Anda di halaman 1dari 16

Dian Aulia

Tujuan

Merancang campuran beton dengan metode ACI 211.1–91.


Menghitung kekuatan tekan karakteristik atau target
kekuatan tekan minimum.
Memperkirakan kadar air, kadar agregat kasar, kadar
agregat halus dan kadar semen portland dalam
campuran beton.
Benda Uji Silinder

Metode ACI 211. 1 -91


merencanakan kekuatan
tekan beton berdasarkan
kepada kekuatan benda
15 uji yang berbentuk
silinder dengan diameter
15 cm dan tinggi 30 cm,
dengan asumsi agregat
kering oven.
15
Prosedur Perencanaan

1. Menentukan nilai slump beton yang direncanakan dengan


menggunakan tabel 1
Tabel 1 Nilai Slump yang di rekomendasikan untuk berbagai type konstruksi.

Slump (mm)
Jenis pekerjaan
Maks. Min

a. Dinding, plat pondasi dan pondasi bertulang 125 50

b. Pondasi telapak tidak bertulang, kaosin , dan


konstruksi di bawah tanah. 90 25

c. Pelat, balok, kolom dan dinding 150 75

d. Pengerasan Jalan 75 50

e. Beton massa (tebal) 75 25


2. Menentukan ukuran nominal maksimum agregat yang
akan digunakan.
3. Memperkirakan jumlah air pengaduk dan kadar udara
beton dengan menggunakan tabel 2
Tabel 2 Perkiraan Jumlah air pengaduk dan kadar udara yang disyaratkan untuk
berbagai slump dan ukuran nominal butur maksimum agregat
4. Pilih perbandingan antara berat air
pengaduk (W) dengan berat semen
portland (C) yang akan di gunakan.
Untukmempertimbangkan nilai
Faktor air semen maksimum yang
diizinkan untuk beton pada
konstruksi tertentu gunakanlah
tabel 3 atau gambar 1
Tabel 1.3 Hubungan antara rasio air semen dan kekuatan
tekan beton
Kuat Tekan Beton 28 Rasio Air – semen (fas) dalam berat
Hari (Mpa) Beton tanpa AEA Beton dengan AEA
40 0.42 -
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.61 0.52
20 0.69 0.60
15 0.79 0.70
Gambar 1 Hubungan FAS
dan Kuat Tekan
4.Hitung kadar semen yang dibutuhkan, dengan cara
membagi kadar air yang sebelumnya telah di dapat
pada langkah ketiga dengan rasio air – semen atau fas
yang sebelumnya telah di dapat juga dari langkah ke
empat.
5.Perkirakan (estimasi) volume agregat kasar.
Berdasarkan ukuran nominal maksimum agregat kasar
dan nilai angka kehalusan agregat halus. Pergunakan
tabel 4, sehingga akan didapatkan volume kering
agregat kasar untuk setiap unit beton.
Tabel 1.4 Volume agregat kasar untuk setiap unit beton

Volume Agregat yang dicocok – padat


tiap unit volume beton untuk berbagai nilai angka kehalusan agregat halus
Ukuran
Maksimum
Agregat nominal
(mm)
2.40 2.60 2.80 3.00

9.5 0.50 0.48 0.45 0.44


12.4 0.59 0.57 0.55 0.53
19 0.66 0.64 0.62 0.60
25 0.71 0.69 0.67 0.65
37.5 0.75 0.73 0.71 0.69
50 0.78 0.76 0.74 0.72
75 0.82 0.80 0.78 0.76
150 0.87 0.85 0.83 0.81
6. Perkirakan estimasi kadar agregat halus.
Atas dasar perhitunga berat. Tentukanlah
berat/volume beton segar dengan menggunakan
rumus, atau dengan menggunakan tabel 5
Um = 10Ga(100-A)+Cm{1-(Ga/Gc)}-Wm(Ga-1)
Dimana :
 Um = Berat/Volume beton segar (kg/m3)
 Ga = Rata – rata berat jenis agregat kasar dan
agregat halus bulk ssd.
 Gc = Berat jenis semen portland (umumnya 3.15)
 A = Kadar Udara (%)
 Wm = Air pengaduk (kg/m3)
 Cm = Kadar Semen portland (kg/m3)
7. Atas dasar perhitunga absolut beton. Tentukan
masing – masing bahan air, semn portland, udara dan
agregat kasar untuk 1 m3 beton. Lalu jumlahlah
seluruh volume tersebut, yang pada akhirnya selisih
antara volume untuk 1 m3 beton dengan jumlah
volume bahan tersebut adalah volume agregat halus.

8. Koreksilah kadar air agregat yang sebenarnya.


Dikarenakan kadar air yang dikandung agregat
dilapangan belum tentu sesuai dengan perkiraan
(kering), maka perbandingan campuran beton
(agregat dan air) perlu untuk dikoreksi dengan
kondisi kadar air agregat yang sebenarnya
Hasil Pemeriksaan Bahan
Campuran Beton
 Ditentukan kekuatan tekan beton rata – rata 25 Mpa,
dengan slump 50 – 100 (± 25) mm, SD 6 Mpa.
 Sifat dari bahan – bahan campuran , adalah :
1. Agregat Kasar :
 Jenis batu pecah
 Besar maksimum butir 19 mm
 Berat / volume padat 1595 kg/m3
 Berat / volume gembur 1247,68 kg/m3
 Berat jenis Bulk 2,54
 Penyerapan air 2,46%
 Kadar air 3,84%
2. Agregat Halus :
 Jenis pasir alam
 Berat jenis bulk 2,42
 Penyerapan air 4,24 %
 Kadar air 7,08 %
 FM 3,238
3. Semen Portland :
 Semen type 1
 Berat jenis 3,03 gr/cm3
 Sifat lainnya memenuhi spesifikasi ASTM C . 150 –
1996
4. Air : sumber air berasal dari Laboratorium Uji
Bahan Teknik Sipil POLBAN dan memenuhi syarat sebagai
air pencampur beton ASTM C . 94 – 97
5. Tidak menggunakan AEA dan additive
 Perhitungan :
 Kuat tekan karakteristik 25 Mpa (35 MPa)
 Fas = 0,47 (Gambar 1)
 Kadar air bebas 205 kg/m3 dan Kadar udara 2 % (Tabel 2)
 Kadar semen = 0,47
 Agregat kasar (Tabel 4 dengan nilai kehalusan 3,238)
 Berat agregat = 0,6 x Berat isi padat agregat kasar
= 0,6 x 1595 = 957 kg
 Agregat halus
 Estimasi berat/volume beton segar tanpa kadar udara = 2345
kg/m3
 (Tabel 5)
 Estimasi berat/volume agregat halus halus dalam beton segar
 = 2345-(205+436,2+957)
 = 746,8 kg/m3
Sehingga perkiraan komposisi berat
campuran beton 1 m3 adalah :
No Jenis Bahan Berat dalam 1
m3 beton
(kg)
1 Semen 436,2
2 Air 565,736
3 Agregat kasar 970,207
4 Agregat halus 632,137

Anda mungkin juga menyukai