12
3.2 PERENCANAAN PROYEK
Sebelum melakukan pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Pembangunan
Perumahan Dosen, Asrama Mahasiswa Dan Rehabilitasi Bangunan Mep
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Ditjen Pendidikan Islam (Paket
II), aktivitas pengelolaan atau kegiatan manajemen proyek awal adalah
menyusun perencanaan yang matang. Perencanaan proyek disusun untuk
menentukan tujuan dari sebuah proyek yang ingin dicapai. Selain itu
perencanaan proyek juga menyusun metode yang sesuai dan segala hal yang
berkaitan dengan administrasi sebagai acuan dalam penerapan pelaksanaan
proyek.
Fungsi perencanaan dalam manajemen proyek dilaksanakan agar
keberjalanan dan hasil proyek sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yang
meliputi deadline, kualitas hasil, anggaran, serta keselamatan kerja. Aktivitas
dalam perencanaan proyek seperti studi kelayakan, rekayasa area, penyusunan
metode pelaksanaan, dan standard kerja (waktu, anggaran, keselamatan dan
kesehatan, lingkungan kerja, sumber daya, manajemen resiko, manajemen
proyek sistem informasi). Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila
sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Keberhasilan
pelaksanaan proyek tak lepas dari ’trial and error’ selama menjalani prosesnya.
Resiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suatu proyek, namun bukan
berarti tidak bisa dikelola. Dengan melakukan manajemen proyek, Anda dapat
mengatasi risiko yang mungkin terjadi.
Proyek pembangunan asrama (UIII) ini menggunakan Metode Analisis
Jaringan Kerja dengan menganalisis jalur kritis yang terjadi pada paket-paket
pekerjaan yang direncanakan. Perencanaan proyek dengan metode ini
memungkinkan perencana untuk menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang
diprediksi akan mengganggu jalannya proyek secara keseluruhan karena
pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan terhadap pekerjaan selanjutnya,
singkatnya apabila terjadi keterlambatan pada pekerjaan tersebut maka akan
berimbas langsung terhadap umur proyek. Adapun proses selanjutnya adalah
menafsirkan hasil analisis tersebut ke dalam diagram batang yang nantinya akan
membentuk kurva S. Kurva S adalah suatu metode penjadwalan yang dibuat
dari Ms.Excel untuk mengatur jadwal kegiatan proyek agar kegiatan bisa
berjalan lancar dan terstruktur.
13
3.3 ORGANISASI PROYEK
Struktur organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian
tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja,
material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan
sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. Dengan adanya struktur organisasi
ini, diatur pembagian tugas dan wewenang setiap bagian. Pembagian tugas dan
wewenang harus jelas agar setiap bagian memiliki pekerjaan dan tanggung
jawab masing - masing serta memiliki keterkaitan satu dengan lainnya sebagai
suatu tim. Keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek
menjadikan sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur
sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron
sehingga tujuan proyek bisa tercapai.
Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan
dapat dislesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan
kualitas yang diharapkan. Struktur organisasi adalah bagian dari manajemen
atau pengelolaan proyek dengan cara tertentu untuk mendapat tujuan tertentu.
Berikut ini adalah struktur organisasi proyek yang mengelola Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Perumahan Dosen, Asrama Mahasiswa Dan
Rehabilitasi Bangunan Mep Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
Ditjen Pendidikan Islam (Paket II) PT. Wijaya Karya Tbk.
14
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK UNIVERSITAS ISLAM INTERNASIONAL
INDONESIA (UIII)
PT.Wijaya Karya
(Kontraktor)
Sub Kontraktor
15
Bangunan Mep Universitas Islam Internasional Indonesia (Uiii) Ditjen Pendidikan
Islam (Paket II) ini. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pemilik proyek
yaitu:
1. Menyediakan dan mengadakan pendanaan bagi kontraktor atau pelaksana.
2. Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan dan
pelaksanaan. Dalam hal ini, pemilik proyek mengangkat kontraktorpelaksana
dan pengawas proyek yang telah dipilih melalui sistem lelang.
3. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu dan waktu
pelaksanaan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
memperhatikan segala bentuk pertimbangan yang diajukan oleh
konsultannya.
16
9. Menghitung prestasi volume kerja Subkontrktor dan Mandor dari pencapaian
progress pelaksanaan dilapangan.
17
7. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik.
8. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
9. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
10. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
18
pekerjaan sipil, dapat berupa jalan, bangunan, konstruksi jembatan dan yang
lainnya. Mengenai makna dari kontraktor disini merupakan sinonim dengan kata
Pemborong, arti lain Kontraktor berasal dari kata kontrak yang berarti surat
perjanjian atau kesepakatan kontrak dapat juga berarti sewa, jadi kontraktor
dapat disamakan dengan orang atau suatu badan hukum atau badan usaha
yang di kontrak atau di sewa untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan
isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek. Tugas utama
kontraktor utama dalam proyek yaitu melihat dan mengukur progres pekerjaan
serta cepat mengambil tindakan apabila terjadi masalah dalam proses
pelaksanaan pekerjaan.
19
lapangan ini membahas tentang kemajuan proyek konstruksi yang dapat dilihat
melalui laporan harian, mingguan maupun bulanan.
1. Laporan Harian
Laporan harian proyek merupakan laporan kegiatan proyek yang merupakan
pertanggung jawaban kontraktor dalam waktu perhari. Laporan ini
ditandatangani oleh pihak kontraktor dan pengawas.
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan proyek merupakan laporan kegiatan proyek yang
merupakan pertanggung jawaban kontraktor dalam waktu tiap minggu.
Laporan mingguan berisi kegiatan yang dijalankan selama satu minggu
untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tertulis. Adapun isi laporan
mingguan adalah :
a. Progress pekerjaan selama satu minggu
b. Volume dan presentasi kerja selama satu minggu
c. Jenis pekerjaan yang telah selesai dikerjakan selama satu minggu
d. Presentasi akumulasi pekerjaan yang telah diselesaikan.
3. Laporan Bulanan
Pembuatan laporan bulanan dilakukan rekapitulasi dari laporan mingguan
maupun laporan harian yang memberikan gambaran kemajuan dan prestasi
pelaksanaan pekerjaan selama kurun waktu satu bulan. berikut proses-
proses yang mendukung. Adapun isi laporan bulanan adalah :
a. Biaya yang dikeluarkan dan progress pelaksanaan dalam jangka waktu
sebulan
b. Rangkuman Pekerjaan selama satu bulan dengan perbandingan terhadap
rencana yang telah ditetapkan
c. Foto-foto dokumentasi bangunan dengan tolak ukur kemajuan
d. Kondisi cuaca harian dalam satu bulan.
20
Internasional Indonesia (Uiii) Ditjen Pendidikan Islam (Paket II), di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. Waktu Kerja
Waktu kerja untuk para staf dalam pelaksanaan proyek pembangunan
Pembangunan Perumahan Dosen, Asrama Mahasiswa Dan Rehabilitasi
Bangunan Mep Universitas Islam Internasional Indonesia (Uiii) Ditjen
Pendidikan Islam (Paket II) yaitu mulai hari Senin sampai dengan Sabtu.
Jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB sampai 22.00 WIB. Namun berbeda
dengan jam kerja untuk pekerjaan di lapangan yang dilakukan setiap hari.
2. Jam Lembur
Bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja yaitu pukul 22.00 WIB akan
dihitung sebagai jam lembur.
3. Tidak Masuk Kerja
Apabila ada karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu)
hari atau lebih, harus menyertakan bukti surat keterangan istirahat dari
dokter.
4. Telat Safety Morning
Apabila ada karyawan yang telat menghadiri safety morning di pagi hari
pukul 07.00 WIB maka akan di denda sejumlah uang yang sudah ditentukan
dalam peraturan.
