Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL

PEMBUATAN UNIT ECO-TRY UNTUK MENANGANI PERMASALAHAN SAMPAH


ORGANIK DALAM MENCIPTAKAN KAMPUNG IKLIM DI KALURAHAN BALECATUR,
KAPANEWON GAMPING, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KELOMPOK 3

Meysa Andini Putri / 114200024 / C


Achmad Restu Fadhil / 114200037 / C
Kharisma Jati Pratama / 114200043 / C
Ratna Safitri / 114200045 / C
Diva Puspa Ayu / 114200048 / C
Haikal Fakhri Kurniawan / 114200053 / C

MANAJEMEN PROYEK 2022/2023


TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2022
ABSTRAK

Sampah menjadi salah satu permasalahan di dunia sampai saat ini karena sifatnya
yang sulit untuk diurai. Namun keberadaan dari sampah ini hari demi hari semakin
meningkat. Jumlah produksi sampah global sejak 1950 hingga 2015 cenderung selalu
menunjukkan peningkatan. Indonesia menghasilkan 21,88 juta ton sampah pada tahun
2021. Perkembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) masihlah sangat lambat, terbukti
dengan capaian bauran energi terbarukan di Indonesia sampai tahun 2022 masih sekitar
16% dari target capaian bauran energi terbarukan pada 2025 sebesar 23%. Oleh karena
itulah proyek ini dibuat untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia sekaligus
mendukung peningkatan dalam transisi ke energi terbarukan serta mendukung SDG’s
tepatnya pada point ke 7 (energi bersih dan terjangkau), point ke 11 (Kota dan pemukiman
yang berkelanjutan, serta point ke 13 (penanganan perubahan iklim).

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan proposal penawaran proyek pembuatan unit biomassa di Kalurahan Balecatur,
Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam proposal ini kami sampaikan rencana penawaran proyek pengolahan air
minum, baik dalam bentuk kegiatan, data kebutuhan serta target selesai proyek. Proposal ini
diharapkan sebagai acuan dari panitia dalam melaksanakan dan menyelesaikan proyek ini,
serta sebagai pertimbangan bagi pihak-pihak yang diharapkan ikut berperan serta dalam
pengolahan sampah organik dan sampah ternak di Kalurahan Balecatur, Kapanewon
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Demikian proposal ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita dan
apabila dalam penyusunan proposal ini terdapat kekurangan kami mengharapkan,
bimbingan, kritik dan saran semua pihak demi kesempurnaannya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

Yogyakarta, 16 September 2022


Tim

CV. MITRA ADIKARYA ABADI

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


ABSTRAK ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
EXECUTIVE SUMMARY ...................................................................................... v
BAGIAN I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................................ 1
1.2 Latar Belakang Proyek ..................................................................................... 1
1.3 Identifikasi Permasalahan ................................................................................ 3
BAGIAN II RUANG LINGKUP PROYEK .............................................................. 4
2.1 Data Umum Proyek .......................................................................................... 4
2.2 Ruang Lingkup Proyek .................................................................................... 5
2.3 Work Breakdown Structure ............................................................................. 6
2.4 Kendala-Kendala Proyek.................................................................................. 6
2.5 Kebutuhan Proyek............................................................................................ 7
BAGIAN III RENCANA JADWAL PROYEK ......................................................... 8
3.1 Ringkasan Jadwal Proyek ............................................................................... 8
3.2 Diagram Jaringan Kerja ................................................................................... 9
3.3 Gantt Chart Jadwal Proyek .............................................................................. 10
BAGIAN IV RENCANA BIAYA PROYEK ............................................................. 12
BAGIAN V RENCANA MANAJEMEN KOMUNIKASI ........................................... 14
5.1. Perencanaan Komunikasi .............................................................................. 14
5.2. Distribusi Informasi ......................................................................................... 14
5.3 Direktori Tim Proyeksi ..................................................................................... 15
BAGIAN VI RENCANA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ..................... 16
6.1 Spesifikasi Indentifikasi Stakeholder ............................................................... 16
6.2 Struktur Organisasi Proyek............................................................................... 16
6.3 Jobs Description .............................................................................................. 17
BAGIAN VII RENCANA PENGADAAN BARANG DAN JASA ............................. 19
7.1 Rancangan Anggaran Barang dan Jasa .......................................................... 19
BAGIAN VIII RENCANA MANAJEMEN RISIKO .................................................. 21
3.1 Analisis SWOT ................................................................................................ 21
3.2 Manajemen Risiko ........................................................................................... 21
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 23
DAFTAR REFERENSI .......................................................................................... 24

iv
EXECUTIVE SUMMARY

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang erat kaitannya dengan lingkup
masyarakat. Pengelolaan sampah perlu dilakukan mengingat jumlah dan volumenya yang
kian hari semakin bertambah. Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah penduduk yang padat dan agar keberadaaan
sampah dapat terorganisir dan bermanfaat serta berdaya jual, maka diperlukan proyeksi di
tahun mendatang. Proyek sistem pengelolaan sampah akan dikerjakan oleh CV. Mitra
Adikarya Abadi akan bertempat di Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini masih memerlukan pengadaan sistem
pengelolaan sampah yang efektif guna mendukung pemanfaatan potensi sampah yang ada.

v
BAGIAN I
PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Mitra karya abadi merupakan sebuah perusahaan yang fokus dibidang
lingkungan dan energi. Mitra karya abadi resmi berdiri sejak 12 Februari 2012
dengan kantor pusat yang berada di Jalan Pringgondani, Mancasan Kidul,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Mitra Karya Abadi berfokus pada
pengelolaan sampah dengan pendekatan teknologi Energi Baru Terbarukan. Salah
satu project kami yang sedang berjalan ialah “Eco-TRY”, teknologi yang
memanfaatkan dan mengolah sampah organik menjadi bioenergi yang dapat
memberikan supplly energi pada masyarakat sekitar.

Visi :
Menjaga Kelestarian bumi dengan mengalih fungsikan limbah serta Mendorong
transisi Energi Baru Terbarukan (EBT)

Misi :
1. Mengatasi berbagai permasalahan limbah yang ada
2. Mendorong pertumbuhan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT)
3. Memperluas lapangan pekerjaan
4. Berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

1.2 LATAR BELAKANG PROYEK


Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum
terselesaikan hingga saat ini, Sementara itu dengan bertambahnya jumlah
penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume timbulan sampah
yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Komposisi sampah yang dihasilkan
dari aktivitas manusia adalah sampah organik sebanyak 60 - 70% dan sisanya
adalah sampah non organik 30 - 40%, sementara itu dari sampah non organik
tersebut komposisi sampah terbanyak kedua yaitu sebesar 14% adalah
sampah plastik (Purwaningrum, 2016). Berdasarkan UU. No. 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik
atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah

1
tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Meningkatnya daya beli masyarakat
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha
atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan
kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Sampah adalah bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari
aktivitas manusia atau hewan yang dibuang karena tidak diinginkan atau tidak
digunakan lagi. Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari sampah
organik, sampah anorganik dan sampah B3 yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan). Sampah-sampah yang berada
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sering mengalami kebakaran dan menumpuk
karena hanya ditimbun. Dengan teknologi pemanfaatan sampah menjadi bahan baku
pembuatan biogas, sampah-sampah akan dikumpulkan dan ditambah dengan
pemasangan pipa agar gas metana dapat keluar. Pengolahan sampah berwawasan
lingkungan ini akan memberikan segala kemudahan sehingga membantu
perekonomian di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah (Anggraini dkk,
2012).
Tabel 1. Prediksi Produksi Sampah Tahun 2025 Per Wilayah di Dunia

(Sumber : Rosida dkk, 2016)


Tabel 1 di atas menunjukkan prediksi dari Bank Dunia mengenai produksi
sampah per kapita di tahun 2025. Prediksi dilakukan berdasarkan 7 kelompok
wilayah di dunia, yaitu: Afrika (AFR), East Asia and Pasific Region (EAP), Eastern
and Central Asia (ECA), Latin America and the Carribean (LCR), Middle East and
North Africa (MENA), South Asia Region (SAR), dan wilayah negara-negara OECD
(Organisation for Economic Cooperation and Development). Dari tabel tersebut
dapat disimpulkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan manusia akan terus
bertambah. Oleh karena itu, penggunaan sampah sebagai bahan bakar pembangkit
listrik dapat sekaligus menjadi solusi masalah penanganan sampah dan lingkungan
hidup di Indonesia, maupun negara-negara lain (Rosida dkk,2016).
Oleh karena permasalahan tentang sampah ini, maka diperlukan inovasi
dalam menangani kasus peningkatan produksi sampah di Indonesia, sehingga
Pembangkit listrik tenaga biomassa dirasa tepat dalam mengatasi permasalahan ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa bisa dibangun dimana saja dan bisa
memberdayakan tenaga kerja setempat. Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat
memberikan solusi atas masalah pembuangan biomassa dan mengurangi

2
transportasi biomassa ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Secara teknik,
sudah banyak kelompok masyarakat yang berinisiatif untuk mengelola biomassa
termasuk gerakan bank biomassa yang dimulai dengan memisahkan biomassa
organik. Pemanfaatannya pun beragam, mulai dari pupuk kompos, kerajinan tangan,
biji plastik, gas untuk masak, sampai untuk pembangkitan listrik. Secara regulasi juga
PLT Biomassa sudah didukung dengan adanya Feed in Tarif tetapi baru
dimanfaatkan oleh pemodal besar karena perizinan dan prosedurnya cukup rumit.
Untuk itu prosedur IPP kerakyatan yang menggunakan PLTSa perlu disederhanakan
dan didelegasikan kepada unit PLN di tingkat cabang sehingga memudahkan
pembuatan kontrak jual beli dengan PLN (Supriyadi, 2016). Telah dijelaskan
sebelumnya, keuntungan utama dari PLT Biomassa, termasuk PLTSa, adalah selalu
tersedianya biomassa organik selama masih ada manusia. Selain itu, PLTSa relatif
sederhana dan sudah banyak yang memanfaatkan hasilnya sebagai pengganti gas
elpiji atau dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan genset yang khusus untuk
gas methane. Pembangunan PLTSa juga tidak terkendala oleh masalah pengadaan
lahan karena lahan yang diperlukan per paket relatif kecil dan bisa dilakukan secara
swadaya di tingkat kelurahan (Rosida dkk, 2018).

