Anda di halaman 1dari 8

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 4 NO. 2

ANALISA AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON


PADA PEMBANGUNAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN
(PAVEMENT RIGID)
Disusun Oleh :

Yahya Tomayahu
Mahasiswa Teknil Sipil
STITEK Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
Yahya.tomayahu@yahoo.co.id

ABSTRAK

Beton adalah suatu material bangunan yang diperoleh dari pencampuran agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil, split), air dan semen Portland dengan suatu takaran tertentu. Dalam
perencanaan suatu beton dituntut adanya hasil perencanaan yang menghasilkan beton dengan kuat
tekan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Agregat kasar selalu memiliki porsi perbandingan campuran yang lebih banyak dibanding
bahan lainnya, sehingga peranan agregat kasar diduga akan sangat menentukan karakteristik dari
beton yang akan dibuat. Sejalan dengan berkembangnya teknologi beton yang digunakan oleh
masyarakat maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan agregat kasar dengan
karakteristik tertentu agar dapat dihasilkan kuat tekan beton yang paling menguntungkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang didesain dengan
rancangan metode SK SNI 03-2847-2002 dengan beton mutu f’cr 29,05 Mpa atau 350 kg/cm2, dan
kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 452,41 kg/cm2 atau f’cr 37,55 Mpa. Dengan
menggunakan material batu pecah yang bergradasi seragam dan berukuran maksimum 50 mm
yang diambil dari material pembangunan ruas jalan Isimu – Paguyaman.
Berdasarkan pengujian di laboratorium menunjukan hasil nilai rata-rata kuat tekan beton
adalah 168,67 kg/cm2 atau f’cr 14 Mpa. Itu artinya nilai kuat tekan yang diperoleh lebih rendah
dari nilai kuat tekan rencana. Sehingga nilai rata-rata kuat tekan beton dianggap tidak memenuhi
persyaratan mutu kekuatan beton.

Kata-kata kunci : gradasi, agregat kasar, kuat tekan beton

1. PENDAHULUAN yang diinginkan, kebutuhan semen seminim


Beton adalah salah satu komponen mungkin, mudah pengerjaannya. Pada
struktur yang sangat menentukan kekuatan prinsipnya dalam mendisain campuran beton
dari struktur tersebut. Beton didapat dari adalah bagaimana mengukur secara tepat
pencampuran bahan-bahan agregat halus dan gradasi kurva gabungan dari agregat halus
kasar yaitu pasir atau abu batu, kerikil, atau dan kasar, serta pemakaian semen dan air
batu pecah, dengan menambahkan untuk menghasilkan beton yang mempunyai
secukupnya bahan perekat semen dan air kuat tekan tertentu. Biasanya dengan
sebagai bahan pembantu guna keperluan memperhatikan faktor yang mempengaruhi
reaksi kimia selama proses pengerasan dan workabilitas beton diantaranya jumlah air
perawatan beton berlangsung. Agregat kasar pada beton, dan nilai slump, serta dapat
dan halus, disebut sebagai bahan susunan digunakan zat aditif bila diperlukan. Butiran
kasar campuran, merupakan komponen batu pecah yang berbeda-beda dapat
utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan mempengaruhi kuat tekan beton yang akan
(durability). direncanakan. Selain itu juga harus
Berbagai usaha telah dilakukan untuk bergradasi sedemikian rupa sehingga masa
meningkatkan performance beton guna beton dapat berfungsi sebagai beton yang
mendapatkan beton yang kuat dan workable, utuh dan padat, dimana agregat yang
yaitu beton yang dapat memenuhi kekuatan butirannya kecil sebagai pengisi celah yang

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 139
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

ada diantara agregat yang butirannya besar. perlu dipelajari sebelum mempelajari beton
Sifat ini mempunyai pengaruh terhadap secara keseluruhan. Perencanaan (engineer)
perilaku dari beton terhadap kekuatan beton dapat mengembangkan pemilihan material
yang sudah mengeras yang layak komposisinya sehingga diperoleh
Adapun untuk perkerasan jalan beton beton yang efisien, memenuhi ketentuan
semen portland atau lebih sering disebut batas yang disyaratkan oleh perencana dan
perkerasan kaku atau juga disebut rigid memenuhi persyaratan serviceability yang
pavement, terdiri dari pelat beton semen dapat diartikan juga sebagai pelayanan yang
portland dan lapisan pondasi diatas tanah handal dengan memenuhi kriteria ekonomi.
dasar. Perkerasan beton yang kaku dan Masalah yang dihadapi oleh seorang
memiliki modulus elastisitas yang tinggi, perencana adalah bagaimana merencanakan
akan mendistribusikan beban terhadap komposisi dari bahan-bahan penyusun beton
bidang area tanah yang cukup luas, sehingga tersebut agar dapat memenuhi spesifikasi
bagian terbesar dari kapasitas struktur teknik yang ditentukan.
perkerasan diperoleh dari lapisan-lapisan Sebagian besar bahan pembuat beton
tebal pondasi bawah, pondasi dan lapisan adalah bahan lokal (kecuali semen portland
permukaan. Karena yang paling penting atau bahan tambah kimia), sehingga sangat
adalah mengetahui kapasitas struktur yang menguntungkan secara ekonomi. Namun,
menanggung beban, maka faktor yang paling pembuatan beton akan menjadi mahal jika
diperhatikan dalam perancangan perkerasan perencana tidak memahami karakteristik
jalan beton semen portland adalah kekuatan bahan-bahan penyusun beton yang harus
beton itu sendiri. disesuaikan dengan perilaku struktur yang
Jalan beton yang didesain dan akan dibuat.
dikonstruksi dengan baik mempunyai usia Nilai kuat tekan beton dengan kuat
konstruksi yang panjang dan biaya tariknya tidak berbanding lurus. Setiap usaha
pemeliharaan yang rendah. Kualitas dari perbaikan mutu kekuatan tekan hanya
penggunaannya telah diperbandingkan disertai oleh peningkatan yang kecil dari kuat
dengan aspal yang terbaik atau jalan tariknya. Kecilnya kuat tarik beton ini
macadam. merupakan salah satu kelemahan dari beton
Agar hasil akhir yang diperoleh biasa. Untuk mengatasinya, beton
memuaskan, dibutuhkan pengenalan yang dikombinasikan dengan tulangan beton
mendalam mengenai sifat-sifat yang dimana baja biasa digunakan sebagai
berkaitan dengan suatu bahan yakni bahan- tulangannya. Alasan penggunaan baja
bahan penyusun beton tersebut. Kinerja yang sebagai tulangan beton adalah koefisien baja
menjadi perhatian penting para perencanaan hampir sama dengan koefisien beton. Beton
struktur ketika merencanakan struktur yang tersebut didefinisikan sebagai beton yang
menggunakan beton ada dua: kekuatan tekan ditulangi dengan luas dan jumlah yang tidak
dan kemudahan pengerjaan. Penelitian yang kurang dari jumlah minimum yang
dilakukan oleh peneliti beton terdahulu disyaratkan dalam pedoman perencanaan,
menghasilkan suatu kontradiksi. Untuk dengan atau tanpa pratekan.
menghasilkan beton dengan kekuatan tekan Beton dapat juga dicampur dengan
tinggi, penggunaan air atau faktor air bahan lain seperti composite atau bahan lain
terhadap semen dalam pengerjaan haruslah sesuai dengan perilaku yang akan diberikan
kecil. Sayangnya, hal tersebut akan terhadap beton tersebut, misalnya beton pra-
menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan. tekan atau beton pra-tegang (pre-stressing),
Beton merupkan fungsi dari bahan – beton pra-cetak (pre-cast). Beton juga dapat
bahan yang penyusunannya yang terdiri dari digunakan untuk struktur yang memerlukan
bahan semen hidrolik (portland cement), bahan struktur ringan, misalnya beton ringan
agregat kasar, agregat halus, air dan bahan struktural yaitu beton yang mengandung
tambah (admixture atau additive). Untuk agregat ringan dan mempunyai massa kering
mengetahui dan mempelajari perilaku elemen udara dengan syarat yang ditentukan.
gabungan (bahan-bahan penyusun beton), Sampai saat ini beton masih menjadi
kita memerlukan pengetahuan mengenai pilihan utama dalam pembuatan struktur.
karakteristik masing-masing komponen. Selain karena kemudahan dalam
Navy mendefinisikan beton sebagai mendapatkan material penyusunannya, hal
sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi itu juga disebabkan oleh penggunaan tenaga
dari material pembentuknya. Dengan yang cukup besar sehingga dapat mengurangi
demikian, masing-masing komponen tersebut masalah penyediaan lapangan kerja. Selain

