SEMEN
Produk
Definisi
Klasifikasi
Syarat Mutu
Bata Beton Kerawang
Definisi
Bata beton karawang (roster) adalah
suatu unsure bahan bangunan di8buat
dari semen portland, agregat dan air
yang mempunyai luas lubang lebih
besar dari 35 % luas permukaan
datarnya digunakan sebagai lubang
angin.
Klasifikasi
Berdasarkan nilai rata-rata kuat tekan, bata
beton karawang dibagi dalam 2 kelas yaitu :
BBK 10
BBK 20
Syarat Mutu
•Tampak luar - Bentuk bagian muka dan belakang tidak boleh cacat. Rusuk-rusuknya harus
siku satu terhadap yang lainnya, tidak mudah direpihkan .
•Bentuk - Bentuk bata beton karawang dapat dibuat dengan persetujuan antara konsumen
dan produsen.
•Ukuran dan Toleransi - Ukuran tebal bata beton karawang minimal 10 cm. Selisih ukuran
terbesar dan terkecil panjang, lebar dan tebal maksimum 1 % terhadap nilai rata – rata.
•Penyerapan air - Penyerapan air rata-rata dari 5 buah contoh yang diuji tidak boleh lebih dari
25 %.
•Kuat Tekan - Besarnya kuat tekan bruto minimum yang diijinkan seperti tercantum pada tabel
berikut.
BBK 20 20 1,8
BBK 10 10 0.8
Bata Beton Pejal
Definisi
Bata beton - Yang dimaksud dengan bata beton ialah suatu jenis unsur
bangunan berbentuk bata yang dibuat dari campuran bahan perekat
hidrolis atau sejenisnya, air dan agregat, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang tidak merugikan sifat beton itu. Dalam
pengertian ini, tercakup jenis-jenis bata bangunan yang terbuat dari
tanah stabilisasi kapur atau semen (lime stabilized bricks or soil cement
bricks), bata kapur-tras, dan bata semen portland-pasir/agregat
Bata beton pejal - Yang dimaksud dengan bata beton pejal adalah bata
beton yang memiliki penampang pejal 75% atau lebih dari luas
penampang seluruhnya, dan memiliki volume pejal lebih dari 75%
volume seluruhnya.
Klasifikasi
Bata beton pejal, dibedakan menurut kuat tekannya sebagai berikut :
Bata beton pejal Mutu B 25, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 25 kg/cm2
Bata beton pejal Mutu B 40, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 40 kg/cm2
Bata beton pejal Mutu B 70, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 70 kg/cm2
Bata beton pejal Mutu B 100, adalah bata beton pejal yang kuat
tekannya tidak kurang dari 100 kg/cm2
Syarat mutu
Pandangan luar - Bata beton pejal harus tidak terdapat retak-retak dan cacat, rusak-
rusaknya siku satu terhadap yang lain, dan sudut rusuknya tidak boleh mudah direpihkan
dengan kekuatan jari tangan
Dimensi dan toleransinya - Dimensi bata beton pejal ialah seperti tertera pada tabel
berikut ini :
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Syarat Mutu
Pandangan luar - Bidang permukaan harus tidak cacat. Bentuk permukaan lain
yang didesain, diperbolehkan. Rusuk-rusuknya siku satu terhadap yang lain,
dan sudut rusukny tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
Ukuran dan toleransi - Ukuran bata beton harus sesuai dengan tabel di bawah
ini
Tebal dinding sekatan lobang, minimum
Ukuran (mm) (mm)
Jenis
Panjang Lebar Tebal Luar Dalam
Berlobang
a. Kecil 300 + 3 190 + 3 100 2 20 15
b. Besar -5 -5 200 3 25 20
300 + 3 190 + 3
-5 -5
Syarat Mutu
Syarat fisis - Bata beton harus memenuhi syarat-syarat fisis sesuai dengan
tabel di bawah ini:
25 35 - - 25 35 - -
* Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda coba pecah, dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata, termasuk luas lobang serta cekungan
tepi
Bata Beton (Paving block)
Definisi
Bata beton (Paving block) - Suatu komposisi bahan
bangunan yang dibuat dari campuran semen portland
atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan
agregat dengan atau bahan tanpa bahan tambahan
lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu.