1.3 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


Keberadaan timbulan sampah akibat dari kegiatan masyarakat di Dusun
plemburan yang khususnya sampah organik dari sampah rumah tangga dan warung
makan sekitar masih terbengkalai. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan
Gamping, ada 30 titik pembuangan sampah ilegal yang tersebar di berbagai
kalurahan. Di Kalurahan Balecatur terdapat tiga titik limbah pembuangan sampah
ilegal yang tersebar di lahan kosong. Hal ini menunjukkan bahwa sampah telah
menjadi persoalan di berbagai kalurahan yang ada di DIY. Sehingga untuk
mengatasi masalah ini diperlukan suatu unit yang dapat membantu mengatasi
konsep tersebut dengan konsep konversi gas metan dari sampah organik menjadi
bioenergi yang kemudian dapat digunakan untuk menyalakan listrik dan
menghasilkan pupuk kompos yang disalurkan kembali kepada masyarakat.

3
BAGIAN II
RUANG LINGKUP PROYEK

2.1 DATA UMUM PROYEK


Adapun data umum proyek Eco-TRY di Dusun Plemburan adalah sebagai
berikut :
Nama Proyek : Pembuatan Unit Eco-TRY Untuk Menangani Permasalahan
Sampah Rumah Tangga Guna Mendukung Sustainable
Environment & Energy Di Kalurahan Balecatur, Kapanewon
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Lokasi : Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Pemilik Proyek : CV Mitra Karya Abadi
Pagu Dana : Rp 500.000.000,00
Sumber Dana : Internal Perusahaan
Nilai Kontrak :
Lingkup Pekerjaan : Research and Development (RnD), Operation, Analyst,
Engineering, Design.
Konsultan Perencana : Haikal Fakhri Kurniawan
Konsultan Penelitian & Pengembangan : Meysa Andini Putri
Konsultan Pengawas : Kharisma Jati Pratama
Kontraktor Pelaksana : Diva Puspa Ayu
Konsultan Keuangan : Ratna Safitri
Masa Pelaksanaan : Januari 2023-Sekarang
Pemimpin Proyek : Achmad Restu Fadhil

Gambar 1.3 Peta Citra Lokasi Proyek

4
2.2 Ruang Lingkup Proyek
a. Tahap Konseptual Gagasan
Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi dan
dikaji. Pilihan dalam penyelesaian masalah juga didefinisikan. Proyek Pengelolaan
sampah di Kalurahan Balecatur didasari akan adanya permasalahan Kapanewon
Gamping sebagai kapanewon di Kabupaten Sleman dengan produksi sampah
terbesar. Kalurahan Balecatur sendiri pada setiap RT dihuni rata-rata 30 hingga 40
kepala keluarga yang di dalamnya masing-masing dihuni antara 3 sampai 5 anggota
keluarga. Kemudian kalurahan ini memiliki permasalahan pada sampah dimana
belakangan ini produktifitas tanaman di area persawahan mulai menurun. Penurunan
produktivitas juga dipengaruhi oleh terganggunya saluran irigasi yang mengairi
sawah-sawah yang disebabkan oleh penumpukan sampah. Hal ini didukung dengan
kondisi Jembatan Pasekan Balecatur, Gamping, Sleman yang memiliki Indeks
Pencemaran “Tercemar berat”. Sehingga Proyek yang kami tawarkan berfokus
dalam penanganan sampah organik dan sampah ternak dengan alat yang kami
rancang dengan nama “Eco-TRY”.

b. Tahap Studi Kelayakan


Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan
dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek
lingkungannya. Setelah identifikasi permasalahan timbulan sampah di Kalurahan
Balecatur, tahapan selanjutnya adalah membuat rancangan kasar proyek.
Berdasarkan observasi dan studi literatur permasalahan timbulan sampah di
Kalurahan Balecatur harus ada langkah penanganan. Estimasi biaya yang diperlukan
untuk proyek ini sebesar Rp. 500.000.000,00 dengan sumber pembiayaan dari
investor. Proyek ini diharapkan memberikan manfaat dalam mengatasi
permasalahan sampah dan mendorong transformasi energi baru dan terbarukan.

