OLEH:
IBNU RAYHAN
NIM. 1906113567
JURUSAN AGRIBISNIS
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Bank Sampah Dan
Pembuatan Pupuk Dari Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Air Dingin Kecamatan
Bukit Raya Kota Pekanbaru”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen selaku pembimbing mata
kuliah. Tidak lupa pula buat seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Maha Kuasa untuk
kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran atau kritik dari para pembaca
untuk kemajuan penulisan laporan selanjutnya. Terakhir, penulis sangat megharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun untuk masa
yang akan datang.
Pekanbaru , 2021
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
I. PENDAHULUAN
Sejalan dengan itu dalam pertumbuhan volume sampah di Indonesia sangat erat
hubungannya dengan pertumbuhan penduduk, tingkat kesejahteraan dan gaya hidup
masyarakat yang bisa menjadikan jumlah timbunan sampah meningkat pesat, terutama
diwilayah perkotaan. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2017
masyarakat di Indonesia menghasilkan 187.200.000 ton sampah dalam waktu setahun.
Kota Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau menyumbang 1.041.138 ton sampah.
Kepadatan penduduk yang semakin meningkat, menyebabkan peningkatan jumlah
timbunan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota Pekanbaru.
1
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga serta
didukung melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle melalui Bank Sampah, maka aparat
Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam melaksanakan pengelolaan
sampah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
2
Didirikannya Bank Sampah tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah
timbunan sampah yang ada di masyarakat terutama sampah anorganik dan organik. Hal
3 ini mengingat volume sampah anorganik di Kota Pekanbaru juga dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi covid-19 yang
memaksa masyarakat berada dirumah akibat peraturan PPKM yang dicanangkan
pemerintah. Hal ini menyebabkan sifat konsumtif masyarakat meningkat dan dapat
menghasilkan banyak sampah. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
pemberdayaan masyarakat melalui program bank sampah dan pembuatan pupuk
organik di kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Proses
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Dan Pembuatan Pupuk Organik
Untuk Mengatasi Permasalahan Sampah Dan Menambah Pendapatan Masyarakat Pada
Masa Pandemi Di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru”.
3
1.4. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
5
dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung
akan ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang, kemudian akan dijual di pabrik
yang sudah bekerja sama dengan bank sampah. Sementara plastik kemasan dapat dibeli
oleh pengurus PKK setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan
(Anonim, 2012).
Menurut Aryenti (2011), Bank Sampah adalah tempat menabung sampah yang
telah terpilah menurut jenis sampah. Cara kerja Bank Sampah pada umumnya hampir
sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen
pengelolaannya. Apabila dalam bank umum yang disetorkan nasabah adalah uang,
akan tetapi dalam Bank Sampah yang disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai
ekonomis. Bank sampah sebaiknya dikelola oleh orang yang kreatif dan inovatif, serta
memiliki jiwa kewirausahaan, agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sistem kerja Bank Sampah dilakukan berbasis rumah tangga, dengan memberikan
reward kepada yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Konsep
Bank Sampah mengadopsi menajemen bank pada umumnya. Selain bisa sebagai sarana
untuk melakukan gerakan penghijauan, pengelolaan sampah juga bisa menjadi sarana
pendidikan gemar menabung untuk masyarakat dan anakanak. Metode Bank Sampah
juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap kebersihan.
6
menggunakan aktivitas mikroba. Proses pembuatannya dapat dilakukan pada kondisi
aerobic dan anaerobik. Pengomposan aerobik adalah dekomposisi bahan organik
dengan kehadiran oksigen (udara), produk utama dari metabolis biologi aerobik adalah
karbodioksida, air dan panas. Pengomposan anaerobik adalah dekomposisi bahan
organik tanpa menggunakan oksigen bebas; produk akhir metabolis anaerobik adalah
metana, karbondioksida dan senyawa tertentu seperti asam organik. Pada dasarnya
pembuatan pupuk organik padat maupun cair adalah dekomposisi dengan
memanfaatkan aktivitas mikroba, oleh karena itu kecepatan dekomposisi dan kualitas
kompos tergantung pada keadaan dan jenis mikroba yang aktif selama proses
pengomposan. Kondisi optimum bagi aktivitas mikroba perlu diperhatikan selama
proses pengomposan, mislanya aerasi, media tumbuh dan sumber makanan bagi
mikroba (Yuwono, 2006).
