3.1
Tinjauan Umum
Didalam rangkaian kegiatan proyek kontstruksi, biasanya terdapat suatu proses yang
berfungsi untuk mengolah sumber daya proyek sehingga dapat menjadi suatu hasil kegiatan
yang menghasilkan sebuah bangunan. Adapun proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan terlibatnya banyak pihak dalam sebuah proyek konstruksi maka hal
ini dapat menyebabkan potensi terjadinya konflik juga sangat besar.
Oleh karena suatu proyek memiliki sasaran dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga
yang banyak, maka diperlukan suatu koordinasi atau suatu kepemimpinan. Dari sinilah
tercipta bagan organisasi sebagai sarana penentuan dan pengaturan serta pembagian tugas
antara orang dan kelompok. Selain itu agar sasaran dari proyek tercapai diperlukan adanya
manajemen, dalam hal ini yaitu manajemen proyek yang meliputi aspek :
Perencana ( Planning )
Pengaturan ( Organizing )
Pengarahan ( Directing )
Pengendalian ( Controlling )
Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat dibutuhkan suatu cara kerja yang terorganisir
secara rapi, teratur, disiplin dan bertanggung jawab. Disamping itu juga diperlukan adanya
pembatasan tanggung jawab yang jelas sehingga tidak menimbulkan overlapping kerja.
Adanya tanggung jawab yang rangkap mengakibatkan terhambatnya kelancaran kerja.
Berdasarkan sifat dan bentuknya struktur organisasi proyek dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
1.
dalam suatu proyek dengan wewenang dan tanggung jawab sesuai kontrak yang telah
disetujui bersama. Untuk proyek pemerintah dengan skala menengah pihak-pihak
yang terlibat adalah : Owner (pemilik proyek), Perencana, Pengawas dan Pelaksana
(kontraktor).
2.
penghubung Universitas Brawijaya Malang (Tahap II) ini melibatkan beberapa pihak yang
terkait. Antara lain terdiri dan pihak Pemilik Proyek (Owner),
Konsultan Perencana,
Konsultan Pelaksana (Kontraktor), serta Konsultan Pengawas. Susunan dari pihak-pihak yang
terlibat dalam sebuah proyek adalah sebagai berikut :
3.2.1 Bagan Organisasi Proyek
Adapun skema Struktur Organisasi pada Proyek Pembangunan Gedung FISIP II dan
bangunan penghubung Universitas Brawijaya Malang (Tahap II) sebagai berikut :
PEMILIK PROYEK
PEMILIK PROYEK
UNIVERSITAS
UNIVERSITASBRAWIJAYA
BRAWIJAYA
MALANG
MALANG
PENANGGUNG
PENANGGUNG
JAWAB
JAWAB
PIMPINAN
PIMPINANPROYEK
PROYEK
Universitas
UniversitasBrawijaya
Brawijaya
KONSULTAN
KONSULTANPENGAWAS
PENGAWAS
PT.
MITRAPLAN
PT. MITRAPLANKONS
KONS
KONSULTAN
KONSULTANPERENCANA
PERENCANA
CV.
CIPTA
CV. CIPTA
YASACONSULTAN
YASACONSULTAN
KONSULTAN
KONSULTAN
PELAKSANA
PELAKSANA
PT.
PT.CIPTA
CIPTAMANDIRI
MANDIRI
CIPTA
CIPTA
Garis Instruktif
Garis Koordinatif
j)
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah seseorang atau badan hukum yang mempunyai
tugas untuk merencanakan suatu bentuk fisik bangunan proyek, tetapi masih dalam
bentuk dua dimensi di atas kertas. Dalam suatu proyek, konsultan perencana
merupakan suatu tim yang terdiri dari tenaga-tenaga teknik dari berbagai disiplin
ilmu antara lain Sipil, Arsitek, Mesin, Elektro, dan lain-lain.
Pada Proyek
b)
c)
d)
Membuat
rencana
tapak,
prarencana,
dan
pengurusan
untuk
f)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
KOORDINATOR PROYEK
TEAM LEADER
Ir. UNTUNG WIDADI
Ir. PARJONO
TENAGA PENDUKUNG
ADMINISTRASI
SRI SUSILOWATI, SE
DRAFTER
SUGENG
PENGAWAS ELEKTRIKAL
PENGAWAS ARSITEKTUR
OJAK NAHOT H.
TRI MIYANTO, ST
3.3
Struktur Organisasi Pelaksanaan
PENGAWAS SIPIL
SETIAWAN PURWADI, ST
Struktur Organisasi dari pihak konsultan pelaksana biasanya terdiri dari Project
Manager, Site Manager & QC , Keuangan, Arsitek, Pelaksana, Logistik 1, ME, dan Logistik
II.
Fungsi, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Project Manager
Fungsi Project Manager
a) Sebagai penanggung jawab tercapainya tujuan proyek (quality, delivery, safety,
dan morale).
b) Sebagai pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga efektif
dan efisien guna tercapainya sasaran atau tujuan di unitnya.
c) Sebagai wakil dari kontraktor.
Tugas Project Manager
a)
b)
c)
Menangani tugas-tugas :
Engineering (termasuk administrasi kontrak)
Administrasi keuangan, personalia, dan umum
Operasi lapangan (quality plan, production plan, dan safety plan).
d)
e)
f)
g)
Mengurus surat keluar masuk dan masuk yang berhubungan dengan proyek
dan mendistribusikannya ke bagian yang lain.
b)
b)
c)
penanggung
jawab
masalah-masalah
keuangan,
akuntansi
atau
b)
c)
Mencocokkan buku bank dan rekening koran yang diterima dari bank.
d)
e)
f)
g)
6. Pelaksana
Tugas Pelaksana :
Sebagai pengkoordinasi bagian-bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan
teknik di lapangan.
Tanggung Jawab Pelaksana
Bertanggung jawab langsung kepada Site Manager atas terlaksananya dengan baik
tugas yang telah diberikan.
7. Logistik
Tugas Logistik
a) Membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan proyek bekerja sama dengan
staf teknik dan adminstrasi.
b) Melakukan survey dan memberi informasi tentang sumber dan harga dari bahan
c) Membuat laporan managerial tentang pengunaan peralatan, pemakaian dan
persediaan bahan di proyek.
8. Kepala Gudang
Kepala gudang bertanggung jawab terhadap keberadaan bahan dan peralatan yang
ada digudang. Segala bahan dan peralatan yang keluar masuk gudang harus dengan
sepengetahuan kepala gudang. Kedatangan dan penggunaan bahan dicatat kemudian
dibuat laporan tentang besarnya bahan yang telah masuk dan pemakaian untuk
diketahui stok yang ada.
Pengendalian Proyek
Meliputi kegiatan membandingkan realisasi operasional dengan perencanaan dan bila
terdapat deviasi terhadap perencanaan maka dilakukan analisis penyebabnya dan diambil
tindakan solusinya.
Secara skematis fungsi utama dan hubungan antar fungsi tersebut dapat digambarkan
dalam bentuk struktur organisasi sbb:
Poject Manager
Engineering
Perencanaan
Pengendalian
Operasional
Sipil,Arsitektur,Mekanikal
,Elektrikal
Administrasi Umum
SDM Keuangan