Anda di halaman 1dari 18

KUAT LENTUR BETON DENGAN ANYAMAN BEKAS BOTOL

PLASTIK SEBAGAI PENGGANTI WIREMESH

SKRIPSI

Oleh:
KRESNA WAHYU HJ
41187011130025

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2020
LATAR BELAKANG

Konstruksi beton telah dikenal masyarakat sejak lama, hal tersebut karena beton mempunyai kekuatan
yang tinggi untuk menahan beban dalam sebuah bangunan. Penggunaan beton pada struktur gedung
khususnya plat lantai, menggabungkan antara beton dengan anyaman besi yang disebut dengan
wiremesh. Hal tersebut dimaksudkan untuk menambah kuat lentur plat lantai terhadap beban
diatasnya.
Penggunaan wiremesh pada plat lantai sangat penting walaupun diketahui bahwa harga besi semakin
lama semakin mahal. Di sisi lain banyak sekali produk – produk minuman yang dikemas dalam botol
plastik yang beredar, semakin lama semakin banyak sampah botol plastik dimana – mana. Sehingga
timbul pemikiran untuk memanfaatkan botol plastik tersebut sebagai pengganti wiremesh untuk
menambah kuat lentur beton.

Pada penelitian ini peneliti mencoba untuk menganalisis kuat lentur beton dengan anyaman bekas botol
plastik sebagai pengganti wiremesh. Penambahan botol plastik tersebut diharapkan dapat menambah
kuat lentur beton, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti wiremesh pada struktur –struktur
sederhana, dan dapat mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari botol plastik tersebut.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan masalah yang telah di sampaikan, dapat dirumuskan


maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:
1. Bagaimana pengaruh anyaman botol plastik bekas terhadap kuat
lentur beton
2. Berapa nilai optimal kuat lentur beton dengan penambahan
bahan tersebut
TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengaruh anyaman botol plastik bekas terhadap
kuat lentur beton
2. Untuk mengetahui nilai optimal kuat lentur beton dengan
penambahan anyaman botol plastik bekas
MANFAAT PENELITIAN

Dari pembahasan masalah dalam penelitian ini diharapkan nantinya


dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktek untuk
peneliti khususnya, instansi dan masyarakat pada umumnya.
Diantaranya :
1. Untuk menambah kuat lentur beton
2. Menjadi alternatif pengganti wiremesh untuk struktur sederhana
3. Mengatasi pencemaran lingkungan akibat botol plastik bekas
BATASAN PENELITIAN

Untuk mempermudah pembahasan maka diberikan


batasan – batasan masalah sebagai berikut :

1 Pengujian beton dilakukan pada umur 7 hari

2 Kuat tekan beton rencana 25 Mpa

3 Tidak menguji kuat tarik beton dengan anyaman botol plastik


TINJAUAN PUSTAKA

Referensi Jurnal
1. Dantje A. T. Sina, I Made Udiana, dan Bernad D. Da Costa melakukan
penelitian pengaruh penambahan cacahan limbah plastik jenis high density
polyethylene (HDPE) pada kuat lentur beton.
2. Dyah Kurnia Primasasti melakukan peninjauan kuat tekan dan kuat lentur
repair mortar dengan bahan tambah polymer.
3. Agus Setiawan, Fredy Jhon Philip, dan Eka Permanasari melakukan penelitian
tentang material komposit beton dan plastik
4. Yessi Rismayasari, Utari U, dan Usman Santosa melakukan penelitian tentang
pembuatan beton dengan campuran limbah plastik dan karakterisasinya.
LANDASAN TEORI

Beton

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat
dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari
agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. Biasanya dipercayai bahwa beton mongering
setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi
semen berhidrasi, merekatkan komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti batu.
Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan
penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam batu bata atau tembok
blok. Nama lain untuk beton adalah batu cair (Tri Mulyono, 2004).
LANDASAN TEORI

Botol Plastik

Botol plastik atau PET (Polyethylene Terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik
tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol
minyak goring, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik dan hamper
semua botol minuman lainnya. Botol plastik sendiri limbahnya tidak bisa diuraikan secara
cepat, jadi biasanya dapat didaur ulang atau dimanfaatkan dan diolah untuk kebutuhan
lainnya (Anonim).
LANDASAN TEORI

Kuat Lentur Beton

Kuat lentur beton adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan
untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya,
sampai benda uji patah yang dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas
(SNI 03-4431-1997).
Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, dan oleh sebab itu timbul
momen – momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok
tersebut terhadap beban luar. Tegangan yang timbul selama mengalami deformasi tidak
boleh melebihi tegangan lentur ijin untuk bahan dari beton itu. Momen eksternal harus
ditahan oleh bahan dari beton, dan harga maksimum yang dapat dicapai sebelum balok
mengalami keruntuhan atau patah sama dengan momen penahan internal dari balok.
METODE PENELITIAN

Metode Peneltian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, metode eksperimen
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
secara sengaja oleh peneliti.

Lokasi dan Waktu


Peneltian
Lokasi pembuatan benda uji, pemeliharaan, dan pengujian dilaksanakan di Laboraturium Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam “45” Bekasi. Waktu penelitian selama 14 hari.

Sampel Peneltian
Sampel penelitian berupa benda uji beton berbentuk persegi panjang/balok (beam) yang sudah dilapisi
anyaman botol plastik bekas sebagai pengganti wiremesh untuk mengetahui hasil dari kuat lentur beton. Dan
benda uji beton berbentuk silinder untuk mengetahui hasil dari kuat tekan normal.
PEMBUATAN BENDA UJI PENELITIAN

P E R A L ATA N BAHAN
1. Saringan/Ayakan 1. Semen
2. Timbangan 2. Agregat Halus (Pasir)
3. Gelas Ukur 3. Agregat Kasar (Kerikil)
4. Tabung Silinder 4. Botol Plastik Bekas yang sudah di anyam
5. Kerucut Abrams 5. Air
6. Mesin Penggetar
7. Mistar
8. Cetakan benda uji
9. Cetok dan talam/pan
10. Oven
11. Concrete mixer (Molen)
12. Alat uji tekan beton UTM (Universal Testing
Machine) dengan kapasitas alat sebesar 150
kN
13. Ember, nampan dan kuas
14. Palu baja dan palu karet
PEMBUATAN BENDA UJI PENELITIAN

Setelah pengujian agregat halus dan kasar, maka dibuat design mix beton,
selanjutnya campuran beton ditambah dengan anyaman botol plastik pada cetakan
benda uji balok. Adapun benda uji yang dibuat adalah berbentuk balok (beam)
dan silinder untuk mengetahui hasil dari kuat lentur beton dan kuat tekan beton.
ANALISIS DATA
Pada
  pengujian kuat tekan yang didapat dianalisa untuk melihat bagaimana perbandingan kuat tekan beton normal. Data tersebut diuji
terlebih dahulu dengan menggunakan rumus kuat tekan beton :

Dimana :
σ : Kuat Tekan (Kg/cm²)
P : Gaya Tekan (kN)
A : Luas Permukaan Benda Uji (cm²)
Dan diuji dengan kuat lentur beton dengan rumus :

dengan pengertian :
σ’ adalah kuat lentur benda uji (MPa)
P adalah beton tertinggi yang terbaca pada mesin uji (pembacaan dalam ton sampai 3 angka di belakang koma)
L adalah jarak (bentang) antara dua garis perletakan (mm)
b adalah lebar tampang lintang patah arah horizontal (mm)
h adalah lebar tampang lintang patah arah vertikal (mm)
a adalah jarak rata – rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang terdekat, diukur pada 4 tempat pada sudut dari
bentang (mm)
MULAI
DIAGRAM ALUR PENELITIAN
STUDY PUSTAKA

PENGUJIAN
BAHAN

PEMBUATAN DESIGN
MIX

PEMBUATAN SAMPEL

UJI TEKAN &


LENTUR
BETON

HASIL &
PEMBAHASAN
KESIMPULAN &
SARAN

SELESAI
DAFTAR PUSTAKA

Lailatul Khasanah, Dina Kartika Maharani, 2015. Sintesis dan Karakterisasi Komposit Kitosan-Zno/Alumina
sebagai Agen Antibakteri pada Kain Katun. UNESA Journal of Chemistry : Surabaya.

Ir. Ahmad Rosman, 2007. Bahan Bangunan Sebagai dasar Pengetahuan. Dani Jaya Abadi : Jakarta.

Dwi Tangoro, A. Sadili Somaatmadja, Kuntjoro Sukardi, 2007. Teknologi Bangunan. UI-Press : Depok.

Prof. Tata Surdia, Prof. Shiroku Saito, 1992. Pengetahuan Bahan Teknik. PT. Pradnya Paramita : Jakarta.

J.C.M.M Cuypers, J.P. Jansen Van Rosendaal, J. Klaver, E. Diraatmadja (Penerjemah), 1981. Boukunde deel
3 (Membangun Ilmu Bangunan edisi 3). Erlangga : Jakarta.

J.C.M.M Cuypers, J.P. Jansen Van Rosendaal, J. Klaver, E. Diraatmadja (Penerjemah), 1976. Boukunde deel
2 (Membangun Ilmu Bangunan edisi 2). Erlangga : Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Hus Aini, M, 2015. Penggunaan Limbah Botol Plastik sebagai Agregat Pada Campuran Beton Dengan
Penambahan Silika Fume. Jurnal Lentera, Vol 15.
SNI 4431:2011, 2011. Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan. Badan
Standardisasi Nasional.
SELESAI...

ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai