HALAMAN SAMPUL
Disusun Oleh:
Nama : Meysa Andini Putri
NIM : 114200024
Kelas : Geoteknologi Lingkungan A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Progress Magang ini
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Geotek Lingkungan Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wisnu Dwi Aji Kristanto, S.T., M.
Eng. selaku dosen pengampu mata kuliah Geotek Lingkungan yang telah memberikan tugas
dan membimbig mata kuliah sehingga dapat menambah wawasan terhadap bidang yang sedang
saya tekuni. Penulis menyadari juga bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu saya sangat mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tulisan ini sehingga dapat berguna dan bermanfaat baik untuk penlis maupun pembaca yang
budiman. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tulisan ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DATFAR GAMBAR ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Profil PT BUMANIK ................................................................................................ 2
1.3 Status Pemegang IUP Produksi ............................................................................... 2
1.4 Lokasi Luasan Wilayah ............................................................................................ 2
1.5 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup ............................................................. 3
1.6 Kegiatan Usaha Peusahaan ...................................................................................... 3
BAB II DESKRIPSI KEGIATAN .......................................................................................... 7
3.1 Kegiatan Magang ...................................................................................................... 7
3.2 Timeline Kegiatan ..................................................................................................... 8
BAB III GEOTEK DALAM KEGIATAN MAGANG ........................................................ 9
3.1 Analisis Kestabilan Lereng....................................................................................... 9
3.2 Tekstur Dan Struktur Tanah ................................................................................. 11
3.3 Erosi .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
iii
DAFTAR TABEL
iv
DATFAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Program magang merupakan salah satu dari sembilan program yang terdapat di
dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program magang bertujuan untuk memberikan
kesempatan bagi mahasiswa agar dapat belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas
di luar kelas perkuliahan dan tujuan program magang MBKM sejalan dengan tuntutan
yang ada bahwa setiap Perguruan Tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas tinggi yang salah satu indikatornya adalah tingkat kesiapan lulusan di dunia
kerja. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penulis sebagai mahasiswa
di Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta menjadikan PT BUMANIK sebagai tempat yang sangat
relevan untuk melaksanakan kegiatan program magang MBKM dalam rangka menambah
pengalaman, pengetahuan, menerapkan hard dan soft skills serta dapat menerapkan ilmu
yang telah didapat pada bangku kuliah dengan dunia kerja nyata.
1
1.2 Profil PT BUMANIK
Bergerak dalam industri pertambangan nikel, PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama
(BUMANIK) merupakan perusahaan pertambangan nikel yang mendapat lisensi
pemegang Izin Usaha Penambangan Operasi Produksi (IUP OP). yang memiliki total luas
wilayah IUP Operasi Produksi 4,778 Ha berdasarkan Keputusan Bupati Morowali tentang
Revisi Izin Usaha Pertambangan Operasi nomor 540.3/SK. 001/ DESDM/I/2012 tanggal
5 januari 2012. PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama melakukan penilaian yang ketat
secara terus-menerus terhadap segala aspek praktik dan prosedur bisnisnya untuk
memastikan perusahaan mempertahankan standar yang tepat dan memberikan tingkat
kualitas tertinggi untuk semua. Bumanik berpartisipasi dalam program yang diberikan oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang Penerapan Good Mining
Practice untuk Keselamatan Pertambangan. Dengan poin penilaian dan penerapan dari
ESDM, Bumanik kini menjadi salah satu Perusahaan Percontohan penerapan Good Mining
Practice khususnya untuk Perusahaan Pertambangan Bijih Nikel Kategori IUP OP di
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
1.3 Status Pemegang IUP Produksi
2
1.5 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup
PT BUMANIK telah mendapatkan beberapa persetujuan berkaitan dengan
dokumen lingkungan hidup dari instansi terkait, diantaranya adalah:
a. Persetujuan Dokumen KA-ANDAL Penambangan dan Pengolahan Bijih Nikel dari
Komisi AMDAL Kabupaten Morowali No. 79/09-LH/2007, tanggal 26 September
2007.
