Anda di halaman 1dari 4

Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat

kepemimpinan personality atau authority (berwibawa).  Ia disegani dan berwibawa terhadap


bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya
yang baik.  Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan
menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya.  Biasanya tipe kepemimpinannya adalah
“partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek
kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja.  Bawahan
atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh
manajer tersebut.  Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan
adalah untuk pemimpin”. 
perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal yang selalu berkaitan
dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan lingkungan kerja.

Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur
formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang
dimiliki.  Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu
adanya surat keputusan atau surat pengangkatan.  Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan
yang dimiliki berdasarkan kontrak  sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut
sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki
organisasi.  Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan
hukuman oleh manajer.  Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya
disebut sebagai pengikut.  Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan
(leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena
kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.
Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada
lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada
atasannya.  Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik
formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya.   Seorang pemimpin
(leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari
organisasi.

15 Perbedaan Pemimpin dan Manajer yang Perlu Kamu Ketahui


Pemimpin Menuntun Manusia, Manajer Mengatur Pekerjaan
Dalam praktiknya, pemimpin fokus untuk memberi pengarahan atau menuntun setiap
karyawan yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai visi perusahaan. Sedangkan manajer
fokus mengatur pekerjaan setiap karyawan untuk melaksanakan misi yang dimiliki
perusahaan.
Pemimpin Bisa Mempengaruhi, Manajer Justru Meniru
Kuatnya kharisma yang dimiliki oleh seorang pemimpin perusahaan biasanya berhasil
mempengaruhi karyawan untuk melakukan hal yang diinginkan oleh pemimpin. Bahkan
karyawan yang sudah sangat terpengaruh oleh pemimpinnya akan bersikap atau
berpenampilan seperti pimpinannya.
Di sisi lain, manajer justru akan meniru dan menjadikan orang lain sebagai role model dalam
menjalankan aktivitas perusahaan. Manajer akan memperhatikan oranglain yang dianggap
hebat, kemudian seorang manajer akan meniru bagaimana strategi yang diterapkan orang
tersebut dalam mengatur perusahaan.
Pemimpin Akan Memotivasi, Manajer Hanya Memerintah
Jika membagikan sebuah tugas seorang pemimpin akan memotivasi karyawannya untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati dan diiringi dengan performa yang
sebaik-baiknya. Sedangkan manajer hanya memerintah tugas apa saja yang harus dikerjakan
tanpa memberi motivasi kepada staffnya.
Pemimpin Memberikan Ide, Manajer Mewujudkan Ide
Ide yang bertebaran dalam imajinasi pemimpin akan diberikan kepada karyawan agar ide
tersebut bisa segera diwujudkan secara nyata. Meski ide yang diberikan terkadang bisa di luar
nalar manusia dan mustahil untuk diwujudkan, namun hal tersebut tak menghalangi
keinginan pemimpin untuk mewujudkannya. Justru hal tersebut bisa mengasah dan
menambah kemampuan karyawannya untuk berpikir kreatif.
Sementara itu, manajer akan berusaha keras untuk mewujudkan ide yang telah diberikan oleh
pimpinan. Manajer akan membuat daftar kerja dan membagikannya kepada setiap staff untuk
dijalankan. Manajer pun akan terus mengawasi setiap staff untuk mengerjakan tugasnya
dengan baik dan benar. Semua komponen dalam perusahaan pun saling bekerjasama satu
sama lain untuk mewujudkan impian perusahaan
Pemimpin Senang Mengambil Resiko, Manajer Justru Mengatur Resiko
Resiko yang besar tidak menghalangi pemimpin untuk mencapai suatu tujuan. Bukankah
dalam prinsip bisnis ada yang namanya high risk high return? Jadi, semakin besar resiko
yang akan ditanggung peusahaan maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan oleh
perusahaan.
Berbeda halnya dengan manajer yang justru takut menanggung resiko yang besar. Sehinga ia
membuat analisis dan strategi dengan sebaik mungkin untuk meminimalisir resiko kegagalan
yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.
Pemimpin Idealis, Manajer Realistis
Idealisme yang kuat biasanya dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin ingin segala
sesuatunya berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan ekspektasi. Sedangkan manager
yang biasanya lebih mengetahui keadaan atau kondisi di lapangan cenderung realistis dalam
menyikapi suatu hal. Manajer berpikir begitu karena terkadang apa yang diharapkan oleh
pemimpin tidak bisa dilaksanakan dengan baik oleh para staff di lapangan.
