Beton serat
Beton serat merupakan beton yang terdiri dari semen hidrolik, air, agregat
halus, agregat kasar dan serat (serat baja, plastik, glass maupun serat alami) yang
concrete) sebagai bahan komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain
yang berupa serat (batang-batang dengan diameter antara 5 dan 500 µm dengan
dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan sifat yang dimiliki oleh beton yaitu
dapat digunakan dalam beton serat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
Sifat umumnya mudah menyerap dan melepaskan air. Serat alam mudah
lapuk sehingga tidak dianjurkan pada beton bermutu tinggi atau untuk
penggunaan khusus.
leleh, kuat tarik dan kuat lentur yang tinggi. Digunakan untuk beton
beban kejut (impact resistance), kuat tarik dan lentur (tensile and flexural
strength), kelelahan (fatigue life), ketahanan terhadap pengaruh susut
Menurut As’ad (2008), beton serat memberi banyak keuntungan antara lain:
• Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang
relatif dekat satu sama lain. Hal ini akan memberi tahanan berimbang
beban kejut (impact resistance), kuat tarik dan lentur (tensile and flexural
Menurut As’ad (2008), beton serat memberi banyak keuntungan antara lain:
• Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang
relatif dekat satu sama lain. Hal ini akan memberi tahanan berimbang
daktilitas yang lebih besar, kuat lentur, dan kapasitas torsi yang lebih
baik.
retak.
daktilitas yang lebih besar, kuat lentur, dan kapasitas torsi yang lebih
baik.
retak.
Beton ringan merupakan beton yang memiliki berat kurang dari 1850 kg/m3
Beton ringan banyak digunakan untuk pasangan dinding karena dianggap mampu
mengurangi beban mati dan sifat penghantar panas suatu struktur beton. Beton
beton segarnya.
Salah satu variasi beton ringan adalah beton teraerasi (Aerated Concrete).
Pada beton ini terdapat pori-pori layaknya batu apung sehingga beton akan
memiliki densitas yang rendah. Beton ringan merupakan salah satu alternatif
material pracetak untuk bangunan residensial. Beton ringan baik sebagai pengganti
batu bata, dinding partisi dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena sifat dari
pada beton ringan yang mudah dicetak maupun dipotong menjadi ukuran-ukuran
yang diinginkan.
Beton ringan AAC ini kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman
Barat di tahun 1943. Beton ringan aerasi ini dianggap sempurna, termasuk material
bangunan yang ramah lingkungan, karena dibuat dari sumber daya alam yang
berlimpah. Sifatnya kuat, tahan lama, mudah dibentuk, efisien, dan berdaya guna
tinggi.
bermutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan antara 40 – 80 MPa. Beton
mutu tinggi (high strength concrete) yang tercantum dalam SNI 03-6468-2000
didefinisikan sebagai beton yang mempunyai kuat tekan yang disyaratkan lebih
Beton mutu tinggi bermanfaat pada pracetak dan pratekan. Pada bangunan
Ini perlu perhatian pada semua aspek produksi, yaitu pemilihan material, mix
design, penanganan dan penuangan. Kontrol kualitas adalah bagian yang penting
dan memerlukan kerja sama penuh antara pemasok, perencana dan kontraktor.
1.Keadaan semen
3. Agregat
6. Karakteristik agregat
8. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton.
1.Keadaan Seme
Pada beton mutu tinggi atau beton mutu sangat tinggi, faktor air semen (FAS) dapat diartkan sebagai
water to cementious ratio, yaitu rasio total berat air (termasuk air yang terkandung dalam agregat dan
pasir) terhadap berat total semen dan additive cementious yang umumnya ditambahkan pada
campurran beton mutu tinggi.
Untuk menghasilkan sebuah beton mutu tinggi, FAS dalam beton harus rendah. Faktor air semen yang
dipergunakan antara 0,28 sampai dengan 0,38.
Sedangkan menurut SNI 03-6468-2000 beton mutu tinggi nilai air faktor semennya ada dalam 0,2-0,5.
Tujuan pengurangan FAS adalah untuk mengurangi seminimal mungkin porositas beton yang dibuat
sehingga dihasilkan beton berkekuatan tinggi.
