Anda di halaman 1dari 16

PERANCANGAN

PENCAMPURAN BETON

Oleh:
Hasdinar Umar
—  Perancangan campuran beton merupakan
suatu hal yang komplek jika dilihat dari
perbedaan sifat dan karakteristik bahan
penyusunannya. Karena bahan penyusun
tersebut akan menyebabkan variasi dari
produk beton yang dihasilkan.

Kriteria dasar perancangan beton adalah kekuatan


tekan dan hubungannya dengan faktor air semen
yang digunakan.

KRITERIA PERENCANAAN
—  Kriteria
lain yang harus
dipertimbangakan adalah kemudahan
pengerjaan.

Pemilihan agregat yang


digunakan juga akan Selain dua kriteria
mempengaruhi sifat utama tersebut, hal lain
pengerjaan. Butiran yang yang patut
dipertimbangkan adalah
besar akan menyebabkan
keawetan (durability)
kesulitan, terutama karena dan permeabilitas beton
akan menimbulkan segregasi. sendiri.

KRITERIA PERENCANAAN
—  Variabilitas dalam beton akan mempengaruhi
nilai kekuatan tekan dalam perancangan.
Pengertian variabilitas dalam kekuatan beton
pada dasarnya tercermin melalui nilai standar
deviasi.

—  Asumsi yang digunakan dalam perencanaan


bahwa kekuatan beton akan terdistribusi normal
selama masa pelaksanaan yang diambil melalui
hasil pengujian di laboratorium. Secara umum
rumusan mengenai kekuatan tekan dengan
mampertimbangkan variabilitas ditulis sebagai :
f’cr = fc + k.s

Variabilitas
Kurva Distribusi Normal
—  Nilai
keamanan dalam
perancanagan beton dicerminkan
dari batas yang diijinkan ditolak
sebesar 5% yang merupakan
suatu nilai variabilitas dikalikan
dengan nilai standar
penyimpangan yang diduga
terjadi.

Keamanan Dan Umur Rencana


—  Kekuatan tekan rencana dalam
perancang didasarkan atas kekuatan
tekan maksimum yang terjadi selama
masa pengerasan.
—  Kekuatan tekan beton maksimum
biasanya tercapai setelah umur 28 hari.
Umur 28 hari ini dijadikan sebagai umur
rencana.

Keamanan Dan Umur Rencana


Metode British
—  benda uji yang digunakan adalah kubus
ukuran 15x15x15 cm

—  Kuat tekan rencana didasarkan atas


probabilitas bahwa kuat tekan yang berada
dibawah kuat tekan karakteristik terbatas
sampai 5 % saja. Dianggap bahwa distribusi
kuat tekan beton mengukuti distribusi
normal, maka dapat ditulis hubungan antara
kuat tekan karakteristik dengan kuat tekan
rata-rata rencana.
σbk = σbm - 1,64 S

Perancangan Campuran Beton


Nilai Slump yang Disyaratkan sesuai dengan Penggunaan Beton

Tingkat Slump Penggunaan Beton  


Kelecakan   (mm)  
Pembetonan jalan yang
Sangat rendah   0-25 mm   dipadatkan dengan mesin
penggetar  
Pembetonan jalan yang
Rendah   25-50 mm   dipadatkan dengan mesin
penggetar  
Beton bertulang, seperti pelat,
Sedang   25-100 mm   balok, dan kolom yang dipadatkan
dengan mesin penggetar  
Beton bertulang dengan tulangan
Tinggi   100-175 mm   rapat, pada umumnya tidak perlu
dipadatkan lagi  

Perancangan Campuran Beton


Perkiraan Kuat Tekan Beton dengan Faktor Air Semen 0,5

     
Tipe Jenis Agregat Kuat Tekan (MPa) pada Umur
Semen   Kasar   (hari)  
3   7   28   91  
Tipe I   Tidak dipecah   22   31   43   50  
Tipe V   Dipecah   27   36   48   55  
Tipe III   Tidak dipecah   29   37   49   55  
Dipecah   34   43   54   60  

Perancangan Campuran Beton


Nilai faktor air semen
ditentukan maka berat
semen yang dibutuhkan
dalam perancangan
dapat dihitung yaitu
dengan menggunakan
data banyaknya air
bebas yang diperlukan
untuk setiap m3 beton

Kurva Hubungan Kuat Tekan -Faktor


Air Semen

Perancangan Campuran Beton


Perkiraan Jumlah Air Bebas yang Diperlukan untuk Tingkat Workability

Berat Air (kg/m3)


Jenis Agregat
Ukuran   untuk  
Kasar  
Maksimum   Nilai Slump (mm)  
Agregat   0-1 10- 30-6 60-1
0   30   0   80  
10 mm   Tidak dipecah   150   180   205   225  
Dipecah   180   205   230   250  
20 mm   Tidak dipecah   135   160   180   195  
Dipecah   170   190   210   225  
40 mm   Tidak dipecah   115   140   160   175  
Dipecah   155   175   190   205  

Perancangan Campuran Beton


—  Persentase berat agregat halus terhadap total agregat dapat
ditentukan dengan memanfaatkan kurva hubungan antara
besar faktor air semen dengan persentase agregat halus untuk
beberapa nilai slump dan ukuran maksimum agregat yang
dipakai

Perancangan Campuran Beton


—  Perkiraan berat jenis adukan beton dapat
dihitung dengan menggunakan bantuan berat
air dan berat jenis agregat gabungan
Berat Jenis Adukan Beton (kg/m3) 2800
Berat Jenis Agregat Gabungan
2700 Kondisi SSD

2600

2500
2.9
2400 2.8
2.7
2300
2.6
2.5
2200
2.4
2100
100 120 140 160 180 200 220 240 260 280
Kebutuhan Air (kg/m3)

Perancangan Campuran Beton


Contoh Tugas Perancangan Campuran Beton:
Rencanakanlah campuran untuk keperluan kolom beton dengan kuat tekan
karakteristik sebesar 25 MPa (cara British) pada umur 28 hari. Slump rencana 10
cm. Jarak tulangan kolom hanya memungkinkan penggunaan agregat maksimum
sebesar 20 mm. Semen yang digunakan type I, deviasi standar diambil sebesar
6,5 MPa, faktor air semen maksimum 0,65 dan kebutuhan semen minimum 275
kg/m3.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium, diperoleh :
Sifat agregat kasar (batu pecah):
—  Specific gravity (BJ) = 2,68 (kondisi SSD)
—  Peresapan = 1,5 %
—  Kadar air pada saat pengecoran 2,5 %
—  Berat volume gembur = 1400 kg/m3 (pada kondisi kadar air 2,5 %)

Sifat agregat halus :


—  Specific gravity (BJ) = 2,55 (kondisi SSD)
—  Peresapan = 0,9 %
—  Kadar air pada saat pengecoran = 2,8 %
—  Berat volume gembur = 1550 kg/m3 (pada kondisi kadar air 2,8 %)

Perancangan Campuran Beton


Hasil pengujian analisis saringan agregat halus:

Ukuran Berat Pasir


Saringan (mm)   Tertahan (gr)  
5   0  
2,36   60  
1,18   116  
0,6   148  
0,3   180  
0,15   60  
Pan   36  

Apabila tinggi kolom yang akan dicor 4,5 m,


diameter 60 cm dan jumlah kolom 50 buah, maka
tentukanlah jumlah semen dalam sak ( 1 sak=50 kg),
pasir (m3), dan batu pecah (m3) yang harus disiapkan.

Perancangan Campuran Beton

Anda mungkin juga menyukai