5. Hari Cuti bagi Karyawan
Karyawan PT. Wijaya Karya hak cuti yang diterima adalah satu hari dalam
seminggu atau 4 hari untuk satu bulan.
21
1. Mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dengan meningkatkan
efisiensi pekerjaan sehingga dapat meminimalkan pengeluaran proyek,
dalam hal ini ialah pengendalian biaya.
2. Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan, dalam
hal ini ialah pengendalian mutu bahan bangunan.
3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu perencanaan sehingga pihak
owner maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya
keterlambatan, dalam hal ini ialah pengendalian waktu pelaksanaan.
22
2. Mutu Tulangan
Pekerjaan pembesian yang dimaksudkan dalam hal ini, adalah pekerjaan
pada pembuatan struktur beton bertulang. Beton bertulang adalah beton
yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai
minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama sama dalam
menahan beban. Gaya gaya yang bekerja pada beton hanya diperhitungkan
dalam memikul gaya tekan sedangkan tulangan diperhitungkan memikul
gaya tarik. Kekuatan tulangan yang digunakan di proyek ini untuk baja polos
berkekuatan 240Mpa sedangkan untuk baja ulir berkekuatan 400Mpa.
Mutu Baja Tulangan :
a. Ulir U-40 (BJTP40) ≥ D10 (Tegangan Leleh = 400 Mpa)
b. Ulir U-40 (BJTU40) ≥ D13 (Tegangan Leleh = 400 Mpa)
c. Ulir U-40 (BJTU40) ≥ D16 (Tegangan Leleh = 400 Mpa)
d. Ulir U-40 (BJTU40) ≥ D19 (Tegangan Leleh = 400 Mpa)
e. Ulir U-40 (BJTU40) ≥ D22 (Tegangan Leleh = 400 Mpa)
3. Marking
Marking adalah salah satu item pekerjaan surveyor di lapangan yang
seringkali dibutuhkan pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai
panduan dilapangan untuk memulai pekerjaan yaitu memplot gambar dan
ukuran pasangan dinding unit dan gambar kerja ke lantai kerja.
Dimaksimalkan agar setiap pekerjaan atau pemasangan sesuai dengan
gambar kerja. Dalam bentuk desain, ukuran, penempatan ruang secara
presisi bisa dicapai. Dalam pengerjaan marking yang harus memperhatikan
kebersihan area lantai kerja dari debu, sampah dan air, usahakan agar tetap
kering agar tinta bisa menempel sempurna di lantai dan tidak mudah hilang.
Langkah ini menggunakan theodolith agar keperluan pemindahan as dari
lantai ke lantai agar vertikality tetap terjaga.
23
4. Vertikaliti Pada Kolom
Vertikaliti merupakan metode yang dilakukan untuk menentukan tingkat
ketegak lurusan sebuah kolom pada kontruksi bangunan. Metode ini sangat
penting karena bisa mempengaruhi kekuatan kolom saat menerima beban
aksial. Vertikality yang diterapkan proyek Pembangunan Asrama Universitas
Islam Internasional Indonesia (UIII) dengan cara Menggantukan sebuah
benda yang di ikat dengan Benang, lalu di ukur dengan meteran dari 4 sisi
pada kolom yang sedang ditinjau.
5. Slump Test
Uji Slump adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan
campuran beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat kuat tekan
pada suatu beton. Suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air
yang digunakan. Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton
kekurangan, kelebihan, atau cukup air. Dalam suatu adukan/campuran
beton, kadar air sangat diperhatikan karena menentukan suatu syarat atau
tidak. Campuran beton yang terlalu cair akan menyebabkan mutu beton
rendah, dan lama mengering. Sedangkan campuran beton yang terlalu
kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak. Syarat
yang digunakan proyek Pembangunan Asrama Universitas Islam
Internasional Indonesia (UIII) harus dengan ketelitian 12 ± 2 cm.
