Konstruksi
Lecture 03:
Teknologi Beton
Oleh: Yunalia Muntafi, ST., MT.
Materi:
Pengertian dan beberapa istilah. Hal-hal yang mempengaruhi
Sifat menguntungkan dan tidak kualitas beton.
menguntungkan dari beton. Bahan susun beton dan
persyaratannyauntuk beton
Mutu dan jenis.
(semen, agregat dan air serta
Sifat umum beton basah dan bahan tambah).
beton keras yang baik.
Pengolahan beton.
Page 2
Beton
Kelebihan utama beton adalah mempunyai Kuat Tekan yang tinggi, sedangkan
kekurangan beton adalah kuat tariknya rendah (hanya 9 15% kuat tekannya).
Oleh sebab itu, pada bagian elemen struktur yang mengalami tarik diperkuat
dengan memberi baja-tulangan, sehingga terbentuk suatu bahan struktur
komposit disebut beton-bertulang. Beton tanpa tulangan disebut beton polos
(plain concrete).
Beton segar (fresh concrete) yang baik ialah beton segar yang dapat diaduk,
diangkut, dituang dalam cetakan dan dapat dipadatkan, serta tidak cenderung
terjadi segregasi (pemisahan butiran dari adukan) maupun bleeding (pemisahan
air dan semen dari adukan).
Beton (beton keras/hardened concrete) yang baik ialah beton yang kuat, tahan
lama/awet, kedap air, tahan aus, dan perubahan volume/ kembang susut kecil.
Supplier
Stock Pile
Trial Mix
Mix Design
Batching Plant
Curing
Testing
No
Evaluation Review Mix
yes Design
accepted
12
Perawatan di Laboratorium
Beton segar di letakan dalam ruangan yang
lembab
Menaruh beton di atas genangan air
Merendam beton
Menutup dengan karung/jerami basah
Perawatan di Lapangan/Proyek
Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah
Menggenangi permukaan beton dengan air
Menyirami permukaan beton secara terus menerus
Menyiram dan menyelimuti dengan plastik untuk mengurangi/
menghambat penguapan.
13
1. Workability (kelecakan).
Sifat
2. Cohesiveness (kohesivitas).
Utama
3. Durability (keawetan).
Beton
4. Strength (kekuatan).
15
17
18
19
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur apabila dibebani dengan gaya
desak tertentu.
adalah tegangan desak,
P kgf
P adalah beban dan A adalah luas
A cm2 bidang desak
P kgf
A cm2 P kgf A cm2
Referensi tabel :
SNI DT 91- 0008 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh
Dept Pekerjaan Umum.
Kekuatan Tarik
Kuat tarik beton berkisar seperdelapan belas kuat desak pada waktu
umurnya masih muda, dan berkisar sepersepuluh sesudahnya atau hanya 9-15%
kuat tekannya). Biasanya tidak diperitungkan di dalam perencanaan bangunan
beton.
Kekuatan Geser
Di dalam praktek, geser dalam beton selalu di ikuti oleh desak dan tarik elemen
lenturan, dan bahkan di dalam pengujian tidak mungkin menghilangkan elemen
lentur.
Regangan
Regangan dedefinisikan sebagai rasio antara per-pendekan batang
relatif terhadap panjang batang asli L
L P kgf
apabila suatu batang dengan panjang L,
luas tampang A didesak dengan beban P,
selain akan menimbulkan tegangan maka L
batang akan memendek sebesar dan
menimbulkan regangan
Page 28
- terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras (indeks kekerasan 2,2)
- bersifat kekal (tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca)
dan hasil uji larutan jenuh garam sulfat:
- dengan Natrium Sulfat: bagian yang hancur maksimum 12%
- dengan Magnesium Sulfat: bagian yang hancur maksimum 10%
- kandungan lumpur (saringan 0,060 mm) maks 5% terhadap berat kering
(harus dicuci jika melampaui 5% )
- tidak mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak (uji Abrams-Herder)
- mempunyai MHB antara 1,50 3,80
- terdiri dari butir-butir yang beragam ukuran
- masuk salah satu daerah susunan butir/gradasi 1, 2, 3 atau 4,
dan harus memenuhi syarat-syarat:
- sisa diatas ayakan 4,80 mm, maksimum 2% berat
- sisa diatas ayakan 1,20 mm, minimum 10% berat
- sisa diatas ayakan 0,30 mm, minimum 15% berat
- beton dengan tingkat keawetan yang tinggi: reaksi terhadap alkali harus negatif
- pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton
- persyaratan di ats berlaku juga untuk spesi plesteran dan spesi pasangan
