- Komposisi
- Sifat Fisik, Kimia, Mekanik
- Proses Kimia Pengerasan Beton
Komposisi
Bahan Penyusun Beton
SNI 03-2834-2000
1 Semen Hidrolis
Semen hidrolis adalah bahan bangunan yang jika bereaksi dengan air akan mengalami hidrasi
sehingga memiliki sifat kohesif dan dapat mengeras. Dalam campuran beton semen hidrolis
berperan sebagai bahan pengikat dan pengisi rongga antarbutir agregat sehingga membentuk
suatu massa yang keras, kompak, dan padat.
Bahan Penyusun Beton
SNI 03-2834-2000
2 Agregat Halus
Menurut SNI 03-2847-2002 agregat halus adalah pasir alami sebagai hasil desintegrasi secara
alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir terbesar 5 mm. Fungsi agregat halus dalam beton adalah sebagai bahan pengisi
antarbutir agregat kasar.
Syarat agregat halus (SK SNI S-04-1989-F):
- Butir harus tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca
(Uji kerusakan dengan NaSO4 maks. 12% dan MgSO4 maks. 10%)
- Butiran yang tajam, kuat, dan keras
- Tidak mengandung lumpur > 5%
- Tidak mengandung banyak zat organik
- Modulus halus butir antara 1.5 - 3.8 dengan variasi ukuran butiran sesuai dengan standar
gradasi menurut SNI 03-22834-2000
- Tidak boleh mengandung garam
Bahan Penyusun Beton
SNI 03-2834-2000
3 Agregat Kasar
Menurut SNI 03-2847-2002, agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil disintegrasi ‘alami’ dari
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
butir antara 5 mm sampai 40 mm. Fungsi agregat kasar dalam beton adalah sebagai bahan
pengisi dan penguat.
Syarat agregat Kasar (SK SNI S-04-1989-F):
- Butir harus tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca
(Uji kerusakan dengan NaSO4 maks. 12% dan MgSO4 maks. 10%)
- Butiran yang tajam, kuat, dan keras
- Tidak mengandung lumpur > 1%
- Tidak boleh mengandung zat-zat organik dan reaktif terhadap alkali
- Modulus halus butir antara 6 - 7.1 dengan variasi ukuran butiran sesuai standar gradasi
menurut SNI 03-22834-2000
- Tidak boleh mengandung garam
Bahan Penyusun Beton
SNI 03-2834-2000
4 Air
Air berguna sebagai rekatan dalam hidrasi semen. Selain itu, Air juga berguna sebagai bahan
pelumas butiran agregat sehingga berpengaruh pada kelayakan pengerjaan campuran beton
segar.
Syarat Air untuk campuran beton (Tjokrodimuljo, 1996):
- Air harus bersih, tidak berwarna, dan tidak berbau.
- Kandungan garam dan zat organik dalam air tidak melebihi 15 gr/lt.
- Kadar lumpur dan zat-zat lain tidak melebihi 2 gr/lt.
- Tidak mengandung klorida lebih dari 0.5 gr/lt.
- Tidak mengandung senyawa sulfat SO3 lebih dari 1 gr/lt.
Bahan Penyusun Beton
SNI 03-2834-2000
5 Bahan Tambahan
Admixture merupakan suatu bahan berupa bubuk atau cairan kimia, yang ditambahkan ke
dalam campuran beton selama pengadukan, dengan tujuan untuk mengubah sifat
adukannya atau betonnya.
Fungsi admixture antara lain:
- Mempercepat pengerasan
- Menambah kelecakan (workability) beton segar
- Menambah kuat tekan beton
- Meningkatkan daktalitas atau mengurangi sifat getas beton
- Mengurangi retak-retak pengerasan
- Mengurangi panas hidrasi
- Menambah kekedapan
- Menambah keawetan
Sifat Kimia Beton
1 Tahan terhadap Proses Korosi
Beton memiliki sifat kimia yang tahan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang baik
untuk konstruksi tahan lama.
Beton bereaksi dengan air selama proses pengerasan, menghasilkan daya ikat yang kuat.
Penambahan bahan tambah, seperti fly ash atau slag, dapat meningkatkan sifat kimia beton
secara khusus.
Sifat Fisika Beton
1 Kepadatan
2 Pembentukan Retak
Sifat fisika beton dapat menghasilkan retakan, tetapi dapat dikendalikan dengan
penambahan serat atau penggunaan perencanaan yang cermat.
3 Daya Lentur
Beton memiliki kekuatan lentur yang baik, membuatnya cocok untuk elemen
struktural yang membutuhkan dukungan tambahan.
Sifat Mekanik Beton
Kekuatan tekan adalah sifat Kekuatan lentur mengukur Beton memiliki kekuatan tarik
mekanik penting yang mengukur kemampuan beton untuk menahan yang rendah. Untuk memberikan
daya tahan beton terhadap tekanan tekanan secara horizontal, seperti ketahanan terhadap tarikan, serat
secara vertikal. pada balok dan struktur yang tambahan atau rangkaian tulangan
terbebani beban. baja sering digunakan.
Proses Kimia Pengerasan Beton
Pengerasan beton melibatkan reaksi kimia antara semen dan air yang
disebut hidrasi. Proses ini membentuk ikatan yang kuat dan
menghasilkan struktur yang kokoh. Proses hidrasi yang terjadi dapat
dinyatakan dalam persamaan kimia berikut:
Beton digunakan secara luas dalam pembangunan Beton menjadi bahan konstruksi utama untuk
pondasi yang kokoh dan tahan lama. berbagai jenis struktur, mulai dari gedung tinggi
hingga jembatan megah.
Beton dapat dicetak dalam bentuk yang beragam, Kelebihan ketahanan dan keawetan beton
memungkinkan kreasi desain arsitektural yang menjadikannya pilihan ideal untuk lantai dan
unik dan menarik. jalan yang sering dilalui.
Kelebihan dan Kekurangan Beton
No. Kelebihan Kekurangan
1 Dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan Bentuk yang sudah tercetak
konstruksi sulit diubah dan berat
2 Bahan yang awet, tahan aus, tahan kebakaran, Pelaksanaan pekerjaan
tahan karat dan pembusukan oleh lingkungan, membutuhkan ketelitian
tinggi
3 Biaya pemeliharaan kecil, biaya perawatan murah Kuat Tarik yang kecil sehingga
mudah retak
4 Kuat tekan tinggi sehingga jika dikombinasikan Daya pantul suara yang keras
dengan baja tulangan (yang kuat tariknya tinggi)
maka mampu memikul beban berat