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 140
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

dua kinerja utama yang telah disebutkan di berikut: menghasilkan permukaan yang
atas, yaitu kekuatan tekan yang tinggi dan keras, tahan terhadap gerusan, mempunyai
kemudahan pengerjaannya, kelangsungan kuat tekan yang tinggi, dan tahan terhadap
proses pengadaan beton pada proses cuaca dan bebas korosi.
produksinya juga menjadi salah satu hal yang
dipertimbangkan. Terminologi
Sifat-sifat karakteristik material Menurut pedoman Beton 1989, Draft
penyusun beton akan mempengaruhi kinerja Konsensus ( SKBI.1.4.53, 1989 : 4 -5 ) beton
dari beton yang dibuat. Kinerja beton ini didefinisikan sebagai campuran semen
harus disesuaikan dengan kategori bangunan portlad atau sembarang semen hidrolik yang
yang dibuat. ASTM membagi bangunan lain, agregat halus, agregat kasar dan air
menjadi tiga kategori yaitu: rumah tinggal, dengan atau tanpa menggunakan bahan
perumahan, dan struktur yang menggunakan tambahan. Macam dan jenis beton menurut
beton mutu tinggi. bahan pembentuknya adalah beton normal,
Tiga kinerja yang dibutuhkan dalam bertulang, pracetak, pra-tekan, beton ringan,
pembuatan beton adalah: 1.) memenuhi beton tanpa tulangan, beton fiber dan
kriteria konstruksi yaitu dapat dengan mudah lainnya.
dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai Proses awal terjadinya beton adalah
nilai ekonomis, 2.) kekuatan tekan, 3.) pasta semen yaitu proses hidrasi antara air
durabilitas atau keawetan. dengan semen, selanjutnya jika ditambahkan
a. Kekuatan tekan merupakan salah satu dengan agregat halus menjadi mortar dan jika
kinerja utama beton. Kekuatan tekan tambahan dengan agregat kasar menjadi
adalah kemampuan beton untuk beton. Penambahan material lain akan
menerima gaya tekan persatuan luas. membedakan jenis beton, misalnya yang
Walaupun dalam beton terdapat ditambahkan adalah tulangan baja akan
tegangan tarik yang kecil, diasumsikan terbentuk beton bertulang.
bahwa semua tegangan tekan didukung
oleh beton tersebut. Penentuan kekuatan Umur Beton
tekan dapat dilakukan dengan Kekuatan tekan beton akan bertambah
menggunakan alat uji tekan dan benda dengan naiknya umur beton. Kekuatan beton
uji berbentuk kubus dengan prosedur uji akan naiknya secara cepat (linier) sampai
ASTM C-39 pada umur 28 hari. umur 28 hari, tetapi setelah itu kenaikannya
akan kecil. Kekuatan tekan beton pada kasus-
Gambaran Umum kasus tertentu terus akan bertambah sampai
Secara umum kita melihat bahwa beberapa tahun dimuka. Biasanya kekuatan
pertumbuhan atau perkembangan industri tekan rencana beton dihitung pada umur 28
konstruksi di Indonesia cukup pesat, hari. Untuk struktur yang menghendaki
meskipun harus mengalami masalah krisis kekuatan awal tinggi, maka campuran
ekonomi. Hampir 60 % material yang dikombinasikan dengan semen khusus atau
digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah ditambah dengan bahan tambah kimia
beton (concrete), yang pada umumnya dengan tetap menggunakan jenis semen tipe
dipadukan dengan baja (composite) atau jenis I. Laju kenaikan umur beton sangat
lainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai tergantung dari penggunaan bahan semen
dalam pembuatan gedung-gedung, jalan karena semen cenderung secara langsung
(rigid pavement), bendung, saluran, dan memperbaiki kinerja tekannya.
lainnya yang secara umum dibagi menjadi
dua yakni untuk konstruksi bawah (under Faktor-faktor yang mempengaruhi
structure) maupun kontruksi atas (upper kekutan tekan beton
structure). Beberapa faktor yang mempengaruhi
Beton atau beton semen, baik beton kekuatan tekan beton dapat dilihat pada
bertulang maupun beton tak bertulang, gambar 2.2 ada empat bagian utama yang
banyak digunakan untuk konstruksi jalan mempengaruhi mutu dari kekuatan beton
raya sebagai bangunan pelengkap jalan, tersebut, yaitu: (1) proporsi bahan-bahan
bangunan drainase jalan, dan jembatan serta penyusunan, (2) metode perancangan, (3)
untuk lapis perkerasan kaku (rigid perawatan, dan (4) keadaan pada saat
pavement). Beton adalah hasil dari campuran pengecoran dilaksanakan, yang terutama
komposisi yang menghasilkan benda padat dipengaruhi oleh lingkungan setempat.
dan kuat. Adapun sifat-sifat beton sebagai