a. Nilai C/N Bahan Bahan organik tidak dapat langsung digunakan atau dimanfaatkan
oleh tanaman karena perbandingan C/N dalam bahan tersebut relatif tinggi atau tidak
sama dengan C/N tanah. Nilai C/N merupakan hasil perbandingan antara karbon dan
nitrogen. Nilai C/N tanah sekitar 10-12. Apabila bahan organik mempunyai kandungan
C/N mendekati atau sama dengan C/N tanah maka bahan tersebut dapat digunakan atau
dapat diserap tanaman. Namun, umumnya bahan organik yang segar mempunyai C/N
yang tinggi, seperti jerami padi 50-70; daun-daunan > 50 (tergantung jenisnya); cabang
tanaman 15-60 (tergantung jenisnya); kayu yang telah tua dapat mencapai 400.
Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pembuatan pupuk
organik semakin cepat. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan
menggunakan N untuk sintesis protein
7
b. Ukuran Bahan Bahan yang berukuran lebih kecil akan lebih cepat proses
pengomposannya karena semakin luas bahan yang tersentuh dengan bakteri. Untuk itu,
bahan organik perlu dicacah sehingga berukuran kecil. Bahan yang keras sebaiknya
dicacah hingga berukuran 0,5-1 cm, sedangkan bahan yang tidak keras dicacah dengan
ukuran yang agak besar sekitar 5 cm. Pencacahan bahan yang tidak keras sebaiknya
tidak terlalu kecil karena bahan yang terlalu hancur (banyak air) kurang baik
(kelembabannya menjadi tinggi).
c. Komposisi Bahan Komposisi bahan dari beberapa macam bahan organik akan lebih
baik dan cepat. Ada juga yang menambahkan bahan makanan dan zat pertumbuhan
yang dibutuhkan mikroorganisme sehingga selain dari bahan organik, mikroorganisme
juga mendapatkan bahan tersebut dari luar.
8
III. METODOLOGI
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
c. Sebelah Barat : Jalan Kaharudin Nasution (Kecamatan Marpoyan
Damai )
11
dengan sistem bank sampah dapat menambah wirausahawan baru karena masyarakat
dapat membuat pupuk organik dari limbah sampah organik dalam skala rumah tangga.
Tim pengelola bank sampah yang sudah dibentuk akan bertanggung jawab
dalam melaksanakan dan mengawal keberlangsungan program tabungan sampah di
bank sampah. Pengelola bank sampah juga menentukan teknis pelayanan tabungan
sampah, seperti jadwal kegiatan, lokasi pelaksanaan bank smapah, jadwal petugas piket
bank sampah, penentuan pengepul yang akan menjadi rekan kerja dan mekanisme
penabungan sampah di bank sampah.
3). Melakukan pelatihan tabungan sampah pada tim pengelola bank sampah agar
pengelola memahami dan dapat melaksanakan tugasnya dalam pelayanan tabungan
sampah dengan baik dan benar sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan.
4). Mendirikan bank sampah sebagai wadah kegiatan setelah tim pengelola bank
sampah terbentuk dan menerima pelatihan mengenai pengelolaan dan mekanisme
penabungan sampah.
5). Sosialisasi tahap kedua dilakukan dengan menyebarkan brosur dan pemasangan
leaflet tentang adanya sistem pengelolaan sampah dengan bank sampah.
6). Melakukan pelayanan tabungan sampah oleh pengelola bank sampah sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.
12
7). Melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap kegiatan di bank sampah
berbasis masyarakat dan pembuatan pupuk organik.
1). Pelaksanaan sistem pengelolaan sampah dengan tabungan sampah di bank sampah
melibatkan berbagai pihak seperti unsur kepemudaan, ibu-ibu, bapak-bapak dan tokoh
masyarakat dalam tim pengelola bank sampah.
2). Melakukan kerjasama yang menguntungkan antara pihak pengelola bank sampah
dengan pengepul, sehingga kerjasama yang terjalin akan memotivasi warga untuk terus
berpartisipasi dalam kegiatan menabung.
3). Penyuluhan atau sosialisasi dilakukan secara terus menerus oleh tim pengelola bank
sampah sehingga masyarakat mempunyai kesadaran yang tinggi untuk memilah dan
menabung sampah di bank sampah.
13
sampah meliputi sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan tim pengelola bank
sampah, pelatihan cara kerja bank sampah, pendirian bank sampah , pelayanan
tabungan sampah, pendampingan dan pembinaan terhadap bank sampah serta
monitoring dan evaluasi (MONEV) kegiatan.
Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup,
seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya
kebersihan, dan membuat pupuk organik yang apabila dijual dapat bernilai ekonomis.
Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan
masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan
imbalan berupa uang yang mereka miliki. Masyarakat sewaktu-waktu dapat
mengambil uang saat tabungannya sudah terkumpul banyak.
14
Pemberian bahan organik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki
kualitas lahan, meskipun kandungan hara dari bahan organik umumnya lebih rendah
dibanding pupuk kimia. Sebagai contoh unsur hara makro dari sisa tanaman berkisar
antara 0,7 – 2 persen nitogen, 0,07 – 0,2% fosfor dan 0,9 – 1,9 persen kalium, sedang
pupuk kandang 1,7 – 4 persen nitrogen, 0,5 – 2,3 persen fosfor dan 1,5 – 2,9 persen
kalium. Secara keseluruhan bahan organik memiliki potensi yang lengkap untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Manfaat bahan organik secara fisik
memperbaiki struktur dan meningkatkan kapasitas tanah menyimpan air. Secara
kimiawi meningkatkan daya sangga tanah terhadap perubahan pH, meningkatkan
kapasitas tukar kation, menurunkan fiksasi P dan sebagai reservoir unsur hara sekunder
dan unsur mikro. Secara biologi, merupakan sumber energi bagi mikroorganisme tanah
yang berperan penting dalam proses dekomposisi dan pelepasan unsur hara dalam
ekosistem tanah (Sanchez, 1976).
Penguraian dari sampah organik ini akan menghasilkan materi yang kaya akan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sehingga sangat baik digunakan sebagai
pupuk organik. Sedang bahan baku pembuatan pupuk organik berasal dari lingkungan
setempat cukup banyak dan murah. Mendaur ulang limbah perkotaan dari sampah
rumah tangga menjadi pupuk organik (kompos) penting untuk mengurangi dampak
pencemaran oleh adanya sampah. Dampak pencemaran oleh sampah tersebut antara
lain pencemaran air yang disebabkan oleh air sampah (leachate), pencemaran udara
yang disebabkan oleh udara berbau busuk, pencemaran oleh adanya sampah yang bisa
memberikan efek samping menjalarnya wabah penyakit.
15
Kompos sampah rumah tangga merupakan pupuk organik yang diperoleh dari
hasil pelapukan limbah organik sampah organik hasil perlakuan manusia (rumah
tangga). Perlakuan kompos melibatkan penambahan mikroorgnisme dekomposer atau
aktivator ke dalam bahan. Manfaat kompos dari sampah rumah tangga adalah:
1. Apabila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik
berlangsung cepat, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman
16
2. Penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur
hara ke dalam tanah
3. Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya serap terhadap air kecil,
sehingga bila langsung dibenamkan akan menyebabkan tanah remah
4. Pembuatan kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga
merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai
pupuk.
17
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R dalam pengelolaan
sampah pada sumbernya di tingkat masyarakat. Pelaksanaan bank sampah pada
prinsipnya masyarakat memilih sampah. Dengan menyamakan sampah serupa uang
atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik untuk
menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga mereka mau memilih
sampah.adalah salah satu rekayasa sosial (social engineering) untuk mengajak
masyarakat memilah sampah. Melalui bank sampah, ditemukan satu solusi inovatif
untuk “memaksa”
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal
tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Dalam
Permentan No.2/Pert/Hk. 060/2/2006, tentang pupuk organik dikemukakan bahwa
pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan
organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa,
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan
bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik
daripada kadar haranya; nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk
anorganik.
5.2. Saran
Saran dari penulis agar pemerintah atau pihak terkait lebih menggalakkan lagi
mengenai program bank sampah ini. Hal ini mengingat saat ini sampah merupakan
salah satu masalah terbesar yang sedang dihadapi dunia. Lalu kepada masyarakat agar
lebih perduli terhadap lingkungan sekitar demi terciptanya lingkungan yang sehat.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anih Sri Suryani Peran Bank Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi
Kasus Bank Sampah Malang
Donna Asteria Dan Heru Heruman. Bank Sampah Sebagai Alternatif Strategi
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Di Tasikmalaya
Https://Www.Litbang.Pertanian.Go.Id/Download/184/File/Pupuk-Organik-Dari-
Limbah.Pdf
Thoyib Nur, Ahmad Rizali Noor, Muthia Elma. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari
Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Penambahan Bioaktivator Em4
(Effective Microorganisms)
19
LAMPIRAN
1.
2.
20
3.
4.
Foto bersama masyarakat setelah sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk organik
21