Anda di halaman 1dari 6

Mix Dsign Beton

SNI 7656:2012

Diketahui data bahan sebagai berikut:

Agregat Halus Agregat Kasar


Modulus kehalusan 3.11 …
Berat jenis SSD 2.56 2.302
Penyerapan air % 2.05 5.87

Banyaknya masing-masing bahan per m3 beton dihitung sebagai berikut:

Langkah 1
Tabel 1 Nilai slump yang dianjurkan untuk berbagai pekerjaan konstruksi
Slump (mm)
Tipe Konstruksi
Maksimum Minimum
Pondasi beton bertulang (dinding dan pondasi telapak) 75 25
Pondasi telapak tanpa tulangan, pondasi tiang pancang, 75 25
dinding bawah tanah.
Balok dan dinding bertulang 100 25
Kolom bangunan 100 25
Perkerasan dan pelat lantai 75 25
Beton massa 50 25
Langkah 2
Ukuran nominal agregat maksimum tidak boleh melebihi 1/5 dari ukuran terkecil
dimensi antara dinding-dinding cetakan/bekisting, yaitu 0,2 x 80 = 16 mm, dengan
demikian agregat yang digunakan memiliki ukuran nominal maksimum 12,7 mm.
Langkah 3
Tabel 2 Perkiraan kebutuhan air pencampur dan kadar udara untuk berbagai slump dan
ukuran nominal agregat maksimum batu pecah
Air (kg/m3) untuk ukuran nominal agregat
maksimum batu pecah
Slump (mm) 9,5 12,7 19 25 37,5 50 75 150
mm mm mm mm mm mm mm mm
Beton tanpa tambahan udara
25-50 207 199 190 179 166 154 130 113
75-100 228 216 205 193 181 169 145 124
150-175 243 228 216 202 190 178 160 -
> 175* - - - - - - - -
banyaknya udara
dalam beton (%) 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,3 0,2
Langkah 4
Tabel 3 Hubungan antara rasio air-semen (w/c) atau rasio air-bahan bersifat semen
{w/(c+p)} dan kekuatan beton
Rasio air-semen (berat)
Kekuatan beton
Beton tanpa tambahan Beton dengan tambahan
umur 28 hari, MPa
udara udara
40 0,42 -
35 0,47 0,39
30 0,54 0,45
25 0,61 0,52
20 0,69 0,60
15 0,79 0,70
Rasio air semen untuk beton berkekuatan 10 MPa pada table tidak ada maka mencari
dengan cara interpolasi adalah 0,89.

15−10 20−15
¿
0,79−x 0,69−0,79

0,79−x ¿ 0,69−0,79

x ¿ 0,89

Langkah 5
Dari data yang diperoleh di langkah 3 dan langkah 4, banyaknya kadar air semen
adalah 216/0,89 = 242,7 kg/m3.

Langkah 6
Tabel 5 Volume agregat kasar per satuan volume beton
Ukuran nominal Volume agregat kasar kering oven per satuan volume
agregat beton untuk berbagai modulus kehalusan dari agregat
maksimum (mm) halus
2,40 2,60 2,80 3,00
9,5 0,50 0,48 0,46 0,44
12,5 0,59 0,57 0,55 0,53
19 0,66 0,64 0,62 0,60
25 0,71 0,69 0,67 0,65
37,5 0,75 0,73 0,71 0,69
50 0,78 0,76 0,74 0,72
75 0,82 0,80 0,78 0,76
150 0,87 0,85 0,83 0,81
Agregat halus dengan modulus kehalusan 3,11 dan agregat kasar dengan ukran
nominal maksimum 12,7 mm pada table tidak ada maka mencari dengan cara
interpolasi, memberikan angka sebesar 0,519 m3 untuk setiap m3 beton. Dengan
demikian, berat keringnya 0,519 x 1600 = 830,4 kg.