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 141
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

Agregat dan crushing plant harus diuji sesuai dengan


Kandungan agregat dalam campuran standar dan tingkat kebutuhan agregat.
beton biasanya sangat tinggi. Karena itu
perlu dipelajari karakteristik agregat yang Pasir Sungai dan Batu-batuan yang digali
akan menetukan sifat mortar atau beton yang Pasir yang digunakan dalam campuran
akan dihasilkan. beton jika dilihat dari sumbernya dapat
Agregat yang digunakan dalam berasal dari sungai ataupun dari galian
campuran beton dapat berupa agregat alam tambang (quarry). Agregat yang berasal dari
atau agregat buatan (artificial aggregates). tanah galian,yaitu tanah yang dibuka lapisan
Secara umum, agregat dapat dibedakan penutupnya (pre-striping), biasanya
berdasarkan ukurannya, yaitu agregat kasar berbentuk tajam, bersudut, berpori dan bebas
dan agregat halus. Batasan antara agregat dari kandungan garam.
halus dan agragat kasar berbeda. Meskipun
demikian, dapat diberikan batasan ukuran Pasir dari pesisir pantai dan sumur-sumur
antara agregat halus dan agregat kasar yaitu yang mengandung pasir dan batu-batuan
4.75 mm (standar ASTM). Agregat (pasir) yang berasal dari pantai
Agregat yang digunakan dalam ini mutunya agak kurang baik karena banyak
campuran beton biasanya berukuran lebih mengandung garam-garaman. Garam-garam
kecil dari 40 mm. Agregat yang ukurannya tersebut menyebabkan pasir banyak
lebih besar dari 40 mm digunakan untuk menyerap air dari udara sehingga kondisi
pekerjaan sipil lainnya, misalnya untuk pasir akan selalu basah yang tidak dikehedaki
pekerjaan jalan, tanggul-tanggul penahan dalam pekerjaan beton.
tanah, dan lainnya. Agregat halus biasanya Agar diperoleh material yang baik,
dinamakan pasir dan agregat kasar pencucian kadangkala perlu dilakukan untuk
dinamakan kerikil, split, batu pecah, dan membantu. Jika volume agregat yang
lainnya. dibutuhkan dalam campuran beton maka
tindakan terbaik yang harus dilakukan adalah
Karakteristik Agregat mencampur beberapa jenis agregat menjadi
Jika dilihat dari sumbernya, agregat satu sehingga diperoleh hasil yang
dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu diinginkan.
agregat yang berasal dari alam dan agregat
buatan. Mengolah Agregat Alam
Interaksi antara iklim setempat dan Tujuan utama pengolahan agregat
geologinya akan menghasilkan tiga macam adalah menghasilkan agregat dengan mutu
jenis quarry, yaitu sumber daya alam dari dan dengan biaya yang rendah. Pengolahan
batu-batuan (deposits), yang dibedakan agregat alam meliputi penggalian
menjadi tiga, yaitu: (excavating), pengangkutan(hauling),
pencucian, pemecahan (crushing), dan
Quarry batu-batuan dari bedrock penentuan ukuran.
Quarry ini membutuhkan pengeboran Untuk menentukan ukuran dari agregat,
dan peledakan (driling and blasting) yang agregat kasar disaring menggunakan saringan
menghasilkan bermacam-macam ukuran bergetar, sedangkan agregat halus disaring
yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan. dengan saringan hidrolik. Saringan tersebut
Hasil pemecahan agregat semacam ini adalah memiliki perbedaan dalam pembuatannya,
campuran batuan yang mengalami pelapukan kapasitasnya, serta efisiensinya.
dengan batuan-batuan segar. Makin segar
batu-batuannya, makin rendah nilai crushing Jenis Agregat
value dan Los Angelos Abrration serta Seperti yang telah diuraikan diatas,
semakin rendah porositasnya (porosity). agregat dapat dibedakan menjadi dua jenis,
Sebaliknya, semakin tinggi derajat yaitu agregat alam dan agregat buatan
pelapukan, semakin tinggi pula nilai-nilai (pecahan). Agregat alam dan pecahan ini pun
tersebut. Secara sederhana dapat disimpulkan dapat dibedakan berdasarkan beratnya,
bahwa campuran agregat dengan mutu yang asalnya, diameter butirannya (gradasi), dan
baik dan agregat dengan mutu yang kurang tekstur permukaannya.
baik yang dihasilkan suatu industri pemecah
batu dapat mengakibatkan kesulitan dalam Hal-hal yang perlu diperhatikan
perencanaan dan pengendalian mutu berkaitan dengan penggunaan agregat dalam
campuran beton. Untuk itu, setiap produksi campuran beton ada lima, yaitu :

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 142
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