c. Tahap Detail Design dan Engineering


Tahapan ini terdiri atas kegiatan, pendalaman berbagai aspek persoalan,
design engineering dan pengembangan, pembuatan jadwal induk dan anggaran
serta menentukan perencanaan sumber daya, pembelian dini, penyiapan perangkat
dan penentuan peserta proyek dengan program lelang. Tujuan tahap ini adalah
menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan terperinci, secara teknis dan
administratif untuk memudahkan pencapaian sasaran dan tujuan proyek.

d. Tahap Pengadaan
Tahapan ini adalah memilih kontraktor pelaksana dengan menyertakan
dokumen perencanaan, aturan teknis dan administrasi yang lengkap, produk tahapan
detail desain. Dari proses ini diperoleh penawaran yang kompetitif dari kontraktor
dengan tingkat akuntabilitas dan transparansi yang baik.

e. Tahap Implementasi
Tahap ini terdiri atas kegiatan, design engineering yang rinci, pembuatan
spesifikasi dan kriteria, pembelian peralatan dan material, fabrikasi dan konstruksi,
inspeksi mutu, uji coba, startup, demobilisasi dan laporan penutup proyek. Tujuan
akhir proyek adalah mendapatkan kinerja biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja

5
paling maksimal, dengan melakukan proses perencanaan, penjadwalan,
pelaksanaan dan pengendalian yang lebih cermat serta terperinci dari proses
sebelumnya. Pada tahap ini kontraktor memiliki peran dominan dengan tujuan akhir
sasaran proyek tercapai dan mendapatkan keuntungan maksimal. Peran pemilik
proyek pada tahapan ini dilakukan oleh agen pemilik sebagai konsultan pengawas
pelaksanaan, dengan tujuan mereduksi segala macam penyimpangan serta
melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.

2.3 Work Breakdown Structure

2.4 Kendala-Kendala Proyek

Adapun kendala yang dihadapi saat melaksanakan proyek diantaranya ialah


kurangnya minat masyarakat terhadap kesadaran untuk mengumpulkan sampah
organik ke tempat penampungan serta sempitnya waktu pengerjaan yang dibutuhkan
dalam mengelola proyek.

6
2.5 Kebutuhan Proyek

Material :

1. Unit Pengumpulan sampah organik dan sampah ternak


2. Unit pemrosesan sampah organik dan ternak menjadi bioenergi

Sumber Daya :

1. Manajemen Struktur Organisasi


2. Job Description
3. Timeline Proyek
4. Instruksi Kerja

Lain-lain :

1. Izin UKL/UPL
2. Surat-surat Extern
3. Proposal Penawaran, dll.

7
BAGIAN III

RENCANA JADWAL PROYEK

3.1 Ringkasan Jadwal Proyek

Tabel 3.1 Ringkasan Jadwal Proyek


Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahulu (hari)

A Aspek Teknis - 7

B Analisis Aspek sosial, - 28


ekonomi,dan lingkungan

C SOP B 2

D Evaluasi A,B,C 7

E Legalitas D 28

F Perancangan Desain Unit B 10

G Perakitan Unit F 29

H Persiapan Instalasi Unit G 1

SI Tahap Pengadaan G 2

J Instalasi Unit H 4

K Pengiriman Unit E,I 7

8
3.2 Diagram Jaringan Kerja

Perakitan
Unit

9
3.3 Gantt Chart Jadwal Proyek
Januari
Kegiatan
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Aspek Teknis
Analisis Aspek
Sosial, Ekonomi,
dan Lingkungan
Dokumentasi

Februari
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Analisis Aspek
Sosial, Ekonomi,
dan Lingkungan
SOP
Perancangan
Desain Unit
Perancangan
Unit
Evaluasi
Legalitas
Dokumentasi

25 26 27 28
Legalitas
Perancangan
Unit Oleh
Vendor
Dokumentasi

Maret
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Legalitas
Perancangan
Unit Oleh
Vendor
Persiapan
Instalasi Unit
Instalasi Unit
Tahap
Pengadaan
Dokumentasi

10
25 26 27 28 29 30 31
Instalasi Unit
Pengiriman Unit
Dokumentasi

11
BAGIAN IV
RENCANA BIAYA PROYEK

Tabel 4.1 RAB Biaya Material Unit


Biaya Material Unit
No Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total
1 Digester Biogas BD 3000 L 6 buah Rp9,950,000 Rp59,700,000
2 Methane Purifier MP 12135 6 buah Rp9,950,000 Rp59,700,000
3 Penampung Biogas BPT5M3 6 buah Rp4,995,000 Rp29,970,000
4 Genset Biogas BG 5000W 1 buah Rp19,950,000 Rp19,950,000
5 Mesin Pencacah Organik MPO 500HD 1 buah Rp15,995,000 Rp15,995,000
6 Aktivator Pembangkit Biogas 60 pcs Rp550,000 Rp33,000,000
7 Perlengkapan Instalasi Biogas 1 unit Rp2,995,000 Rp2,995,000
8 Semen 5 kg Rp51,700 Rp258,500
9 Pasir 1 m2 Rp260,000 Rp260,000
10 Batubata 960 buah Rp500 Rp480,000
Jumlah Rp222,308,500

Tabel 4.2 RAB Biaya Pekerja


BIAYA PEKERJA
Volume Kegiatan
No Rincian Volume Satuan Harga Satuan (Hari) Total
1 Tukang 8 Orang Rp90,000 8 Rp720,000
2 Manajer Proyek 1 Orang Rp15,000,000 105 Rp15,000,000
3 Kontraktor Pelaksana 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
4 Konsultan Perencana 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
Konsultan Penelitian dan
5 Pengembangan 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
6 Konsultan Pengawas 1 Orang Rp10,000,000 105 Rp10,000,000
7 Konsultan Keuangan 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
8 Satpam penjaga 1 Orang Rp8,750,000 105 Rp8,750,000
JUMLAH Rp82,470,000

12
Tabel 4.3 RAB Biaya Lain-Lain
Biaya Lain-Lain
No Uraian Harga
1 Timbangan Rp75,000
2 Pelatihan Operasional Rp5,000,000
3 Pajak 10% Rp22,830,850
4 Biaya Tak Terduga Rp11,415,425
Jumlah Rp27,905,850

Tabel 4.4 Biaya Crash


NORMAL CRASH
NAMA
DESKRIPSI COST
KEGIATAN WAKTU BIAYA WAKTU BIAYA
SLOPE
A Aspek Teknis 7 7,000,000 5 9,000,000 1000000
Analisis Aspek sosial,
187500
B* ekonomi,dan lingkungan 28 5,000,000 20 6,500,000
C SOP 2 1,000,000 2 1,000,000 0

D Evaluasi 7 1,500,000 3 3,000,000 375000

E Legalitas 28 1,000,000 14 8,000,000 500000


Perancangan Desain 1666666.667
F* Unit 10 10,000,000 7 15,000,000
G* Perakitan Unit 29 222,308,500 20 300,000,000 8632388.889
H* Persiapan Instalasi Unit 1 3,000,000 1 3,000,000 0

I Tahap Pengadaan 2 2,000,000 2 2,000,000 0

J* Instalasi Unit 4 1,000,000 3 1,300,000 300000

K* Pengiriman Unit 7 250,000 5 500,000 125000

13
BAGIAN V
RENCANA MANAJEMEN KOMUNIKASI

5.1 Perencanaan Komunikasi


Rencana komunikasi proyek disusun berdasarkan Project Communication
Management. Komunikasi diperlukan tidak saja untuk kebutuhan interaksi, kolaborasi,
dan kooperasi antara anggota tim proyek, sehingga semua pihak yang terlibat dapat
mengetahui bahwa aktivitas proyek dari hari ke hari sesuai dengan rencana yang ada
(on the right track). Proses komunikasi dilakukan baik dengan pertemuan langsung
maupun dengan dukungan teknologi informasi seperti memanfaatkan e-mail, aplikasi
chating, dan video conference. Namun kedepannya tidak menutup kemungkinan akan
dikembangkan sebuah forum diskusi di dalam aplikasi yang langsung terintegrasi
dengan perangkat energreen, sehingga proses komunikasi dan monitoring akan lebih
mudah.
Alat komunikasi yang ada dan digunakan pada saat ini adalah telepon kabel, E-
mail, Sosial Media dan telepon seluler. Informasi vital berupa dokumen dokumen penting
disampaikan berupa lembaran, menggunakan mesin fax dan media internet dimana
setelah dokumen discan. Komunikasi dengan stakeholder dilaksanakan dengan 2 (dua)
cara yaitu baik secara langsung maupun tidak langsung meliputi :
a. Melalui Rapat Koordinasi yang dilaksanakan dengan pihak manufaktur 2 kali
dan sewaktu-waktu pada saat ada masalah yang dianggap perlu untuk
berkoordinasi ketika proses pembuatan produk maupun maintenance untuk
pelaporan progress dan brainstorming guna keperluan improvisasi.
b. Rapat Koordinasi Rutin Internal tiap hari senin minggu pertama setiap bulan
perihal koordinasi planning kerja & permasalahan dimasing-masing divisi,
brainstorming terkait inovasi dan improvisasi kedepannya dan evaluasi
bulanan.
Dengan pihak eksternal maupun internal arus komunikasi dilakukan juga melalui
baik rapat koordinasi ataupun surat menyurat / email serta social media yang ditujukan
ke alamat CV. MITRA ADIKARYA ABADI.

5.2 Distribusi Informasi


Distribusi informasi keluar dan masuk ke proyek baik melalui surat menyurat
ataupun secara langsung distribusinya sebagai berikut :
a. Informasi Masuk
Apabila melalui surat menyurat informasi diterima oleh bagian
admin/sekretariat kemudian dibuatkan disposisi surat dan diedarkan kepada
yang berkepentingan, setelah diketahui denga ndibuktikan adanya paraf pada
disposisi maka baru diarsip. Apabila melalui pesawat telepon ataupun
informasi melalui rapat koordinasi akan disampaikan kepada yang
berkepentingan secara langsung. Apabila yang bersangkutan tidak ada
ditempat maka akan ditulis di papan informasi. Informasi ini juga akan dipilah
menjadi informasi yang penting dan tidak penting.
b. Informasi Keluar
Informasi ini sistem distribusinya melalui surat-menyurat yang diberi
nomor sesuai Kode Surat sesuai Prosedur CV. MITRA ADIKARYA ABADI
Sedangkan yang secara langsung dilakukan melaui baik telepon maupun E-
Mail.

