Yahya Tomayahu
Mahasiswa Teknil Sipil
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
Yahya.tomayahu@yahoo.co.id
ABSTRAK
Beton adalah suatu material bangunan yang diperoleh dari pencampuran agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil, split), air dan semen Portland dengan suatu takaran tertentu. Dalam
perencanaan suatu beton dituntut adanya hasil perencanaan yang menghasilkan beton dengan kuat
tekan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Agregat kasar selalu memiliki porsi perbandingan campuran yang lebih banyak dibanding
bahan lainnya, sehingga peranan agregat kasar diduga akan sangat menentukan karakteristik dari
beton yang akan dibuat. Sejalan dengan berkembangnya teknologi beton yang digunakan oleh
masyarakat maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan agregat kasar dengan
karakteristik tertentu agar dapat dihasilkan kuat tekan beton yang paling menguntungkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang didesain dengan
rancangan metode SK SNI 03-2847-2002 dengan beton mutu f’cr 29,05 Mpa atau 350 kg/cm2, dan
kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 452,41 kg/cm2 atau f’cr 37,55 Mpa. Dengan
menggunakan material batu pecah yang bergradasi seragam dan berukuran maksimum 50 mm
yang diambil dari material pembangunan ruas jalan Isimu – Paguyaman.
Berdasarkan pengujian di laboratorium menunjukan hasil nilai rata-rata kuat tekan beton
adalah 168,67 kg/cm2 atau f’cr 14 Mpa. Itu artinya nilai kuat tekan yang diperoleh lebih rendah
dari nilai kuat tekan rencana. Sehingga nilai rata-rata kuat tekan beton dianggap tidak memenuhi
persyaratan mutu kekuatan beton.
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 139
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
ada diantara agregat yang butirannya besar. perlu dipelajari sebelum mempelajari beton
Sifat ini mempunyai pengaruh terhadap secara keseluruhan. Perencanaan (engineer)
perilaku dari beton terhadap kekuatan beton dapat mengembangkan pemilihan material
yang sudah mengeras yang layak komposisinya sehingga diperoleh
Adapun untuk perkerasan jalan beton beton yang efisien, memenuhi ketentuan
semen portland atau lebih sering disebut batas yang disyaratkan oleh perencana dan
perkerasan kaku atau juga disebut rigid memenuhi persyaratan serviceability yang
pavement, terdiri dari pelat beton semen dapat diartikan juga sebagai pelayanan yang
portland dan lapisan pondasi diatas tanah handal dengan memenuhi kriteria ekonomi.
dasar. Perkerasan beton yang kaku dan Masalah yang dihadapi oleh seorang
memiliki modulus elastisitas yang tinggi, perencana adalah bagaimana merencanakan
akan mendistribusikan beban terhadap komposisi dari bahan-bahan penyusun beton
bidang area tanah yang cukup luas, sehingga tersebut agar dapat memenuhi spesifikasi
bagian terbesar dari kapasitas struktur teknik yang ditentukan.
perkerasan diperoleh dari lapisan-lapisan Sebagian besar bahan pembuat beton
tebal pondasi bawah, pondasi dan lapisan adalah bahan lokal (kecuali semen portland
permukaan. Karena yang paling penting atau bahan tambah kimia), sehingga sangat
adalah mengetahui kapasitas struktur yang menguntungkan secara ekonomi. Namun,
menanggung beban, maka faktor yang paling pembuatan beton akan menjadi mahal jika
diperhatikan dalam perancangan perkerasan perencana tidak memahami karakteristik
jalan beton semen portland adalah kekuatan bahan-bahan penyusun beton yang harus
beton itu sendiri. disesuaikan dengan perilaku struktur yang
Jalan beton yang didesain dan akan dibuat.
