air
Kadar agregat gabungan x %
16 Berat agregat halus 674 kg
agregat halus
Kadar agregat gabungan -
17 Berat agregat kasar 1253 kg
agregat halus

Anda mungkin juga menyukai