Anda di halaman 1dari 27

SIFAT BAJA dan BETON

• Beton dan Baja mempunyai korelasi yang dapat


saling melengkapi dalam struktur. Keduanya
dapat digabungkan dalam konstruksi menjadi
Beton – Bertulang.

• Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh


dari Beton Bertulang adalah
1. Adanya ikatan yang baik antara baja dan
beton
2. Tulangan dilindungi oleh beton
3. Koefisian muai panas yang sama besarnya
sehingga tidak berpengaruh terhadap
kekuatannya
Baja dan Beton mempunyai karakteristiknya masing – masing.
Adapun sifat dari masing – masing bahan adalah :

A. Baja
Merupakan campuran yang menghasilkan
kualitas antara besi tuang dan besi tempa. Dapat
dipakai untuk bagian struktur yang menahan tekan
maupun tarik. Baja merupakan paduan antara besi dan
karbon. Bila besi dipadukan dengan logam lain maka
hasilnya disebut baja – paduan.
Kekuatan, elastisitas, daktilitas ( keliatan ) dan
sebagainya merupakan sifat – sifat penting yang dimiliki
baja. Sifat – sifat ini dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain kandungan karbon dan kandungan bahan
lain misalnya belerang, fosfor, silika.
Sifat Magnit Baja
a. Karbon – Makin sedikit kandungan karbon, makin baik sifat
magnitnya. Kandungan karbon sebaiknya tidak lebih dari
0,1 %.
b. Silikon – Silikon bersifat memperburuk sifat magnit
sehingga sebaiknya dibuat seminim mungkin.
c. Belerang – Makin banyak kandungan belerang, makin
buruk sifat magnitnya.
d. Fosfor – Makin banyak kandungan fosfor juga
memperburuk sifat magnitnya. Kandungan belerang dan fosfor
sebaiknya tidak boleh lebih dari 0,3 %.
e. Mangaan – Kandungan mangaan tidak boleh lebih dari 0,3
%.
B. Beton
Merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran bahan
– bahan air, semen – portland, agregat halus, dan agregat kasar.
Beberapa kelebihan beton antara lain :
a. Harganya relatif lebih murah
b. Tidak memerlukan biaya perawatan
c. Tahan lama karena tidak busuk atau berkarat
d. Mudah dibentuk sesuai keinginan pembuatnya

Beberapa sifat beton yang dapat disebutkan antara lain :


a. Kekuatan
b. Berat Jenis
c. Susutan Pengerasan
d. Kerapatan Air
e. Ketahanan terhadap keausan, cuaca, dan zat kimia
Sifat Beton
a. Kekuatan
Beton mempunyai kuat tekan tinggi, namun kuat tariknya
rendah dan getas. Kuat tekan beton biasanya berhubungan
dengan sifat – sifat lain. Bila kuat tekannya tinggi, sifat – sifat
lain juga baik. Berdasarkan kuat tekannya beton dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Beton Sederhana – dipakai untuk pembuatan bata beton
atau bagian non struktur.
2. Beton Normal – dipakai untuk beton bertulang, bagian
struktur penahan beban, misal kolom dan balok.
3. Beton Prategang – dipakai untuk balok prategang.
4. Beton kuat tekan tinggi dan sangat tinggi – dipakai untuk
struktur khusus.
b. Berat Jenis
Beton normal dibuat dengan agregat yang normal
mempunyai berat jenis sekitar 2,3 – 2,4. Bila dibuat dengan
agregat yang ringan atau diberikan rongga udara maka berat
jenis beton bisa kurang dari 2,0. Berikut ini tabel jenis
beton menurut BJnya

Jenis Beton Berat Jenis Pemakaian


Beton sangat ringan < 1,0 Non Struktur
Beton Ringan 1,0 – 2,0 Struktur Ringan
Beton Normal ( Biasa ) 2,3 – 2,5 Struktur
Beton Berat > 3,0 Perisai Sinar X
c. Susutan Pengerasan
Volume beton setelah keras, sedikit lebih kecil daripada
volume beton sewaktu masih lunak, hal ini disebabkan karena
adanya penguapan pada saat proses pengerasan. Bagian yang
menyusut adalah pastanya, karena agregat tidak berubah,
semakin besar pastanya maka penyusutannya juga semakin
besar.
d. Kerapatan Air
Beton diharapkan dapat rapat air agar tidak bocor. Selain
itu juga untuk mencegah terjadinya karat pada baja
tulangannya. Beton rapat air adalah beton yang sangat padat
sehingga air tidak dapat meresap ke dalamnya.
d. Kerapatan Air
Hal ini dapat diusahakan dengan cara :
1. Menambah butiran pasir halus ( pasir yang lebih kecil
dari 0,30 mm ) sampai sekitar 400 – 520 kg / m³
beton.
2. Menambah jumlah semen sampai sekitar 280 – 380 kg /

e. Ketahanan Terhadap Aus dan Kejut
Beton diharapkan dapat tahan terhadap ausan, abrasi,
atau erosi, misal pada jalan raya, lapangan terbang, permukaan
bendungan, dinding dasar saluran air.
Adapun perbedaan dari Beton dan Baja Tulangan adalah :

Sifat Bahan Beton Baja Tulangan


a. Kuat Tarik Jelek ± 10% Baik
b. Kuat Tekan Sangat Baik Baik
c. Kuat Geser Cukup Baik
d. Keawetan Baik Berkarat
e. Temperatur Baik Jelek
Adapun mutu beton menurut SNI-92 adalah :

Mutu Beton Kuat Tekan fc’ (Mpa) Kuat Tekan (kg/cm²)


fc’ 15 15 150
fc’20 20 200
fc’25 25 250
fc’30 30 300
> fc’ 30 > 30 > 300
• Mutu beton menurut PBI 71

Mutu Beton Kuat Tekan (kg/cm2)


K.125 125
K.175 175
K.225 225
>K.225 >225
Adapun mutu baja tulangan menurut SNI-92 adalah :

Mutu Baja Kuat Leleh fy’ (Mpa) Kuat Leleh (kg/cm²)


fy’240 240 2400
fy’300 300 3000
fy’400 400 4000
fy’500 500 5000
• Mutu Baja menurut PBI 71

Mutu Baja Kuat leleh (kg/cm2)


U.22 2200
U.24 2400
U.32 3200
U.39 3900
Bentuk Baja Tulangan
a. Baja Tulangan Polos ( BJTP )
Adalah batang baja yang permukaannya licin ( rata )
b. Baja Tulangan Sirip / Deform ( BJTD )
Merupakan batang dengan bentuk permukaan khusus
untuk mendapatkan pelekatan ( bonding ) pada beton yang lebih
baik daripada baja tulangan polos dengan luas penampang
sama.
c. Baja Tulangan Rerolling ( BJRP )
adalah baja tulangan yang diperoleh dengan pengerolan
kembali baja bekas. Sedangkan baja bekas sendiri adalah
bahan yang diperoleh dari proses produksi barang -
barang baja, misal baja bekas kapal, baja bekas rel.
Berikut ini adalah contoh gambar BJTD
Kait Standart

1. Bengkokan 180 derajat ditambah perpanjangan 4d tapi


harus ≥ 65 mm, pada ujung bebas batang tulangan.
2. Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d
pada ujung bebas batang tulangan.
3. Untuk sengkang dan kait pengikat
 Batang Tulangan ≤ D16 bengkokan 90 derajat ditambah
perpanjangan 6d pada ujung bebas batang tulangan.
 Batang Tulangan D19, D22 dan D25 bengkokan 90 derajat
ditambah perpanjangan 12d pada ujung bebas batang
tulangan.
 Batang Tulangan ≤ D25 bengkokan 135 derajat ditambah
perpanjangan 6d pada ujung bebas batang tulangan.
Adapun untuk sifat – sifat mekanis baja tulangan beton tersebut
adalah :

Jenis Simbol Teg. Leleh Kuat Tarik Reg. Patah


Min. (Mpa) Min. (Mpa) Min. (%)
Baja Tulangan BJTP 24 235 382 20
Polos BJTP 30 294 480 16
Baja Tulangan BJTD 24 235 382 18
Sirip (Deform) BJTD 30 294 480 14
BJTD 35 343 490 18
BJTD 40 392 559 16
BJTD 50 490 618 12
Baja Tulangan BJRP 24 240 370 20
Rerolling BJRP 30 300 420 16
Kait Minimum
Ukuran batang tulangan Diameter minimum

D10 sampai D25 6d

D29, D32 dan D36 8d

D44 dan D56 10d


Pembengkokan Tulangan

1. Semua tulangan harus dibengkokan dalam keadaan


dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh insinyur
propesional bersertifikat
2. Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam
beton tidak boleh dibengkokan dilapangan, kecuali
seperti yang ditunjukan dalam dokumen kontrak atau
diizinkan oleh insinyur propesional bersertifikat
Kondisi permukaan tulangan
1. Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari
lumpur, minyak atau logam lainnya yang dapat
menurunkan lekatan.
2. Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak,
kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi, lubang
permukaan akibat korosi dan karat yang berlebihan
Spasi Tulangan
1. Spasi bersih minimum antara batang tulangan yang
sejajar dalam suatu lapis tidak kurang dari 25 mm
2. Bila tulangan sejajar tersebut diletakan dalam dua
lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus
diletakan tepat diatas tangan dibawahnya dengan
spasi bersih antar lapis tidak boleh kurang dari 25 mm
3. Pada komponen struktur tekan bertulangan spiral atau
pengikat , jarak bersih antar tulangan longitudinal
tidak boleh kurang dari 1,5d atau kurang dari 40 mm
Selimut Beton cor setempat ( non – prategang)
Beton yang dicor diatas dan selalu berhubungan dengan
tanah…………………………………………………………………. 75 mm
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:
Batang tulangan D19 hingga D57………………………………………….. 50 mm
Batang tulangan D16, kawat M-16 ulir atau polos dan yang lebih kecil.. 40 mm

Beton yang tidak berhubungan dengan cuaca atau berhubungan


dengan tanah
1.Slab, dinding, balok usuk
 Batang tulangan D44 dan D57…………………………………... 40 mm
 Batang tulangan D36 dan yang lebih kecil……………………... 20 mm
2.Balok, kolom
 Tulangan utama, pengikat, sengkang, spiral…………………… 40 mm
3.Komponen struktur cangkang, pelat lipat
 Batang tulangan D44 dan yang lebih besar……………………. 20 mm
 Batang tulangan D16, kawat M-16 ulir atau polos dan yang lebih
kecil…………………………………………………………… 13 mm
Selimut Beton cor setempat ( prategang)

Beton yang dicor diatas dan selalu berhubungan dengan


tanah…………………………………………………………………. 75 mm
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:
Panel dinding, slab, balok usuk……………………………………….. 25 mm
Komponen Struktur lainnya………………………………………….... 40 mm
Beton yang tidak berhubungan dengan cuaca atau berhubungan
dengan tanah
1.Slab, dinding, balok usuk………………………………………….. 20 mm
2.Balok, kolom
 Tulangan utama, pengikat……………………………………………. 40 mm
 Pengikat, Sengkang, spiral…………………………………………… 25 mm
3.Komponen struktur cangkang, pelat lipat
 Batang tulangan D16, kawat M-16 ulir atau polos dan yang lebih
kecil……………………………………………………………………..
 Tulangan lainnya………………………………………………………
10 mm
20 mm
Tulangan susut suhu

1. Tulangan untuk tegangan susut dan suhu tegak lurus terhadap


tulangan lentur harus disediakan dalam slab struktural dimana
tulangan lentur menerus dalam satu arah.
2. Rasio tulangan susut terhadap luas bruto penampang beton tidak
boleh kurang darin0,0014
 Slab mengunakan batang tulangan ulir mutu 280 atau 350…………….0,0020
 Slab mengunakan batang tulangan ulir atau tulangan kawat las
mutu 240 ...………………………………………………………………….0,0018
 Slab yang menggunakan tulangan dengan tegangan leleh melebihi….
420 Mpa ………………………………………………………(0,0018 X 420) : fy
3. Tulangan susut dan suhu harus dipasang dengan spasi tidak lebih
jauh dari 5 kali tebal slab atau tidak lebih jauh dari 450 mm
Selimut beton untuk lingkungan korosif dan untuk
perlindungan kebakaran

Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:


 Penel dinding :
Tulangan D43 dan D57 , tendon > D40 mm……………………. 40 mm
Tulangan ≤ D36 dan Tendon prategang ≤ 40 mm…………….. 20 mm
 Komponen Strktur lainnya
Tulangan D19 s/d D36 , tendon prategang > D16 s/d D40….. 40 mm
Tulangan ≤ D16, tendon prategang ≤ D16 s/d D40…………… 30 mm

Beton yang tidak langsung berhubungan dengan tanah atau cuaca:


Slab, dinding, balok usuk
Tulangan D43 dan D57 , tendon > D40 mm……………………. 30 mm
Tendon prategang ≤ D40 mm…………………………………….. 20 mm
Tulangan ≤ D36, kawat ulir atau polos ≤ M16………………….. 16 mm
Balok, kolom
 Tulangan utama, …………………d(tetapi tidak kurang dari 16 dan
tidak perlu melebihi 40)
 Pengikat, Sengkang, spiral…………………………………………… 10 mm
Komponen struktur cangkang, pelat lipat
 Batang tulangan ≤ D16, kawat M-16 ulir atau polos dan yang lebih
kecil…………………………………………………………………….. 10 mm
 Tendon prategang……………………………………………………… 20 mm
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai