Anda di halaman 1dari 85

BAHAN BANGUNAN BERBASIS

SEMEN
Produk
 Definisi
 Klasifikasi
 Syarat Mutu
Bata Beton Kerawang
Definisi
 Bata beton karawang (roster) adalah
suatu unsure bahan bangunan di8buat
dari semen portland, agregat dan air
yang mempunyai luas lubang lebih
besar dari 35 % luas permukaan
datarnya digunakan sebagai lubang
angin.
Klasifikasi
Berdasarkan nilai rata-rata kuat tekan, bata
beton karawang dibagi dalam 2 kelas yaitu :
 BBK 10
 BBK 20
Syarat Mutu
•Tampak luar - Bentuk bagian muka dan belakang tidak boleh cacat. Rusuk-rusuknya harus
siku satu terhadap yang lainnya, tidak mudah direpihkan .
•Bentuk - Bentuk bata beton karawang dapat dibuat dengan persetujuan antara konsumen
dan produsen.
•Ukuran dan Toleransi - Ukuran tebal bata beton karawang minimal 10 cm. Selisih ukuran
terbesar dan terkecil panjang, lebar dan tebal maksimum 1 % terhadap nilai rata – rata.
•Penyerapan air - Penyerapan air rata-rata dari 5 buah contoh yang diuji tidak boleh lebih dari
25 %.
•Kuat Tekan - Besarnya kuat tekan bruto minimum yang diijinkan seperti tercantum pada tabel
berikut.

Kuat tekan bruto minimum, N/mm²


Rata- rata terhadap 5
Kelas
buah BBK Masing-masing

BBK 20 20 1,8
BBK 10 10 0.8
Bata Beton Pejal
Definisi
 Bata beton - Yang dimaksud dengan bata beton ialah suatu jenis unsur
bangunan berbentuk bata yang dibuat dari campuran bahan perekat
hidrolis atau sejenisnya, air dan agregat, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya yang tidak merugikan sifat beton itu. Dalam
pengertian ini, tercakup jenis-jenis bata bangunan yang terbuat dari
tanah stabilisasi kapur atau semen (lime stabilized bricks or soil cement
bricks), bata kapur-tras, dan bata semen portland-pasir/agregat

 Bata beton pejal - Yang dimaksud dengan bata beton pejal adalah bata
beton yang memiliki penampang pejal 75% atau lebih dari luas
penampang seluruhnya, dan memiliki volume pejal lebih dari 75%
volume seluruhnya.
Klasifikasi
Bata beton pejal, dibedakan menurut kuat tekannya sebagai berikut :
 Bata beton pejal Mutu B 25, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 25 kg/cm2
 Bata beton pejal Mutu B 40, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 40 kg/cm2
 Bata beton pejal Mutu B 70, adalah bata beton pejal yang kuat tekannya
tidak kurang dari 70 kg/cm2
 Bata beton pejal Mutu B 100, adalah bata beton pejal yang kuat
tekannya tidak kurang dari 100 kg/cm2
Syarat mutu
 Pandangan luar - Bata beton pejal harus tidak terdapat retak-retak dan cacat, rusak-
rusaknya siku satu terhadap yang lain, dan sudut rusuknya tidak boleh mudah direpihkan
dengan kekuatan jari tangan
 Dimensi dan toleransinya - Dimensi bata beton pejal ialah seperti tertera pada tabel
berikut ini :

Jenis Bata Ukuran nominal  toleransi *)


beton pejal Panjang (mm) Lebar (mm) Tebal (mm)
Besar 400  3 200  3 100  2
Sedang 300  3 150  3 100  2
Kecil 200  3 100  2 80  2
 Syarat-syarat fisis – Syarat fisi seperti tabel berikut :
2
Bata beton Kuat tekan minimum, ( kg/cm ) Persyaratan air
pejal Mutu Rata-rata dari 5 buah bata Masing-masing maksimum (% volume)
B 25 25 21 -
B 40 40 35 -
B 70 70 65 35
B 100 100 90 25
Bata beton untuk
pasangan dinding
Definisi
 Bata beton - Suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat
dari bahan utama : semen portland, air dan agregat yang dipergunakan
untuk pasangan dinding. Bata beton dibedakan menjadi bata beton pejal
dan bata beton berlobang
 Bata beton pejal - Bata yang memiliki penampang pejal 75 % atau lebih
dari luas penampang seluruhnya dan memiliki volume pejal lebih dari
75% volume bata seluruhnya.
 Bata beton berlobang - Bata yang memiliki luas penampang lobang lebih
dari 25% luas penampang batanya dan volume lobang lebih dari 25%
volume bata seluruhnya.
Klasifikasi
Bata beton pejal maupun berlobang dibedakan menurut tingkat mutunya,
yaitu :

 Tingkat I
 Tingkat II
 Tingkat III
 Tingkat IV
Syarat Mutu
 Pandangan luar - Bidang permukaan harus tidak cacat. Bentuk permukaan lain
yang didesain, diperbolehkan. Rusuk-rusuknya siku satu terhadap yang lain,
dan sudut rusukny tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
 Ukuran dan toleransi - Ukuran bata beton harus sesuai dengan tabel di bawah
ini
Tebal dinding sekatan lobang, minimum
Ukuran (mm) (mm)
Jenis
Panjang Lebar Tebal Luar Dalam

Pejal 300 + 3 90  2 100  2 - -


-5

Berlobang
a. Kecil 300 + 3 190 + 3 100  2 20 15
b. Besar -5 -5 200  3 25 20
300 + 3 190 + 3
-5 -5
Syarat Mutu
 Syarat fisis - Bata beton harus memenuhi syarat-syarat fisis sesuai dengan
tabel di bawah ini:

Tingkat mutu bata beton


No. Syarat fisis Satuan Tingkat mutu bata beton pejal
berlobang

1. Kuat tekan * rata-rata min.


Kg/cm2 I II III IV I II III IV
2. Kuat tekan bruto masing-masing
benda uji, min. Kg/cm2 100 79 40 25 70 50 35 20

3. Penyerapan air rata-rata, maks.


% 90 65 35 21 65 45 30 17

25 35 - - 25 35 - -

* Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda coba pecah, dibagi dengan luas ukuran nyata dari bata, termasuk luas lobang serta cekungan
tepi
Bata Beton (Paving block)
Definisi
 Bata beton (Paving block) - Suatu komposisi bahan
bangunan yang dibuat dari campuran semen portland
atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan
agregat dengan atau bahan tanpa bahan tambahan
lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu.
Klasifikasi
 Bata beton mutu A : digunakan untuk jalan
 Bata beton mutu B : digunakan untuk peralatan parkir
 Bata beton mutu C: digunakan untuk pejalan kaki
 Bata beton mutu D : digunakan untuk taman dan
penggunaan lain
Syarat mutu
 Sifat tampak - Bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan
cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan
 Ukuran - Bata beton harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 mm dengan toleransi ± 8%
 Sifat fisis - Bata beton harus mempunyai sifat-sifat fisis seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Sifat-sifat fisis

Kuat tekan (Mpa) Penyerapan air


Ketahanan aus (mm/menit)
Mutu rata-rata maks.
Rata-rata Minimum Rata-rata Minimum (%)
A 40 35 0,090 0,103 3
B 20 17,0 0,130 0,149 6
C 15 12,5 0,184 0,184 8
D 10 8,5 0,251 0,251 10

 Ketahanan terhadap natrium sulfat - Bata beton apabila diuji dengan cara seperti pada butir6.6 tidak
boleh cacat, dan kehilangan berat yang diperkenankan maksimal 1%

Referensi : SNI 03-0691-1996 Bata beton (Paving block)


Ubin semen
Definisi
 Ubin semen - unsur bangunan yang dibuat dari
semen portland atau semen sejenisnya, air dan
pasir, dengan atau tanpa bahan pengisi dan atau
bahan pewarna, dicetak berbentuk lempengan dan
dipergunakan untuk penutup lantai atau penutup
dinding
Klasifikasi
Menurut warna :
 Ubin semen kelapa
 Ubin semen kelabu
 Ubin semen berwarna satu
 Ubin semen bercorak, berbunga teratur
 Ubin marblon dengan bunga warna tidak teratur
Menurut corak dan bentuk :
 Ubin rata
 Ubin rusuk miring
 Ubin salur tegak
 Ubin salur diagonal
 Ubin petak/ubin wafel
 Ubin babat/ubin mozaik
 Ubin bergurat
 Ubin parket/ubin bergurat seperti kayu
Syarat Mutu
 Pandangan luar - Ubin harus padat,keras, kering, bidang permukaan tidak
cacat, dan nyaring suaranya bila diketuk dengan benda keras.
 Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar
 Lapisan atau/kepala ubin bila dibasahi tidak boleh menampakkan retak-retak
rambut
 Ketahanan aus lapisan atas/kepala

Tabel 1. Kuat lentur ubin semen

Mutu tingkat Kuat lentur rata- Kuat lentur


rata minimum ( masing-masing
2 2
kg/cm ) minimum ( kg/cm )
I 35 31
II 30 27
III 25 22
Syarat Mutu (Lanjutan)

Tabel 2 Ketahanan aus ubin semen

Ketahanan aus ubin semen


Mutu
Habisnya lapisan atas Ausan rata-rata Ausan masing-masing
tingkat
pada menit ke maksimum (mm/menit) maksimum (mm/menit)
I Lebih dari 15 0,100 0,110
II Lebih dari 8 0,130 0,145
III Lebih dari 0,160 0,175
Genteng Beton
Definisi
 Genteng beton - Unsur bangunan yang dipergunakan
untuk atap yang dibuat dari beton dibentuk sedemikian
rupa dan berukuran tertentu.
 Genteng beton - Unsur bangunan yang dipergunakan
untuk atap dibuat dari beton yang merupakan campuran
yang merata antara semen portland atau dengan agregat
dan air memakai atau tanpa memakai pigmen, tidak
termasuk genteng dengan bahan perekat asbes dan
genteng dengan memakai serat asbes atau serat lainnya.
Syarat Mutu
Bentuk genteng dibuat sesuai dengan persetujuan antara pembeli dan pabrik pembuat
 Ukuran
 Tebal minimum 8 mm, kecuali pada bagian penumpangan tebalnya minimal 6 mm
 Kaitan genteng mempunyai panjang minimal 30 cm, pegangan 38 mm dan tinggi 9 mm.
 Penumpangan tepi mempunyai lebar minimal 25 mm, yang dilengkapi dengan paling
sedikit sebuah alur air dengan kedalaman minimal 3
 Pandangan luar - Genteng harus mempunyaipermukaan atas yang mulus tidak terdapat
retak atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaian.
 Beban lentur - Genteng beton harus mampu menahan beban lentur minimum seperti
tabel berikut:

Tingkat mutu Beban lentur rata2 dari 10 Beban lentur masing2


genteng yang diuji minimal (kgf) genteng minimal (kgf)
I 200 120
II 150 135
II 100 90
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Pandangan luar - Genteng harus mempunyai permukaan atas yang
mulus, tidak terdapat retak, atau cacat lainnya yang mempengaruhi sifat
pemakaian dan bentuknya harus seragam bagi tiap jenis. Tepi-tepinya
tidak boleh mudah direpihkan dengan tangan. Setiap genteng harus
diberi tanda/merk pabrik
 Kekuatan lentur - Genteng harus mampu menahan beban lentur
minimum seperti daftar berikut :

Tingkat Beban lentur rata-rata dari 10 genteng yang Beban lentur masing-masing genteng
diuji (min) dalam kg (min) dalam kg
I 150 120
II 80 60
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Daya serap air - Daya serap air rata-rata dari 10 contoh uji tidak boleh
lebih dari 10 persen
 Ketahanan terhadap peremesan air (rapat air) - Setiap genteng tidak
boleh terjadi tetesan air dari bagian bawahnya. Dalam hal genteng
menjadi basah tetapi tidak terdapat tetesan air, maka dinyatakan tahan
terhadap perembesan air.
Genteng Beton Ijuk
Definisi
 Genteng beton ijuk - Bahan Bangunan yang dibuat
dari semen , ijuk dan pasir yang dibentuk
sedemikian rupa dan berukuran tertentu, sehingga
dapat digunakan untuk atap. Ijuk yang digunakan
dalam bentuk potongan dengan panjang serat 1
sampai 2 cm dan jumlah pemakaiannya umumnya
2 % dari berat semen .
Syarat Mutu
Syarat konstruksi/ukuran
 Bentuk genteng beton ijuk seperti gambar terlampir
 Ukuran panjang dan lebar genteng beton ijuk sesuai dengan
persetujuan antara pembeli dan pabrik pembuat .
 Tebal dari genteng beton ijuk tidak boleh kurang dari 8 mm, kecuali
pada bagian penumpangan (interlocking) tebal tidak kurang dari 6
mm .
 Genteng beton ijuk harus mempunyai penumpangan tepi yang
sudutnya tidak kurang dari 180o , dan dilengkapi dengan paling sedikit
sebuah alur air yang dalamnya tidak kurang dari 5 mm.
 Genteng beton ijuk mempunyai kaitan yang akan berkait pada reng,
lebar tidak kurang dari 20 mm dan tinggi tidak kurang dari12 mm yang
tercetak pada permukaan bawah dari genteng ijuk.
 Syarat mutu, bisa dilihat pada tabel 1.
Syarat Mutu (Lanjutan)

Tabel 1. Syarat mutu genteng beton ijuk

Persyaratan
No Jenis uji Satuan
Mutu I Mutu II
Mulus Mulus
Tidak retak Tidak retak
1. Pandangan luar
Tidak cacat Tidak cacat
Tidak mudah direpihkan Tidak mudah direpihkan
2 Beban lentur
2.1 Rata-rata dari 10 buah genteng kg Min. 100 Min. 80
2.2 Masing-masing genteng Kg Min. 80 Min. 60
3 Daya serap air
3.1 Rata –rata dari 10 buah genteng % Maks. 12 Maks. 12
4 Perembesan air - Tidak merembes Tidak merembes
Ubin Teraso
Definisi
 Ubin yang terbuat dari semen portland atau
semen sejenisnya, air, batu teraso dan pasir,
dengan atau tanpa bahan pengisi dan atau
bahan pewarna, dicetak bentuk lempengan
dan dipergunakan untuk penutup lantai atau
penutup dinding.
Syarat Mutu
Pandangan luar ubin teraso sebagai berikut :
 Ubin harus padat, keras, kering, bidang permukaannya tidak cacat dan nyaring suaranya
bila diketuk dengan benda keras;
 Lapisan atas/kepala ubin harus rata dan datar;
 Lapisan atas/kepala ubin bila dibasahi tidak boleh menampakan retak-retak rambut;
 Ubin-ubin yang sejenis/sekelompok atau sebentuk , warnanya harus sama rata;
 Ubin harus punya tepi dan rusuk yang cukup tajam dan tidak cacat;
 Ubin-ubin akhiran atau tepi (plint), rusuk membulat atau menyerong harus mulus dan
lurus serta bagian yang akan tampak harus sesuai dengan lapisan kepala ubin;
 Tebal lapisan atas/kepala tidak kurang dari 5 mm;
 Pada bidang patahan tidak menunjukkan adanya pemisah antara lapisan-lapisan.
 Ukuran daripada ubin teraso adalah sebagai berikut :
 Ubin yang berbentuk bujursangkar harus berukuran seperti pada tabel 1:
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 1. Ukuran Ubin Teraso
Ukuran Rusuk Tebal Minimum
(cm) (cm)
20 x 20 2,0
25 x 25 2,4
30 x 30 2,6
40 x 40 3,0
50 x 50 4,0
Catatan: Ubin yang berbentuk segi banyak atau ubin yang
berukuran lain diperbolehkan atas persetujuan antara pembeli
dan penjual

 Penyimpangan ukuran rusuk tidak melebihi 0,5 persen (0,5%).