Bentuk agregat dipengaruhi oleh


1. Volume udara beberapa faktor. Secara alamiah bentuk
Udara yang terdapat dalam campuran agregat dipengaruhi oleh proses geologi
beton akan mempengaruhi proses batuan. Jika dikonsolidasi, butiran yang bulat
pembuatan beton, terutama setelah akan menghasilkan campuran beton yang
terbentuknya pasta semen. lebih baik jika dibandingkan dengan butiran
yang pipih. Penggunaan pasta semennya pun
2. Volume padat akan lebih ekonomis.
Kepadatan volume agregat akan Klasifikasi agregat berdasarkan
mempengaruhi berat isi dari berat beton bentuknya adalah sebagai berikut:
jadi.
1. Agregat Bulat
3. Berat jenis agregat Agregat ini terbentuk karena terjadinya
Berat jenis agregat akan mempengaruhi pengikisan oleh air atau keseluruhannya
proporsi campuran dalam berat sebagai terbentuk karena pergesaran. Rongga
kontrol udaranya minimum 33%, sehingga rasio luas
permukaannya kecil. Beton yang dihasilkan
4. Penyerapan dari agregat ini kurang cocok untuk struktur
Penyerapan berpangaruh pada berat jenis. yang menekankan pada kekuatan atau untuk
beton mutu tinggi, karena ikatan antar
5. Kadar air permukaan agregat agregat kurang kuat.
Kadar air permukaan agregat berpengaruh
pada penggunaan air saat pencampuran. 2. Agregat Bulat sebagian atau tidak teratur
Agregat ini secara alamiah berbentuk tidak
Jenis Agregat berdasarkan Berat teratur. Sebagian terbentuk karena pergeseran
Agregat dapat pula berdasarkan beratnya. sehingga permukaan atau sudut-sudutnya
Ada tiga jenis agregat berdasarkan beratnya, berbentuk bulat. Rongga udara pada agregat
yaitu agregat normal, agregat ringan, dan ini lebih tinggi, sekitar 35% - 38%, sehingga
agregat berat. membutuhkan lebih banyak pasta semen agar
Agregat ringan digunakan untuk mudah dikerjakan. Beton yang dihasilkan
menghasilkan beton yang ringan dalam dari agregat ini belum cukup baik untuk
sebuah bangunan yang memperhitungkan struktur yang menekankan pada kekuatan
berat dirinya. Agregat ringan dapat atau untuk beton mutu tinggi, karena ikatan
dibedakan menjadi dua, yaitu yang antar agregat belum cukup baik (masih
dihasilkan melalui pembekahan (expanding) kurang kuat).
dan yang dihasilkan dari pengolahan bahan
alam. Disarankan agar penakarannya 3. Agregat bersudut
menggunakan volume. Berat isi agregat ini Agregat ini mempunyai sudut-sudut yang
berkisar 350-880 kg/m3 untuk agregat tampak jelas, yang terbentuk di tempat-
kasarnya dan 750-1200 kg/m3 untuk agregat tempat perpotongan bidang-bidang dengan
halus. Campuran kedua agregat tersebut permukaan kasar. Rongga udara pada agregat
mempunyai berat isi maksimum 1040 kg/m3. ini berkisar antara 38% - 40%, sehingga
Agregat berat mempunyai berat jenis lebih membutuhkan lebih banyak lagi pasta semen
besar dari 2800 kg/m3 Contohnya adalah agar mudah di kerjakan. Beton yang
magnetik (Fe3O4), barytes (BaSO4) dan dihasilkan dari agregat ini cocok untuk
serbuk besi. Berat jenis beton yang struktur yang menekankan pada kekuatan
dihasilkan dapat mencapai 5 kali berat jenis atau untuk beton mutu tinggi karena ikatan
bahannya. Beton yang dibuat dengan agregat antar agregatnya baik (kuat). Agregat ini
ini biasanya digunakan sebagai pelindung dapat juga digunakan untuk bahan lapis
dari radiasi sinar-X. perkerasan (rigid pavement).

Jenis Agregat berdasarkan Bentuk 4. Agregat Panjang


Bentuk butir agregat ditentukan oleh Agregat ini panjangnya jauh lebih besar dari
dua sifat yang tidak saling tergantung yaitu pada lebarnya dan lebarnya jauh lebih besar
kebulatan, ketajaman dan oleh sperikel yaitu daripada tebalnya. Agregat disebut panjang
rasio antara luas permukaan dengan volume jika ukuran terbesarnya lebih dari 9/5 dari
butir. ukuran rata-rata. Ukuran rata-rata ialah
ukuran ayakan yang meloloskan dan

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 143
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

