Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Administrasi Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Oleh kelompok 2:
1. Is’Datul Rofikoh
2. M. Zuhal Firdaus
3. Marselinus Harapan Hamid
4. Moch. Fatih Adi Nur. W
5. Moch. Robby
6. Rendi Priyo Utomo
7. Ridho Alfahresy
8. Sardino Rusminus. W
9. Tarsisius Sarman
10. Yakobus F Unawekla

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS DR SOETOMO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
semua rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maulidya Octaviani
Bustamin, ST., M.MT., selaku dosen Pengantar Administrasi Proyek, yang sudah
memberikan banyak masukan untuk menyusun makalah ini. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penyusunan
makalah ini.
Makalah berjudul “Administrasi Pelaksanaan Proyek” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Administrasi Proyek. Melalui tugas ini, penulis mendapatkan
banyak ilmu baru tentang bagaimana tahapan pelsanaan konstruksi.
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu,
penulis berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan
dengan senang hati menerimanya.

Surabaya, 23 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
2.1 Pelaksanaan Proyek Konstruksi............................................................................................6
2.2 Tahapan Pelaksanaan Konstruksi..........................................................................................6
1. Rapat Pra Konstruksi......................................................................................................................6
2. Pengukuran Ulang Lapangan (Uitzet)............................................................................................7
3. Pembuatan Laporan Pekerjaan......................................................................................................8
4. Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan (Opname Pekerjaan)............................................................8
5. Penagihan Prestasi Pekerjaan........................................................................................................9
6. Komunikasi Antar Pihak di Lapangan.............................................................................................9
2.3 Macam – Macam laporan Dalam Pelaksanaan Proyek........................................................10
1. Laporan Harian............................................................................................................................10
2. Laporan Mingguan.......................................................................................................................11
3. Laporan Bulanan..........................................................................................................................12
4. Kurva S.........................................................................................................................................13
BAB III.............................................................................................................................................14
PENUTUPAN...................................................................................................................................14
1. Kesimpulan..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan konstruksi (construction) adalah kegiatan mendirikan atau membangun
instalasi dengan efisien, berdasarkan atas segala sesuatu yang diputuskan pada tahap
desain (engineering). Pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah pekerjaan survey
lokasi, kegiatan pengambilan keputusan dan perkerjaan persiapan lain yang
diperlukan seperti gambar, material dan peralatan sehingga kegiatan proyek akan
berangsur-angsur pindah ke lokasi proyek maka pekerjaan konstruksi dapat
dilaksanakan.
Lingkup kegiatan konstruksi secara garis besar dibagi menjadi kegiatan fisik dan
kegiatan non fisik. Kegiatan fisik meliputi pembangun fasilitas sementara untuk
keperluan perkantoran sementara dan pekerjaan sipil lainnya, melakukan pekerjaan
persiapan lokasi, mempersiapkan lahan, mendirikan fasilitas fabrikasi, memasang
perpipaan, memasang instalasi listrik dan instrumentasi, memasang perlengkapan
keselamatan, memasang isolasi dan pengecatan, melakukan testing, uji coba, dan
start-up, serta pekerjaan non fisik seperti merencanakan kegiatan operasional
konstruksi, mengendalikan kegiatan konstruksi, mengendalikan tenaga kerja,
melakukan inspeksi, dan pekerjaan administrasi (Nusamitek, 2020)
Tercapainya kualitas yang sesuai dengan perencanaan sangat ditentukan oleh
pelaksanaan manajemen dilapangan dan pelaksanaan manajemen dipengaruhi oleh
hubungan kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat, oleh karena itu dalam
pelaksanaan manajemen konstruksi dilapangan dibutuhkan konsultan yang bertindak
secara profesional (Dipohusodo, 1996. Dalam Wuhibaraya, 2016).
Administrasi proyek merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan proyek. Salah
satu di antaranya adalah pembuatan laporan berkala. Laporan berkala merupakan alat
komunikasi resmi untuk menyatakan menyampaikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelengaraan proyek (Idopub, 2020)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu administrasi pelaksanaan konstruksi?
2. Apa saja tahapan dalam pelaksanaan konstruksi (tahap construction)
3. Laporan apa saja yang terdapat dalam tahap pelaksanaan suatu proyek?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tujuan dari adanya pelaksanaan proyek atau tahapan
construction.
2. Mengetahui tahapan dalam pelaksanaan konstruksi
3. Mengetahui dokumen apa saja yang terdapat dalam pelaksanaan proyek
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Proyek Konstruksi