Pemimpin Cenderung Dinamis, Manajer Cenderung Statis
Pemimpin tidak takut menghadapi perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Baik
perubahan yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Pemimpin pun akan
mudah sekali beradaptasi dengan peristiwa yang sedang terjadi tanpa mengalami hambatan
sedikit pun.
Lain halnya dengan manajer yang cenderung mempertahankan sesuatu yang telah ada di
dalam perusahaan. Manajer juga mengalami kesulitan jika menghadapi sebuah perubahan.
Hal ini bisa saja terjadi, karena manajer terlalu nyaman dengan keadaan atau sistem yang
sudah ada sebelumnya.
Pemimpin Penuh Imajinasi, Manajer Penuh Analisis
Pemimpin memiliki berjuta-juta ide kreatif di dalam kepalanya untuk melakukan inovasi
demi kemajuan sebuah perusahaan. Imajinasi yang dimiliki pemimpin tidak terbatas. Hal
tersebut biasanya karena pemimpin memiliki pengetahuan yang begitu luas akan suatu hal.
Sehingga hal tersebut melahirkan ide-ide kreatif yang siap diwujudkan.
Lain pikiran pemimpin, lain pula pikiran manajer yang dipenuhi dengan hal-hal detail atau
analisis terhadap suatu hal. Biasanya hal tersebut berkaitan dengan hasil kerja karyawan yang
manajer awasi. Manajer pun sangat teliti saat memeriksa tugas-tugas yang telah diberikan dan
memperhatikan setiap detail pekerjaan yang dilakukan oleh staffnya. Hal tersebut
dilakukannya untuk mendapatkan hasil yang baik. Dan tentu saja mencapai target
perusahaan.
Pemimpin Memiliki Pengikut, Manajer Memiliki Bawahan
Pengaruh yang kuat mampu membuat seorang pemimpin memiliki pengikut yang banyak.
Bagaimana tidak? Jika apapun yang dilakukan atau diucapkan seorang pemimpin selalu ditiru
oleh karyawannya. Para karyawan selalu siap siaga mengikuti setiap instruksi atau arahan
dari pemimpinnya karena para karyawan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
Sedangkan manajer hanya memiliki bawahan karena sebuah struktur perusahaan. Bukan
karena manajer menjadi panutan para karyawan seperti pemimpin perusahaan. Staff pun
hanya bekerja sesuai dengan arahan manajer untuk mencapai target yang dimiliki perusahaan.
Pemimpin Melibatkan Perasaan, Manajer Melibatkan Logika
Dalam memandang suatu hal, pemimpin cenderung melibatkan perasaannya. Oleh karena itu
rasa empati yang dimiliki pemimpin sangat tinggi. Ia selalu mencoba memahami apa yang
dirasakan oleh orang   lain, terutama karyawannya. Begitu pun dalam memutuskan suatu
perkara, ia akan mempertimbangkan baik buruknya suatu keadaan berdasarkan perasaannya.
Bertolak belakang dengan manajer yang akan melibatkan logikanya saat menghadapi suatu
masalah. Manajer akan menimbang baik-buruknya suatu hal dengan lebih objektif dan
mengindahkan perasaannya. Bahkan manajer akan memperkuat keputusannya berdasarkan
data-data yang telah dikumpulkannya.
Pemimpin Memikirkan Proses, Manajer Memikirkan Hasil
Dalam sebuah project perusahaan tentu saja ada proses yang harus dilewati oleh setiap
karyawan. Entah proses itu membawa kegagalan atau keberhasilan bagi perusahaan, seorang
pemimpin akan melihat proses yang dialami oleh karyawan adalah sebuah pembelajaran. Jika
gagal hal tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi dan jika berhasil hal tersebut bisa terus
digunakan untuk kemajuan perusahaan di masa mendatang.
Namun, bagi manajer proses bukanlah sesuatu yang berarti karena manajer fokus pada hasil
yang baik. Dengan segala daya dan upaya, manajer akan berusaha keras untuk mencapai
target. Manajer akan mengerahkan kekuatan timnya dan membuat strategi yang baik untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan perusahaan.
Pemimpin Mengandalkan Kepercayaan, Manajer Mengandalkan Kekuasaan
Kepercayaan menjadi modal utama seorang pemimpin, ia bisa dengan mudahnya memberi
instruksi kepada karyawan. Karyawan pun sangat percaya pada setiap arahan yang diberikan
oleh pemimpinnya. Dan tentu saja, karyawan selalu melaksanakan pekerjaan tersebut dengan
penuh semangat.
Pemimpin Ingin Meningkatkan Target, Manajer Hanya Memenuhi Target
Ketika mencapai sebuah target pemimpin ingin terus meningkatkan kualitas perusahaan dan
membuat target baru, sedangkan manajer cenderung puas dengan target yang berhasil
dicapai.
Pemimpin Melanggar Aturan, Manajer Menegakkan Aturan
Jika suatu aturan menghambat kinerja para karyawan maka seorang memimpin akan meminta
karyawannya untuk melanggar saja aturan yang ada. Bahkan mungkin, membuat aturan baru
yang bisa meningkatkan kinerja karyawan.
Sedangkan, manajer justru akan mentaati setiap aturan yang telah ada sebelumnya. Bahkan
seorang manajer akan sangat berhati-hati dalam melaksanakan setiap pekerjaan dan tetap
berada pada alur yang sesuai aturan perusahaan.
Pemimpin Menantang Keadaan, Manajer Menerima Keadaan
Ketika seorang pemimpin dihadapkan pada suatu hal, ia tidak bisa tinggal diam dan selalu
ingin menantang keadaan yang sebenarnya sudah baik dan relatif stabil. Pemimpin
melakukan hal tersebut demi mengupayakan kemajuan perusahaan di masa mendatang.
Berbeda dengan pemimpin, manajer justru cenderung menerima keadaan dan tidak terlalu
bersemangat untuk meningkatkan target perusahaan karena menurutnya ia sudah berhasil
memenuhi target yang telah diminta oleh perusahaan

Anda mungkin juga menyukai