BAB I
PENDAHULUAN
Beton bertulang adalah unik dimana dua jenis bahan ( beton dan
baja tulangan ) digunakan bersamaan, dengan demikian prinsip-
prinsip yang mengatur perencanaan struktur dari beton bertulang,
didalam beberapa hal berbeda dengan prinsip yang menyangkut
satu material saja.
18/10/2020 2
Sebagai mana diketahui bahwa beton bertulang merupakan kombinasi
dari dua jenis bahan utama Yaitu :
Bila elemen konstruksi tersebut hanya dibuat dari material beton saja,
maka akan terjadi keruntuhan. Karena beton tidak mampu memikul
tegangan tarik yang terjadi pada serat bagian bawah, maka untuk
mengatsi hal ini maka dipasang tulangan pada bagian tariknya, untuk
mengatasi tegangan tarik tersebut.
18/10/2020 4
Didalam Konstruksi beton bertulang dimungkinkan kombinasi ini,
karena baja dan beton dapat bekerja sama karena bekerja sifat berikut
1. Sifat Lekatan ( bond ) atau iterasi antara tulangan dan beton di sekelilingnya.
Kekuatan lekat ini akan mencegah adanya slip dari baja terhadap beton di
sekelilingnya yang disebut dengan tegangan lekat, tetapi apabila besi
dengan tegangan lekat melalui suatu harga batas. Dimana tulangan akan
berobahtempat, atau akan menggeser, perobahan ini menimbulkan
tegangan luncur yang ingin menghalang-halangi penggeseran.
P
LR
dL
18/10/2020 5
2. Komposisi Campuran Beton yang baik dapat memberikan
sifat “ Inperreable “ atau anti resap untukmencegah karat pada
baja.
3. Nilai kecepatan muai panas yang hampir sama antara baja dan
beton yang dapat menimbulkan tegangan yang berbeda dibawah
pengaruh beban tempratur dapat diabaikan
18/10/2020 6
2. Beton
18/10/2020 7
Susunan bahan yang terdapat dalam beton pada umumnya:
± 3% Udara
± 8% Air
± 15 % Semen
± 74 % Agregat
a. Berat Volume
1. Beton Berat
Beton ini mempunyai berat volume > 2,8 ton/m3. dipakai
untuk massa yang berat dan pelindung sinar gama
( untuk reaktor nuklir ).Agregatnya :
Butir besi
Barito
Magnetik
18/10/2020 9
2. Beton Normal
Beton ini mempunyai berat volume 1,8 – 2,4 ton/m3
dipakai untuk Konstruksi bangunan, baik tempat tinggal
maupun konstruksi lainnya.
Agregatnya antara lain :
Pasir
Kerikil
Batu Pecah
3. Beton Ringan
Beton ini mempunyai berat volume 0,6 - 1,8 ton/m3
dipakai untuk pembuatan lapis penyekat suara ataupun
struktur pengisi ataupun struktur yang memikul beban
yang ringan. Agregatnya : Expended clay
Batu Apung
Vermi kulit. Dll.
18/10/2020 10
b. Kelas dan Mutu Beton
a. Keuntungan
1. Lebih murah
2. Mudah dibentuk ( Fungsi Arsitektur )
3. Ketahanan terhadap api yang tinggi.
4. Mempunyai kekuatan yang tinggi
5. Biaya perawatan yang kecil ( rendah )
6. Material mudah diperoleh.
b. Kerugian
1. Bentuk yang sudah dibuat sulit untuk dirobah.
2. Membutuhkan begisting dan penumpu selama konstruksi
3. Pelaksanaan pengerjaan membutuhkan ketelitian tinggi
4. Berat sendiri besar
5. Rasio kekuatan terhadap berat yang rendah
6. Stabilitas volumenya relatif rendah
18/10/2020 12
Untuk perencanaan kita kenal ada beberapa mutu beton :
18/10/2020 13
Keterangan Satuan :
1 Pa = 1 N/m2
1 Kg = 10 N
Jadi
1 Pa = 0,1 Kg/m2
= 0,00001 Kg/cm2
1 MPa = 10 Kg/cm2
18/10/2020 14
2. 3. Semen dan Air
- Kalsium Oksida ( Ca O )
- Silika Dioksida ( Si O2 )
- Aluminium Oksida ( Al2 O3 )
18/10/2020 15
Sedangkan Sement Portland terdapat lima jenis yaitu :
18/10/2020 16
Air yang digunakan untuk membuat beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, zat organik atau
bahan-bahan lain yang bersifat merusak beton dan baja tulangan,
Sebaiknya dipakai air tawar yang bersih dan dapat diminum. Harap
diperhatikan bahwa air yang bersal dari sumber alam tanpa
pengolahan sering mengandung garam-garam organik, zat organik
dan zat-zat mengapung seperti lempung atau tanah liat, minyak dan
kotoran lainnya yang berpengaruh buruk terhadap mutu dan sifat
beton.
Nilai perbandingan berat Air dan Semen untuk adukan beton disebut
dengan :
“ Water Sement Ratio ( WCR )”
Agar terjadi proses hidrasi yang sempurna dalam adukan beton
pada umumnya dipakai nilai:
Sifat fisik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan
dalam perhitungan perencanaan beton bertulang :
Modulus Elastisitas = ES
18/10/2020 19
DIAGRAM TEGANGAN REGANGAN
Tegangan ( f )
P
P
Putus A
A
fy titik leleh
idealisasi P
fe
A
L
L
Regangan ( ε % )
Elastis Plastis Strain
18/10/2020 20
Tegangan luluh ( tegangan leleh ) baja ditentukan melalui prosedur
pengujian. Standar sesuai SII 0136 – 84 dengan ketentuan bahwa
tegangan leleh adalah tegangan baja pada saat mana meningkatnya
regangan tidak lagi diikuti dengan peningkatan tegangan. Di dalam
perencanaan atau analisis beton bertulang umumnya nilai tegangan
luluh baja diketahui atau ditentukan pada awal perhitungan.
18/10/2020 21
Modulus Elastisitas
18/10/2020 23
Perkembangan Peraturan Beton di Indonesia
Peraturan Beton Indonesia 1955 ( PBI 1955 )
Peraturan Beton Indonesia 1971 ( PBI 1971 )
SK SNI T 15 – 03 – 1991
SNI 03 – 2847 – 1992
SNI 03 – 2847 – 2002
SNI 03 – 2847 - 2013
SNI 03 - 2847 - 2019