PENDAHULUAN
1
tegangan tarik, hal ini disebabkan karena beton mempunyai kekuatan tarik
yang sangat rendah sehingga gaya-gaya tarik yang terjadi dilimpahkan
pada tulangan tarik.
Nugraha, Paul (2007), mengungkapkan bahwa pada beton yang
baik, setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar. Demikian
pula halnya dengan ruang antar agregat, harus terisi oleh mortar. Jadi
kualitas pasta atau mortar menentukan kualitas beton. Semen adalah unsur
kunci dalam beton, meskipun jumlahnya hanya 7-15% dari campuran.
Beton dengan jumlah semen yang sedikit (sampai 7%) disebut beton
kurus, sedangkan beton dengan jumlah semen yang banyak disebut beton
gemuk.
Salah satu usaha peneliti untuk meningkatkan sifat mekanik beton
dengan menggunakan serat baja sebagai kontribusi pengubah /
memberikan sifat tertentu pada beton. Serat baja adalah bahan yang terdiri
dari serat baja yang kuat, ringan, tahan lama, tahan alkali yang tertanam
dalam matriks beton.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkajinya dalam suatu tulisan ilmiah dalam bentuk tugas akhir yang
berjudul :
“ KONTRIBUSI STEEL FIBER ( SERAT BAJA ) TERHADAP
SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON “
2
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
penggunaan serat baja terhadap kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik belah.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar nilai kuat tekan, kuat tarik lentur,
dan kuat tarik belah beton dengan menggunakan steel fiber.
2. Untuk mengetahui besar jumlah persentase penggunaan steel fiber
terhadap beton normal yang memberikan kuat tekan, kuat tarik lentur,
dan kuat tarik belah pada beton.
3
5. Mutu beton normal dengan kuat tekan rencana (f’c) = 30 Mpa
6. Persentase serat yang digunakan yaitu 0% , 1%, 3%, 5%, 7% terhadap
volume beton.
7. Steel fiber yang digunakan adalah adalah serat baja tipe Dramix 3D
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan mengenai analisa yang diperoleh
saat peenelitian yang disertai dengan saran-saran yang diusulkan.