Suatu proses dimana proyek konstruksi dimulai (tahap ekselusi). Tahhap ini terdiri
dari dua proses yaitu pelaksanaan dan pengendalian. Selama tahap ini berlangsung,
tim proyek terus memantau dan memastikan jika semua tugas berjalan sebagaimana
mestinya. Terdapat juga agenda rapat teratur untuk mematuhi setiap aspek
pembangunan konstruksi.Tujuan dalam tahapan construction ini adalah mewujudkan
bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan
perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang
telah disyaratkan.

2.2 Tahapan Pelaksanaan Konstruksi


Suatu pekerjaan memiliki standar acuan tersendiri sesuai dengan Dokumen Rencana
Kerja (RKS) atau Dokumen Lelang/Tender. Di dalam dokumen tersebut, telah dimuat
hal-hal yang terkait dengan suatu pekerjaan sebelum, sedang, dan setelah
dilaksanakan. Dalam tulisan ini tidak akan dibahas tentang dokumen tender. Namun
akan membahas pelaksanaan pekerjaan di lapangan setelah pemenang tender
menandatangani SPK dan Pengajuan Uang Muka (jika ada). Pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan secara umum adalah:
1. Rapat pra konstruksi (RPK)
2. Pengukuran ulang lapangan (Uitzet)
3. Pembuatan laporan pekerjaan
4. Pemeriksaan pekerjaan dilapangan
5. Penagihan prestasi pekerjaan
6. Komunikasi antar pihhak dilapangan

1. Rapat Pra Konstruksi


Rapat yang diusulkan oleh salah satu dari para Pihak yang terdapat di dalam
Kontrak suatu Pekerjaan. Rapat ini bisa diusulkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) atau bisa juga diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan.
Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yang terkait pekerjaan: PPK beserta Direksi
Pekerjaan, Kontraktor, dan Konsultan Pengawas.
Hal-hal yang dibahas di dalam RPK adalah antara lain:
- Pengukuran Ulang (Uitzet),
- Pembuatan Laporan Pekerjaan,
- Tata Cara Opnam,
- Prosedur Penagihan Prestasi Pekerjaan,
- Serah Terima Pekerjaan, dan lain-lain.

2. Pengukuran Ulang Lapangan (Uitzet)


Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa
besar perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatu
perencanaan masih mengandung galat. Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan,
dan Konsultan Pengawas harus memastikan lagi legalitas kepastian
pekerjaan. Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC-0 yang dilampiri
Gambar Rencana Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan Lampiran-
lampiran yang diperlukan. Semua dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran
Ulang ini wajib disetujui oleh para pihak.
Besarnya perubahan yang ditemukan dibuatkan Dokumen Perubahan. Dokumen
perubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah Kurang (Change Contract
Order)  atau Dokumen Tambahan (Addendum). Hal ini tergantung mazab yang
digunakan di suatu satuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen Perubahan ini bisa
berbentuk serial sepanjang pekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang diusulkan
dalam Dokumen Perubahan ini pun disesuaikan dengan tingkat perubahan yang
dialami. Semakin berat tingkat perubahan, maka Tim yang diusulkan (dibentuk)
semakin lengkap dan lintas sektoral. Jika perubahan hanya kecil, maka Tim yang
dibentuk cukup sesuai dengan yang ada di Dokumen Kontrak. Jika perubahan
yang ditemukan besar bahkan berpengaruh terhadap pasal-pasal dalam Kontrak,
maka harus melibatkan Bidang Hukum, Perencanaan, dan lain-lain. Selain itu,
dokumen perubahan yang besar, diperlukan Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi
Harga. Dokumen Perubahan tidak akan dibahas pada kesempatan ini, karena
terdapat berbagai pendapat tentang dokumen perubahan (tambah-kurang) sesuai
jenis kontrak, tingkat perubahan, dan kepentingan pekerjaan.
3. Pembuatan Laporan Pekerjaan
Laporan proyek adalah suatu laporan yang tentunya memberikan kemudahan
dalam memantau berbagai kemajuan bahkan kendala yang terjadi dalam suatu
pembuatan proyek. Laporan proyek tersebut dibuat untuk mengetahui sebuah
progres atau perkembangan yang terjadi pada sebuah perusahaan jasa konstruksi