14
5.3 Direktori Tim Proyeksi
Nama Posisi Nomor Email
Telepon
Achmad General +62 821 5359 114200037@student.upnyk.ac.id
Restu Fadhil Manager 6465
Meysa Andini Research and +62 821 5359 114200024@student.upnyk.ac.id
Putri Development 6469
Ratna Safitri Finance +62 821 5359 114200045@student.upnyk.ac.id
6463
Kharisma Jati Human +62 821 5359 114200043@student.upnyk.ac.id
Pratama Resources and 6462
Development
Diva Puspa Operation +62 821 5359 114200048@student.upnyk.ac.id
Ayu 6461
Haikal Fakhri Analyst +62 821 5359 114200053@student.upnyk.ac.id
Kurniawan 6460

15
BAGIAN VI
RENCANA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

6.1 Spesifikasi Identifikasi Stakeholder


Peran
Pihak Manufaktur sebagai pihak kedua memiliki peran dimana pihak manufaktur
memiliki tugas memberikan produk atau barang dari hasil kesepakatan berupa kontainer
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Hak
Pihak Manufaktur memiliki hak dimana hak tersebut berupa pembayaran dari hasil
Kerjasama sesuai dengan kontrak yang telah disepakati, pembayaran hak tersebut
dilakukan dengan memberikan down payment sebesar 15% dari total pembayaran
sebagai tanda pelaksanaan Kerjasama dan selanjutnya dibayarkan setelah pekerjaan
selesai. Selain itu pihak manufaktur memiliki hak untuk berdiskusi terkait spesifikasi dan
penyediaan material.
Tanggung Jawab
Pihak manufaktur sebagai pihak kedua memiliki tanggung jawab berupa
penyelesaian Kerjasama sesuai dengna durasi kontrak yang telah disepakati dan sesuai
dengan spesifikasi ataupun material yang telah disepakati. Apabila tanggung jawab
tersebut tidak disepakati maka pihak pertama sebagai penyewa jasa berhak meminta
ganti rugi sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.
6.2 Struktur Organisasi Proyek
Dalam mencapai tujuan dengan maksimal dan agar para staff dapat bekerja
dengan terarah, jelas, dan baik akan tanggung jawabnya, maka CV. Mitra Adikarya
Abadi melampirkan struktur organisasi perusahaan sehingga tidak menemukan
kesulitan dalam bekerja, serta memberikan gambaran terkait pelaporan dari
permasalahan yang didapatkan selama proyek dilaksanakan.
General Manager : Achmad Restu Fadhil
Finance : Ratna Safitri
Analyst : Haikal Fakhri Kurniawan
Human Resources : Kharisma JP
Research and Development : Meysa Andini Putri
Operation : Diva Puspa Ayu

16
6.3 Jobs Description
Berdasarkan gambaran Struktur Keorganisasian CV Mitra Adikarya Abadi
maka selanjutnya dapat dijelaskan tugas, wewenang, serta tanggung jawab dari
masing-masing anggota organisasi, yaitu :
1. General Manager, merupakan puncak pemimpin yang bertanggu jawab atas
keseluruhan penyelenggaran aktivitas perusahaan yang berkewajiban untuk memikul
tanggung jawab dan membuat keputusan tentang pencapaian tujuan perusahaan
serta fungsi utama dan kendali semua kegiatan perusahaan. Tugas dan tanggung
jawabnya yaitu:
1. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis
semua aktivitas bisnis perusahaan.
3. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
4. Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan
efektif dan optimal.
5. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan
divestasi
6. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka
menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan
2. Finance, bertanggung jawab atas semua kesibukan keuangan, pekerjaan paling
utama dari jabatan ini yakni melakukan penyusunan, transaksi, buat laporan
keuangan perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu:
3. Melakukan penyusunan keuangan perusahaan dan meninputnya semuanya
transaksi keuangan kedalam program.
4. Berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal berkaitan dengan
kesibukan keuangan perusahaan.
5. Membuat laporan tentang kesibukan keuangan perusahaan.
6. Menerima dokumen dari vendor internal maupun external.
7. Menyiapkan dokumen penagihan invoice/kuitansi tagihan bersama
kelengkapannya.
c. Human Resource, mengelola SDM didalam suatu perusahaan agar layak dan
mampu untuk bekerjasama untuk menyokong pertumbuhan bisnis dalam suatu
perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu:
1. Recruitment dan Selection Tenaga kerja yang berkompeten.
2. Management Compensation and Benefits dimana mengatur gaji dan
tunjangan untuk seluruh tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