dikonstruksi dengan baik mempunyai usia Nilai kuat tekan beton dengan kuat
konstruksi yang panjang dan biaya tariknya tidak berbanding lurus. Setiap usaha
pemeliharaan yang rendah. Kualitas dari perbaikan mutu kekuatan tekan hanya
penggunaannya telah diperbandingkan disertai oleh peningkatan yang kecil dari kuat
dengan aspal yang terbaik atau jalan tariknya. Kecilnya kuat tarik beton ini
macadam. merupakan salah satu kelemahan dari beton
Agar hasil akhir yang diperoleh biasa. Untuk mengatasinya, beton
memuaskan, dibutuhkan pengenalan yang dikombinasikan dengan tulangan beton
mendalam mengenai sifat-sifat yang dimana baja biasa digunakan sebagai
berkaitan dengan suatu bahan yakni bahan- tulangannya. Alasan penggunaan baja
bahan penyusun beton tersebut. Kinerja yang sebagai tulangan beton adalah koefisien baja
menjadi perhatian penting para perencanaan hampir sama dengan koefisien beton. Beton
struktur ketika merencanakan struktur yang tersebut didefinisikan sebagai beton yang
menggunakan beton ada dua: kekuatan tekan ditulangi dengan luas dan jumlah yang tidak
dan kemudahan pengerjaan. Penelitian yang kurang dari jumlah minimum yang
dilakukan oleh peneliti beton terdahulu disyaratkan dalam pedoman perencanaan,
menghasilkan suatu kontradiksi. Untuk dengan atau tanpa pratekan.
menghasilkan beton dengan kekuatan tekan Beton dapat juga dicampur dengan
tinggi, penggunaan air atau faktor air bahan lain seperti composite atau bahan lain
terhadap semen dalam pengerjaan haruslah sesuai dengan perilaku yang akan diberikan
kecil. Sayangnya, hal tersebut akan terhadap beton tersebut, misalnya beton pra-
menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan. tekan atau beton pra-tegang (pre-stressing),
Beton merupkan fungsi dari bahan – beton pra-cetak (pre-cast). Beton juga dapat
bahan yang penyusunannya yang terdiri dari digunakan untuk struktur yang memerlukan
bahan semen hidrolik (portland cement), bahan struktur ringan, misalnya beton ringan
agregat kasar, agregat halus, air dan bahan struktural yaitu beton yang mengandung
tambah (admixture atau additive). Untuk agregat ringan dan mempunyai massa kering
mengetahui dan mempelajari perilaku elemen udara dengan syarat yang ditentukan.
gabungan (bahan-bahan penyusun beton), Sampai saat ini beton masih menjadi
kita memerlukan pengetahuan mengenai pilihan utama dalam pembuatan struktur.
karakteristik masing-masing komponen. Selain karena kemudahan dalam
Navy mendefinisikan beton sebagai mendapatkan material penyusunannya, hal
sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi itu juga disebabkan oleh penggunaan tenaga
dari material pembentuknya. Dengan yang cukup besar sehingga dapat mengurangi
demikian, masing-masing komponen tersebut masalah penyediaan lapangan kerja. Selain
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 140
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
dua kinerja utama yang telah disebutkan di berikut: menghasilkan permukaan yang
atas, yaitu kekuatan tekan yang tinggi dan keras, tahan terhadap gerusan, mempunyai
kemudahan pengerjaannya, kelangsungan kuat tekan yang tinggi, dan tahan terhadap
proses pengadaan beton pada proses cuaca dan bebas korosi.
produksinya juga menjadi salah satu hal yang
dipertimbangkan. Terminologi
Sifat-sifat karakteristik material Menurut pedoman Beton 1989, Draft
penyusun beton akan mempengaruhi kinerja Konsensus ( SKBI.1.4.53, 1989 : 4 -5 ) beton
dari beton yang dibuat. Kinerja beton ini didefinisikan sebagai campuran semen
harus disesuaikan dengan kategori bangunan portlad atau sembarang semen hidrolik yang
yang dibuat. ASTM membagi bangunan lain, agregat halus, agregat kasar dan air
menjadi tiga kategori yaitu: rumah tinggal, dengan atau tanpa menggunakan bahan
perumahan, dan struktur yang menggunakan tambahan. Macam dan jenis beton menurut
beton mutu tinggi. bahan pembentuknya adalah beton normal,
Tiga kinerja yang dibutuhkan dalam bertulang, pracetak, pra-tekan, beton ringan,
pembuatan beton adalah: 1.) memenuhi beton tanpa tulangan, beton fiber dan
kriteria konstruksi yaitu dapat dengan mudah lainnya.
dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai Proses awal terjadinya beton adalah
nilai ekonomis, 2.) kekuatan tekan, 3.) pasta semen yaitu proses hidrasi antara air
durabilitas atau keawetan. dengan semen, selanjutnya jika ditambahkan
a. Kekuatan tekan merupakan salah satu dengan agregat halus menjadi mortar dan jika
kinerja utama beton. Kekuatan tekan tambahan dengan agregat kasar menjadi
adalah kemampuan beton untuk beton. Penambahan material lain akan
menerima gaya tekan persatuan luas. membedakan jenis beton, misalnya yang
Walaupun dalam beton terdapat ditambahkan adalah tulangan baja akan
tegangan tarik yang kecil, diasumsikan terbentuk beton bertulang.
bahwa semua tegangan tekan didukung
oleh beton tersebut. Penentuan kekuatan Umur Beton
tekan dapat dilakukan dengan Kekuatan tekan beton akan bertambah
menggunakan alat uji tekan dan benda dengan naiknya umur beton. Kekuatan beton
uji berbentuk kubus dengan prosedur uji akan naiknya secara cepat (linier) sampai
ASTM C-39 pada umur 28 hari. umur 28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya
akan kecil. Kekuatan tekan beton pada kasus-
Gambaran Umum kasus tertentu terus akan bertambah sampai
Secara umum kita melihat bahwa beberapa tahun dimuka. Biasanya kekuatan
pertumbuhan atau perkembangan industri tekan rencana beton dihitung pada umur 28
konstruksi di Indonesia cukup pesat, hari. Untuk struktur yang menghendaki
meskipun harus mengalami masalah krisis kekuatan awal tinggi, maka campuran
ekonomi. Hampir 60 % material yang dikombinasikan dengan semen khusus atau
digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah ditambah dengan bahan tambah kimia
beton (concrete), yang pada umumnya dengan tetap menggunakan jenis semen tipe
dipadukan dengan baja (composite) atau jenis I. Laju kenaikan umur beton sangat
lainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai tergantung dari penggunaan bahan semen
dalam pembuatan gedung-gedung, jalan karena semen cenderung secara langsung
(rigid pavement), bendung, saluran, dan memperbaiki kinerja tekannya.
lainnya yang secara umum dibagi menjadi
dua yakni untuk konstruksi bawah (under Faktor-faktor yang mempengaruhi
structure) maupun kontruksi atas (upper kekutan tekan beton
structure). Beberapa faktor yang mempengaruhi
Beton atau beton semen, baik beton kekuatan tekan beton dapat dilihat pada
bertulang maupun beton tak bertulang, gambar 2.2 ada empat bagian utama yang
banyak digunakan untuk konstruksi jalan mempengaruhi mutu dari kekuatan beton
raya sebagai bangunan pelengkap jalan, tersebut, yaitu: (1) proporsi bahan-bahan
bangunan drainase jalan, dan jembatan serta penyusunan, (2) metode perancangan, (3)
untuk lapis perkerasan kaku (rigid perawatan, dan (4) keadaan pada saat
pavement). Beton adalah hasil dari campuran pengecoran dilaksanakan, yang terutama
komposisi yang menghasilkan benda padat dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
dan kuat. Adapun sifat-sifat beton sebagai
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 141
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 142
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 143
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
ayakan pasir jlh pasir jlh sisa ayakan jlh yg melalui tembus kumulatif
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 144
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
0,59 15 - 34 35 - 59 60 - 79 80 - 100
0,3 5 - 20 8 - 30 12 - 40 15 -50
0,15 0 - 10 0 - 10 0 -100 0 - 15
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 145
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2
[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 146