BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
ii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim ...................................................... 11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping.............................................................. 14
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................................... 20
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................. 22
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi beton selalu dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur.
Beton sering digunakan sebagai bahan bangunan struktur karena beton dapat
dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, perawatannya tidak
memerlukan biaya tinggi, dan memiliki kuat tekan tinggi. Namun, dewasa ini
persediaan pasir sebagai material penyusun beton di alam mulai menipis. Salah
satu contohnya yakni penipisan persediaan pasir yang terjadi di dalam dan di
sekitar Daerah Iistimewa Yogyakarta (DIY). Jogja.tribunnews.com pada 19
Oktober 2015 memberitakan bahwa persediaan pasir pada beberapa titik di
aliran Kali Progo, DIY mulai habis disebabkan oleh penambangan yang
dilakukan secara berlebihan dengan mesin penyedot. Selain hal tersebut,
soloraya.solopos.com pada 27 Oktober 2012 memberitakan bahwa persediaan
pasir di aliran Kali Woro, Klaten, Jawa Tengah mulai menipis, sehingga cukup
banyak penambang yang berpindah tempat lebih jauh ke hulu sungai dan
bahkan sampai berpindah tempat ke Kali Gendol, Sleman, DIY.
Masalah yang dihadapi tidak hanya berhenti pada penipisan persedian
pasir. Kali Woro dan Kali Gendol adalah kali yang berlokasi di lereng Gunung
Merapi dengan lokasi pertambangan hanya berjarak sekitar 12 sampai 14 km
dari puncak gunung. Diberitakan oleh jogja.tribunnews.com pada 26 Juni
2018, Gubernur DIY menghimbau kepada para penambang di lereng Merapi
agar tidak menambang pasir hasil dari letusan gunung pada tahun 2010 sampai
ke lapisan tanah asli karena dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan
sekitar. Jika penambangan pasir dilakukan sampai merusak lapisan tanah asli,
maka ketika Merapi meletus hal tersebut akan memberikan jalan sehingga
meningkatkan kelajuan serta penyebaran material vulkanik seperti lava, lahar
panas, pasir, dan batu-batu besar. Merapi adalah gunung berapi paling aktif di
Pulau Jawa, dan diberitakan oleh regional.kompas.com pada 17 Desember
2018, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan
Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan bahwa saat ini Merapi telah
berstatus bencana Waspada dengan radius bahaya mencapai 3 km dari puncak
gunung. Ditambah lagi dengan mengingat Merapi yang hingga sekarang masih
belum meletus kembali, padahal berdasarkan catatan BPPTKG muncul
spekulasi bahwa Merapi memiliki siklus letusan selama lima tahun. Hal
tersebut juga memunculkan kekhawatiran ketika Merapi meletus kembali,
maka akan memiliki kekuatan jauh lebih besar dari letusan sebelumnya dan
juga akan mengeluarkan material vulkanik dalam jumlah lebih banyak.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekarang berada pada tahap
perkembangan selalu diikuti dengan kegiatan industri yang memberikan
dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Namun, di samping
memberikan dampak positif, kegiatan industri juga dapat memberikan dampak
negatif yakni menghasilkan limbah. Salah satu contohnya seperti limbah abu
2
terbang hasil dari pembakaran batu bara sebagai bahan bakar penghasil uap
untuk unit destilasi di Pabrik Spritus Madukismo, Bantul, DIY. Berdasarkan
hasil wawancara pada 12 Desember 2018, Wakil Kepala Pabrik Spritus
Madukismo mengatakan bahwa dalam sekali masa produksi pabrik tersebut
dapat menghasilkan limbah abu terbang sebanyak 200 sampai 1400 ton per
tahun. Menurut PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, limbah abu terbang mengandung logam berat
sehingga dikategorikan sebagai Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan
kode limbah D223. Jika tidak dilakukan pengelolaan limbah dengan baik dan
benar, maka limbah abu terbang tersebut dapat mencemari lingkungan
masyarakat.
Diperlukan sebuah cara inovatif untuk mengatasi berbagai masalah yang
telah diungkapkan, dan salah satu caranya yakni dengan memanfaatkan limbah
abu terbang dari Pabrik Spritus Madukisumo sebagai material substitusi parsial
pasir dalam campuran beton. Dengan cara tersebut diharapkan dapat mengatasi
masalah penipisan persediaan pasir sebagai material penyusun beton di dalam
dan di sekitar DIY, sekaligus dapat mengatasi masalah limbah abu terbang dari
Pabrik Spritus Madukisumo.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul
adalah sebagai berikut.
1.2.1. Bagaimana cara mensubstitusi parsial pasir dengan abu terbang dalam
campuran beton?