% lolos ayakan
60 60
60 59
55
50 50
40 40
34 30 35
30 30
30
20
20 20
10 15 10
10 10
8
5
0 0
0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38 0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38
ukuran mata ayakan (mm) ukuran mata ayakan (mm)
Batas
Gambar Gradasi
2.4 : Batas GradasiPasir KasarNo. 1
Pasir (Kasar) Batas
Gambar Gradasi
2.5 : Batas Pasir
Gradasi PasirSedang
(Sedang) No. 2
% lolos ayakan
60 60
60
50
50 50
40
40 40
30 30
20 20
10 12 15 15
10 10 Daerah Gradasi No. 4
0 0
0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38 0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38
ukuran mata ayakan (mm) ukuran mata ayakan (mm)
Batas
Gambar 2.6 : Gradasi Pasir
Batas Gradasi PasirAgak
(Agak Halus
Halus) No. 3 Batas
Gambar 2.7 Gradasi
: Batas Pasir
Gradasi Pasir Halus
dalam Daerah No. 4
TEKNOLOGI BETON
100 100 100
90
Pengaruh dan Persyaratan Agregat 80
95
60
60
50
100 100
40
90
85 30
80 30
20
70
10
% lolos ayakan
10
60
0
50 4,80 9,60 19 38 76
50
40 ukuran mata ayakan (mm)
10 10 95
90
0 80
4,80 9,60 19 38 76
70 70
ukuran mata ayakan (mm)
% lolos ayakan
60
Gambar 2.8 : Batas Gradasi Kerikil ukuran maksimum 10 mm
50
40
40
35
30
20
10
5 10
0
4,80 9,60 19 38 76
ukuran mata ayakan (mm)
90
Pengaruh dan Persyaratan Agregat 80
75
% lolos ayakan
60
55
50 48
45
42 42
40 4 (C)
35 35
100 100
34
3 (B)
30 27 (A) 30
90 28 2 28
21 21 1 23
20
80 12 16
75 14
10
70 4 5 9
2 2
0
% lolos ayakan
60 60
60 0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38
3
50 ukuran mata ayakan (mm)
46 (C) 46 45
40 2 Gambar 2.12 : Batas Gradasi Agregat Gabungan untuk besar butir maksimum 20 mm
34 37 (B)
33
30 100 100
28 1 30
20
26 (A)
20 20
90
19
14 16
12
10 80
6 8 75
3
2 4
0 70 4 67
0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38
% lolos ayakan
60 60 3
ukuran mata ayakan (mm)
52 2 59
50 (C)
Gambar 2.11 : Batas Gradasi Agregat Gabungan untuk besar butir maksimum 10 mm 47
1
50
40 (B) 44
40 38
30 31 32 (A) 36
30
24
23 25 24
20
15 17 17 18
12 12
11
10
5 7 7
2 3
0
0,075 0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60 19 38
ukuran mata ayakan (mm)
Gambar 2.13 : Batas Gradasi Agregat Gabungan untuk besar butir maksimum 40 mm
CONTOH :
Untuk mendapatkan gradasi yang memenuhi syarat untuk kerikil dengan
ukuran maksimum 40 mm, dilakukan dengan menggabung 3 macam kerikil,
Kerikil I ukuran 19 39 mm proporsi 57%
Kerikil II ukuran 9,6 19 mm proporsi 29%
Kerikil III ukuran 4,8 9,6 mm proporsi 14%
Distribusi butiran dan hasil hitungan Kerikil Gabungan sbb.
Agregat 36
)
an
80
ng
bu
70
70
(ga
il III
% lolos ayakan
il IV
60
Kerik
rik
Ke
50
II
ikil
40 40
40
il I
Ker
35
Kerik
30
20 Batas Gradasi
14
15 Kerikil ukuran
10 maks. 40 mm
10
5 5 5
1
0
4,80 9,60 19 38 76
ukuran mata ayakan (mm)
Agregat 37
AGREGAT
Pemeriksaan Agregat
Berat Jenis dan Berat Volume
Kadar dan Daya Serap Air
Analisis Saringan untuk Gradasi dan MHB
Kandungan Lumpur
Kekerasan, keuletan dan keausan (agregat kasar)
TEKNOLOGI BETON
Pengaruh dan Persyaratan Bahan
TEKNOLOGI BETON
Pengaruh dan Persyaratan Bahan
a. Pozolan
Pozolan adalah bahan alam atau bahan buatan yang sebagian besar terdiri
dari unsur silikat dan atau aluminat. Pozolan tidak mempunyai sifat semen,
akan tetapi dalam keadaan halus akan bereaksi dengan air dan kapur padam
menjadi massa padat yang tidak larut dalam air. Jadi bahan tambah ini akan
mengikat kapur bebas dalam beton dan membentuk kalsium silikat hidrat
yang sama dengan hasil hidrasi semen.
44
bahan tambah
46
bahan tambah
47
bahan tambah
49
bahan tambah
Ketentuan
1. Tugas dikerjakan secara kelompok (2-3 orang)
2. Studi lapangan dilakukan pada bangunan-
bangunan publik yang ada di DIY
3. Foto diambil langsung di lapangan (bukan dari
referensi lain)
4. Deadline Kamis, 24 Maret 2016 hard copy
dikumpul sebelum kuliah dimulai. Soft copy
disubmit via klasiber maksimal Rabu jam 23.55
WIB.
5. Diketik dengan font Cambria 12pt. Margin 3-2-
2-2. Kertas HVS A4. Cover warna bening (mika).