atau proyek konstruksi. Biasanya laporan proyek yang dibuat secara spesifik dan
detail dilakukan oleh pelaksana lapangan. Guna untuk menghindari terjadinya
perselisihan ataupun perbedaan pada kondisi di lapangan. Dalam sebuah laporan
proyek, tidak hanya laporan harian proyek saja, melainkan terdapat contoh laporan
proyek mingguan bahkan bulanan.

4. Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan (Opname Pekerjaan)


a. Kuantitatif
Opnam kuantitatif adalah opnam volume yang dikerjakan di lapangan (realisasi).
Hal-hal yang diperlukan dalam opnam kuantitatif adalah: Dokumen Kontrak,
Dokumen perubahan, RAB Awal, RAB perubahan, Gambar rencana, Gambar
Perubahan, dan Gambar As Built Drawing. Namun yang utama dalam opnam
kuantitatif adalah bahwa volume harus sesuai dengan RAB terakhir yang telah
disepakati. Bila kontrak unit price, maka harga akan menjadi acuan utama. Harga
tidak boleh berubah walaupun volume terjadi perubahan. Tapi bila kontrak
lunsum, maka volume akan menjadi acuan dan tidak boleh berubah. 
b. Kualitatif
Opnam kualitatif adalah pemeriksaan mutu (kualitas) suatu pekerjaan. Hal-hal
yang diperlukan dalam opnam kualitatif adalah antara lain: Dokumen Kontrak,
Dokumen perubahan, Spesifikasi teknis, Rencana mutu kontrak, Sertifikasi-
sertifikasi yang dipakai sebagai standarisasi, Uji laboratorium, Uji (test) lapangan,
Mutu pekerjaan di lapangan, Estetika, dan hal-hal yang terkait dengan kualitas
pekerjaan.
c. Pembenahan (Revisi)
Hal-hal yang ditemukan baik berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas
pekerjaan dituangkan dalam dokumen pembenahan (Revisi). Dokumen
Pembenahan harus dikerjakan sesuai kesepakatan para pihak, karena hal ini terkait
dengan pengakuan suatu pekerjaan. Bila pekerjaan belum tuntas direvisi, maka
akan berpengaruh terhadap penagihan pekerjaan. 
d. Pengakuan pasca Pembenahan
Apabila pekerjaan sudah sesuai dengan kuantitas dan kualitas maka laporan-
laporan harian, mingguan, bulanan, dan dokumen-dokumen, perlu disetujui oleh
para pihak sesuai tingkatan jabatan di pekerjaan, yang dituangkan dalam tanda
tangan dan stempel instansi. Hal ini akan dipakai untuk proses penagihan.

5. Penagihan Prestasi Pekerjaan


Penagihan mengacu pada dokumen kontrak apakah menggunakan Termjn atau
Monthly Certificate (MC). Dalam hal ini, tidak dibahas tentang kedua hal ini,
namun yang akan dibahas adalah pembuatan laporan prestasi pekerjaan:
a. Penagihan 0% (biasa disebut MC-0 atau Termjn 0)
Diajukan setelah atau berbarengan ketika Kontraktor Mengajukan Uang Muka
sebagai lampirannya. Bentuk laporan harian, mingguan, bulanan, dan kurva S
telah dibahas pada awal tulisan ini. Dokumen lain biasanya diikutkan dalam MC-
0/Termjn 0 ini adalah foto proyek 0, gambar rencana kerja (setelah perubahan)
dan Rencana mutu kontrak (Metodologi pekerjaan).   
b. Penagihan 50% (biasa disebut MC-50 atau Termjn 50)
Penagihan 50% ini dilakukan ketika prestasi pekerjaan di lapangan harus sudah
mencapai minimal 60%. Syarat-syarat yang diperlukan dalam tagihan 50% ini
adalah laporan harian, mingguan, bulanan, dan kurva S harus menunjukkan lebih
besar dari 50% (minimal 60%). Lampiran-lampirannya adalah foto proyek 50%,
As built drawing 50%, dokumen perubahan, dan dokumen-dokumen lain yang
dibutuhkan. Tagihan yang dibayarkan dikurangi DP yang telah diminta oleh
Kontraktor pelaksana. 
c. Penagihan 100% (biasa disebut MC-100 atau Termjin 100)
Tagihan 100% dilakukan ketika pekerjaan di lapangan telah mencapai prestasi
100%.

6. Komunikasi Antar Pihak di Lapangan


Komunikasi antar Pihak di lapangan sangat diperlukan untuk menjaga koordinasi,
konsolidasi, dan sinergi antar pihak. Hal ini semata-mata untuk mengendalikan
suatu pekerjaan agar tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas, dan tepat
anggaran. Kompleksitas komunikasi disesuaikan dengan tingkat besaran pekerjaan
(kualifikasi pekerjaan). Namun ada dua alat yang biasa diperlukan dalam
komunikasi, yaitu: Direksi Kits dan Alat Komunikasi (Radio HT, HP, LAN, dan
Online).
Direksi Kits merupakan bukti otentik yang berupa catatan-catatan para pihak
terhadap penyelesaian (proses) pekerjaan. variasi direksi kits, disesuaikan dengan
kualifikasi pekerjaan. Catatan-catatan yang dituangkan dalam buku direksi
misalnya digunakan sebagai catatan resmi yang harus ditindaklanjuti oleh para
pihak.

2.3 Macam – Macam laporan Dalam Pelaksanaan Proyek


1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat dari data prestasi pekerjaan harian yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana. Laporan ini memuat sekurang-kurangnya:
1) Identitas pekerjaan
2)  Hari ke…. Minggu ke… dan Bulan ke….
3) Isi laporan harian:
4) Laporan utama
5) Daftar tenaga kerja yang terlibat.
6) Daftar peralatan yang digunakan.
7) Cuaca.
8) Alasan percepatan/kelambatan pekerjaan.
9) Laporan utama:
10) Acuan RAB uitzet.
11) Dibuat bobot persentase per item pekerjaan.
12) Bobot prestasi pekerjaan hari lalu, hari ini, dan total bobot prestasi
13) Sisa bobot pekerjaan setelah dikurangi total capaian bobot prestasi pekerjaan sampai
dengan hari ini.
14) Para pihak yang bertanda tangan di dalam laporan harian: Petugas lapangan dari
masing-masing kontraktor pelaksana, petugas lapangan yang ditunjuk oleh PPK (PPTK),
dan petugas lapangan konsultan pengawas (bila ada).
Format laporan harian secara umum dapat dilihat pada tabel berikut:
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan adalah rekapitulasi laporan harian selama 1 (satu) minggu.
Hal-hal yang dimuat dalam laporan mingguan antara lain:
1) Identitas pekerjaan
2) Minggu ke…. Bulan ke…
3) Laporan utama:
4) Acuan laporan harian 7 hari dalam minggu yang bersangkutan.
5) Dibuat bobot persentase per Item pekerjaan.
6) Bobot prestasi pekerjaan minggu lalu, minggu ini, dan total bobot prestasi
7) Sisa bobot pekerjaan setelah dikurangi total pencapaian bobot prestasi Pekerjaan
sampai dengan minggu ini.
 Format laporan mingguan dapat dilihat pada tabel berikut:
3. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah rekapitulasi pekerjaan mingguan. Hal-hal yang
dimuat dalam laporan bulanan adalah antara lain:
1) Identitas pekerjaan
2) Minggu ke….
3) Laporan utama:
4)  Acuan laporan mingguan (4 Minggu) dalam bulan yang bersangkutan.
5) Dibuat bobot persentase per Item pekerjaan.
6)  Bobot prestasi pekerjaan bulan lalu, bulan ini, dan total bobot prestasi
7) Sisa bobot pekerjaan setelah dikurangi total pencapaian bobot prestasi pekerjaan
sampai dengan bulan ini.
Format laporan bulanan dapat dilihat pada tabel berikut:
4. Kurva S
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dapat dituangkan dalam berbagai cara, tapi
yang paling umum digunakan dalam pekerjaan pemerintah adalah kurva S.
Yang dimuat dalam kurva S adalah antara lain: Identitas pekerjaan, para pihak
yang bertanggung jawab dalam pekerjaan, Kepala dinas, PPK (PPTK),
Konsultan supervisi (Pengawas), dan Kontraktor Pelaksana.
 Kurva S dipakai untuk melihat progress pekerjaan harian, mingguan, dan
bulan. Dengan melihat deviasinya, dapat diketahui suatu pekerjaan terlambat
atau mendahului dari target. Target yang dimaksud adalah jadual sesuai
dengan kurva rencana prestasi pekerjaan. Direksi pekerjaan, konsultan
supervisi, dan kontraktor pelaksana dapat mengetahui sejak dini tentang
prestasi pekerjaan agar dapat dikoordinasikan dengan para pihak untuk
mencegah masalah-masalah.
Ciri suatu pekerjaan mengalami keterlambatan, apabila garis kurva realisasi
prestasi pekerjaan berada di bawah garis rencana. Sebaliknya, suatu pekerjaan
mendahului (lebih cepat), apabila garis realisasi berada di atas kurva S
rencana. Deviasi yang diperbolehkan dalam pekerjaan biasanya < -10%. Kalau
keterlambatan (deviasi) sudah mencapai -10%, konsultan supervisi dan PPK
sudah member surat peringatan kepada pihak pelaksana pekerjaan.