3−3,11 2,8−3
¿
0,53−x 0,55−0,53

−0,0022 ¿−0,10+0,2 x

x ¿ 0 , 519

Langkah 7
Dengan sudah diketahuinya jumlah air, semen dan agregat kasar, maka bahan lain
yang akan digunakan untuk membuat 1 m 3 beton adalah agregat halus dan udara yang
akan terperangkap. Banyaknya agregat halus dapat ditentukan berdasarkan berat atau
volume absolut sebagai berikut :
7.1. Atas dasar massa (berat)
Tabel 6 Perkiraan awal berat beton segar
Ukuran nominal Perkiraan awal berat beton, kg/m3
maksimum agregat Beton tanpa tambahan Beton dengan tambahan
(mm) udara udara
9,5 2280 2200
12,5 2310 2230
19 2345 2275
25 2380 2290
37,5 2410 2350
50 2445 2345
75 2490 2405
150 2530 2435
Air (berat bersih) 216 kg
Semen 242,7 kg
Agregat kasar 830,4 kg
Jumlah 1289,1 kg
Jadi, massa agregat halus = 2310 – 1289,1 = 1020,9 kg
7.2. Atas dasar volume absolut
Dengan jumlah air, semen dan agregat kasar yang ada, dan perkiraan adanya
udara terperangkap sebesar 1 persen diberikan dalam Tabel 2 (berlawanan dengan
udara yang ditambahkan), maka kadar pasir dapat dihitung sebagai berikut :
216
Volume air = =
1000
0,216 m3
242,7
Volume padat semen = = 0,077 m3
3,15∗1000
830,4
Volume absolute agregat kasar = = 0,310 m3
2,68∗1000
Volume udara terperangkap = 0,0025 x 1,000 = 0,025 m3

Jumlah volume padat bahan selain agregat halus = = 0,628 m3

Volume agregat halus dibutuhkan = 1,000 – 0,628 = 0,372 m3

Berat agregat halus kering yang dibutuhkan = 0,372 x 2,56 x 1000 = 953 kg

7.3. Perbandingan berat campuran 1 m3 beton di atas sebagai berikut;


Berdasarkan perkiraan
Berdasarkan perkiraan
volume absolute bahan-
massa beton, kg
bahan, kg
Air (berat bersih) 216 216
Semen 242.7 242.7
Agregat kasar (kering) 830.4 830.4
Pasir (kering) 1020.9 953

Langkah 8
Koreksi terhadap kandungan air
Pengujian menunjukkan kadar air sebesar 3,24 persen pada agregat kasar dan 6,59
persen pada agregat halus. Jika proporsi campuran percobaan dengan anggapan berat
(massa) yang digunakan, maka berat (massa) penyesuaian dari agregat menjadi
Agregat kasar (basah) = 830,4 (1,0324) = 857,3 kg
Agregat halus (basah) = 1020,9 (1,0659) = 1088,2 kg
Air yang diserap tidak menjadi bagian dari air pencampur dan harus dikeluarkan dari
penyesuaian dalam air yang ditambahkan. Dengan demikian, air pada permukaan
yang diberikan dari agregat kasar (3,24 – 5,87) = -2,68 persen; dari agregat halus
(6,59 – 2,05) = 54,54 persen. Dengan demikian, kebutuhan perkiraan air yang
ditambahkan
216 – 1830,4(-0,0263) – 1020,9(0,0454) = 191,5 kg

Perkiraan berat campuran untuk satu m3 beton menjadi


Air (yang ditambahkan) 191,5 kg
Semen 242,7 kg
Agregat kasar (basah) 857,3 kg
Agregat halus (basah) 1088,2 kg
Jumlah 2379,7 kg

Langkah 9
Perhitugan kebutuhan untuk kolom sebagai berikut:
Volume kolom segmen 0,08 x 0,08 x 0,6 = 0.00384
Faktor keamanan = 0.0048 m3
Volume kolom konvensional 0,14 x 0,14 x 0,6 = 0.01176
Faktor keamanan = 0.0147 m3

Rencana bahan segmen 1 kolom 30 sampel 3 sampel


g
Air (yang ditambahkan) 191.5 0.92 kg 27574.6 2757.5 gr
r
g
Semen 242.7 1.16 kg 34948.3 3494.8 gr
r
g
Agregat kasar (basah) 857.3 4.12 kg 123451.9 12345.2 gr
r
g
Pasir (basah) 1088.2 5.22 kg 156698.1 15669.8 gr
r

Rencana bahan konvensional 1 kolom 3 silinder 3 sampel


Air (yang ditambahkan) 191.5 2.81 kg 3.04 kg 8444.7 gr
Semen 242.7 3.57 kg 3.86 kg 10702.9 gr
12.6
Agregat kasar (basah) 857.3 kg 13.63 kg 37807.1 gr
0
16.0
Pasir (basah) 1088.2 kg 17.30 kg 47988.8 gr
0

Anda mungkin juga menyukai