Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Beton merupakan material komposit yang terbuat dari agregat dan juga pengikat berupa
semen, kerikil dan pasir dengan perbandingan tertentu yang sesuai untuk menghasilkan
kekuatan yang diinginkan. Sifat beton yang dapat menahan kuat tekan banyak digunakan
sebagai penopang dari gaya tekan dari suatu konstruksi, akan tetapi beton merupakan material
konstruksi yang tidak dapat menahan gaya tarik dari suatu kostruksi. Oleh karena itu pada
pemanfaatannya dalam konstruksi beton divariasikan dengan baja. Campuran antara beton dan
baja ini banyak divariasikan dengan tujuan untuk menjadikan material komposit ini dapat
menahan gaya-gaya utama yaitu tekan dan tarik. Material campuran beton dan baja ini biasa
disebut sebagai beton bertulang. Tujuan dari beton bertulang untuk menopang suatu konstruksi
ini membuatnya menjadi sangat banyak digunakan sampai saat ini dan masa depan yang tidak
bisa kita tentukan. Akan tetapi, pemakaian baja yang digunakan pada beton bertulang ini
sangatlah mahal. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif pengganti baja dalam beton
bertulang agar tercapainya kualitas konstruksi yang baik dan dengan harga yang murah. Bahan
alternatif pengganti yang digunakan pada penelitian ini adalah strapping band.
Beton bertulang merupakan campuran antara material beton dan besi tulangan. Besi
tulangan berfungsi sebagai penahan peristiwa tarik yang terjadi pada elemen sebuah konstruksi,
seperti balok, kolom dan pelat.
Strapping band adalah material tali yang terbuat dari bahan polipropilena (PP) dan
polyethilena (PET), memiliki kuat tarik tinggi dan mudah diperoleh dengan harga murah serta
biasa digunakan dalam industri packaging.
Dalam penelitian ini strapping band digunakan dengan hal yang sama dengan dengan
fungsi baja pada beton bertulang. Beton bertulang yang menggunakan strapping band akan
diuji kuat tariknya.
Pada penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Firdaus, dkk (2020) mereka
melakukan bahan perkuatan dinding yaitu serat tali strapping yang dilakukan pada
laboratorium dengan umur perawatan 28 hari. Pengujian kuat tarik yang dilakukan
menggunakan kolom silinder yang dengan dimensi 10x20 (cm). penambahan serat tali
strapping band pada beton tersebut terjadinya peningkatan kuat tarik. Jadi semakin tinggi
tambahan serat tali strapping band pada beton di dinding maka semakin tinggi beban kuat tarik
belahnya.
Berdasarkan uraian latar belakang mengenai keunggulan dari strapping band dalam
menahan gaya tarik pada dinding, dan menjadi hal yang menarik dengan menjadikan strapping
band sebagai tulangan pada balok beton bertulang. Maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Strapping Band pada Balok sebagai Alternatif
Pengganti Baja pada Beton Bertulang”
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, banyaknya limbah plastik
strapping band dan juga sedikitnya lingkup penggunaan yang hanya digunakan dalam industri
packaging maka penulis ingin menggunakannya sebagai alternaatif pengganti baja pada beton
bertulang.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis merumuskan masalah pengaruh kuat gaya
tarik dengan variasi banyak strapping band sebagai pengganti baja pada penggunaan beton
bertulang.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh kuat gaya tarik dengan variasi banyak strapping band
sebagai pengganti baja pada penggunaan beton bertulang.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini diantaranya adalah Untuk mengurangi limbah strapping band,
serta membuat suatu konstruksi menjadi lebih ekonomis dengan mengganti baja menjadi
strapping band.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BETON
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-
agregat lain yang dicampur jadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air
membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan
untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan
(workability), durabilitas, dan waktu pengerasan. Agregat mempunyai peran sebagai penguat,
semen (matriks) mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah berperan sebagai
pengikat dan air (mixer) sebagai media pencampur untuk menghomogenkan komposisi
penyusun dan kontak luas permukaan. Beton digunakan sebagai material struktur karena
memiliki beberapa keuntungan, antara lain mudah untuk dicetak, tahan api, kuat terhadap
tekan, dan dapat dicor di tempat. Disamping keuntungan, beton juga memiliki kelemahan,
yaitu beton merupakan bahan yang getas dan mempunyai tegangan tarik yang rendah.

Beton tergolong suatu komposit dengan matriks adalah perekat (semen) dan pengisinya
(filler) adalah agregat halus (batu kecil atau pasir) dan agregat kasar. Pada beton proses
penguatan ikatan antara agregat dari proses hidratasi semen, dalam proses reaksi tersebut akan
terbentuk Calcium Silikat (CS fasa), Calsium aluminat (CA fasa) dan Calcium Alumina Silikat
(CAS fasa). Proses penguatan atau pengerasan pada beton sangat tergantung pada
perbandingan (ratio berat) air: strapping band, normalnya bervariasi dari 0,8 – 1,2. Beton
dikualifikasikan menjadi dua golongan yaitu beton normal dan beton ringan. Beton normal
tergolong beton yang memiliki densitas sekitar 2200 – 2400 kg/m3

2.2 BAJA
Baja adalah besi komersial yang mengandung karbon dalam jumlah berapapun hingga
sekitar 1,7 persen sebagai penyusun paduan penting, mudah dibentuk bila dalam kondisi yang
sesuai, dan dibedakan dari besi tuang oleh kelenturannya dan kandungan karbon yang lebih
rendah.

2.3 BETON BERTULANG


Beton bertulang adalah material yang menggabungkan dua bahan, beton dan tulangan
baja, dimana beton yang memiliki kekuatan dan elastilitas tinggi sehingga beton menjadi lebih
kuat dan elastis.
2.4 TALI STRAPPING
Tali strapping adalah tali tertua dan terkuat yang tersedia. Tali strapping besi di rancang
untuk tugas-tugas ekstream dimana dibutuhkan hasil ikatan yang sangat kuat dan okoh, dan
juga memerlukan ikat yang tinggi dengan presentase elongasi yang rendah, atau ketika
beban/produk yang distapping memiliki permukaan yang tajam atau panas.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset
Pada bulan kedua dimulai dari penelitian ini didanai. Tempat pelaksaan riset ini akan
dilakukan di laboratirium teknik yang berada di UNIMED dan laboratorium luar UNIMED.
3.2 Bahan dan Alat yang digunakan
Bahan yang digunakan:
1. Semen
2. Agregat kasar
3. Agregat halus
4. Air
5. Stapping band
Alat yang digunakan:
1. Cetakan pembuatan beton
2. Mistar pengukur
3. Timbangan
4. Cangkul
5. Sendok semen
6. Wadah adukan
7. Oven
3.3 Metode dan Tahapan Riset
Metode dalam riset ini dengan cara pembuatan beton bertulang yang sudah digantikan
oleh strapping band. Lalu nanti nya saat umur beton sudah mencapai 28 hari maka akan
dilaksanakan uji kuat gaya tarik dari beton tersebut. Sehingga akhirnya akan didapat data
apakah material alternatif (strapping band) dapat menggantikan baja pada campuran beton
bertulang yang akan di aplikasikan pada balok.

Gambar tulangan pada beton bertulang Gambar tulangan pada beton bertulang
(baja) (Strapping band)
Start

Studi pustaka Persiapan Pelaksanaan


penelitian penelitian

selesai Penarikkan Pengambilan


kesimpulan data

3.4 Prosedur Riset


Adapun prosedur yang dilaksanakan ialah
1. Menghitung kebutuhan strapping band dan bentuk strapping band yang perlu
disiapkan
2. Merangkai potongan strapping band sesuai bentuk cetakan yang direncanakan
3. Memasang rangkaian strapping band pada cetakan yang akan dibuat
4. Bentuk cetakan standar untuk uji gaya tarik pada material yang terbuat dari triplek
5. Memasang bekisting yang membungkus strapping band yang telah dibentuk
menyerupai baja tulangan
6. Melalukan pengecekkan bekisting apakah sudah sesuai dengan ukuran rencana, dan
apakah sudah benar benar tegak
7. Menghitung kebutuhan beton yang dibutuhkan
8. Membuat adukan beton
9. Melakukan pengecoran pada cetakan yang ada strapping band
BAB 4
ANGGARAN DANA
Tabel 4.1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Bahan habis pakai (Semen,agregat kasar, Belmawa
1 agregat halus,air,strapping band,triplek,paku) Perguruan Tinggi 3.775.000,00
Instansi Lain (jika ada)
Sewa dan jasa (oven,sendok semen,mistar Belmawa 2.000.000,00
pengukuran,timbangan,cangkul,wadah Perguruan Tinggi
2
adukan ), Instansi Lain (jika ada)

Belmawa
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi 1.500.000,00
Instansi Lain (jika ada)
Lain-lain (biaya komunikasi, biaya bayar Belmawa
4 akses publikasi, biaya adsense media sosial, Perguruan Tinggi 1.500.000,00
dan lain lain) Instansi Lain (jika ada)

Jumlah 8.775.000,00

Belmawa
Perguruan Tinggi 8.775.000,00
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah 8.775.000,00
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10290688/DEFINISI_BETON_DAN_BETON_BERTULAN
G
http://repository.unitomo.ac.id/1756/
JEKI, ARDIANSAH and Firdaus, Firdaus (2020) Pengaruh Penggunaan variasi Serat Tali
Strapping Band Terhadap Kuat Tarik Belah Beton.

Nita , Ratna , Handoko PENELITIAN AWAL TENTANG PEMANFAATAN


POLYETHYLENE STRAPPING BAND SEBAGAI TULANGAN PADA BALOK BETON
BERTULANG

Anda mungkin juga menyukai