b. Persetujuan Dokumen ANDAL, RKL, RPL Rencana Penambangan dan Pengolahan
Bijih Nikel dari Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Morowali No. 35/012-
LH/2007, tanggal 17 Desember 200
c. Rekomendasi dari Bupati Morowali No.848/0556/LKH/VI/2008, tentang Kelayakan
Lingkungan Pengolahan dan Penambangan Bijih Nikel, tanggal 2 Juni 2008
d. Secara administrasi, wilayah IUP Operasi Produksi PT BUMANIK berlokasi di
Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup
1.6 Kegiatan Usaha Peusahaan
Bumanik sebagai petusahaan yang tekah mendapat lisensi pemegang “Izin Pinjam
Pakai Kawasan Hutan” (IPPKH) untuk operasi produksi tambang bijih nikel di Kabupaten
Morowali Utara, telah melakukan salah satu kewajibannya sebagai pemegang IPPKH. Salah
satu kegiatan tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan penanaman dalam rangka
“Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai” (Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai) sesuai dengan
Peraturan Menteri Kehutanan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah Bumanik mendapat Surat
Keputusan penetapan lokasi penanaman dari Menteri Lingkungan Hidup, dengan penetapan
luas 1.176 hektar
Proses penambangan dengan menggunakan unit excavator dan ukuran dump truk
akan disesuaikan dengan rencana dan kapasitas produksi. Sebagaimana kondisi ketebalan
ore pada umumnya yang tidak homogen, pemilihan alat gali excavator akan dilakukan
sangat selektif untuk menghindari tanah pengotor hasil produksi. PT BUMANIK melakukan
kegiatan penambangan dengan sistem tambang terbuka (open pit mining) yang terdiri dari
beberapa kegatan meliputi sebagai berikut :
1. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan (land clearing) merupakan salah satu rangkaian tahapan
yang bisa disebut tahapan awal dalam kegiatan penambangan yang. Proses ini dimulai
dari pembersihan lahan dari vegetasi pada lokasi yang akan ditambang berupa
3
pepohonan, semak belukar dan penebangan semak belukar sehingga lahan yang
awalnya rimbun menjadi lahan yang berbentuk rata.
4
karakteristik lapisan tanah penutup. Proses stripping ini mengupsan lapisan tanah
penutup hingg pada zona limonit yang merupakan lapisan yang mengandung bijih nikel
kadar rendah.
5
Gambar 2.5 Penambangan
(Sumber : PT BUMANIK, 2023)
6. Pengangkutan
Ore yang telah ditambang akan diangkut dan ditimbun pada Stocpile. Kegiatan
pengangkutan ini dilakukan pada jalur tersendiri yang disebut dengan jalan hauling.
Pengangkutan ini bertujuan untuk menyimpan sementara sebelum dibawa ke pabrik.
7. Reklamasi
Tahap reklamasi merupakan tahap akhir dari kegiatan penambangan. PT
BUMANIK melakukan kegiatan reklamasi secara umum meliputi perencanaan yang
tediri dari desaign topografi, penataan lahan yaitu kegiatan back filling (loading-
hauling-dumping/spreading) sampai dengan regarding/levelling ermukaan yang
seluruh kegiatannya menggunakan alat berat, pengendalian erosi dan sedimentasi terdiri
dari kegiatan maintenance kolam sedimen pembuatan saluran permukaan dan perapian
jenjang, pengelolaan tanah pucuk zona pengakaran dan tahap revegetasi yang terdiri
dari pengadaan bibit, persemaian, penanaman dan pemeliharaan. Pananaman biasanya
menggunakan sengon (Albizia chinensis) dan jenis tanaman lokal habitat seperti jambu
(Eugenia spp),) dan durian (Durio zibethinus murr)
6
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
a. Observasi, metode ini yaitu metode dengan pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan cara pengamatan secara langsung mengenai kondisi serta kegiatan pada
lokasi magang, yang meliputi :
1.) Observasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan di PT
Bukit Makmur Istindo Nikeltama.
2.) Observasi tentang pengelolaan limbah pertambangan PT Bukit Makmur Istindo
Nikeltama.
3.) Observasi tentang tahapan dalam melakukan reklamasi kegiatan pertambangan.