Klasifikasi
Bata beton mutu A : digunakan untuk jalan
Bata beton mutu B : digunakan untuk peralatan parkir
Bata beton mutu C: digunakan untuk pejalan kaki
Bata beton mutu D : digunakan untuk taman dan
penggunaan lain
Syarat mutu
Sifat tampak - Bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan
cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan
Ukuran - Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm dengan toleransi ± 8%
Sifat fisis - Bata beton harus mempunyai sifat-sifat fisis seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Sifat-sifat fisis
Ketahanan terhadap natrium sulfat - Bata beton apabila diuji dengan cara seperti pada butir6.6 tidak
boleh cacat, dan kehilangan berat yang diperkenankan maksimal 1%
Tingkat Beban lentur rata-rata dari 10 genteng yang Beban lentur masing-masing genteng
diuji (min) dalam kg (min) dalam kg
I 150 120
II 80 60
Syarat Mutu (Lanjutan)
Daya serap air - Daya serap air rata-rata dari 10 contoh uji tidak boleh
lebih dari 10 persen
Ketahanan terhadap peremesan air (rapat air) - Setiap genteng tidak
boleh terjadi tetesan air dari bagian bawahnya. Dalam hal genteng
menjadi basah tetapi tidak terdapat tetesan air, maka dinyatakan tahan
terhadap perembesan air.
Genteng Beton Ijuk
Definisi
Genteng beton ijuk - Bahan Bangunan yang dibuat
dari semen , ijuk dan pasir yang dibentuk
sedemikian rupa dan berukuran tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk atap. Ijuk yang digunakan
dalam bentuk potongan dengan panjang serat 1
sampai 2 cm dan jumlah pemakaiannya umumnya
2 % dari berat semen .
Syarat Mutu
Syarat konstruksi/ukuran
Bentuk genteng beton ijuk seperti gambar terlampir
Ukuran panjang dan lebar genteng beton ijuk sesuai dengan
persetujuan antara pembeli dan pabrik pembuat .
Tebal dari genteng beton ijuk tidak boleh kurang dari 8 mm, kecuali
pada bagian penumpangan (interlocking) tebal tidak kurang dari 6
mm .
Genteng beton ijuk harus mempunyai penumpangan tepi yang
sudutnya tidak kurang dari 180o , dan dilengkapi dengan paling sedikit
sebuah alur air yang dalamnya tidak kurang dari 5 mm.
Genteng beton ijuk mempunyai kaitan yang akan berkait pada reng,
lebar tidak kurang dari 20 mm dan tinggi tidak kurang dari12 mm yang
tercetak pada permukaan bawah dari genteng ijuk.
Syarat mutu, bisa dilihat pada tabel 1.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Persyaratan
No Jenis uji Satuan
Mutu I Mutu II
Mulus Mulus
Tidak retak Tidak retak
1. Pandangan luar
Tidak cacat Tidak cacat
Tidak mudah direpihkan Tidak mudah direpihkan
2 Beban lentur
2.1 Rata-rata dari 10 buah genteng kg Min. 100 Min. 80
2.2 Masing-masing genteng Kg Min. 80 Min. 60
3 Daya serap air
3.1 Rata –rata dari 10 buah genteng % Maks. 12 Maks. 12
4 Perembesan air - Tidak merembes Tidak merembes
Ubin Teraso
Definisi
Ubin yang terbuat dari semen portland atau
semen sejenisnya, air, batu teraso dan pasir,
dengan atau tanpa bahan pengisi dan atau
bahan pewarna, dicetak bentuk lempengan
dan dipergunakan untuk penutup lantai atau
penutup dinding.
Syarat Mutu
Pandangan luar ubin teraso sebagai berikut :
Ubin harus padat, keras, kering, bidang permukaannya tidak cacat dan nyaring suaranya
bila diketuk dengan benda keras;
Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar;
Lapisan atas/kepala ubin bila dibasahi tidak boleh menampakan retak-retak rambut;
Ubin-ubin yang sejenis/sekelompok atau sebentuk , warnanya harus sama rata;
Ubin harus punya tepi dan rusuk yang cukup tajam dan tidak cacat;
Ubin-ubin akhiran atau tepi (plint), rusuk membulat atau menyerong harus mulus dan
lurus serta bagian yang akan tampak harus sesuai dengan lapisan kepala ubin;
Tebal lapisan atas/kepala tidak kurang dari 5 mm;
Pada bidang patahan tidak menunjukkan adanya pemisah antara lapisan-lapisan.
Ukuran daripada ubin teraso adalah sebagai berikut :
Ubin yang berbentuk bujursangkar harus berukuran seperti pada tabel 1:
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 1. Ukuran Ubin Teraso
Ukuran Rusuk Tebal Minimum
(cm) (cm)
20 x 20 2,0
25 x 25 2,4
30 x 30 2,6
40 x 40 3,0
50 x 50 4,0
Catatan: Ubin yang berbentuk segi banyak atau ubin yang
berukuran lain diperbolehkan atas persetujuan antara pembeli
dan penjual
No Uraian Ukuran
1 Lebar nominal 25; 30; 40; 50; 60; 100; 120;
2 Panjang nominal 100; 120; 125; 200; 210; 240; 250; 270; 300
3 Tebal nominal 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0
2.3 Kesikuan - Selisih antara dua diagonal tidak boleh lebih dari 0,25% dari
diagonal terpendek.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Kekuatan lentur - Kekuatan menerima beban lentur tidak boleh kurang dari harga
yang tercantum dalam tabel di bawah ini
Tebal Bobot isi (g/cm2), Kuat lentur Kadar air (%), Penyerapan air Sifat tahan pukul, Perubahan panjang
(mm) maks. (kg/cm3) maks (%), maks Maks. akibat penyerapan
8 1.0 140
Tabel 2.
Ukuran Tebal Panel
Lapisan permukaan
Lapisan inti lembaran bergelombang
lembaran rata
Tebal minimal keseluruhan
(mm)
Tebal (mm) Tebal (mm) Tinggi gelombang (mm)
Minimum 3,00
Toleransi :- 0,30 4,00 s/d 6,00
15 – 42 23,90 s/d 52,90
Toleransi : – 0,50
Kesikuan - Selisih antara kedua diagonal tidak boleh melebihi 0,25 % terhadap diagonal terpendek.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Persyaratan kekuatan yang harus dipenuhi oleh panel adalah seperti tercantum dalam tabel 3.
Referensi : SII 1148-84, Panel Rata Asbes Semen Berisi Asbes Semen Bergelombang.
Panel Rata Asbes Semen
Berisi Asbes Semen
Bergelombang
Definisi
Lembaran asbes semen bergelombang
simetris adalah bahan bangunan yang
dibuat terutama dari semen portland, air,
serat asbes dengan atau tanpa selulosa dan
bahan pengisi dibentuk menjadi lembaran
yang dalam arah lebarnya mempunyai
beberapa gelombang yang simetris
digunakan untuk atap dan penutup dinding
Klasifikasi
Lembaran-lembaran bergelombang diklasifikasikan
menurut tinggi gelombang (h), diukur dari lembah
sebuah gelombang sampai puncak gelombang
berikutnya. Klasifikasi tinggi gelombang adalah sebagai
berikut :
Gelombang dalam : h 60 mm
Gelombang sedang : h 45 mm
Gelombang dangkal : 15 h 25 mm
Syarat Mutu
Tampak akhir - Penampang melintang lembaran berbentuk kira-kira
gelombang sinusoidal agar lembaran bersifat kaku. Lembaran harus
mempunyai sekurang-kurangnya satu permukaan halus dan berbentuk
empat persegi panjang. Lembaran-lembaran dapat berwarna seperti
warna aslinya atau diberi zat warna pada komposisinya atau diberi
lapisan berwarna pada permukaannya.
Ukuran dan toleransi
Tebal nominal adalah sebagai berikut :
1. Gelombang dangkal : 3.0; 4,0 mm
2. Gelombang sedang : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm
3. Gelombang dalam : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm
Syarat Mutu (Lanjutan)
Panjang nominal adalah sebagai berikut :
1,20 m 1,25 m 1,25 m 1,80 m
2,00 m 2,10 m 2,25 m 2,40 m 2,50 m
2,70 m 3,00 m 3,60 m
Toleransi - Toleransi ukuran sebagai berikut :
Panjang : + 5 m
- 10 m
Lebar : + 10 m
- 5m
Tebal : Ketebalan sampai dengan 0,60 cm 10%
Ketebalan lebih dari 0,60 cm 0,6 mm
Syarat Mutu (Lanjutan)
Kesikuan - Kesikuan antara dua diagonal tidak boleh lebih dari 0,25% dari diagonal terpendek
Kekuatan - Bila diuji keadaan jenuh air, beban patah setiap benda uji tidak boleh kurang dari
harga yang tertera dalam tabel di bawah ini
Klasifikasi
Kg/m N/m
Nilai beban patah masing-masing benda uji tidak boleh kurang 85% dari nilai seperti tercantum
dalam tabel di atas. Pengambilan contoh untuk pengujian kekuatan harus sesuai dengan butir 5.1
3.4 Kedap air - Jika diuji dengan cara yang tertera pada butir 6.3 permukaan bawah boleh menjadi
basah, tetapi tidak boleh terjadi tetesan-tetesan air
3.5 Kepadatan (density) - Kepadatan lembaran asbes semen tidak boleh kurang dari 1,20 g/cm3
Referensi : SNI 03-2050-1990 Lembaran asbes semen bergelombang simetris
Pipa Beton Tanpa
Tulangan
Definisi
Pipa beton tanpan tulangan - Sejenis unsur
bangunan terbuat daribeton, dibentuk
sedemikian sehingga penampangnya
berbentuk pipa, dan dibuat tanpa tulangan
sebagai penguat
Klasifikasi
Dalam standar ini dicakup pipa beton tanpa tulangan
dengan 3 (tiga) macam bentuk penampang, dengan garis
tengah mulai dari 10 cm sampai dengan 100 cm. Bentuk
penampang pipa beton tanpa tulangan ini dibedakan
dengan masing-masing sebagai berikut:
1. Pipa beton berpenampang lingkaran, tanpa kaki
2. Pipa beton berpenampang lingkaran, dengan kaki
3. Pipa beton berpenampang bulat telur,dengan kaki
Untuk menghubungkan satu pipa dengan pipa lainnya di
dalam pemakaian, pada ujung pipa beton dapat dibuat
lidah dan alur sambungan, atau berbentuk mof atau soket.
Syarat Mutu
Pandangan luar - Pipa beton harus lurus, bidang-bidangnya harus rata dan mulut
tanpa tonjolan atau cacat, bidang ujung tegak lurus sumbu, dan tepi ujung harus
siku. Bidang patah pipa beton harus memperlihatkan campuran beton yang
merata, tanpa butir agregat yang besarnya lebih dari seperlima tebal dinding pipa.
Pipa beton harus bebas dari retakan-retakan, dalam keadaan kering bila dipukul
dengan benda keras harus berbunyi nyaring.
Ukuran pipa - Ukuran pipa beton tanpa tulangan tercantum di dalam tabel 1 dan
tabel 2
Panjang pipa beton – Panjang berguna pipa beton harus dibuat sebagai berikut :
1. Pipa beton berpenampang lingkaran dengan garis tengah dalam kurang dari 70
cm dan pipa beton berpenampang bulat telur 60/90 atau lebih kecil dari ukuran
ini, panjangnya tidak kurang dari 75 cm.
2. Pipa beton berpenampang lingkaran dengan garis tengah dalam 70 cm atau lebih
besar, panjangnya tidak kurang dari 100 cm.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Penyimpangan ukuran :
1. Penyimpangan ukuran garis tengah pipa tidak lebih dari 0,5 %.
2. Penyimpangan tebal dinding pipa tidak lebih dari 1,5% menipis, tetapi boleh lebih
tebal
3. Panjang pipa tidak boleh lebih pendek dari ukuran yang disyaratkan, lebih dari 10
mm
4. Panjang antara satu pipa dengan pipa lainnya yang berukuran pennampang sama,
tidak berbeda lebih dari 5 mm
5. Pipa harus lurus pada sumbunya.Kelurusannya tidak menyimpang lebih dari 10%
Kuat Tekan Mercu - Pipa beton harus dapat menahan beban mercu, untuk masing-
masing ukuran dantingkat mutu seperti tertera di dalam tabel 1. dan tabel 2.
selama 5 menit tanpa timbul retakan atau pecah.
Sifat kedap air - Pada pengujian kedap air, pada bidang pipa bagian luar tidak
boleh terjadi kebocoran air, setelah pengujianberlangsung 24 jam.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 1. Ukuran dan kuat tekan Mercu pipa beton tanpa tulangan
berpenampang lingkaran dengan atau tanpa kaki
Pipa beton mutu II/untuk saluran air Pipa beton mutu I/untuk saluran air
Pipa beton mutu III/untuk saluran air yang
yang mendapat beban lalu lintas yang mendapat beban lalu lintas
tidak mendapat beban lalu lintas
Garis tengah dalam sampai dengan 7.000 kg berat lebih dari 7.000 kg
(cm)
d Tebal dinding mercu Kuat tekan mercu Tebal dinding Kuat tekan mercu Tebal dinding Kuat tekan mercu
minimum (cm) t minimum (kg) minimum (cm) minimum (kg) minimum (cm) minimum (kg)
t t
Penampang Lebar kaki (cm) Tebal dinding (cm) Kuat tekan mercu minimum
d/h K t (kg)
Catatan :
(1) Hubungan antara tekanan letus (T.L.), dengan tekanan uji hidrostatis (T.U.), dan tekanan kerja (T.K.)
Hasil bagi dari :
Tekanan letus minimum T.L.
------------------------------------------ = ---------
Tekanan uji hidrostatis minimum T.U.
Tekanan kerja hidrostatis untuk setiap kelas pipa, pada umumnya tidak boleh lebih dari 50% tekanan uji hidrostatis
minimum (T.U.) seperti tertera dalam tabel 2.
Syarat mutu
Sifat tampak - Pipa harus lurus, bagian luar dan bagian dalamnya harus bulat, tidak
menunjukkan adanya kerusakan atau cacat-cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan
maupun sifat kedap airnya. Permukaan pipa bagian dalam dan juga bagian luarnya, harus
rata dan halus. Bagian-bagian dari pipa ditempat cincin-cincin penyambungnya, harus
memenuhi toleransi dimensi
Sifat geometris :
1. Garis tengah dalam nominal - Garis tengah dalam nominal pipa asbes semen, dinyatakan
dalam mm, adalah : 80; 100; 150; 200; 250; 300; 350; 400; 450; 500 dan 600
2. Tebal dinding pipa - Tebal nominal dinding pipa adalah tebal pada bagian pipa yang tidak
dibentuk/dibubut*). Penyimpangan ukuran tebal dinding dari ujung pipa yang telah
dibentuk/dibubut, tidak boleh lebih dari harga-harga yang telah ditetapkan. Pabrik
pembuat harus mencantumkan ukuran garis tengah dalam dan tebal nominal dinding pipa
yang dibuatnya, di dalam buku-buku dan catalog yang disebutkan olehnya.
Catatan :
*) Tebal dinding dari bagian ujung yang dibentuk/dibubut atau dibuat sesuai dengan
ukuran, untuk pipa-pipa dan kopeling-kopeling, harus dicantumkan dalam gambar, dengan
toleransi ukuran yang lengkap
Syarat mutu (Lanjutan)
Tabel 4.Penyimpangan yang diperbolehkan bagi tebal dinding yang telah dibentuk/dibubut
10,1 – 20 - 2,0
20,1 – 30 - 2,5
30,1 – 60 - 3,0
60,1 – 90 - 3,5
5. Kebulatan dan keteraturan garis tengah dalam - Keteraturan garis tengah dalam, diperkirakan dengan
sebuah bola atau lempengan bulat (berbentuk lingkaran) yang terbuat dari bahan yang tidak
terpengaruh oleh air.
6. Kelurusan - Tinggi pelengkungan maksimum J, (dinyatakan dalam mm), tidak boleh lebih dari harga-
harga berikut ini :