Abstrak
Beton merupakan bagian paling penting dan banyak digunakan pada struktur bangunan. Kelemahan beton
yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga perlu ditambahkan baja tulangan. Kombinasi antara beton dan
baja tulangan disebut beton bertulang. Korosi merupakan salah satu kerusakan yang dapat terjadi pada konstruksi
beton bertulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat lekat beton baja tulangan terhadap
lingkungan yang merusak dengan pengaruh pengecatan baja tulangan yang tertanam. Setelah proses perawatan,
beton direndam dengan larutan NaCL 3% dan pada baja tulangan diberi tegangan sebesar 6 volt. Pengujian kuat
lekat spesimen dilakukan pada umur 7,14, 28, dan 56 hari dengan menggunakan metode elektrokimia. Hasil
pengujian didapat bahwa pemakaian cat pada baja tulangan yang tertanam dapat mempengaruhi efek korosi dan
nilai kuat lekat beton bertulang yang diperoleh. Rerata nilai kuat beton bertulang yang dihasilkan dengan umur
pengujian 7, 14, 28, dan 56 hari adalah 2,06 MPa, 2,09 MPa, 2,23 MPa, dan 2,37 MPa.
Abstract
Concrete is the most important part and mostly used in construction structures. The disadvantage of
concrete is that it has low strength, so that steel needs to be added. The combination of concrete and steel is called
concrete reinforcement. The present study aims at investigating the bond strength of concrete reinforcement to the
severe environment with the effect of painting on concrete reinforcement planted. After the treatment process,
concrete was soaked with the solution of NaCl 3% and on steel is given tension of 6 volt. The experiment of bond
strength speciment was done at the period of 7, 14, 28, and 56 days with the use of electrochemistry method. The
result shows that the use of paint on planted steel can effect corrosion and bond strength of concrete reinforcement.
The average strength of concrete reinforcement resulted with the experimental period 7, 14, 28, and 56 days are
2,06 MPa, 2,09 MPa, 2,23 MPa, and 2,37 MPa.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya, beton merupakan material
Beton didefinisikan sebagai bahan
bangunan yang paling umum digunakan. Dalam
bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi
dunia konstruksi, beton memiliki peranan yang
agregrat kasar, agregrat halus, semen hidrolik
sangat penting. Kekuatan dari struktur beton
(portland cement), dan air dengan atau tanpa
akan menentukan umur dari suatu bangunan.
menggunakan bahan tambah (admixture atau
Selain menjadi struktur utama, beton umum
additive). DPU-LPMB memberikan definisi
digunakan karena memiliki sifat plastis yang
tentang beton sebagai campuran antara semen
memungkinkan untuk dicetak sesuai dengan
portland atau semen hidrolik yang lain, agregrat
bentuk yang diinginkan.
halus, agregrat kasar dan air, dengan atau tanpa
Menurut Mulyono (2005), beton
bahan campuran tambahan yang membentuk
mempunyai beberapa kelebihan yaitu cenderung
masa padat (SNI 03-2847-2013).
2 Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia)
mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan Korosi adalah kerusakan atau degradasi
konstruksi, mampu memikul beban yang berat, logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya dengan berbagai zat di lingkungannya yang
perawatan yang murah. Kekurangan beton menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
adalah beton yang sudah dibentuk sulit untuk dikehendaki. Korosi yang terjadi pada baja
diubah, pelaksanaan pekerjaan membutuhkan tulangan pada struktur beton bertulang dapat
ketelitian yang tinggi, dan beton dianggap tidak mengakibatkan kekuatan pada suatu struktur
mampu untuk menahan gaya tarik sehingga perlu mengalami penurunan yang berkemungkinan
ditambahkan baja tulangan sebagai penahan akan terjadinya kecacatan atau kegagalan pada
gaya tarik. Kombinasi beton dengan baja suatu struktur. Salah satu cara untuk
tulangan tersebut disebut dengan beton memperlambat laju korosi adalah dengan cara
bertulang. pengecatan pada baja tulangan yang terdapat
Nilai kuat tekan beton umumnya lebih didalam beton.
tinggi dari nilai kuat tarik beton dan beton Cat besi memiliki sifat yang licin dan
merupakan bahan yang bersifat getas. Menurut mengkilap (gloss), cat besi dapat digunakan
Dipohusodo (1994), kuat tarik yang dimiliki untuk melindungi dan membuat besi menjadi
beton hanya berkisar antara 9-15% dari kuat tahan lama, bebas karat dan tahan terhadap
tekannya, sehingga seringkali dalam pengaruh cuaca ekstrim. Berdasarkan kegunaan
perencanaan kuat tarik beton dianggap sama cat besi sendiri, maka pada penelitian ini
dengan nol, dan dengan menambahkan baja memilih cat besi sebagai pelapis pada baja
tulangan pada bagian tarik dalam beton, maka tulangan. Penggunaan cat besi pada bagian
kelemahan tarik beton dapat ditanggung oleh tulangan bertujuan untuk mengurangi efek
baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang korosi yang dapat menimbulkan kecacatan atau
lebih besar. kegagalan pada suatu struktur.
Penggunaan beton bertulang berhubungan
METODE PENELITIAN
langsung dengan lingkungan, baik pada
Jenis Penelitian
lingkungan yang normal maupun pada Penelitian ini merupakan penelitian
lingkungan yang merusak. Lingkungan korosif dengan melakukan eksperimental yang
merupakan salah satu contoh dari kondisi atau dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk
lingkungan yang merusak. Pada lingkungan yang mencari nilai kuat lekat antara baja tulangan
korosif, kualitas struktur beton bertulang yang dilapisi cat dengan beton dan direndam
menjadi lebih cepat menurun dibandingkan saat pada kadar larutan NaCl 3% dengan cara arus
berada pada lingkungan yang normal. Salah satu paksa.
penyebab menurunnya kekuatan beton bertulang
adalah korosi pada baja tulangan. Baja bila Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
berada dalam lingkungan yang korosif akan larut
Bahan Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik
atau mengalami korosi (Suhartanti, 2005).
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 3
Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, pada bulan
Januari 2018 – Mei 2018
Variabel Penelitian
Variabel bebas : umur pengujian
spesimen. Variabel kontrol : cat besi yang
Gambar 2. Benda Uji
digunakan pada baja tulangan. Variabel terikat :
hasil kuat lekat beton bertulang. Metode Pengumpulan Data
Studi Eksperimental, yaitu dengan
Instrumentasi Penelitian melakukan eksperimen pembuatan benda uji
Instrumentasi penelitian yang
serta melakukan pengujian terhadap benda uji
digunakan adalah benda uji berbentuk kubus
kubus beton bertulang. Studi Pustaka (library
dengan ukuran sisi 15 cm. Tulangan baja ulir
research), yaitu dengan melakukan kajian
D13 diletakkan di tengah tampang kubus dengan
terhadap berbagai literature terhadap penelitian
panjang penanaman sepanjang 15 cm dan
ini. Wawancara terhadap ahli laboratorium
panjang tulangan yang menonjol (diluar kubus
tentang cara penggunaan alat dan bahan
beton) sepanjang 50 cm. Pengujian kuat lekat
laboratorium bahan dengan benar.
beton bertulang dilakukan dengan mesin UTM.
Metode Analisis
Analisis data penelitian ini
menggunakan kuantitatif deskriptif untuk
mengetahui pengaruh pemakaian cat sebagai
bahan pelapis dan penahan proses korosi pada
baja.
Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 14 Hari
Beban Maksimal Kuat Lekat (u) Keterangan
No Spesimen
(kN) (MPa)
BTN 11 44,45 2,18 Patah pada tulangan
BTN 12 50,84 2,49 Terbelah
BTN 13 47,91 2,35 Terbelah
BTN 14 51,44 2,52 Terbelah
BTN 15 53,11 2,60 Terbelah
BTN 16 53,57 2,62 Terbelah
BTN 17 31,11 1,52 Patah pada tulangan
BTN 18 - - Sistem error
BTN 19 34,02 1,66 Terbelah
BTN 20 18,40 0,90 Terbelah
Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 28 Hari
Beban Maksimal Kuat Lekat (u) Keterangan
No Spesimen
(kN) (MPa)
BTN 21 43,84 2,15 Patah pada tulangan
BTN 22 41,76 2,04 Patah pada tulangan
BTN 23 46,54 2,28 Terbelah
BTN 24 51,96 2,54 Terbelah
BTN 25 49,42 2,42 Terbelah
BTN 26 44,07 2,16 Patah pada tulangan
BTN 27 41,68 2,04 Patah pada tulangan
BTN 28 - - Sistem error
BTN 29 - - Sistem error
BTN 30 - - Sistem error
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 5
Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 56 Hari
Beban Maksimal Kuat Lekat (u) Keterangan
No Spesimen
(kN) (MPa)
BTN 31 52,63 2,58 Terbelah
BTN 32 50,08 2,45 Terbelah
BTN 33 52,67 2,58 Terbelah
BTN 34 48,90 2,39 Terbelah
BTN 35 44,12 2,16 Patah pada tulangan
BTN 36 50,20 2,46 Terbelah
BTN 37 49,82 2,44 Terbelah
BTN 38 55,30 2,71 Terbelah
BTN 39 34,52 1,69 Patah pada tulangan
BTN 40 45,03 2,20 Patah pada tulangan