4.) Observasi mengenai etika profesi dan tata cara komunikasi yang baik dan benar
di PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama.
b. Pengumpulan data secara langsung dan tidak langsung
Pengumpulan data secara tidak langsung meliputi
1.) Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan pengumpulan data untuk mencari
dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan-permasalahan yang berkaitan
langsung dengan pelaksanaan magang.
2.) Dokumentasi dan Data-data Metode ini dilakukan dengan mendokumentasikan
dan mencatat data atau hasil-hasil yang berkaitan pada pelaksanaan magang.
3.) Praktik atau Aktivitas Langsung Turut dan ikut serta melakukan praktik kerja
secara langsung dalam kegiatan di PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama,
khususnya pada Departemen Enviro.
7
3.2 Timeline Kegiatan
Presentasi Hasil
Magang
8
BAB III
GEOTEK DALAM KEGIATAN MAGANG
9
pressure) yang dapat menyebabkan gaya angkat (uplift force) sehingga
menurunkan kekuatan geser dan menyebabkan lereng rentan mengalami longsor
d. Sifat fisik dan mekanik tanah dan batuan
Sifat fisik tanah yang mempengaruhi kestabilan lereng yaitu berat isi tanah,
kadar air tanah, ukuran butir tanah, porositas dan permeabilitas. Sedangkan sifat
mekanik tanah yaitu meliputi kohesi dan sudut geser dalam.
1. Kadar air
Kadar air (water content) yaitu persentase kadar air di dalam tanah. Kadar air
memiliki hubungan dengan tingkat kestabilan lereng. Hujan dapat
meningkatan kadar air tanah yang kemudian menyebabkan sifat fisik dan
mekanik tanah suatu lereng berubah.
2. Berat isi
Berat isi tanah merupakan nilai perbandingan antara berat dan volume air
pada suatu tanah. Berat isi tanah biasanya dinyatakan dalam satuan berat per
volume. Nilai berat isi tanah erupakan data utama yang digunakan dalam
menganalisis dan mengeveluasi kestabilan lereng. Karena berkaitan dengan
kemampuan tanha dalam menahan tekanan.
3. Porositas dan Permeabilitas
Porositas dan permeabilitas merupakan dua sifat fisik yang sangat penting
dan tidak dapat dipisahkan dalam menyimpan dan mengalirkan fluida
(Rahman dan Rahmawati, 2021). Porositas dan permeabilitas berkaitan erat
yang dimana permeabilitas tidak bisa ada tanpa porositas waaupun
sebaliknya belum tentu demikian. demikian (Nurwidyanto el al, 2005)
4. Kohesi dan Sudut Geser Dalam
Nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah berhubungan. Kohesi merupakan
komponen dari kekuatan geser tanah yang terbentuk kareana adanya gaya
tarik antar partikel tanah. Sudut geser dalam menggambarkan tingkat
kepadatan tanah. Jadi apabila nilai sudut geser dalam tanah tinggi maka
semakin besar pula nilai kohesinya. Kohesi dan sudut geser dalam
berpengaruh pada kestabilan lereng karena dilihat dari kekuatannya dalam
menahan suatu lereng agar tetap stabil (aman)
e. Iklim dan Curah Hujan
Kondisi iklim berpengaruh terhadap perubahan temperatur atau suhu.
Temperatur yang berubah-rubah mempengaruhi proses pelapukan. Berbicara
10
mengenai curah hujan, apabila curah hujan di suatu daerah tinggi maka akan
terjadi proses pelapukan yang intensif dan menyebabkan lereng rentan
mengalami longsor.
f. Gaya-gaya Luar
Tekstur dan struktur tanah merupakan salah satu parameter diteliti dalam
kegiatan magang. Tekstur dan struktur tanah diidentifikasi dilapangan secara langsung.
Tekstur dan struktur tanah memiliki sifat yang berbeda pada setiap lahannya. Tekstur
dan struktur tanah ini berkaitan dengan tingkat kestabilan lereng juga. Tekstur dan
struktur tanah berkaitan dengan porositas dan permeabilitas tanahnya. Porositas yaitu
perbandingan antara ruang kosong diantara ukuran butir dengan volume total. Nilai
porositas akan berkurang apabila jika ukuran butir relatif seragam dan butir butir yang
lebih kecil dapat mengisi ruang kosong antara butiran. Permeabilitas atau kelulusan
merupakan kemampuan suatu media untuk melepaskan dan meloloskan fluida.
11
Porositas dan permeabilitas berkaitan erat yang dimana permeabilitas tidak bisa ada
tanpa porositas walaupun sebaliknya belum tentu demikian.
Berdasarkan hasil analisis tekstur dan struktur tanah dilapangan mengacu pada
buku panduan dari praktikum geoteknologi. Tanah daerah penelitian tergolong tanah
dengan tekstur lempung dengan struktur granular hingga blocky. Analisis tekstur dan
struktur ini dilakukan dengan menggunakan petunjuk dari buku Panduan Praktikum
Geoteknologi lokasi penelitian adalah tanah laterit. Tanah laterit yaitu jenis tanah yang
sebelumnya subur, akan tetapi lama kelamaan unsur haranya hilang akibat tergerus
erosi dan terkena hujan terus menerus. Tanah laterit ini dapat disebut tanah latosol yang
telah terbilas hujan. Tanah latosol subur dikarenakan mengandung banyak humus,
sedangkan tanah laterit kandungan humusnya sudah terbilas dan hilang oleh hujan.
Tanah laterit memiliki warna merah, bahkan dikenal juga tanah merah. Warna jenis
tanah ini yaitu merah hingga kecoklatan yang terbentuk oleh proses pelapukan yang
intensif pada lingkungan iklim tropika dan subtropika yang memiliki suhu panas dan
curah hujan tinggi. Tanah laterit yang dijumpai pada daerah penelitian dapat dilihat
pada Gambar 3.2
3m
12
3.3 Erosi
Erosi merupakan peristiwa pengikisan material padatan (sedimen, tanah batuan
ataupun partikel lain) yang disebabkan oleh air dana ngin. Secara umum, erosi merupakan
suatu hal yang mudah untuk dikenali. Namun banyak dijumpai erosi ini dipeparah karena
aktivitas manusia dalam penatagunaan lahan yang kurang baik, penggundulan hutan,
kegiatan pertambangan dan hal lainnya. Dalam jumlah tertentu, sebenarnya erosi ini
merupakan kejadian alami yang dapat dikatakan baik. Misalnya, kerikil secara berkala
turun pada elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. Namun, erosi yang berlebih
menyebabkan masalah. Dampak dari erosi yaitu hilang atau menipisnya permukaan tanah
bagian atas yang kemudian dapat menyebabkan degradasi lahan. Selain itu, erosi juga
dapat menurunkan kemampuan tanah dalam meresap air (infiltrasi) sehingga
meningkatkan limpasan air permukaan.
13
Tabel 3.1 Laju Erosi Semester 1 Tahun 2023
Kriteria Laju Erosi Laju Erosi
Warna Kelas Luas Area
(Ton/Tahun)
Sangat Ringan Hijau <15 3.144,89
Ringan Hijau muda 15-60 1.047,91
Sedang Kuning 60-80 510,61
Berat Jingga 180-480 43,16
Sangat Berat Merah >480 1,05
(Sumber : PT BUMANIK, 2023)
14
DAFTAR PUSTAKA
Hamblin dan Christiansen. 2001. Earth’s Dynamic Systems. New Jersey : Prentice Hall
Marini, A. E., Anaperta, Y. M., & Saldy, T. G. (2019). Analisis Kestabilan Lereng Area
Highwall Section B Tambang Batubara PT. Manggala Usaha Manunggal Jobsite Pt.
Banjarsari Pribumi, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera
Selatan. Bina Tambang, 4(4), 80-89
Nurwidyanto, M. I., Noviyanti, I., & Widodo, S. (2005). Estimasi Hubungan Porositas dan
Permeabilitas pada Batupasir (Study Kasus Formasi Kerek, Ledok, Selorejo). Berkala
Fisika, 8(3), 87-90.
PT BUMANIK. 2023. Laporan Rona Lingkungan Awal Tahun 2023. Morowali Utara : PT
BUMANIK
Zaidan, M., & Garinas, W. (2021). Kajian Bahan Baku Mineral Nikel Untuk Baterai Listrik Di
Daerah Sulawesi Tenggara. Jurnal Rekayasa Pertambangan, 1(1).
15