1.2.2. Begaimana pengaruh yang dihasilkan dari subtitusi parsial pasir dengan
abu terbang dalam campuran beton?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1.3.1. Mengetahui cara mensubstitusi parsial pasir dengan abu terbang dalam
campuran beton.
1.3.2. Mengetahui pengaruh yang dihasilkan dari subtitusi parsial pasir dengan
abu terbang dalam campuran beton.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah artikel ilmiah
dengan judul “Partial Substitution of Sand by Fly Ash Concrete (PSSFAC)”.
Kemudian, hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat umum.
1.5. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1. Mengatasi masalah penipisan persediaan pasir sebagai material
penyusun beton di dalam dan di sekitar DIY.
1.5.2. Mengatasi masalah limbah abu terbang dari Pabrik Spritus Madukismo.
3
yang dapat digantikan oleh satu bagian pozzolan tanpa mengubah sifat
yang sedang dipelajari (Yeh, 2013). Nilai k dapat berkisar dari 0.2
sampai 1.1 yang tergantung pada tipe semen, umur perawatan benda uji,
dan tipe abu terbang serta variasi penggunaannya (Parshwanath dan
Parukutty, 2003). Babu dan Gajula (1993) memperkirakan nilai k untuk
kekuatan beton umur perawatan 28 hari adalah sekitar 0.30. Berdasarkan
data dari berbagai data campuran beton yang telah diteliti selama
bertahun-tahun, Parshwanath dan Parukutty (2003) mengindikasikan
bahwa nilai k adalah sekitar 0.80. Dalam penelitian ini nilai k akan
ditetapkan dengan persamaan (Yeh, 2013):
kf = 1.25 + 0.140 × ln T - 3.9 × R + 2.75 × R2………….…………….(3)
Di mana S, At, Pk, Pat, dan K secara berturut-turut adalah proporsi semen,
variasi proporsi abu terbang, proporsi pasir dalam campuran beton
kontrol, variasi proporsi pasir dalam campuran PSSFAC, dan proporsi
kerikil. Pada persamaan 5, dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini,
variasi kebutuhan abu terbang dihitung berdasarkan kebutuhan semen
pada campuran beton kontrol, dan kebutuhan pasir dalam campuran
PSSFAC didapatkan dari pengurangan Pk dengan At.
3.6.5. Pembuatan Benda Uji
Sebelum dilakukan pencampuran material, abu terbang akan
dijemur terlebih dahulu hingga kering agar kadar kandungan air di
dalam abu terbang dapat terkontrol. Pengadukan campuran beton akan
dilakukan menggunakan mesin pengaduk. Pengujian slump akan
dilakukan untuk mengetahui tingkat kelecakan (workability) dari setiap
variasi campuran beton segar. Benda uji akan dibuat sebanyak 72 benda
uji berbentuk silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm, serta 24
benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 15 cm × 15 cm × 15 cm.
3.6.6. Pengujian Benda Uji
Sebelum dilakukan pengujian, benda uji akan ditimbang terlebih
dahulu untuk mengatahui berat setiap variasi benda uji beton. Dalam
9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dr. Slamet Widodo, S.T., M.T.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Sipil
4. NIP/NIDN 19761103 200003 1 001/0003117603
5. Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 3 November 1976
6. Alamat E-mail swidodo.uny@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081567966990
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Megister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Sebelas Maret Gadjah Mada Diponegoro
Jurusan/Prodi. Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil
(Struktur) (Struktur)
Tahun Masuk-Lulus 1994-1999 2000-2003 2008-2014
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Struktur Beton I Wajib 2
2. Struktur Beton II Wajib 2
3. Struktur Baja I Wajib 2
4. Beton Prategang dan Pracetak Wajib 2
5. Mekanika Teknik I Wajib 2
6. Mekanika Teknik III Wajib 2
7. Mekanika Teknik IV Wajib 2
8. Bahan Bangunan II Wajib 1
9. Praktikum Bahan Bangunan II Wajib 1
10. Teknik Gempa Wajib 2
C.2. Penilitian
No. Judul Penilitian Penyandang Dana Tahun
1. Pengaruh Superplasticizer Terhadap Sifat DIPA UNY 2003
Beton Segar, Kuat Tekan dan Serapan Air
Beton Di Bawah Air
2. Pengaruh Komposisi Agregat dan Filler DIPA UNY 2004
Terhadap Kuat Tekan Self Compacting
Concrete
3. Pemanfaatan Abu Batu Sebagai Filler pada Research Grant 2004
Self-Compating Concrete DUE-Like
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
19
.
20
TOTAL 1 + 2 + 3 + 4 5.695.000,-
Terbilang Lima Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah
22