 Toleransi kesikuan, persimpangan kesikuan ubin teraso antara sisi satu dengan lainnya
tidak boleh lebih dari 0,5%
 Ketentuan kuat lentur seperti pada tabel 2 berikut :
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 2. Kuat Lentur Ubin Teraso
Kuat Lentur Rata- Kuat Lentur Masing-
Mutu Tingkat rata Minimum masing Minimum
(kgf/cm²) (kgf/cm²)
I 35 31
II 30 27
III 25 22

 Ketentuan ketahanan aus lapisan atas/kepala seperti pada tabel berikut :

Ketahanan Aus Lapisan Atas/Kepala (mm/menit)


Mutu Tingkat Habisnya Lapisan Keausan Rata-rata, Keausan Masing-
Atas pada Menit Ke- Maksimum masing, Maksimum
I Lebih dari 15 0,100 0,110
II Lebih dari 8 0,130 0,145
III Lebih dari 8 0,160 0,175
Gips untuk Bahan Plesteran
Definisi
 Gips untuk bahan plesteran adalah bahan
untuk membuat adukan plesteran atau
pelapisan lainnya yang harus mengandung
minimum 66% berat senyawa Kalsium
Sulfat Hemihidrat (CaSO4 ½ H2O).
Syarat Mutu
 Kandungan senyawa pengganggu (impurities) seperti Fluor
(F), P2O5, Al dalam penentuan melalui metoda larutan
Amonium Acetat tidak melebihi 10% berat;
 Kandungan chlorida dalam bentuk Natrium chlorida tidak
boleh lebih dari 0,2% berat;
 Kehalusan : bila diayak dengan ayakan 25 mesh, yang
tertinggal di atas ayakan tidak boleh lebih dari 1% berat;
 Kekuatan tekan benda uji tidak boleh kurang dari 80
kgf/cm²;
 Waktu pengikatan awal : antara 20 – 35 menit.
Papan Gips
Definisi

 Papan gips – papan buatan yang bagian


tengahnya terbuat dari bahan gips (gypsum),
sedang pada bagian permukaannya diberi
kertas pelapis dasar dengan atau tanpa
lapisan luar lainnya dan dapat digunakan
untuk dinding, langit-langit dan dinding
pemisah yang bersifat dekoratif.
Syarat Mutu
 Papan gips boleh mengandung bahan-bahan serat
dengan jumlah maksimum 15% berat;
 Papan gips yang digunakan sebagai lapisan penahan
panas harus berlapiskan lembaran aluminium yang
melekat bersama kertas pelapis dasarnya;
 Papan gips tidak digunakan untuk bagian-bagian
konstruksi yang berhubungan langsung dengan air atau
ditempat-tempat yang mungkin menjadi basah atau
lembab;
 Papan gips harus memenuhi persyaratan ukuran sesuai
dengan tabel berikut :
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel Ukuran Standar Papan Gips
Ukuran Nominal (mm)
Tebal + toleransi Lebar + toleransi Panjang + toleransi
6,5  0,4 410  2,4 (1220 – 3600)  6,5
9,5  0,4 610  2,4
13,0  0,4 810  2,4 (1220 – 4800)  6,5
15,6  0,4 1220  2,4

Tabel Persyaratan Beban Lentur Papan Gips


Tebal (mm) Beban Lentur Beban Lentur Tegak
Sejajar Serat (kg) Lurus Serat (kg)
6,5  0,4 8,9 22,2
9,5  0,4 13,3 35,6
13,0  0,4 17,8 48,9
15,6  0,4 22,2 66,7
Lembaran Serat Semen
Definisi
 Lembaran serat-semen (non asbes) ialah
suatu campuran serat tumbuh-tumbuhan
dan semen portland atau semen sejenis
ditambah air, tanpa atau dengan bahan
tambahan lainnya, dengan bobot isi lebih
dari 1,2 g/cm3 dan dipergunakan pada
bangunan
Syarat Mutu
 Bentuk/pandangan luar
 Lembaran serat semen harus punya tepi potongan yang lurus, rata dan tidak
mengkerut, sama tebalnya, bersuara nyaring jika disentuh dengan benda
keras yang menunjukkan bahwa lembaran tidak pecah atau retak
 Permukaan lembaran harus tidak menunjukkan retak-retak, kerutan-kerutan
atau cacat lain yang dapat mempengaruhi sifat pemakaiannya. Permukaan
lembaran yang dengan sengaja dibuat tidak rata, diperbolehkan
 Bidang potong lembaran harus meninjukkan campuran yang merata, tidak
berlobang-lobang, atau tidak belah-belah
 Lembaran harus mudah dipotong : digergaji, digerek dan dipaku, tanpa
menunjukkan terjadinya cacat atau retakan
 Ukuran dan sifat phisis
 Tebal minimu 4 mm, dengan penyimpangan maksimum 10%
 Penyimpangan ukuran panjang dan lebar maksimum 1%
 Penyerapan air maksimum 35%
 Kerapatan air harus baik (tidak terjadi tetesan)
 Kuat lentur, minimum,rata-rata 100 kg/cm2
Lembaran Asbes Semen
Rata
Definisi
 Lembaran asbes semen rata adalah bahan
bangunan yang dibuat terutama dari semen
Portland, serat asbes selulosa dan air
dengan atau tanpa bahan pengisi dibentuk
menjadi lembaran yang permukaannya rata
yang digunakan untuk di dalam maupun di
luar bangunan.
Syarat Mutu
 Bentuk dan sifat tampak
 Lembaran asbes semen rata harus mempunyai tepi potongan yang lurus, rata dan
berbentuk empat persegi panjang.
 Permukaan lembaran harus halus tidak menunjukka retak-retak atau cacat lain
yang dapat mempengaruhi sifat pemakaiannya.
 Ukuran dan toleransi
 Ukuran - Lembaran asbes semen rata mempunyai ukuran seperti tercantum pada
Tabel 1.

Tabel 1. Ukuran lembaran asbes semen rata

No Uraian Ukuran
1 Lebar nominal 25; 30; 40; 50; 60; 100; 120;
2 Panjang nominal 100; 120; 125; 200; 210; 240; 250; 270; 300
3 Tebal nominal 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0

Untuk tebal 0,3 cm. maksimum panjang 200 cm.


Syarat Mutu (Lanjutan)
 Toleransi
 Panjang dan lebar - Toleransi panjang dan lebar sebagai berikut : Toleransi
panjang dan lebar ± 0,3 %, Toleransi panjang dan lebar ≥ 200 cm. ± 5 mm.
 Tebal - Toleransi tebal adalah sebagai berikut: Ketebalan sampai o,60 cm. = ±
10 %, Ketebalan lebih besar 0,60 cm = ± 0,6mm
 Kesikuan - Sisi lembaran asbes semen rata yang satu terhahadap yang lainnya
harus siku.
 Selisih antara dua diagonal tidak boleh lebih dari 0,25 % dari diagonal
terpendek.
 Kuat Lentur - Kuat lentur rata –rata tidak boleh kurang dari 160 kg/cm, dan kuat
lentur terkecil 135 kg/cm², bila diuji sesuai dengan pengujian kuat lentur.
 Kedap Air - Permukaan bawah dapat menjadi basah , tetapi tidak boleh terjadi
tetesan –tetesan air,bila diuji sesuai dengan pengujian kedap air. Syarat ini
berlaku untuk lembaran yang tebalnya lebih besar dari 0,50 cm.
 Kepadatan Bulk ( Density) - Kepadatan lembaran tidak boleh kurang 1,20 g/cm³
, bila diuji sesua dengan pengujian kepadatan bulk ( Density).
Lembaran Genteng Asbes
Semen
Definisi
 Lembaran genteng asbes semen - Bahan
bangunan yang dibuat terutama dari semen
Portland, air dan serat asbes atau serat lain
dibentuk menjadi lembaran yang menyerupai
susunan beberapa buah daungenteng, pada
umumnya digunakan untuk penutup atau
sebagai bahan Bangunan lain.
Syarat Mutu
 Tampak akhir - Lembaran genteng asbes semen pada permukaannya tidak boleh
terdapat cacat seperti retak, lubang-lubang kecil atau tonjolan-tonjolan.
 2.2 Ukuran dantoleransi - Ukuran dan toleransi lembaran genteng asbes semen
seperti pada tabel berikut ini

Tabel 1. Ukuran dan toleransi


Uraian Ukuran Toleransi
Panjang 1150 ±5
Lebar 850 ±5
Tebal 4,0 ± 0,4
5,0 ± 0,5

 2.3 Kesikuan - Selisih antara dua diagonal tidak boleh lebih dari 0,25% dari
diagonal terpendek.
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Kekuatan lentur - Kekuatan menerima beban lentur tidak boleh kurang dari harga
yang tercantum dalam tabel di bawah ini

Tabel 2. Kekuatan menerima beban

Tebal (mm) Beban lentur (kg/m)


Rata-rata Terkecil
4,0 200 170
5,0 250 210

 Ketahanan terhadap perembesan air - Permukaan bawah boleh menjadi basah,


tetapi tidak boleh terjadi tetesan air.
 2.6 Kepadatan (Bulk Density) - Kapadatan lembaran genteng asbes semen tidak
boleh kurang dari 1,20 g/cm3.
Papan Semen PULP
Definisi

 Papan semen pulp adalah suatu bahan


bentuk lembaran yang dibuat dari
campuran semen portland, asbes dan
bahan pengisi anorganik dengan
perbandingan tertentu
Syarat Mutu
 Tampak permukaan - Papan semen pulp tidak boleh menunjukkan adanya retak, pecah
atau tanda-tanda cacat lainnya yang mengganggu. Permukaan harus rata dan tepi-
tepinya tidak mudah rusak
 Ukuran - Ukuran papan semen pulp untuk bentuk persegi panjang adalah sebagai
berikut :
 Lebar minimum 600 mm dan panjang minimum 1.800 mm dengan kelipatan 600 mm
 Perbandingan panjang dan lebar adalah 1:1; 1:2; 1:3; 1:4; 2:3.
 Ukuran lain diperkenankan atas kesepakatan penjual dan pembeli.
 Tebal nominal 6,3 atau 8 mm atau ditentukan oleh kesepakatan penjualdan pembeli
 Penyimpangan ukuran : Penyimpangan panjang dan lebar 1% dinyatakan dalam mm,
penyimpangan tebal  5% dinyatakan dalam mm
 Siku - Selisih antara panjang kedua diagonal tidak lebih dari 0,3% dari panjang diagonal
terpendek
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Persyaratan sifat fisik - Persyaratan sifat fisik papan semen pulp adalah seperti tertera pada tabel di
bawah ini :

Tebal Bobot isi (g/cm2), Kuat lentur Kadar air (%), Penyerapan air Sifat tahan pukul, Perubahan panjang
(mm) maks. (kg/cm3) maks (%), maks Maks. akibat penyerapan

Tidak terjadi retak, 0,25


diameter lekuk 20 mm
6,3 100
10 50

8 1.0 140

Referensi : SNI 03-0580-1989 Papan Semen Pulp


Panel Rata Asbes Semen
Berisi Asbes Semen
Bergelombang
Definisi
 Panel rata asbes semen berisi asbes semen
gelombang adalah unsur Bangunan berbentuk
lembaran yang pada umumnya digunakan sebagai
dinding, terbuat dari dua lembaran asbes semen
rata sebagai lapisan permukaan atau lapisan luar
yang direkatkan pada lapisan asbes semen
bergelombang simetris sebagailapisan inti atau
lapisan dalam . Dalam uraian selanjutnya
disingkat denga kata panel.
Syarat Mutu
 Lembaran asbes semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan SII 0015-76 , Lembaran
Asbes Semen .
 2.2 Sifat Tampak - Permukaan panel tidak boleh cacat seperti retak, berlubang,terdapat benjolan
akibat dari kurang sempurnanya pembuatan dan terdiri dari lembaran yang utuh.
 2.3 Ukuran dan Toleransi
 2.3.1 Ukuran panjang dan lebar serta toleransinya seperti tercantum dalam tabel 1.

Tabel 1. Ukuran dan Toleransi

Ukuran (m) Toleransi

Panjang : 1,80 2,00 2,40


2,50 2,70 3,00 ± 0,4 %
Lebar : 1,00 1,20 1,25
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Ukuran tebal dari panel dibatasi oleh tebal minimum lapisan-lapisannya dan tinggi gelombang lapisan
inti seperti tercantum dalam tabel 2.

Tabel 2.
Ukuran Tebal Panel

Lapisan permukaan
Lapisan inti lembaran bergelombang
lembaran rata
Tebal minimal keseluruhan
(mm)
Tebal (mm) Tebal (mm) Tinggi gelombang (mm)

Minimum 3,00
Toleransi :- 0,30 4,00 s/d 6,00
15 – 42 23,90 s/d 52,90
Toleransi : – 0,50

 Kesikuan - Selisih antara kedua diagonal tidak boleh melebihi 0,25 % terhadap diagonal terpendek.
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Persyaratan kekuatan yang harus dipenuhi oleh panel adalah seperti tercantum dalam tabel 3.

 Referensi : SII 1148-84, Panel Rata Asbes Semen Berisi Asbes Semen Bergelombang.
Panel Rata Asbes Semen
Berisi Asbes Semen
Bergelombang
Definisi
 Lembaran asbes semen bergelombang
simetris adalah bahan bangunan yang
dibuat terutama dari semen portland, air,
serat asbes dengan atau tanpa selulosa dan
bahan pengisi dibentuk menjadi lembaran
yang dalam arah lebarnya mempunyai
beberapa gelombang yang simetris
digunakan untuk atap dan penutup dinding

Klasifikasi
Lembaran-lembaran bergelombang diklasifikasikan
menurut tinggi gelombang (h), diukur dari lembah
sebuah gelombang sampai puncak gelombang
berikutnya. Klasifikasi tinggi gelombang adalah sebagai
berikut :
 Gelombang dalam :  h  60 mm
 Gelombang sedang :  h  45 mm
 Gelombang dangkal : 15  h  25 mm
Syarat Mutu
 Tampak akhir - Penampang melintang lembaran berbentuk kira-kira
gelombang sinusoidal agar lembaran bersifat kaku. Lembaran harus
mempunyai sekurang-kurangnya satu permukaan halus dan berbentuk
empat persegi panjang. Lembaran-lembaran dapat berwarna seperti
warna aslinya atau diberi zat warna pada komposisinya atau diberi
lapisan berwarna pada permukaannya.
 Ukuran dan toleransi
Tebal nominal adalah sebagai berikut :
1. Gelombang dangkal : 3.0; 4,0 mm
2. Gelombang sedang : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm
3. Gelombang dalam : 4,0 ; 5,0 ; 6,0 mm
Syarat Mutu (Lanjutan)
Panjang nominal adalah sebagai berikut :
1,20 m 1,25 m 1,25 m 1,80 m
2,00 m 2,10 m 2,25 m 2,40 m 2,50 m
2,70 m 3,00 m 3,60 m
 Toleransi - Toleransi ukuran sebagai berikut :
Panjang : + 5 m
- 10 m
Lebar : + 10 m
- 5m
Tebal : Ketebalan sampai dengan 0,60 cm  10%
Ketebalan lebih dari 0,60 cm  0,6 mm
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Kesikuan - Kesikuan antara dua diagonal tidak boleh lebih dari 0,25% dari diagonal terpendek
 Kekuatan - Bila diuji keadaan jenuh air, beban patah setiap benda uji tidak boleh kurang dari
harga yang tertera dalam tabel di bawah ini

Minimum beban patah rata-rata untuk lebar 1 meter

Klasifikasi
Kg/m N/m

Gelombang dangkal 100 980

Gelombang sedang 225 1960

Gelombang dalam 325 2940

 Nilai beban patah masing-masing benda uji tidak boleh kurang 85% dari nilai seperti tercantum
dalam tabel di atas. Pengambilan contoh untuk pengujian kekuatan harus sesuai dengan butir 5.1
 3.4 Kedap air - Jika diuji dengan cara yang tertera pada butir 6.3 permukaan bawah boleh menjadi
basah, tetapi tidak boleh terjadi tetesan-tetesan air
 3.5 Kepadatan (density) - Kepadatan lembaran asbes semen tidak boleh kurang dari 1,20 g/cm3
Referensi : SNI 03-2050-1990 Lembaran asbes semen bergelombang simetris
Pipa Beton Tanpa
Tulangan
Definisi
 Pipa beton tanpan tulangan - Sejenis unsur
bangunan terbuat daribeton, dibentuk
sedemikian sehingga penampangnya
berbentuk pipa, dan dibuat tanpa tulangan
sebagai penguat
Klasifikasi
 Dalam standar ini dicakup pipa beton tanpa tulangan
dengan 3 (tiga) macam bentuk penampang, dengan garis
tengah mulai dari 10 cm sampai dengan 100 cm. Bentuk
penampang pipa beton tanpa tulangan ini dibedakan
dengan masing-masing sebagai berikut:
1. Pipa beton berpenampang lingkaran, tanpa kaki
2. Pipa beton berpenampang lingkaran, dengan kaki
3. Pipa beton berpenampang bulat telur,dengan kaki
 Untuk menghubungkan satu pipa dengan pipa lainnya di
dalam pemakaian, pada ujung pipa beton dapat dibuat
lidah dan alur sambungan, atau berbentuk mof atau soket.
Syarat Mutu
 Pandangan luar - Pipa beton harus lurus, bidang-bidangnya harus rata dan mulut
tanpa tonjolan atau cacat, bidang ujung tegak lurus sumbu, dan tepi ujung harus
siku. Bidang patah pipa beton harus memperlihatkan campuran beton yang
merata, tanpa butir agregat yang besarnya lebih dari seperlima tebal dinding pipa.
Pipa beton harus bebas dari retakan-retakan, dalam keadaan kering bila dipukul
dengan benda keras harus berbunyi nyaring.
 Ukuran pipa - Ukuran pipa beton tanpa tulangan tercantum di dalam tabel 1 dan
tabel 2
 Panjang pipa beton – Panjang berguna pipa beton harus dibuat sebagai berikut :
1. Pipa beton berpenampang lingkaran dengan garis tengah dalam kurang dari 70
cm dan pipa beton berpenampang bulat telur 60/90 atau lebih kecil dari ukuran
ini, panjangnya tidak kurang dari 75 cm.
2. Pipa beton berpenampang lingkaran dengan garis tengah dalam 70 cm atau lebih
besar, panjangnya tidak kurang dari 100 cm.
Syarat Mutu (Lanjutan)
 Penyimpangan ukuran :
1. Penyimpangan ukuran garis tengah pipa tidak lebih dari 0,5 %.
2. Penyimpangan tebal dinding pipa tidak lebih dari 1,5% menipis, tetapi boleh lebih
tebal
3. Panjang pipa tidak boleh lebih pendek dari ukuran yang disyaratkan, lebih dari 10
mm
4. Panjang antara satu pipa dengan pipa lainnya yang berukuran pennampang sama,
tidak berbeda lebih dari 5 mm
5. Pipa harus lurus pada sumbunya.Kelurusannya tidak menyimpang lebih dari 10%
 Kuat Tekan Mercu - Pipa beton harus dapat menahan beban mercu, untuk masing-
masing ukuran dantingkat mutu seperti tertera di dalam tabel 1. dan tabel 2.
selama 5 menit tanpa timbul retakan atau pecah.
 Sifat kedap air - Pada pengujian kedap air, pada bidang pipa bagian luar tidak
boleh terjadi kebocoran air, setelah pengujianberlangsung 24 jam.
Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 1. Ukuran dan kuat tekan Mercu pipa beton tanpa tulangan
berpenampang lingkaran dengan atau tanpa kaki

Pipa beton mutu II/untuk saluran air Pipa beton mutu I/untuk saluran air
Pipa beton mutu III/untuk saluran air yang
yang mendapat beban lalu lintas yang mendapat beban lalu lintas
tidak mendapat beban lalu lintas
Garis tengah dalam sampai dengan 7.000 kg berat lebih dari 7.000 kg
(cm)
d Tebal dinding mercu Kuat tekan mercu Tebal dinding Kuat tekan mercu Tebal dinding Kuat tekan mercu
minimum (cm) t minimum (kg) minimum (cm) minimum (kg) minimum (cm) minimum (kg)
t t

*) 10 2,0 900 2,0 2900 2,0 3500

15 2,0 1000 2,0 2900 2,0 3500

20 2,2 1200 2,2 2900 2,2 3500

25 2,5 1300 2,5 2900 2,5 3500

30 3,5 1500 3,5 3300 3,5 3800

40 4,1 1700 4,1 3800 4,1 4300

45 5,1 1800 5,1 4400 5,1 49--

50 5,7 1900 5,7 4900 5,7 5700

60 7,6 2100 7,6 5300 7,0 6500

70 9,0 2250 10,2 5800 9,5 6800

75 9,5 2250 10,8 6400 10,2 7000

85 10,0 2250 11,5 6500 10,8 7200

90 10,5 2250 12,0 6700 11,5 7400

100 11,0 2250 - - 12,0 -


Syarat Mutu (Lanjutan)
Tabel 2 Ukuran dan kuattekan mercu pipa beton tanpa tulangan
berpenampang bulat telur (Hanya untuk saluran air tanpa beban lalu lintas)

Penampang Lebar kaki (cm) Tebal dinding (cm) Kuat tekan mercu minimum
d/h K t (kg)

30/45 21 5,0 1800

40/60 29 6,5 2250

50/75 33 8,0 2600

60/90 40 9,5 2800

70/105 45 11,0 3000

80/120 55 13,5 3300

90/135 60 14,5 3500

100/150 65 15,0 3700


Pipa Asbes Semen
Definisi
 Yang dimaksud dengan pipa asbes semen
dalam standar ini ialah pipa tekan asbes
semen yang terbuat dari campuran serba
sama semen Portland, silica, serat asbes dan
air, tanpa bahan-bahan yang mungkin dapat
merusak mutu pipa. Pipa ini dimatangkan di
bawah tekanan uap jenuh atau dengan cara
lain
Klasifikasi
 Pipa asbes semen dibagi dalam kelas, menurut tekanan uji hidrostatis minimum, pada tekanan mana pipa tersebut dapat
menahan tekanan seperti yang tersebut dalam tabel

Kelas Tekanan uji hidrostatis minimum (TU)


MPa Kg/cm2 MPa Kg/cm2
1,0 10 1,0 10
1,5 15 1,5 15
2,0 20 2,0 20
2,5 25 2,5 25
3,0 30 3,0 30

 Catatan :
(1) Hubungan antara tekanan letus (T.L.), dengan tekanan uji hidrostatis (T.U.), dan tekanan kerja (T.K.)
Hasil bagi dari :
Tekanan letus minimum T.L.
------------------------------------------ = ---------
Tekanan uji hidrostatis minimum T.U.