menahan butiran agregat. Agregat ini


dinamakan panjang jika ukuran terkecil 6. Agregat pipih dan panjang
butirannya lebih kecil dari 27 mm. Agregat Agregat jenis ini mempunyai panjang yang
jenis ini akan berpengaruh buruk pada mutu jauh lebih besar daripada lebarnya,
beton yang akan dibuat. Agregat jenis ini sedangkan lebarnya jauh lebih besar dari
cenderung berada dirata-rata air sehingga tebalnya.
akan terdapat rongga di bawahnya. Kekuatan
tekan dari beton yang menggunakan agregat Pengujian Awal
ini buruk. Pengujian awal material dilakukan di
Laboratorium Sekolah Tinggi Teknik
5. Agregat Pipih (STITEK) Bina Taruna Gorontalo. Pengujian
Agregat disebut pipih jika perbandingan tebal awal dilakukan terhadap material penyusun
agregat terhadap ukuran-ukuran lebar dan beton yang meliputi pengujian kadar air,
tebalnya lebih kecil. Agregat pipih sama kadar lumpur, berat jenis, berat volume, dan
dengan agregat panjang, tidak baik untuk analisa saringan. Dari hasil pengujian didapat
campuran beton mutu tinggi. Dinamakan data-data sebagai berikut:
pipih jika ukuran terkecilnya kurang dari 3/5
ukuran rata-ratanya.

Tabel 4.1 Data Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus

nomor Bahan yang di ayak (1500gr) Persen berat

ayakan pasir jlh pasir jlh sisa ayakan jlh yg melalui tembus kumulatif

(mm) (gr) % rata-rata (%) ayakan (%) ZONE I

9.5 0 0 0 100 100 100

4.75 164 10.93 10.93 89.07 90 100

2.36 361 24.07 35.00 65.00 60 95

0.59 507 33.80 68.80 31.20 15 34

0.3 243 16.20 85.00 15.00 5 20

0.15 151 10.07 95.06 4.94 0 10

pan 74 4.93 100.00 0.00

jumlah 1500 100.00 394.78

Modulus butir (Fm) = 394,78/100 = 3,95

Sumber: Hasil Pegujian Laboratorium

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 144
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

Tabel 4.2 Syarat gradasi Agregat Halus / pasir

Lubang Persen berat tembus kumulatif

ayakan Zone I Zone II (Agak Zone IV (Agak


(mm) (Kasar) Kasar) Zone III (Halus) Halus)

9,5 100 100 100 100

4,75 90 - 100 90 - 100 90 - 100 95 - 100

2,36 60 - 95 75 - 100 85 - 100 95 - 100

0,59 15 - 34 35 - 59 60 - 79 80 - 100

0,3 5 - 20 8 - 30 12 - 40 15 -50

0,15 0 - 10 0 - 10 0 -100 0 - 15

Sumber : Syarat ASTM C.33

PEMBAHASAN beton yang direncanakan. Agregat jenis


