Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI BAHAN

Perbedaan Beton Precast dengan Beton Konvensional

Nama Anggota Kelompok:


 Ilhamsyah Setyaldi (01.2017.1.05414)
 Diaz Dewa Prasti (01.2017.1.05482)
 Aldi Tri Nugroho (01.2017.1.05479)

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


JURUSAN TEKNIK SIPIL
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton adalah bagian terpenting dari suatu konstruksi. Beton dapat digunakan untuk
berbagai bangunan, misalnya pada bangunan gedung, bangunan air, jalan raya, dan lain lain.
Untuk bangunan gedung, beton digunakan sebagai struktur pondasi, balok, kolom, dan plat
lantai. Sedangkan untuk bangunan air beton digunakan untuk saluran drainase, gorong-
gorong, bendungan, dan bendung. Beton mempunyai kuat tekan yang sangat tinggi tetapi
mempunyai kuat tarik yang rendah. (Tjokrodimuljo, 1996).
Beton merupakan material yang paling sering digunakan pada konstruksi bangunan, hal ini
dikarenakan beton mempunyai kelebihan bila dibandingkan dengan material lain seperti kayu
dan baja. Kelebihan tersebut diantaranya kuat tekan beton yang sangat tinggi, lebih mudah
dibentuk, serta mudah dalam pengerjaan dan perawatan. Disamping kelebihan, beton
mempunyai kelemahan yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah. Oleh karena itu untuk
menambah nilai kuat tarik beton, perlu penambahan tulangan pada komponen beton.
Mengingat harga tulangan yang selalu meningkat, membuat komponen beton menjadi
mahal, sehingga perlu adanya bahan tambah yang relative lebih murah dan mudah diperoleh
untuk mendapatkan struktur beton yang efisien dan mempunyai kekuatan yang baik.
Salah satu cara untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik beton adalah dengan
penambahan serat-serat pada adukan beton agar retak-retak yang mungkin terjadi akibat
tegangan tarik pada daerah beton tarik dapat ditahan oleh serat-serat tambahan ini, sehingga
kuat tarik beton serat dapat lebih tinggi dibanding kuat tarik beton biasa

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu beton serat (fiber concrete)?
2. Apa kelebihan dan kekurangan beton serat (fiber concrete) dan perbandingan dengan
beton bertulang?
3. Ada jenis apa saja pada beton serat?
4. Contoh penelitian terhadap beton serat (fiber concrete)?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Beton Serat (Fiber Concrete)


2.1.1 Beton Serat
Beton serat adalah beton yang dalam pembuatannya ditambahkan serat kedalamnya, yang
betujuan untuk meningkatkan kuat tarik beton agar tahan terhadap gaya tarik yang
diakibatkan pengaruh iklim, temperatur dan perubahan cuaca yang dialami oleh permukaan
yang luas. Penambahan serat itu sendiri dapat mereduksi retak-retak yang mungkin timbul
akibat perubahan cuaca tersebut

2.2 Kelebihan dan kekurangan beton serat


2.2.1 Kelebihan beton serat
1. Memiliki kuat tarik belah yang lebih tinggi sehingga tahan terhadap gaya tarik akibat
pengaruh iklim, temperatur dan perubahan cuaca yang dialami oleh permukaan yang luas.
2. Penambahan serat itu sendiri juga dapat mereduksi retak-retak yang mungkin timbul akibat
beban/tekanan.
3. Memiliki kuat lentur yang lebih tinggi, sehingga mampu memikul beban lentur yang lebih
besar.

2.2.2 Kekurangan beton serat


1. Penambahan serat menyebabkan beton menjadi sulit untuk dipadatkan (workability beton
turun)
2. Penambahan serat akan menyebabkan waktu ikat awal beton lebih cepat
3. Penambahan serat umumnya akan menurunkan kekuatan tekan beton , tetapi penambahan
sampai batas optimum umumnya akan meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur beton.
4. Biaya menjadi lebih mahal karena adanya penambahan material yang berupa serat.
2.2.3 Perbandingan dengan beton bertulang
1. Memiliki Kuat tarik yang sangat rendah karenanya penggunaan tulangan tarik.
Dibandingkan dengan beton berserat memiliki kuat tarik tinggi.
2. Kuat lentur relatif rendah dibandingkan dengan beton berserat.
3. Biaya lebih murah di bandingkan dengan beton berserat.