3. Agregat
Agregat merupakan salah satu bahan pengisi pada beton, yang mencapai 70-75% dari volume beton,
sehingga agregat sangat berpengaruh terhadap sifat – sifat beton. Dengan agregat yang baik beton
dapat dikerjakan, kuat, tahan lama, dan ekonomis (Paul Nugraha dan Antoni, 2007).
a. Agregat Alam
Agregat alam adalah butiran mineral yang merupakan hasil disinterigasi alami batu – batuan atau
berupa hasil mesin pemecah batu dengan memecah batu alami.
b. Agregat Buatan
Agregat buatan merupakan agregat yang yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus atau karena
kekuarangan agregat alam.
Menurut Mulyono (2003), karakteristik agregat sangat berpengaruh pada mutu campuran beton. Sifat
fisik dan mekanis (karakteritik) agregat yang digunakan Indonesia harusmemenusi syarat SII 0052-80,
“mutu dan Cara Uji Coba Agregat Beton” dan ketentuan yang diberikan oleh ASTM C-33-82, “Standard
Spesifications for Concrete Agregat”.
Indeks yang dipakai untuk ukuran kehalusan dan kekerasan butir agregat ditetapkan dengan modulus
halus butir (Abraham, 1918). Modulus Halus Butir (MHB) didefinisikan dengan jumlah persentse
kumulatif dari butir agregat yang tertinggi di atas satu set ayakan (25, 19, 12.5, 10.5, 2.5,1.2, 0.6, 0.3,
0.15 mm)dibagi seatus (Lisley, 1942).
Kualitas agregat halus yang dapat dihasilkan beton mutu tinggi adalah :
1. Berbentuk bulat
2. Tekstur halus
5. Bersih
6. Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama)
Porositas rendah akan menghasilkan suatu adukan yang seragam, dalam arti mempunyai keteraturan
atau keseragaman yang baik pada mutu maupun nilai slumpnya.
Bentuk fisik yang tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan krikil berbentuk bulat.
Ukuran agregat lebih kecil <15 bisa menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi.
Gradasi yang baik dan teratur (diambil dari sumber yang sama).
Bahan tambah sebagai material selain air, agregat, dan semen yang dicampurkan dalam beton sebelum
atau selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah dibagi menjadi dua yaitu : bahan tambah mineral
dan bahan tambah kimia.
Silicafume merupakan aditif yang sangat baik untuk digunakan dalam pembuatan beton mutu tinggi dan
sangat tinggi, yang merupakan produk sampingan sebagai abu pembakaran dari proses pembuatan
silicon metal atau silicon alloy dalam tungku pembakaran listrik.
a.KELEBIHAN
1.Untuk menempatkan beton pada masa layannya pada umur yanglebih awal, sebagai contoh pada
perkerasan di umur 3 hari.
3.Untuk membangun sruktur bagian atas dari jembatan-jembatanbentang panjang dan untuk
mengembangkan durabilitas lantai-lantai jembatan.
b.KEKURANGAN
1.Agregat semestinya kuat dan durable. Agregat tidak perlu keras dankekuatannya tinggi namun perlu
kompatibel, dalam arti cukup kaku dankuat, dengan pasta semen. Umumnya ukuran maksimum agregat
kasaryang lebih kecil digunakan untuk kuat tekan beton yang lebih tinggi.Agregat halus yang digunakan
bisa jadi lebih kasar daripada yangdiperbolehkan oleh ASTM C 33 (modulus kehalusan butir lebih besar
dari3,2) karena tingginya agregat halus telah digantikan oleh bahan-bahanperekat (semen).2.
2.Campuran high strength concrete akan memiliki isi bahan-bahan perekatyang tinggi yang
meningkatkan panas hidrasi dan kemungkinan susut yangtinggi mengawali potensi retak. Kebanyakan
campuran berisi satu ataulebih bahan-bahan perekat tambahan seperti fly ash (tipe C atau F),
groundgranulated blast furnace slag, silica fume, metakaolin atau bahan-bahanpozolanik alam.