6. Curing
Beton yang bermutu harus dibuat dengan perencanaan komposisi bahan
yang sesuai dan hal lain yang tidak kalah kalah penting adalah proses
perawatan (curing) beton.
7. Pemadatan Beton
Pemadatan beton adalah salah satu metode yang digunakan saat
pengecoran dimana berfungsi untuk pemadatan beton yang dituangkan
dalam bekisting, dimana hal ini ditujukan untuk mengeluarkan kandungan
udara yang terjebak dalam air campuran beton sehingga dengan getaran
yang dihasilkan oleh vibrator maka beton akan mengeluarkan gelembung
udara dari beton sehingga beton yang dihasilkan akan mendapatkan
kekuatan yang merata dan juga untuk menghindari adanya keropos atau
sarang labah pada beton.
24
8. Persiapan Pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, Pekerjaan yang akan dicor harus benar-
benar bersih dari kotoran dengan menggunakan alat aircompressor agar
tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
9. Persiapan Scafolding
Scaffolding dengan masing – masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai
dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat
agar dapat menahan beban diatas nya dengan efesien dan tidak terjadi
lendutan pada balok dan plat.
10. Mutu Bekisting
Bekisting untuk pelat dan balok harus rapat terpasang, sebaiknya diolesi
dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting,
sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan
bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
25
menyesuaikan jadwal yang ada di lapangan. Pekerjaan yang dimulai tanggal 3
februari 2019. Adapun fungsi dari time schedule adalah sebagai berikut:
1. Waktu yang tersedia bagi tiap jenis pekerjaan teratur
2. Pengadaan material dan peralatan terpenuhi bila pekerjaan akan
berlangsung.
3. Jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
4. Membuat kurva S untuk merencanakan penjadawalan progress pekerjaan
dan mengetahui progress pekerjaan secara real time.
5. Mengetahui apabila ada keterlambatan progress sehingga dapat
melakukan perubahan kurva s.
6. Monitoring hasil kerja masing masing kegiatan
7. Mengupdate progres pekerjaan yang terlambat dan sudah di selesaikan
26
tidak dapat dilepaskan dari proyek yaitu biaya overhead, biaya tak terduga,
profit, pajak dan lainnya.
Hubungan biaya langsung dan biaya tak langsung terhadap waktu
memiliki kecendrungan bertolak belakang. Jika waktu pelaksanaan proyek
dipercepat akan mengakibatkan peningkatan biaya langsung tetapi pada biaya
tidak langsung terjadi penurunan. Jika terjadi permasalahan biaya dalam proyek,
metode ini bisa dijadikan alternatif untuk sebuah permasalahan pengendalian
biaya, yaitu dengan menggunakan metode analisa perbandingan biaya yang
keluar dengan biaya yang sudah di rencanakan, selanjutnya dengan
menggunakan grafik S untuk mengetahui seberapa besar volume pekerjaan yang
sudah dikerjakan.
27
2. Mobilitas kendaraan
Area proyek akan mempengaruhi mobilitas alat berat serta penyimpanan
material-material yang akan digunakan selama pekerjaan. Apabila area proyek
tidak terlalu besar maka dibutuhkan manajemen yang baik agar tidak terjadi
penumpukan dan menghambat keseluruhan pekerjaan. Proyek pembangunan
Universitas Islam Internasional Indonesia ini areanya cukup terbatas dan berada
di daerah padat sehingga sedikit menyulitkan dalam penjadwalan truk- truk
pengangkut maupun concrete mixer truck untuk pengecoran. Solusi yang dapat
dilakukan yaitu dengan membuat penjadwalan yang baik, disertai dengan
koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi keterlambatan
dalam pelaksanaan jadwal. Hal ini bertujuan agar tidak mempengaruhi pekerjaan
selanjutnya.
28