 
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Administrasi pelaksanaan proyek Suatu proses dimana proyek konstruksi
dimulai (tahap ekselusi). Tahhap ini terdiri dari dua proses yaitu pelaksanaan
dan pengendalian. Tujuan dalam tahapan construction ini adalah mewujudkan
bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh
konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu yang sudah disepakati, serta
dengan mutu yang telah disyaratkan.
Tahapan dalam pelaksanaan proyek yaitu: rapat pra konstruksi (RPK),
Pengukuran ulang lapangan (Uitzet), pembuatan laporan pekerjaan,
Pemeriksaan pekerjaan dilapangan, penagihan prestasi pekerjaan, komunikasi
antar pihhak dilapangan. Laporan yang terdapat dalam pelaksanaan proyek
antara lain: laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, dan kurva S.
DAFTAR PUSTAKA

Harmony.co.id. (11 Maret, 2021). Cara Membuat Laporan Proyek Dan Pentingnya
Untuk Perusahaan. Diakses 27 Oktober 2022. Dari https://www.harmony.co.id/blog/cara-
membuat-laporan-proyek-dan-pentingnya-untuk-perusahaan.
Idocpub. (September, 2020). Administrasi Proyek. Diakses pada 26 Oktober 2022. Dari
https://idoc.pub/documents/administrasi-proyek-qvndmezo6gnx.
Karya Cipta Tecture. (2018). Tahapan Dalam Pelaksanaan Proyek. Diakses 27 Oktober
2022. Dari https://bangun-renovasi.com/2018/04/24/tahapan-dalam-pelaksanaan
proyek/.
Linovhr.com. (9 Juni, 2021). Manajemen Konstruksi: Pengertian, Tujuan, dan Tahapan.
Diakses pada 27 Oktober 2022. Dari
https://www.linovhr.com/manajemen-konstruksi/#/top.
Muhibaraya.com. (8 Oktober, 2016). Tahap – tahap Pelaksanaan dalam Proyek
Konstruksi. Diakses pada 26 Oktober 2022, dari https://muhibaraya.com/tahap-tahap-
proyek-konstruksi/.
Nusamitek Putra Jaya. (2020). Construction .diakses pada 27 Oktober 2022. Dari
http://nusamitek.com/construction/.

Anda mungkin juga menyukai