Hasil bagi dari :


Tekanan letus minimum T.L.
--------------------------------------------------- = --------
Tekanan kerja maks. yang diperbolehkan T.K.
dan dibebankan secara tetap
tidak boleh kurang dari harga/factor, seperti
tertera dalam tabel 1.
Klasifikasi
Tabel 2. Hubungan antara tekanan letus (T.L.), tekanan uji hidrostatis (T.U.) dan tekanan kerja maksimum (T.K.)

Pipa dengan garis tengah dalam T.L./ T.U. T.L./ T.K.


nominal, mm

80 sampai 100 2,0 4,0

150 sampai 200 1,75 3,5

250 sampai 600 1,5 3,0

Tekanan kerja hidrostatis untuk setiap kelas pipa, pada umumnya tidak boleh lebih dari 50% tekanan uji hidrostatis
minimum (T.U.) seperti tertera dalam tabel 2.
Syarat mutu
 Sifat tampak - Pipa harus lurus, bagian luar dan bagian dalamnya harus bulat, tidak
menunjukkan adanya kerusakan atau cacat-cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan
maupun sifat kedap airnya. Permukaan pipa bagian dalam dan juga bagian luarnya, harus
rata dan halus. Bagian-bagian dari pipa ditempat cincin-cincin penyambungnya, harus
memenuhi toleransi dimensi
 Sifat geometris :
1. Garis tengah dalam nominal - Garis tengah dalam nominal pipa asbes semen, dinyatakan
dalam mm, adalah : 80; 100; 150; 200; 250; 300; 350; 400; 450; 500 dan 600
2. Tebal dinding pipa - Tebal nominal dinding pipa adalah tebal pada bagian pipa yang tidak
dibentuk/dibubut*). Penyimpangan ukuran tebal dinding dari ujung pipa yang telah
dibentuk/dibubut, tidak boleh lebih dari harga-harga yang telah ditetapkan. Pabrik
pembuat harus mencantumkan ukuran garis tengah dalam dan tebal nominal dinding pipa
yang dibuatnya, di dalam buku-buku dan catalog yang disebutkan olehnya.
Catatan :
*) Tebal dinding dari bagian ujung yang dibentuk/dibubut atau dibuat sesuai dengan
ukuran, untuk pipa-pipa dan kopeling-kopeling, harus dicantumkan dalam gambar, dengan
toleransi ukuran yang lengkap
Syarat mutu (Lanjutan)
Tabel 4.Penyimpangan yang diperbolehkan bagi tebal dinding yang telah dibentuk/dibubut

Tebal dinding yang telah dibentuk/dibubut , Penyimpangan yang diperbolehkan, mm


mm

Sampai dengan 10 - 1,5

10,1 – 20 - 2,0

20,1 – 30 - 2,5

30,1 – 60 - 3,0

60,1 – 90 - 3,5

Lebih dari 90 -4,0

5. Kebulatan dan keteraturan garis tengah dalam - Keteraturan garis tengah dalam, diperkirakan dengan
sebuah bola atau lempengan bulat (berbentuk lingkaran) yang terbuat dari bahan yang tidak
terpengaruh oleh air.
6. Kelurusan - Tinggi pelengkungan maksimum J, (dinyatakan dalam mm), tidak boleh lebih dari harga-
harga berikut ini :

Garis tengah dalam nominal, mm Pelengkungan J maksimum, mm


80 sampai dengan 150 6,5 L

200 sampai dengan 400 5,5 L

450 sampai dengan 600 4,0 L


Syarat mutu (Lanjutan)
 Kemampuan menahan tekanan hidrostatik - Setiap pipa harus mampu menahan tekanan
hidrostatis, tanpa terjadi kebocoran, atau rembesan yang terlihat pada permukaan luar
pipa
 Kuat tarik keliling (kuat letus) - Apabila pipa yang tanpa direndam, maka pipa harus dapat
menahan kuat tarik keliling tidak kurang dari 245 kg/cm2 (24,0 MPa)
 Kuat hancur mercu (melintang) - Apabila pipa yang tanpa direndam, maka pipa harus
tahan pembebanan mercu tidak kurang dari 500 kg/cm2 (48,5MPa)
 Kuat lentur - Apabila pipa tang tanpa direndam, maka pipa harus tahan terhadap kuat
lentur tidak kurang dari 245 kg/cm2 (27,0 MPa). Pengujian ini hanya diperlakukan
terhadap pipa-pipa yang mempunyai garis tengah dalam nominal sampai dengan 150 mm
 Setiap komponen sambungan pipa asbes semen bertekanan, harus tahan terhadap
tekanan uji hidrostatis dan tanpa menunjukkan kebocoran dan atau kerusakan lain
 Syarat tambahan (optional) :
1. Daya serap air tidak boleh lebih dari 20%
2. Kadar kalsium hidroksida bebas tidak boleh lebih dari 1%

Anda mungkin juga menyukai