17
3. Training and Development, memberikan pelatihan atau mengajarkan keahlian
baru terhadap pekerja.
4. Employee Relation, menjaga kesejahteraan karyawan yang meliputi fasilitas,
acara, gathering yang memberikan aura dan pengaruh positif
d. Analyst, berhubungan dengan segala jenis data dan bertanggung jawab untuk
menerjemahkan data tersebut, sehingga dapat diolah dan dijadikan laporan untuk
membantu proses manajemen dan pengolahan data perusahaan. Tugas dan
tanggung jawabnya yaitu:
1. Menganalisis data sumber informasi dan mengolah kembali untuk
pengambilan keputusan suatu perusahaan.
2. Menganalisis setiap permasalahan yang berhubungan dengan bisnis dan
mampu membaca arah bisnis suatu perusahaan.
3. Memaparkan dan menjelaskan hasil analisis yang telah diperoleh dari sumber
informasi yang valid.
e. Research and Development, merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan semua
aktifitas research and development untuk tujuan perbaikan dan pengembangan
produk perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya yaitu:
1. Mengembangkan produk baru dan proses produksi yang lebih baik.
2. Melakukan riset produk dan riset pasar untuk keperluan R&D.
3. Bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan tren keinginan
konsumen.
4. Menyiapkan dokumen pendaftaran perizinan yang diperlukan.
5. Merekrut, mengarahkan, melatih, dan mentoring staff jika diperlukan.
6. Menghitung dan mengefisiensikan cost (COGS) produk baru maupun produk
yang sudah ada.
f. Operation, memastikan pengelolaan dan pengendalian proses produksi serta
distribusi semua unit operasional dilakukan secara berkualitas, efektif dan efisien
serta memenuhi ketentuan dan standar operasional prosedur perusahaan. Adapun
tugas dan weweangnya adalah sebagai berikut :
1. Bersama GM Merancang dan mengimplementasikan strategi, rencana, dan
prosedur bisnis.
2. Menetapkan tujuan komprehensif untuk kinerja dan pertumbuhan.
3. Memimpin karyawan untuk mendorong kinerja dan dedikasi yang maksimal.
4. Mengawasi operasi harian perusahaan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas ekspansi.
6. Mengelola hubungan dengan mitra / vendor.

18
BAGIAN VII
RENCANA PENGADAAN BARANG DAN JASA

7.1 Rancangan Anggaran Barang dan Jasa


Tabel 7.1 Rancangan Anggaran Pengeluaran Barang dan Jasa
Rincian
Volume Jumlah Harga
NO Rincian Volume Satuan Biaya Satuan Kegiatan (Hari) (Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pemetaan Wilayah
Kalurahan Balecatur 3 orang Rp50,000 2 Rp300,000
Sosialisasi (Penyebaran
Kuisioner) 15 orang Rp7,000 2 Rp210,000
Rapat pengembangan
konsep 5 orang Rp10,000 7 Rp350,000
Pengurusan Dokumen UKL-
UPL - - Rp2,500,000 Rp2,500,000
JUMLAH Rp3,360,000
PEKERJAAN
II PEMBANGUNAN UNIT
Digester Biogas BD 3000 L 6 buah Rp9,950,000 Rp59,700,000
Methane Purifier MP 12135 6 buah Rp9,950,000 Rp59,700,000
Penampung Biogas BPT5M3 6 buah Rp4,995,000 Rp29,970,000
Genset Biogas BG 5000W 1 buah Rp19,950,000 Rp19,950,000
Mesin Pencacah Organik
MPO 500HD 1 buah Rp15,995,000 Rp15,995,000
Aktivator Pembangkit Biogas 60 pcs Rp550,000 Rp33,000,000
Perlengkapan Instalasi
Biogas 1 unit Rp2,995,000 Rp2,995,000
Semen 5 kg Rp51,700 Rp258,500
Pasir 1 m2 Rp260,000 Rp260,000
Batubata 960 buah Rp500 Rp480,000
JUMLAH Rp222,308,500
III BIAYA PEKERJA
Tukang 8 Orang Rp90,000 8 Rp720,000
Manajer Proyek 1 Orang Rp15,000,000 105 Rp15,000,000
Kontraktor Pelaksana 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
Konsultan Perencana 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
Konsultan Penelitian dan
Pengembangan 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
Konsultan Pengawas 1 Orang Rp10,000,000 105 Rp10,000,000
Konsultan Keuangan 1 Orang Rp12,000,000 105 Rp12,000,000
Satpam penjaga 1 Orang Rp8,750,000 105 Rp8,750,000

19
JUMLAH Rp82,470,000
IV BIAYA LAIN-LAIN
Timbangan - - - Rp75,000
Pelatihan Operasional - - - Rp5,000,000
Pajak 10% - - - Rp22,830,850
Biaya Tak Terduga - - - Rp11,415,425
JUMLAH Rp27,905,850

Tabel 7.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA


I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp3,360,000
II PEKERJAAN PEMBANGUNAN UNIT Rp222,308,500
III BIAYA PEKERJA Rp82,470,000
IV BIAYA LAIN LAIN Rp27,905,850
JUMLAH Rp332,684,350

20
BAGIAN VIII
RENCANA MANAJEMEN RESIKO

8.1 Analisis SWOT


Strength (Kekuatan)
Berdasarkan observasi yang dilakukan di lokasi penelitian, berbagai masalah terkait
sampah di daerah penelitian, yaitu banyaknya sampah yang tersumbat di drainase-
drainase pada daerah penelitian. Selain itu WBS (Work Breakdown Structure) yang
akan dilakukan dalam melakukan proyek sudah cukup lengkap.
Weakness (Kelemahan)
Dalam proyek ini, masalah utama terdapat kekurangan fasilitas umum di lapangan
untuk para pekerja dan juga kurangnya koordinasi dalam masalah perizinan pada pihak
dusun.
Opportunities (Peluang)
Pemenuhan listrik melalui PLTBM cukup didukung dengan kondisi di daerah
penelitian yang banyak menimbulkan sampah organik dan sampah ternak.
Threats
Kondisi cuaca yang tidak menentu di daerah pembangunan dan adanya kerusakan
atau ketidaksesuaian hasil proyek dengan rencana yang telah ditentukan.
Strategi S-O
Menjadikan dukungan pemerintah dalam pelaksanaan proyek dengan tersedianya
PLTBM bagi masyarakat.
Strategi W-O
Melakukan komunikasi yang intens dengan berbagai stake holder sehingga
koordinasi dapat berjalan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan listrik yang
terjangkau.
Strategi S-T
Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan selama proyek berlangsung
untuk memastikan proyek berjalan dengan baik.
Strategi W-T
Menambah fasilitas pendukung sebagai pendukung bagi para pekerja dan
menghindari dari kemungkinan cuaca yang tidak menentu.

8.2 Manajemen Risiko


Tabel 8.1 Manajemen Risiko
No. Risiko Solusi Risiko
1 Kurangnya kesadaran masyarakat terkait Melakukan sosialisasi kepada
penanganan, pengelolaan, serta pemanfaatan masyarakat terkait pentingnya
sampah organik di kehidupan sehari-hari penanganan, pengelolaan, serta
pemanfaatan sampah organik
2 Sebagian masyarakat tidak menginginkan Melakukan sosialisasi kepada
adanya proyek ini karena masyarakat merasa masyarakat bahwa proyek yang
bahwa proyek ini akan mengganggu ada merupakan proyek
kenyamanan masyarakat sekitar. berkelanjutan yang bermanfaat
dan dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama

3 Minat masyarakat lebih besar ke listrik Meningkatkan kualitas PLTBM


konvensional

21
4 Kurangnya dana pemasukan proyek, sehingga Mencari investor sebagai sumber
membutuhkan donatur-donatur supaya proyek dana supaya proyek dapat
berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan dijalankan sesuai dengan yang
yang diharapkan. diharapkan
5 kekurangan fasilitas umum di lapangan untuk Membuat fasilitas umum untuk
para pekerja kebutuhan para pekerja

22
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan yang telah dibuat terkait Pembuatan Unit Eco-TRY Untuk
Menangani Permasalahan Sampah Rumah Tangga Guna Mendukung Sustainable
Environment & Energy Di Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta , maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Proyek pembuatan Eco-TRY diperkirakan berjalan selama 76 hari.
2. Biaya yang dibutuhkan proyek pembuatan Eco-TRY sebesar Rp 329.388.350
3. Membutuhkan kerjasama antara stakeholder proyek dan masyarakat untuk
mencapai keberhasilan dan kelancaran proyek.
Saran
Dibutuhkan kerjasama antara stakeholder dengan masyarakat untuk mencapai
keberhasilan dan kelancaran proyek

23
DAFTAR REFERENSI

Anggraini, Destilia, dkk. 2012. Pengaruh Jenis Sampah, Komposisi Masukan dan Waktu
Tinggal Terhadap KomposisiBiogas dari Sampah Organik. Jurnal Teknik Kimia No. 1,
Vol. 18
Aziza, dkk. 2018. Perancangan Animasi Pembangkit Listrik Biomassa dan Sampah Sebagai
Bagian dari Listrik Kerakyatan untuk Media Pembelajaran. JURNAL ILMIAH FIFO
Volume X No.1
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta. 2020. Dokumen
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Pribadi, Ulung, dkk. 2021. Inisiasi Pendirian dan Pengelolaan Bank Sampah. Jurnal Inovasi
dan Penerapan Ipteks Vol.9 No.2
Purwaningrum, Pramiati. 2016. Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik. JTL Vol 8,
No.2

24
LAMPIRAN
Gambar 1 Instalasi Shelter PLTBM

Anda mungkin juga menyukai