1) Dari hasil perhitungan diperoleh : ini hanya bisa digunakan untuk beton
Untuk Agregat gradasi seragam ringan dan sedang. Gradasi agregat
Kuat tekan rata-rata untuk 10 kubus 14 yang memenuhi syarat untuk kuat tekan
Mpa, sedangkan kuat tekan beton mutu tinggi yang sesuai dengan
karakteristik 11,08 Mpa dengan standar rencana adalah agregat Gradasi
deviasi 1,78 Mpa. Hasil perancangan ini Menerus. Agregat ini mempunyai
tidak memenuhi kuat tekan beton yang variasi ukuran yang terdistribusi dengan
direncanakan yaitu 29,05 Mpa. baik sehingga mendapatkan angka pori
Untuk Agregat gradasi menerus yang kecil dan terjadi interlocking yang
Kuat tekan rata-rata untuk 10 kubus baik pula.
24,9 Mpa, sedangkan untuk kuat tekan
karakteristik 15,66 Mpa dengan standar KESIMPULAN DAN SARAN
deviasi 5,64 Mpa. Hasilnya pun masih Kesimpulan
jauh dari kuat tekan beton yang Berdasarkan hasil penelitian dan
direncanakan yaitu 29,05 Mpa. analisa data dapat disimpulkan hal – hal
sebagai berikut :
2) Ukuran agregat kasar dengan ukuran 1. Nilai kuat tekan yang diperoleh lebih
maksimum 50 mm tidak memenuhi rendah dari nilai kuat tekan rencana.
persyaratan untuk kuat tekan beton Sehingga nilai rata-rata kuat tekan beton
yang direncanakan. Agregat ini hanya dianggap tidak memenuhi persyaratan
bisa digunakan untuk beton mutu ringan mutu kekuatan. Kuat tekan beton yang
dan sedang. Ukuran maksimum agregat direncanakan adalah 350 kg/cm2 atau
yang baik untuk pembuatan beton mutu 29,05 MPa dan kuat tekan rencana
tinggi yaitu yang berukuran maksimum ditargetkan mencapai 452,41 kg/cm2 atau
20 mm. butiran maksimum yg besar 37,55 MPa. Menurut hasil percobaan
menjadikan luas permukaan lebih yang telah dilakukan didapatkan nilai
sempit, sehingga lekatan antara rata-rata kuat tekan beton adalah 168,67
permukaan agregat kurang kuat ini kg/cm2 atau 14 Mpa.
mengakibatkan retakan-retakan kecil 2. Ukuran agregat kasar yang berukuran
pasta semen disekitar agregat akan maksimum 50 mm dan bergradasi
mudah terjadi. (Menurut seragam berpengaruh terhadap kuat
Tjokrodomulyo 1996:61) tekan beton. Beton yang dihasilkan tidak
sesuai dengan rencana.
3) Gradasi agregat seragam yang
mempunyai ukuran yang sama juga 3. Agregat kasar yang bergradasi seragam
tidak memenuhi syarat untuk kuat tekan dan berukuran maksimum 50 mm hanya

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 145
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 4 NO. 2

dapat digunakan sebagai bahan dalam SKBI.1.4.53.1989, Draft


pembuatan beton mutu sedang. consensus, Jakarta: DPU 1989.

Saran Departemen Pekerjaan Umum LPMB, 1991.


Tata Cara Perhitungan
1. Dalam pembuatan beton mutu tinggi Struktur Beton Untuk
agregat yang digunakan sebaiknya Bangunan Gedung. SK SNI T-
menggunakan agregat yang bergradasi 15-1991-03 Bandung: DPU -
baik dan teratur (contionus) Yayasan LPMB 1991
2. Agregat yang digunakan adalah agregat
normal dengan modulus halus butir untuk Gunawan A.Y dan Yacob Yulizar, 1987.
agregat halus 1,5 sampai dengan 3,8. Penuntun Praktis Praktikum
Sedangkan untuk agregat kasar modulus pada Laboratorium Teknik
halus butir 5 sampai dengan 8. Sipil. Jakarta: Intermedia 1987
3. Dalam melakukan pengujian bahan –
bahan yang digunakan sebagai campuran Sagel R and H. Kesuma, Gideon, 1994.
beton , sebaiknya dilakukan pengulangan Pedoman Pekerjaan Beton. PT.
agar mendapatkan hasil yang lebih baik Erlangga Jakarta 1994
dan teliti.
4. Untuk lebih mengetahui kekuatan Verhoef; P.N.W, 1989. Geologi Untuk
agregat, akan lebih baik jika dilakukan uji Teknik Sipil. Terjemahan ,
kuat agregat dengan menggunakan Los Diraatmaja, PT. Erlangga
Angeles Test. Jakarta 1989
5. Disarankan untuk menggunakan material
Suryawan; Ari, 2005. Perkerasan Jalan
dari quarry yang lain..
Beton Semen Portland (Rigid
Pavement), Beta Offset 2005.
DAFTAR PUSTAKA www.engineeringcivil.com> workability ,
diakses 21 juni 2012
Amirudin; Nursafril, 1982. Pedoman
Konstruksi Beton. Edisi Pertama Boby Putera; 2006. Pengaruh Dimensi
Bandung PEDC, 1982 Maksimum Agregat Kasar pada
Beton
Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Badan www.academia.edu>volume2no
Penelitian Dan Pengembangan mor1 , diakses 18 april 2006
PU. Pedoman Beton.

[Analisa Agregat Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Pembanguna Jalan isimu-Paguyaman.......... ; Yahya Tomayahu] 146

Anda mungkin juga menyukai