2.3 Jenis Jenis Beton Serat (Fiber Concrete)


2.3.1 Serat alami
Umumnya terbuat dari bermacam-macam tumbuhan. Sifatnya umumnya mudah menyerap
dan melepaskan air, serat alam mudah lapuk sehingga tidak dianjurkan digunakan pada beton
bermutu tinggi atau untuk penggunaan khusus.
Contohnya:
1.Serat Jerami

2. Serat kelapa

3.Serat Ijuk

4.Serat pelepah pisang

5. Serat bambu

2.3.2 Serat Buatan


Umumnya dibuat dari senyawa-senyawa polimer. Mempunyai ketahanan tinggi terhadap
perubahan cuaca. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan kuat lentur tinggi. Digunakan untuk
beton bermutu tinggi dan yang akan digunakan secara khusus
Contohnya:
1. Serat baja

2. Serat kaca

3. Serat Karbon

2.4 Penelitian Penambahan Serat pada beton


PENGARUH CAMPURAN SERAT PISANG TERHADAP BETON

2.4.1 Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kajian eksperimental.
Dimana beberapa hal yang perlu dipersiapkan diantaranya: penentuan persentase serat
batang pisang sebagai suatu variabel bebas, peralatan yang dipakai, material yang
digunakan beserta tahapan penelitian.
2.4.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini diberikan tambahan serat batang pisang batu sebagai variable bebas
dengan persentase terhadap volume beton yaitu 0%; 2.5%; 5%. Benda uji terbagi atas
dua model, yaitu pelat dengan ukuran 100 x 100 cm dan silinder dengan ukuran 15 x 30
cm. Sedangkan yang menjadi variabel pengendali diantaranya adalah: Tipe semen;
Faktor Air Semen; Ukuran Maksimum Agregat; Cara Perawatan Benda Uji serta Umur
Benda Uji.
2.4.3 Peralatan
Untuk pembuatan beton campuran serat batang pisang ini digunakan peralatan di
laboratorium berupa: timbangan, oven, kompor Listrik, gelas ukur, jangka sorong,
ayakan, pelat capping, cetakan beton.
2.4.4 Material
Beton campuran dalam penelitian ini menggunakan material berikut: semen Portland,
agregat halus yaitu pasir, agregat kasar yaitu kerikil, air bersih, serat batang pisang batu
dengan dengan diameter 3 mm dan panjang 5 cm. serat pisang dapat dilihat pada
Gambar 1 dibawah ini.

2.4.5 Metode
Untuk pembuatan beton normal, langkahlangkah pencampuran mengikuti spesfifikasi SNI
untuk beton. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan komposisi semen:pasir:batu pecah
adalah 1:2:3. Serat pisang yang telah mengalami proses pengeringan selama 1 minggu
kemudian dicampur kedalam beton dengan persentasi 2,5% dan 5% terhadap semen.
Kemudian hasil campuran masing –masing variasi dibagi menjadi bentuk silinder sebanyak tiga
buah dan bentuk pelat sebanyak satu buah.
2.4.6 Hasil dan pembahasan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu berupa kuat tekan dan keretakan secara visual.
Pembahasan dari hasil pengujian adalah sebagai berikut.
2.4.7 Keretakan yang terjadi
Untuk melihat retak secara jelas, maka benda uji dibentuk dalam model pelat. Unutk model
pelat ini tidak dilkukan uji tekan, namun dilihat keretakan yang ditimbulkan akibat susust yang
terjadi. Benda uji 1 (beton normal) menunjukkan keretakan yang lebih besar dibandingkan
benda uji 2 (serat pisang 2,5%). Sedangkan benda uji 2 menunjukkan retak yang lebih besar
dari benda uji 3 (serat pisang 5%). Semakin banyak kadar serat pisang maka ikatan campuran
beton menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2
Gambar 2. (a) Beton Normal-Benda Uji 1 (B)Beton Campuran Serat Pisang 2,5%-
Benda Uji 2 (C)Beton Campuran Serat Pisang 5%-Benda Uji 3
2.4.8 Kuat tekan
Beton dengan penambahan serat pisang memiliki kuat tekan yang leih kecil
dibandingkan dengan beton normal. Semakin banyak serat pisang yang dicampurkan,
maka semakin kecil pula kuat tekan beton campuran tersebut. Hasil kuat tekan beton
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

2.4.9 Simpulan
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap tiga benda uji dengan variasi komposisi
serat pisang yang masing – masing terdiri dari dua model cetakan beton, dapat ditarik
kesimpulan Dari hasil tekan beton, kadar serat pisang mempengaruhi kekuatan beton,
semakin banyak serat pisang yang ditambahkan, kekuatan beton akan semakin
berkurang.
2. Serat pisang dapat digunakan sebagai campuran beton dengan memperhatikan ukuran
dari pemotongan serat. Semakin tipis ukuran pemotongan serat memberikan hasil yang
lebih maksimal.
3. Retak yang terjadi akibat susut dapat dilihat dari benda uji dengan model cetakn pelat.
Dimana semakin banyak kadar serat pisang yang ditambahkan, maka ikatan beton
menjadi lebih kuat sehingga retak yang terjadi semakin kecil.
Daftar Pustaka

https://www.builder.id/mengenal-beton-fiber-atau-beton-serat-manfaat-dan-penggunaannya/

https://hargabeton.com/pengertian-beton-serat/

http://www-tekniksipil.blogspot.com/2015/02/keunggulan-beton-serat.html

(SNI 03-1729-2002).
JURNAL EDUCATION BUILDING Volume 4, Nomor 1, Juni 2018: 40-45, ISSN : 2477-4898

Anda mungkin juga menyukai